1 / 73

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: TIM M.K PTK. Oktober 2 0 0 8. KONSEP DASAR PTK. Pengertian PTK. Perband. PTK dgn Penelitian Formal. Karakteristik PTK. Manfaat PTK. Prinsip-prinsip PTK. Tujuan PTK. Pengertian PTK.

Download Presentation

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh:TIM M.K PTK Oktober 2 0 0 8

  2. KONSEP DASAR PTK Pengertian PTK Perband. PTK dgn Penelitian Formal Karakteristik PTK Manfaat PTK Prinsip-prinsip PTK Tujuan PTK

  3. Pengertian PTK PTK merupakan: (a) bentuk kajian yang sistematis reflektif, (b) dilakukan oleh pelaku tindakan (guru), (c) dilakukan untuk memperbaiki kondisi dan kualitas pembelajaran Karakteristik PTK (a) Perbaikan praktis pembelajaran dari dalam (b) usaha kolaboratif antara guru dan dosen, (c) bersifat reflektif

  4. Prinsip-prinsip PTK • Tidak mengganggu komitmen mengajar; • Tidak terlalu menyita waktu; • Metodologinya andal: (a) identifikasi dan rumusan hipotesis meyakinkan, (b) strategi dapat diterapkan di kelas; • Merupakan masalah “guru” • Konsisten terhadap prosedur etika; • Permasalahan ada dalam perspektif misi sekolah

  5. Tujuan PTK Untuk memperbaiki praktik/mutu pembelajaran, dalam hal ini untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran Manfaat PTK Dengan berkembangnya budaya meneliti yg merupakan dampak bawaan dari pelaksanaan PTK secara berkesinambungan, maka manfaat utama adalah menumbuhkan inovasi pendidikan, karena guru semakin diberdayakan untuk memprakarsai profesional secara mandiri.

  6. Perbandingan PTK dgn Penelitian Formal

  7. PROSEDUR PELAKSANAAN PTK Penetapan Fokus Masalah Prosedur Observasi Perencanaan Tindakan Perencanaan Tindak Lanjut Pelaksanaan Tin-dakan & Obser-vasi-Interpretasi Analisis dan Refleksi

  8. ALUR PTK Alternatif Pemercahan (Renc. Tindakan) 1 Pelaksanaan Tindakan 1 Perma-salahan Sik-lus 1 Ter-sele-sai-kan Analisis Data 1 Refleksi 1 Observasi 1 Alternatif Pemercahan (Renc. Tindakan) 2 Pelaksanaan Tindakan 2 Perma-salahan Sik-lus 2 Ter-sele-sai-kan Analisis Data 2 Refleksi 2 Observasi 2

  9. Fomat Identifikasi Masalah • Masalah yang mengganggu dan menghalangi dalam pencapaian tujuan pendidikan: • .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. • ............................................................................................................................................................................................................. • .................................................................................................................................................................................................................... • dan seterusnya.

  10. Fomat Fokus Masalah • Fokus permasalahan penelitian tindakan kelas: • .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. • ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. • ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... • dan seterusnya.

  11. Format diagnosis masalah Diagnosis penyebab permasalahan: ......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... Alternatif tindakan perbaikan: .......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  12. PENETAPAN FOKUS MASALAH Analisis masalah Merasakan adanya masalah Identifikasi masalah Perumusan masalah

  13. Merasakan adanya masalah • Tidak puas terhadap pembelajaran yang dilakukan; • Berpikir balik untuk melihat sisi lemah pembelajaran; • Ada usaha/kemauan untuk mengatasi/ memecahkan masalah Identifikasi masalah • Apa yang sedang terjadi sekarang? • Apakah yg terjadi mengandung masalah? • Apa yg saya lakukan untuk mengatasinya?

  14. Analisis masalah • Pilih masalah yang dirasa penting; • Jangan memilih masalah di luar kemampuan; • Pilih dan tetapkan masalah dgn skala kecil dan terbatas; • Usahakan bekerja secara kolaboratif; • Kaitkan PTK dgn rencana pengembangan sekolah Perumusan masalah Rumuskan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan Contoh Rumusan masalah Apakah dengan menggunakan media OHP dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi?

