1 / 24

Requirements Analysis ( proses )

Requirements Analysis ( proses ). Analisis , Arsitektur , Desain , dan Manajemen Jaringan Materi 3. Eko Prasetyo Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Gresik 2011. Menentukan kondisi awal. Tipe proyek jaringan Jaringan baru Modifikasi jaringan yang sudah ada

jeff
Download Presentation

Requirements Analysis ( proses )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Requirements Analysis (proses) Analisis, Arsitektur, Desain, danManajemenJaringan Materi 3 Eko Prasetyo TeknikInformatika UniversitasMuhammadiyah Gresik 2011

  2. Menentukankondisiawal • Tipeproyekjaringan • Jaringanbaru • Modifikasijaringan yang sudahada • Analisismasalahjaringan • Outsourcing • Konsolidasi • Upgrade • Skopproekjaringan • Ukuranjaringan • Jumlahlokasi • Jarakantarlokasi • AwaltujuanArsitektur/desain • Upgrade teknologi/vendor • Meningkatkankinerjasebagianatausemuabagianjaringan • Mendukung user, aplikasi, atauperangkat yang baru • Menyelesaikanmasalah yang dialamisistem • Meningkatkan security • Mendukungkemampuanbarudalamsistem

  3. Determining Initial Conditions • Penentuan target pekerjaan: multi-tier performance atausingle-tier performance (Figure 3.2). • Multi-tier performance networks • Biasanyamempunyaisatuataubeberapaaplikasi, user/group, dan/atauperangkatbaru yang membutuhkankinerja yang signifikanlebihbesardaripadakebutuhankinerja yang lain padajaringan. • Sebagaihasilnya, ada threshold diantarakebutuhankinerja low dan high untukjeisjaringanini. • Biasanya, sejumlahkebutuhankinerja yang tinggiinimengendalikanbagaimanadandimanakinerjadiarsitekkankedalamjaringan. • Single-tier performance networks • Tidakmempunyaisejumlahaplikasi, user, atau host yang berbeda yang secarasinifikanmembutuhkankinerja yang tinggibagijaringan. • Sehingga, tidakada threshold diantarakinerja low-high bagitipejaringanini.

  4. Kerjasamadengan user • Dalambekerjadengan user, kecenderunganpertamakitaadalah “inihanyamembuangbanyakwaktu”, “merekatidakkooperatif”, “merekatidakmengerti yang merekainginkan”, dsb, tapihalinipenting, kadangmenyakitkan, sebagaibagianproses. • Awalannya, luangkanwaktudengan user, kitaakanlebihbaikdalammemahamipolaperilakudanlingkunganmereka. • Adabeberapacara yang akhirnyasukses yang dapatkitagunakan: • Membuatsebuah survey dengan email, FAX, atausuratke user. • Menindaklanjuti survey dengantelpon one-to-one atau conference calls. • Menindaklanjutitelpondenganpertemuan face-to-face denganindividuataukelompokterpilih. • Whiteboard sessions untukmemunculkanidedari user. • Meluangkanwaktudengan user sementaramerekabekerjauntukmemahamidenganlebihbaikmengenaiapa yang merekakerjakandanbagaimanamerekamelakukannya.

  5. Kerjasamadengan user • Warning signals, disebutjuga“red flags.” • Misal, warning signal terjadiketikaadaketiadaanketepatanataukejelasankebutuhan: • Salahpenggunaanistilah “real time” • Availability semata-matapersentase (99.99%) • Sangatbervariasi, kebutuhantidakkonsisten. • Kebutuhan yang tidakrealistikdaripelanggan

  6. Taking Performance Measurements

  7. Tracking and Managing Requirements

  8. Developing Service Metrics • Service metrics untukRMA termasuk: • Reliability, denganistilah mean time between failures (MTBF) dan mean time between mission-critical failures (MTBCF) • Maintainability, denganistilah mean time to repair (MTTR) • Availability, denganistilahMTBF, MTBCF, MTTR • Pilihannya, uptime dan downtime (prosentase total waktu), laju error dankehilanganpada level yang bermacam-macam, sepertipacket error rate, bit error rate (BER), cell loss ratio (CLR), cell misinsertion ratio (CMR), frame and packet loss rates • Service metrics untuk capacity termasuk: • Data rate, dalampeak data rate (PDR), sustained data rate (SDR), danminimum data rate (MDR) • Data sizes, termasuk burst sizes dandurations • Service metrics untuk delay termasuk: • End-to-end atauround-trip delay • Latency • Delay variation

  9. Developing Service Metrics • Contohvariables yang digunakansebagaiservice metrics termasuk: • Bytes in/out (per interface) • IP packets in/out (per interface) • Dropped Internet control message protocol (ICMP) messages/unit time (perinterface) • Service-level agreement (SLA) metrics (per user) • Capacity limit • Burst tolerance • Delay • Downtime

