1 / 34

Peran K awasan K onservasi dalam K onservasi M odern

Peran K awasan K onservasi dalam K onservasi M odern. Nilai dan Makna Penting Keanekaragaman Hayati. KONSERVASI SDA HAYATI. PERLINDUNGAN SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN PENGAWETAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DAN SATWA PEMANFAATAN LESTARI SDA DAN EKOSISTEMNYA. PERAN DAN MANFAAT KAWASAN KONSERVASI.

hoai
Download Presentation

Peran K awasan K onservasi dalam K onservasi M odern

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Peran Kawasan KonservasidalamKonservasi Modern Nilai dan Makna Penting Keanekaragaman Hayati

  2. KONSERVASI SDA HAYATI • PERLINDUNGAN SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN • PENGAWETAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DAN SATWA • PEMANFAATAN LESTARI SDA DAN EKOSISTEMNYA

  3. PERAN DAN MANFAAT KAWASAN KONSERVASI • EKONOMIS(POTENSI SDAH BERUPA HASIL HUTAN NON KAYU, SUMBER GENETIK, PENUNJANG BUDIDAYA) • EKOLOGIS(PERLINDUNGAN DAN TATA AIR, PENGENDALI SEDIMEN, JASA LINGKUNGAN), JASA LINGKUNGAN • ESTETIKA(NILAI KEINDAHAN SEBAGAI OBJEK WISATA ALAM) • PENGEMBANGAN BUDAYA, PENDIDIKAN DAN PENELITIAN • PEMANFAATAN MASA KINI DAN MENJAMIN PEMANFAATAN MASA DEPAN BAGI GENERASI MENDATANG • KESEPAKATAN KONVENSI INTERNASIONAL

  4. Nilai Ekonomi • Masyarakat lokal akan mendukung pengelolaan suatu kawasan konservasi jika kawasan tersebut mampu memberikan manfaat kepada mereka (bambu, kayu bakar, bahan konstruksi, tumbuhan obat, kayu, ikan, kulit binatang, madu, serat, resin, hewan buruan, buah-buahan, jamur dsb.).

  5. Nilai Ekonomi (cont’d) • Masyarakat lokal telah mengembangkan mekanisme pengelolaan sda. Pada daerah-daerah yang terpencil, manfaat-manfaat ini didapat secara langsung tanpa melalui mekanisme pasar. • Malaysia – babi hutan yang dipanen oleh pemburu memiliki nilai pasar sekitar US$100 juta/tahun. Sedangkan nilai sda-sda yang sudah masuk pasar, bisa dinilai dari harga jualnya.

  6. Nilai Ekonomi (cont’d) • Dalam pembangunan ekonomi, masyarakat edesaan yang hidup paling dekat dengan hutan atau kawasan alami lainnya, dapat mendapatkan manfaat dari adanya pemanenan satwaliar secara lestari untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal. • Hampir semua masyarakat pedesaan bisa meningkatkan manfaat pembangunan melalui pengelolaan yang tepat bagi sd biologi yang biaa dikonsumsi secar alngsung.

  7. Nilai Ekonomi (cont’d) • Manfaat ekonomi dari suatu kawasan yang dikelola secara berkelanjutan sebenarnya bisa sangat besar, tanpa adanya gangguan logging • Indonesia – mendapatkan US$ 200 juta dari hasil hutan bukan-kayu. • India – hasil htan bukan kayu memberikan masukan 40% dari total net revenue yang didapatkan oleh pemerintah dari sektor kehutanan • Hutan hujan tropis dengan luas 50,000 ha, dengan pengelolaan yang efektif, mampu untuk menghasilkan flora fauna dengan nilai potensial sedikitnya US$ 10 juta/thn (sekitar US$200/ha), dimana pendapatan dari hasil logging komersial hanya kurang lebih US $150/ha (McNeely, 2000).

