1 / 24

IS-LAM FAHIM KHAN

IS-LAM FAHIM KHAN. KULIAH 9. Pendahuluan …..1. Apabila tingkat bunga merupakan sesuatu instrumen yang dilarang, maka bagaimana kondisi perekonomian yang terjadi khususnya di pasar barang?

Download Presentation

IS-LAM FAHIM KHAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IS-LAM FAHIM KHAN KULIAH 9

  2. Pendahuluan…..1 • Apabila tingkat bunga merupakan sesuatu instrumen yang dilarang, maka bagaimana kondisi perekonomian yang terjadi khususnya di pasar barang? • Dalam islam, suku bunga diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga insentif dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil. Besaran bagi hasil yang menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yang dibagi kepada investor dan kepada pengelola

  3. Pendahuluan…..2 • Semakin besar bagian bagi hasil yang akan diterima oleh investor, idealnya akan meningkatkan motivasi bagi investor untuk semakin banyak melakukan investasi. Demikian juga halnya dengan return, semakin besar profit dalam suatu investasi, maka tingkat bagi hasil akan semakin tinggi.

  4. Pendahuluan…..3 • Permintaan investasi secara agregat akan sangat dipengaruhi oleh permintaan investasi di tingkat mikro. Dimana besaran investasi di tingkat mikro ini akan sangat dipengaruhi oleh ekspektasi keuntungan dan bagi hasil yang diklaim oleh pemilik dana.

  5. B A Po Qo Io Level of investment Gambar 1 Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment

  6. Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment • Kurva A menunjukkan tingkat ekspektasi keuntungan yang diharapkan dari kegiatan entrepreneurship. Nilai ini meningkat sejalan dengan peningkatan nilai investasi, dan peningkatan ini terjadi sampai pada satu titik dimana investasi menghasilkan keuntungan yang semakin menurun. Sedangkan kurva B, dilihat dari perspektif pemilik dana, dimana jika semakin besar tingkat investasi maka akan semakin besar tingkat profit yang diharapkan

  7. Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment..1 • Berdasarkan Gambar 1. di atas, maka semakin besar investasi, maka secara umum akan semakin besar juga tingkat keuntungan yang diharapkan. Demikian seterusnya sampai pada satu titik, dimana pada tingkat tertentu, keuntungan yang diharapkan akan semakin menurun (Kondisi ini digambarkan oleh kurva A). Sedangkan dari sisi pemilik dana, dengan semakin besar investasi, maka harapannya akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan. (Kurva B).

  8. Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment …2 • Dari gambar di atas, selanjutnya dapat diturunkan suatu nilai bagi hasil, yang dilambangkan dengan ‘a’. Nilai ‘a’ ini merupakan rasio dari bagian keuntungan untuk pemilik dana dengan total keuntungan investasi. Nilai a, yang disebut juga sebagai besaran bagi hasil (profit sharing) dari investasi, dan nilai ini akan memainkan peran penting dalam keseimbangan di pasar uang maupun di pasar barang.

  9. Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment • Besarannilai ‘a’ diantara 0 dan 1. Nilai ini dimungkinkan sama dengan 0, atau sama dengan 1.[1] • [1]Nilainyaakansamadengan 0 jikasemuakeuntunganmenjadimilikpengusaha. Hal initerjadikarenabeberapahal. • Pertama, Profit yang diharapkanterlalurendahdanrisikonyaterlalutinggisehinggadikompensasidengannilaikeuntungan yang didapat. • Kedua, Dana yang disediakansifatnyaqardhulhasansehinggamurniuntukmenolongparawiraswastawanmiskindanketiga, untukmenghindarizakat. • Sedangkannilai a samadengan 1 dimungkinkanjikapemilikdanamengambilsemuabagiankeuntungan. Hal inidimungkinkanterjadijikapemilikdanamerasatingkatkeuntungan yang adatidakrasional.

  10. Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment ….3 • Investasi, selain dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat juga dipengaruhi oleh besarnya rasio profit sharing. • Logikanya, semakinbesarrasioprofit sharingakanmencerminkansemakinbesarbagian yang diklaimolehpemilik modal. • Karenanya, semakin besar nilai ‘a’ maka permintaan investasi akan semakin menurun. Secara matematis, fungsi investasi dijabarkan sebagai berikut:

  11. Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment ….4 • I = io – ia • Jika G di asumsikan exogenous given, maka substitusi dari kedua persamaan di atas, dalam persamaan Y (pendapatan nasional) menjadi: Y = C + I + G Y = bo + b (1-t) Y + io – ia + G Y – b (1-t) Y = bo + io + G – ia [1- b (1-t) ]Y = bo + io + G – ia Y = bo + io + G- ia / [1- b (1-t) ] • Jika persamaan (i) bo + io + G / [1- b (1-t) ] = Ao dan • (ii) ia / [1- b (1-t) ] = A1 • makapersamaanmenjadi: • Y = Ao –A1a • makapersamaanmenjadi: • Y = Ao –A1a • Persamaan di atas menunjukkanhubungannegatif antara ’a’ dan Y.