  15. PERENCANAAN TINDAKAN Formulasi solusi dlm bentuk hi- potesis tindakan Analisis kelaikan hipotesis tindakan Persiapan tindakan

  16. Formulasi Solusi Dlm Bentuk Hipotesis Tindakan • Pengkajian teoretik di bidang pembelajaran; • Pengkajian hasil-hasil penelitian yg relevan; • Diskusi dgn rekan sejawat, pakar, dan peneliti lain; • Pengkajian pendapat dan saran pakar pendidikan; • Refleksi pengalaman sebagai guru Contoh rumusan hipotesis tindakan: Jika digunakan media OHV dalam pembelajaran Ekonomi, maka hasil belajar siswa akan meningkat

  17. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan Implementasi PTK akan berhasil jika didukung oleh kemampuan dan komitmen guru; (b) ke-mampuan siswa perlu diperhitungkan; (c) ke-tersediaan Fasilitas dan sarana pendukung perlu diperhatikan; (d) Iklim belajar di kelas turut menentukan keberhasilan PTK; (e) Iklim kerja di sekolah merupakah faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan PTK. PersiapanTindakan Membuat skenario pembelajaran; (b) persiapan fasilitas dan sarana pendukung; (c) persiapan cara merekam dan analisis data; (d) simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan

  18. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN OBSERVASI-INTERPRETASI Pelaksanaan tindakan Observasi dan Interpretasi Diskusi balikan

  19. Pelaksanaan Tindakan Jika semua telah disiapkan maka PTK dapat dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Tindakan perbaikan merupakan tindakan pokok siklus PTK. Observasi dan Interpretasi Observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung, sedang interpretasi dapat dilihat dari rekaman hasil observasi

  20. Diskusi Balikan • Dilaksanakan tidak lebih lebih dari 24 jam setelah observasi; • Dilakukan dalam suasana yang saling membantu dan tidak menimbulkan ancaman; • Bertolak dari rekaman data yang dibuat oleh pengamat; • Diinterpretasikan secara bersama-sama; • Pembahasan mengacu pada penetapan sasaran serta pengembangan strategi perbaikan untuk menentukan perencanaan berikut.

  21. Analisis dan Refleksi Refleksi Analisis Data

  22. Analisis Data • Reduksi data, adalah proses penyederhanaan yg dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna; • Paparan data, adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk naratif, matriks, grafik, dsb; • Penyimpulan, adalah proses pengambilan intisari yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertianluas. Refleksi Merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam penetapan tujuan sementara dan menentukan tindak lanjut utk mencapai tujuan akhir.

  23. Perencanaan Tindak Lanjut Pada prinsipnya, siklus dalam PTK tidak dapat ditentukan terlebih dahulu jumlahnya, sebab sesuai dengan hakikat permasalahannya yang kebetulan menjadi pemicunya. Ada penelitian yang cukup hanya dilakukan dalam satu kali siklus karena masalahnya dapat diselesaikan. Namun ada juga yang memerlukan atau melalui beberapa siklus Jumlah siklus dalam PTK bergantung pada terselesaikannya masalah masalah yang diteliti dan munculnya faktor-faktor lain yang berkaitan dengan masalah tersebut. Pada dasarnya terdapat asumsi untuk melakukan perkiraan terhadap jumlah siklus dalam PTK namun didasarkan pada bobot masalah yang dijadikan sasaran garapan dengan mempertimbangkan kondisi siswa, guru, dan faktor masukan serta proses lainnya.

  24. PROSEDUR OBSERVASI Beberapa Pendeka- tan Pilihan Prosedur Langkah- Langkah Observasi

  25. Beberapa Pendekatan Sasaran Observasi Interpretasi Alat Bantu Rekam Fokus Pelaksana Tujuan

  26. Interpretasi Berbagai situasi dan fakta yang diperoleh dalam observasi langsung diinterpretasikan dengan kerangka pikir tertentu, baik yang berhubungan dengan apa yang telah dikatakan atau tidak dikatakan, apa yang telah dilakukan atau tidak dilakukan, oleh guru dan/ atau siswa diberi makna yang khas dan unik. Fokus Penetapan fokus dimaksudkan untuk membatasi perhatian pengamat terhadap titik incar yang telah ditetapkan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pengamatan terhadap komponen di luar fokus, sebab di sisi lain pengamatan secara terbuka juga dibutuhkan dalam rangka perbaikan tindakan.

  27. Pelaksana Pada dasarnya dalam konteks PTK guru merupakan aktor tindakan yang juga berperan sebagai pengamat. Pengamatan yang dilakukan oleh guru pada prinsipnya memiliki obyektivitas yang rawan, sehingga sangat diperlukan untuk dilakukan oleh teman sejawat atau dosen yang menjadi kolaborator. Tujuan Dalam PTK observasi dilakukan terutama untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan sehingga pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

  28. Alat Bantu Rekam Penggunaan alat bantu rekam dalam prosedur observasi dapat direntang dari tidak menggunakan alat bantu rekam kecuali selembar kertas sampai dengan menggunakan alat rekam pandang dengar, seperti kamera video. Penggunaan alat bantu rekam yang canggih memang sangat bermanfaat dalam bentuk kelengkapan rekaman, namun dipertimbangkan jika penggunaannya memang benar-benar dibutuhkan. Sasaran Observasi Pengamatan pada PTK dipusatkan baik pada proses maupun hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang melingkupinya. Hasil pengamatan langsung diinterpretasikan guna menjadi masukan dalam rangka pelaksanaan refleksi.