  8. Nilai Jasa Lingkungan • Regenerasi tanah • Polinasi • Rekreasi • Pengadaan air murni • Daur ulang nutrien • Evolusi sumberdaya genetik yang berkelanjutan • Pemeliharaan fungsi ekosistem

  9. Nilai Jasa Lingkungan (cont,d) • Nilai ini dapat dimanfaatkan apabila keanekaragaman hayati dipandang sebagai satu kesatuan, dimana ada saling ketergantungan antara komponen di dalamnya. Nilai jasa lingkungan sering diabaikan karena sulit diungkapkan dengan angka. Padahal keuntungan yang diberikan cukup besar. Keanekaragaman spesies menyebabkan mereka mampu membentuk rantai makanan yang menjamin kelangsungan pasokan pangan masing-masing dan hubungan saling menguntungkan di dalam rantai makanan tersebut. Contoh : Ekosistem terumbu karang dan padang lamun melindungi pantai dari abrasi, hutan mangrove sebagai nursery, feeding, dan spawning ground

  10. Fungsi hidrologi • Aliran air yang keluar dari areal hutan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, misalnya air minum, sanitasi lingkungan, pertanian, industri, ekosistem dan sebagainya. • Stabilisasi fungsi hidrologi – mereka yang bergerak di bidang irigasi serta energi bisa menjadi parner yang kuat bagi KK yang memiliki nilai hidrologi tinggi

  11. Fungsi hidrologi (cont’d) • Johnson, et.al (2001) menyatakan bahwa mayoritas penduduk dunia berada di hilir daerah aliran sungai (DAS) berhutan (downstream forested watershed), sehingga aliran air yang dimanfaatkan oleh masyarakat umumnya berasal dari hutan yang berada di DAS bagian hulu. • Oleh karena itu untuk menjamin ketersediaan air dalam jumlah dan kualitas yang memadai, maka upaya konservasi ekosistem hutan harus dilakukan

  12. Fungsi hidrologi • Acreman (2004) menyatakan bahwa sebatang pohon di hutan alam sepanjang daur hidupnya mampu memompa air + 2,5 juta galon air ke atmosfer, didaur-ulang, dan tidak hilang dari kawasan hutan. Apabila ekosistem hutan beralih fungsi, maka berdampak terhadap ketersediaan air, misalnya di hutan alam Amazone 50% dari curah hujan yang jatuh berasal dari evaporasi lokal tetapi apabila disimulasikan diubah menjadi padang penggembalaan (pasture land) maka curah hujan hujan tereduksi 26% per tahunnya

  13. Fungsi hidrologi (cont’d) • Akibat pengurangan vegetasi alam di Sahel Afrika menyebabkan curah hujan berkurang hampir 22% antara bulan Juli dan Agustus, serta tertundanya musim hujan hampir setengah bulan. Fakta riset tersebut menunjukkan bahwa : (a) ekosistem hutan yang didominasi vegetasi pohon berperan penting dalam mengatur sistem hidrologis wilayah terutama meningkatkan peluang terjadinya hujan di wilayah tersebut; serta (b) perubahan ekosistem hutan mempengaruhi output hidrologis yang keluar dari ekosistem hutan tersebut.

  14. Konservasi Tanah • Perlindungan tanah oleh vegetasi – mencegah longsor, banjir, serta siltasi. • Malaysia – sedimen sungai setelah aktivitas penebangan mencapai 70-97%. • KK dapat menjaga keberlanjutan irigasi serta sungai. • Nepal – masyarakat yang tinggal di luar kawasan TN Royal Chitwan secara intensif membuka lahan serta menggembalakan ternaknya di bagian utara Sungai Rapti (batas KK) serta terjadi erosi. Sedangkan di dalam TN, vegetasi yang masih utuh bisa dijumpai di bagian selatan Sungai Rapti. Saat air sungai naik, hanya bagian utara yang tercuci, sehingga gerakan sungai mengalami pergeseran. Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, sekitar 100 ha lahan masyarakat di luar TN berubah menjadi bagian dari TN disebabkan oleh kekuatan alam