  12. Gambar 2Hubungan antara a dan Y di Pasar Barang dalam sistem Ekonomi Islam a Y

  13. Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment ….5 • Singkatnya, hubungan yang terjadi antara rasio profit sharing dengan Y menggambarkan keseimbangan di pasar barang dalam ekonomi islam, disebut juga IS. Hubungan ini bersifat negatif, karena naiknya nilai a berarti meningkatnya share atau bagian keuntungan bagi pemilik dana sehingga hal ini menurunkan motivasi untuk berinvestasi. • Karenanya jika a meningkat,maka investasi akan turun dan turunnya investasi secara agregat ini akan berdampak kepada turunnya output nasional.

  14. Permintaan Uang dalam perspektif Islam…1 • Bahwa permintaan uang seorang muslim dipengaruhi oleh pendapatannya, maka Fahim Khan membuat hubungan ini secara matematis, yaitu: L = bY ...........................(1) • Selain dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya, permintaan uang dalam sistem ekonomi Islam juga tergantung kepada ekspektasi return dari financial aset. • Ekspektasi return yang tinggi dari financial aset menyebabkan uang menjadi kurang bermanfaat jika uang hanya dipegang dan tidak diinvestasikan.

  15. Permintaan Uang dalam perspektif Islam….2 • Meski demikian, adanya rasa tanggung jawab seorang muslim dalam membantu sesama muslim lainnya, maka motif memegang uang seringkali dilandasi sikap untuk dapat memberikan pinjaman qardhul hasan kepada orang lain sebagai upaya untuk membantu mereka yang membutuhkan dana pinjaman jangka pendek. • Besaran dana yang dipegang untuk motif ini, besarnya akan tergantung dari konsekuensi biaya yang ditanggung akibat memegang uang tunai, dan juga return dari aset-aset finansial yang dimiliki seorang muslim.

  16. Permintaan Uang dalam perspektif Islam…3 • Rendahnya biaya dalam memegang uang tunai dan juga rendahnya return dari aset-aset finansial akan mengakibatkan keinginan untuk memegang uang dalam jumlah tunai menjadi lebih besar. • Dengan jumlah uang tunai yang lebih banyak, maka seorang muslim idealnya akan dapat memberikan lebih banyak pinjaman kebaikan kepada sesamanya. • Inilah yang disebut oleh Fahim Khan, sebagai motif spekulatif terselubung permintaan akan uang dalam sistem ekonomi Islam. Permintaan uang yang didedikasikan untuk pinjaman kebaikan ini selanjutnya disebut dengan motif altruistic

  17. Permintaan Uang dalam perspektif Islam…4 • Keinginan dasar untuk memegang uang pada saat return rendah dan dorongan untuk melakukan investasi pada saat return yang tinggi. • Dengan kondisi ini, maka motif memegang uang untuk tujuan altruistic akan lebih besar pada saat return investasi dari aset finansial rendah daripada pada saat ekspektasi return investasi tinggi. • Fahim Khan menambahkan bahwa dalam Islam terdapat suatu institusi pengendali dari permintaan uang yang speculative yaitu zakat. Dengan adanya zakat, maka akan memperkuat motif memegang uang untuk motif altruistic.

  18. Permintaan Uang dalam perspektif Islam....5 • Pertimbangan altruistic akan mempunyai hubungan positif pada Y dan sebaliknya mempunyai hubungan negatif dengan Q. Secara matematis, hubungan antara permintaan uang dengan sikap altruistic oleh Fahim Khan, dirumuskan sebagai berikut : A = A2y – hQ........................(2) Gabungkan dengan persamaan (1)..L = b Y • LA = ky – hQ

  19. Permintaan Uang dalam perspektif Islam....6 • Sebagaimana uraian di atas bahwa permintaan uang real dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan real dan penurunan tingkat ekspektasi return dari financial aset. Maka persamaan fungsi permintaan uang secara matematis dinyatakan sbb: • LA = kY - hQ dimana k > 0; h>0 • L = permintaan akan uang • Q = ekspektasi profit pada financial aset untu pemilik aset • Diketahui bahwa Q = a R dan R adalah eksogen • Maka diperoleh persamaan: • LA = kY- haR • atau LA = kY – h’a, dimana h’ = hR

  20. Permintaan Uang dalam perspektif Islam....7 • Dari persamaan ini terlihat munculnya komponen a atau rasio profit sharing. Munculnyarasioprofitsharinginiberasaldarireturninvestasidalambentukasetfinansial, dimana returnadalah sama denganbagiandarikeuntungan yang dibagikankepadapemilikdana, atau secara matematisinidituliskandenganpersamaan, Q = a R . • Darisejumlahpersamaandiatasmakakeseimbangan di pasar uangadalahsebagaiberikut: • kY – h’a = M/P

  21. Permintaan Uang dalam perspektif Islam....8 • Keseimbangan di pasar uanginidibangunberdasarkanasumsijumlahuangberedar dan tingkatharga yang tetap, sehinggajumlahuangriil yang beredar pun tetap. Selanjutnya, berdasarkanpersamaan di atas, dengananalisismatematis secara sederhanadapatditurunkanhubungan antara a dan Y, yaitu:

  22. Permintaan Uang dalam perspektif Islam....9

  23. Permintaan Uang dalam perspektif Islam....10 • Berdasarkan hubungan ini terlihat bahwa antara a atau bagi hasil dengan tingkat pendapatan terdapat suatu hubungan yang positif. Secara grafis, hubungan positif antara a dan Y ini akan digambarkan dalam suatu kurva yang disebut dengan kurva LAM, sebagaimana berikut:

  24. a LAM Y GambarHubungan antara a dan Y di Pasar Uang dalam sistem Ekonomi Islam

More Related