  29. Pilihan Prosedur Observasi Observasi Terbuka Observasi Sistematik Observasi Terfokus Observasi Terstruktur

  30. Observasi Terbuka Pelaksanaan observasi terbuka dimulai dengan halaman kosong sampai dengan pengamat merekam seluruh komponen penting dalam proses pembelajaran dalam rangka implementasi tindakan perbaikan. Hal ini dimaksudkan agar pengamat dapat merekonstruksi proses implementasi tindakan perbaikan dalam diskusi balikan. Observasi Terfokus Observasi terfokus adalah observasi yang cukup spesifik diarahkan pada aspek tindakan guru atau siswa dalam proses pembelajaran. Misalnya kemungkinan fokus amatan adalah dimensi strategi bertanya yang tergelar dalam episode pembelajaran.

  31. Contoh Format Observasi Terbuka

  32. Contoh Format Observasi Terfokus

  33. Observasi Terstruktur Observasi terstruktur ditandai dengan perekaman data yang relatif sederhana, berhubungan dengan telah tersedianya format yang relatif rinci, sehingga pengamat tinggal membubuhkan tanda cacah (tallies) atau tanda-tanda lain sehinga gejala yang diamati terpetakan secara rapi. Observasi Sistematik Dalam pelaksanaan observasi sistematik pengkategorian bentuk atau jenis data yang diamati distrukturkan secara lebih rinci lagi. Misalnya dalam format yang telah menetapkan kategori berupa: (1) ungkapan guru, (2) ungkapan siswa, (3) diam.

  34. Contoh Format Observasi Terstruktur

  35. Contoh Format Observasi Sistematik

  36. Langkah-langkah Observasi Pertemuan Perencanaan Rencana Tindak Lanjut Pelaksanaan Observasi Diskusi Balikan

  37. Pertemuan Perencanaan Dalam pertemuan perencanaan, yang perlu ditetapkan adalah: (1) penetapan fokus observasi, (2) kriteria observasi, (3) alat bantu observasi, dan (4) keterampilan mengobservasi, meliputi; kemampuan menunda simpulan, keterampilan dalam hubungan antar pribadi, serta kemampuan teknis. Pelaksanaan Observasi Pengamat pada saat pelaksanaan observasi mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran, baik pada guru, siswa, maupun situasi kelas. Pengamat berperan sebagai pencatat apa yang dilihat dan didengar, bukan sebagai penilai.

  38. Diskusi Balikan Diskusi balikan dilakukan dalam situasi yang saling mendukung serta didasarkan pada informasi yang diperoleh selama observasi. Penetapan target dalam diskusi balikan harus bersifat realistis untuk dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Perencanaan Tindak Lanjut Sasaran-sasaran baru perbaikan merupakan titik tolak untuk perbaikan siklus PTK berikutnya. Hal ini dapat dilakukan secara terus menerus sampai dengan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

  39. FORMAT USULAN PTK Bagian Awal • Judul PTK dan bidang ilmu; • Tim peneliti, mencakup nama lengkap dengan gelar, golongan, pangkat, NIP, jabatan fungsional, sekolah dan lembaganya; • Lokasi penelitian; • Waktu Penelitian; • Biaya penelitian; • Sumber dana penelitian.

  40. Bagian Isi • Judul penelitian; • Latar belakang; • Perumusan masalah; • Cara pemecahan masalah, memuat tentang pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah; • 5. Tujuan penelitian; • Manfaat penelitian; • Kerangka teoretis dan hipotesis tindakan;

  41. Bagian Isi • 8.Metode penelitian, meliputi: setting dan karakteristik subjek penelitian, variabel yang diteliti; rencana tindakan, data dan cara pengumpulan data; dan indikator kinerja; • Jadwal penelitian; • Rencana biaya; • Personalia penelitian; • Daftar pustaka; • Lampiran-lampiran.

  42. Judul Penelitian Judul PTK hendaknya diformulasi secara singkat, spesifik, jelas, dan sederhana, serta menampilkan sosok PTK dan bukan penelitian formal. • Contoh judul PTK: • Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi, melalui Penggunaan Model Pembelajaran inkuiri. • Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa melalui Penerapan Strategi Pemetaan Konsep. • Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS melalui Penggunaan Media Pembelajaran LCD.