  15. Kenakeragaman Hayati • Pengawetan sunberdaya genetik serta biologi • Keberlanjutan proses evolusi • Menyediakan bahan mentah untuk bioteknologi • Kolam gen dari tanaman liar yang untuk melengkapi dasar genetik yang sedikit dari tanaman pangan yang telah dikembangkan, menyediakan ketahanan terhadap penyakit, memperbaiki produktivitas dan toleransi terhadap lingkungan yang berbeda-beda

  16. Perlindungan DAS • Perlindungan terhadap sumber air • Lahan basah dan hutan berfungsi sebagai sistem penjernih air, sementara mangrove memerangkap lumpur, mengurangi pengaruh terhadap ekosistem-ekosistem laut

  17. Perlindungan DAS (cont’d) • Keuntungan dari persediaan air yang diperoleh Melbourne dari hutan serapan mencapai nilai $250 juta per tahun • Jumlah ini didasarkan pada studi yang menilai harga air yang diperoleh dari Thomson Reservoir dan dipasok ke Melbourne seharga $530 per megaliter, dan fakta bahwa sejumlah besar air yang dipasok ke Melbourne diperoleh dari hutan serapan seluas 80 000 ha dengan jenis vegetasi eukaliptus.  Tampungan air per tahun pada hutan-hutan ini berkisar antara enam hingga dua belas megaliter per hektar, tergantung apakah hutan tersebut telah tumbuh selama 30 atau 200 tahun.  Saat ini sebagian besar hutan eukaliptus pada daerah serapan air berumur 54 tahun.  Pada 50 hingga 100 tahun ke depan, seiring pertumbuhan hutan yang semakin tua,  nilai air yang diproduksi tiap tahun akan meningkat sebesar $150 juta dikarenakan laju aliran air yang meningkat

  18. Stabilitas Iklim • Melindungi wilayah pesisir dari badai • Menyerap hujan deras (kawasan lahan basah dan berhutan) • Menunjang keberhasilan usaha tani • Bukti yang timbul menyarankan bahwa hutan yang tidak dijamah membantu untuk menjaga curah hujan secara langsung dengan mendaur ulang penguapan air pada rata-rata yang stabil ke atmosfer dan melalui efek kanopi mendukung pergerakan atmosfer.  Pada skala yang lebih kecil, vegetasi cukup berpengaruh pada iklim lokal dan dapat menciptakan iklim mikro yang spesifik.  Beberapa organisme sangat bergantung pada iklim mikro tersebut dalam mempertahankan keberadaannya

  19. Rekreasi Alam & Wisata • Keanekaragaman hayati merupakan bagian menarik dari daerah-daerah yang memiliki nilai untuk tujuan pariwisata dan rekreasi • Masyarakat menghargai daerah seperti itu sebagai ragam untuk tujuan rekreasi: film, foto atau bahan pembelajaran melalui kehidupan liar, habitat alami dan fungsi alami; mengamati burung; serta studi lapang ekologi dan tujuan ilmiah lainnya. • Lingkungan alam merupakan faktor utama dalam menarik wisatawan.  Penelitian telah menunjukkan lebih dari 85 persen pengunjung dari Jepang dan 70 persen pengunjung dari Eropa dan Amerika melihat lingkungan sebagai pemandangan yang indah dengan kehidupan liarnya dan merupakan salah satu alasan utama dalam mengambil keputusan tujuan perjalanan mereka.