  10. Developing RMA Requirements • Reliability adalahindikatorstatistikfrekuensikegagalanjaringandankomponennyadanmerepresentasikanmatinyalayanan yang tidakterjadwal. • Satuukuran reliability adalah mean time between mission-critical failure (MTBCF), biasanyadalamsatuan jam. • Ukuran yang berhubunganadalah mean time between failure (MTBF), yang memandangsemuakegagalan, tanpamelihatwaktukegagalan yang signifikan, danperkiraankonservatif, bergunadalamsistemsederhana. • Maintainability adalahukuranstatistikwaktuuntukmemulihkansistenpada status operasionalpenuh, ketikasatu kali mengalamaikegagalan. Umumnyadiekspresikansebagaimean time to repair (MTTR). • Perbaikansistem yang gagalterdiridaribeberapalangkah: deteksi, mengisolasikegagalanpaakomponen yang dapatdiganti, waktu yang dibutuhkanuntukmenerimakanbagian yang diperlukanpadalokasikomponen yang gagal (logistic time), danwaktu yang sebenarnyauntukmenggantikomponen, menguji, danmemulihkanlayanansepenuhnya.

  11. Developing RMA Requirements • Availability (disebutjugaoperational availability) adalahhubunganantarafrekuensikegagalandari mission-critical failure dan the time to restore service. • Hal inididefinisikansebagai mean time between mission-critical failures (atau mean time between failures) dibagiolehjumlah mean time to repair dan mean time between mission-critical failures atau mean time between failures. • Formulanya: • A = MTBCF/(MTBCF+MTTR)atau • A = MTBF/(MTBF+MTTR)

  12. Uptime and Downtime • Ukuran yang umumuntuk availability diekspresikandalamistilahprosentase uptime or downtime. • Misal, kebutuhan proposal (RFP) daripelangganberpotensimenyatakankebutuhan uptime 99.999% (umumnyadisebut “five nines”), tapiapasesungguhnya yang dimaksud ? What do the terms uptime and downtime really mean? • Ketika availability direpresentasikansebagaiprosentasedariuptime ataudowntime, diukurperminggu, perbulan, atupertahun, berdasarkan total jumlahwaktuselamasebuahperiode. • Uptime adalahketikasistem (aplikasi, perangkat, jaringan) adalah available pada user (dalamhalini, user bisasajaadalahaplikasiatauperangkat) • Downtime dapatdijangkaudariketidakmampuanuntukterhubungnyadalamjaringan, mempunyaikonektivitastetapi loss rates cukuptinggi (ataukapasitascukuprendah) dimanaaplikasitidakberfungsidenganbaik.

  13. Uptime and Downtime

  14. Thresholds and Limits • Contoh threshold yang umumuntuk RMS adalah uptime. • User biasanyamembutuhkansistemmemungkinkandapatberoperasimendekati 100% dariwaktu • Uptime dapatmendekati 100%, dalampuluhan, ratusan, ataukadangribuanpersen, tetapidengan trade-off sistemdalamhalkompleksitasdanbiaya. • Umumnya, kebutuhan uptime yang lebihbesaratausamadengan 99.99% dipandangsebagai high performance, sedangkandibawah 99.99% adalah low performance. • Tambahan, threshold umumdiperkirakan 99.5% dapatdigunakanuntukmembedakankebutuhan low-performance dari prototype dantestbed.

  15. Developing Delay Requirements • Untukaplikasi yang mempunyai delay requirement, kitagunakanistilahend-to-end delay, round-trip delay, dandelay variation sebagaiukurandelay dalamjaringan • Interaction delay (INTD) adalahperkiraanberapa lama user akanmenunggurespondarisistemselamasesiinteraktif. • Interaction delay dapatmenjangkaudari 100 ms sampai 1 menitataulebih. • Umumnya, range yang digunakan 10 sampai 30 ms. • Human response time (HRT) adalahperkiraan threshold waktudimana user memulaiuntukmelihat delay sistem. • Diperkirakan100 ms. • Network propagation delay adalahperkiraanberapa lama waktu yang dibutukansinyaluntukmelintasi media fisikatau link. • Memberikanbatas yang lebihrendahpada end-to-end dan round-trip network dan system delays. • Propagation delay tergantungjarakdanteknologi.

  16. End-to-End and Round-Trip Delays • HRT, INTD, dannetwork propagation delay sebagai threshold danbatasuntukmembedakanantara level performance untuk delay requirements. • Didasarkanpadakombinasi: • Batas fisikdarijaringan, misal: ukuranjaringandanjarak. • Kinerjaperangkat hardware dan software. • Kinerjaprotokoljaringan. • Perilakuaplikasipada delay threshold tertentu. • Interaksi user dengansistempada delay threshold tertentu. • Misal, jikaaplikasimembutuhkan round-trip delay 80 ms dengantujuanuntukmendukunglingkungan virtual reality (VR), dansesiaplikasididistribusikandiantara Los Angeles dan Tokyo, round-trip delay jaringan (diperkirakan 120 ms) akanmelewatibataskebutuhan application delay, tanpamemandangarsitekturdandesainjaringan.

  17. Developing Capacity Requirements: Data Rates

  18. Developing the RequirementsSpecification

  19. Developing the RequirementsSpecification

  20. Developing the RequirementsSpecification

  21. Developing the RequirementsSpecification

  22. Developing the RequirementsSpecification

  23. ANY QUESTION ? To Be Continued …

More Related