  43. Latar Belakang Latar Belakang Masalah, berisi: (a) rasional mengapa penelitian dilaksanakan, (b) paparan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, (c) kajian berbagai bahan pustaka yang relevan, (d) pengalaman peneliti sebagai pengajar dan pengalaman peneliti sebagai guru dalam kelas, (e) mengemukakan alasan sebagai landasan berpijak dlm penelitian, (f) mulai dari yang bersifat umum sampai dengan spesifikasi masalah. Rumusan Masalah Rumusan Masalah, (a) Disusun secara singkat, padat, jelas dalam bentuk kalimat tanya, (b) diturunkan dari identifikasi masalah dan tidak ambiguity, (c) dapat diuji secara empiris dan dirinci sesuai kebutuhan pembahasan.

  44. Contoh Rumusan Masalah • Apakah dengan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri dapat Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas 1 SMA Negeri Batudaa? • Apakah dengan Penerapan Strategi Pemetaan Konsep dapat Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa? • Apakah dengan Penggunaan Media Pembelajaran LCD dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS?

  45. Cara Pemecahan Masalah Memuat tentang pendekatan dan konsep yang digunakan untuk pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik. Di samping itu, perlu dibayangkan kemungkinan manfaat penelitian dalam rangka implementasi pembelajaran dan berbagai program sekolah lainnya. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian: (a) Menyatakan apa yang ingin diperoleh dari penelitian,(b) dirumuskan dalam kalimat pernyataan.

  46. Contoh Tujuan Penelitian • Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi, melalui Penggunaan Model Pembelajaran inkuiri. • Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa melalui Penerapan Strategi Pemetaan Konsep. • Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS melalui Penggunaan Media Pembelajaran LCD.

  47. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian, meguraikan manfaat penelitian bagi: (a) siswa, (b) pengembangan kurikulum, (c) pengambil kebijakan, (d) guru, (e) sekolah, (f) pengembangan proses belajar mengajar, dll. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Tindakan Kerangka Tepretis: (a) menguraikan landasan substantif (teoretis dan metodologis) sebagai alternatif tindakan; (b) kerangka konseptual memerlukan argumen logis dan teoretis. Selanjutnya, Hipotesis Tindakan Sebagai sasaran uji yang ditrurunkan dari kajian teoretis atau kerangka konseptual dan pengalaman peneliti selama melakukan pembelajaran.

  48. Contoh Hipotesis Tindakan • Jika digunakan Model Pembelajaran Inkuiri, maka Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi akan meningkat. • 2. Jika diterapkan Penerapan Strategi Pemetaan • Konsep, makaKetuntasan Belajar Biologi pada siswa • Kelas I SMA Batudaa akan meningkat. • 3. Jika digunakan Media Pembelajaran LCD, maka Hasil • Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada • Mata Pelajaran IPS akan meningkat.

  49. Metode Penelitian Setting penelitian, meguraikan tentang: (a) lokasi penelitian, (b) karakteristik kelompok sasaran yang menjadi subyek penelitian, (c) latar belakang sosial ekonomi yang relevan, (d) tingkat kemampuan siswa, dsb Variabel penelitian, dapat berupa: (a) variabel masukan (input) yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajara, dll, (b) variabel proses yang terkait dengan interaksi belajar mengajar, keterampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi metode mengajar di kelas, dsb, (c) variabel keluaran (output) yang berkaitan dengan rasa keingintahuan siswa, kemampuan mengaplikasikan pengetahuan, motivasi, hasil belajar, sikap, dsb.

  50. Metode Penelitian (lanjutan) Rencana Tindakan meliputi: (a) Persiapan tindakan, seperti mempersiapkan tes, alat-alat yang diperlukan dalam tindakan, dll; (b) Implementasi tindakan, meliputi tindakan yg diambil, skenario kerja, dan prosedur tindakan yg dilakukan, (c) Pemantauan dan evaluasi, meliputi alat-alat pemantauan dan evaluasi dan kriteria keberhasilan tindakan, dan (d) Analisis dan refleksi, mencakup prosedur analisis hasil pemantauan dan refleksi, kriteria dan rencana tindakan daur ulang. Data dan cara pengumpulan data: perluditetapkan dengan jelas jenis data yang dikumpulkan, berkenaan dengan proses maupun dampak tindakan perbaikan, bersifat kualitatit, kuantitatif atau kombinasi keduanya. Juga ditetapkan teknik pengumpulan data, seperti melalui observasi, alat bantu rekam, pengukuran hasil belajar, dll.

More Related