  20. Hasil Hutan Bukan-Kayu • Buah-buahan, madu, tumbuhan obat, ikan, daging, makanan ternak, bunga hias dll. • Spesies lokal dapat berkembang dalam penggunaannya untuk tujuan hortikultura dan penghias, dengan hibrida dan keturunan baru yang sedang dikembangkan dan dipasarkan

  21. Tanah • Mencegah erosi • Penyimpanan dan siklus nutrien • Ekosistem menjalankan fungsi vital dalam mendaur ulang nutrien.  Nutrien-nutrien ini mencakup elemen-elemen dari atmosfer maupun yang ditemukan juga di dalam tanah, yang penting untuk memelihara kehidupan • Membentuk tanah

  22. Penyerapan Bahan Pencemar • Ekosistem dan proses-proses ekologi memainkan peranan penting dalam pemecahan dan penyerapan dari banyak polutan yang dihasilkan manusia dan aktivitasnya.  Hal ini termasuk limbah seperti air parit, sampah dan tumpahan minyak.  • Beberapa ekosistem, terutama lahan basah, memiliki kualitas yang sangat sesuai dalam memecahkan dan menyerap polutan.  Lahan basah alami dan buatan digunakan untuk menyaring perairan tercemar untuk menghilangkan nutrien, logam berat dan padatan terlarut, mengurangi biochemical oxygen demand dan membunuh mikroorganisme yang memiliki potensi membahayakan

  23. Penelitian, Pendidikan & Pemantauan • Menyediakan lahan untuk penelitian terkait ekologi, sosial dan ekonomi • Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi.  Habitat yang tidak dialih fungsikan seringkali penting untuk beberapa pendekatan tertentu, menyediakan kontrol yang diakibatkan oleh perubahan mengenai sistem pelelolaan yang berbeda dapat diukur dan dilakukan

  24. Nilai Budaya • Melindungi tempat-tempat bernilai budaya • Wujud perhatian nasional terhadap warisan alam • Lingkungan alami menyediakan banyak kebutuhan inspirasi, estetika, spiritual dan pendidikan bagi manusia, dari berbagai budaya, sekarang dan di masa depan.  Masyarakat tradisional menempatkan nilai budaya yang besar terhadap species-species penting (Spesies Kunci Budaya).

  25. Nilai Budaya (cont’d) • Nilai estetika dari ekosistem dan lanskap alami kita berkontribusi terhadap keadaan emosional dan spiritual dari populasi masyarakat kota.  Konservasi keanekaragaman hayati juga memiliki manfaat di bidang etika.  Beragamnya organisme hidup yang ada mengingatkan manusia bahwa mereka merupakan bagian dari Bumi yang saling tergantung satu sama lainnya

  26. Nilai Keanekaragaman • Untuk dapat memahami keterkaitan peranan/manfaat kawasan konservasi dengan kepentingan pembangunan daerah atau nasional, dapat dilihat manfaat ekologis kawasan taman nasional yang dapat dikuantifikasi • Penting untuk menghitung dan melihat manfaat dan biaya ekonomi dari kawasan taman nasional agar manfaatnya akan lebih nyata di dalam pembangunan daerah atau nasional

  27. Nilai Guna Kawasan Konservasi (cont’d) • Nilai guna dari kawasan konservasi umumnya akan mendorong tumbuhnya manfaat langsung melalui proses efek ganda (multiplier effect) seperti misalnya uang yang dikeluarkan oleh seorang pengunjung pada kunjung ke suatu kawasan taman nasional akan mendorong penambahan pengeluaran di suatu wilayah tertentu untuk penginapan, makan dan minum, pembelian barang kerajinan tangan, pajak dan sebagainya

  28. Nilai guna langsung (direct use values) • Dapat dihasilkan langsung dari kawasan taman nasional serta mudah untuk dikuantifikasi sebagai manfaat kawasan taman nasional, antara lain berupa produk hasil hutan, bahan makanan, bahan baku obat-obatan dan manfaat rekreasi. • Nilai ini adalah nilai pasar yang didapat dari perdagangan keanekaragaman hayati di pasar lokal, nasional, maupun internasional. Contoh : nilai pasar global untuk obat-obatan yang diperoleh dari sumberdaya genetis diperkirakan US$ 75.000 – 150.000 juta per tahun • Nilai ini merupakan manfaat langsung yang dapat diperoleh dari keanekaragaman hayati misalnya : ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang lamun memiliki nilai konsumsi yang sangat banyak dan beragam

  29. Nilai guna tidak langsung (indirect use values) • Mencakup manfaat fungsional dari proses ekologis yang secara terus menerus memberikan perananannya kepada masyarakat dan ekosistem serta tidak mudah untuk dikuantifikasi, antara lain berupa pengendalian banjir, penyediaan sumber air, perlindungan badai, siklus nutrisi, pendukung kehidupan global berupa penyerapan karbon/polutan, dan pengendalian perubahan iklim, menjaga kesehatan manusia, dan lain-lain. Nilai guna tidak langsung tersebut memperlihatkan secara nyata mengenai adanya keterkaitan yang jelas antara kawasan taman nasional dengan pembangunan daerah/ekonomi;

  30. Nilai guna pilihan (option value) • Meliputi manfaat sumberdaya alam yang dapat disimpan, disisihkan atau dipertahankan untuk kepentingan/ pemanenan yang akan datang, antara lain berupa keanekaragaman hayati, sumberdaya genetik, perlindungan jenis/species, keragaman ekosistem, proses evolusi, dan produk-produk tersebut umumnya belum diketahuidan tidak memiliki nilai pasar pada saat ini

  31. Nilai pilihan • Nilai ini terkait dengan potensi keanekaragaman hayati dalam memberikan keuntungan bagi masyarakat di masa depan (Primack dkk, 1998). Keanekaragaman hayati menyimpan nilai manfaat yang sekarang belum disadari atau belum dapat dimanfaatkan oleh manusia, namun seiring dengan perubahan permintaan, pola konsumsi, dan asupan tekhnologi, nilai ini menjadi penting di masa depan. Contoh : 20 jenis obat-obatan yang paling sering dipakai di Amerika senilai US$ 6 miliar per tahun mengandung bahan-bahan kimia yang ditemukan di alam.

  32. Nilai guna non-konsumtif • Meliputi nilai keberadaan (existence values) dan nilai warisan (bequest values). Nilai keberadaan adalah nilai yang diberikan oleh masyarakat kepada kawasan konservasi karena adanya nilai keberlanjutan akan keberadaan sumberdaya tertentu seperti konservasi habitat dan species tertentu, integritas nilai-nilai spiritual, estetika, dan kultural. Sedang nilai warisan merupakan nilai yang diberikan masyarakat yang hidup saat ini terhadap suatu daerah tertentu agar tetap utuh untuk dapat diberikan kepada generasi mendatang seperti konservasi habitat, upaya preventif terhadap perubahan yang tidak dapat diperbarui. Nilai guna non-konsumtif tersebut umumnya tidak dapat terefleksikan dalam harga pasar.

  33. Nilai Warisan • Nilai ini berkaitan dengan hasrat untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Contoh : Masyarakat Mentawai hanya membolehkan orang-orang tertentu untuk menangkap penyu dan jumlah hasil buruan juga secukupnya serta dibagi sama rata diantara anggota masyarakat. Cara ini dimaksdukan agar tidak terjadi pengurasan dan pemborosan sumber daya alam, sehingga masih tersedia untuk generasi mendatang. Nilai ini sering terkait dengan nilai sosiokultural dan nilai pilihan. Spesies tertentu sengaja dipertahankan dan diwariskan turun temurun untuk menjaga identitas budaya dan spiritual kelompok etnis tertentu

  34. Nilai eksistensi • Nilai ini dimiliki oleh keanekaragaman hayati karena keberadaannya di suatu tempat. Tidak berkaitan dengan potensi suatu organisme tertentu, tapi berkaitan dengan hak hidupnya sebagai salah satu bagian dari alam. Kadang juga disebut nilai Intrinsik dan dikaitkan dengan etika atau agama. Meskipun manfaat yang didapatkan  dari nilai eksistensi keanekaragaman hayati sulit diukur dengan uang, manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis manusia cukup jelas

More Related