1 likes | 13 Views
oleh PKDIKP PALANGKARAYA u00b7 2018 u00b7 Dirujuk 1 kali u2014 ARTIKEL PENELITIAN. PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ... Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Diabetes Melitus, Keluarga ... 2010. Promosi Kesehatan. Dan perilaku ...
E N D
ARTIKEL PENELITIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIABETES MELITUS PADA KELUARGA DI KELURAHAN PAHANDUT PALANGKARAYA Putria Carolina1, Haryadi2, Wawan Kurniawan Setiawan3, Meyria Sintani3, Yuliani3, Orien Cantona3, Roby Kristian3, Niko3, Rosalia3 1Dosen PengajarProgram Studi S-1 Keperawatan 2Perawat PuskesmasPahandutPalangka Raya 3Mahasiswa Program ProfesiNers Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya Email: putria_ekaharap@yahoo.co.id Diabtes Melitus (DM) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal yang ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati. DM dapat disebabkan karena pola makan atau factor genetik. Penelitian yang dilakukan di Kelurahan Pahandut Palangka Raya menunjukkan kurangnya pengetahuan keluarga (67%) mengena ipenyakit DM dapat menjadi factor predisposisi terjadinya DM pada anggota keluarga.Pendidkan adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, imbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau promosi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan menggunakan strategi pendidikan kesehatan bagi keluarga di Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pendidikan kesehatan kepada keluarga di Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah dan Tanya jawab. Media pendidikan kesehatan yang digunkan adalah dengan LCD proyek tordan leaflet yang dibagikan kepada keluarga. Materi yang diberikan adalah mengenai penyakit DM yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penanganan, komplikasi. Selama pendidikan kesehatan berjalan, lingkungan kondusif, keluarga antusias mendengarkan pendidikan kesehatan dan aktif bertanya saatd iberikan kesempatan untuk diskusi.Hasil evaluasi pendidikan kesehatan menunjukkan keluarga mampu untuk menyebutkan dan menjelaskan kembali mengenai penyakit DM seperti yang dipaparkan pada saat pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen, perawat dan mahasiswa profesi Nerske pada keluarga di Kelurahan Pahandut Palangka Raya dapat dinyatakan berhasil. Melalui hasil evaluasi selama pendidikan kesehatan berlangsung yaitu adanya respon yang positif dari keluarga dan juga mampu untuk menyebutkan kembali mengenai penyakit DM seperti yang telah dipaparkan. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Diabetes Melitus, Keluarga Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 1 [2018] 1
Pendidikan Kesehatan Tentang Diabetes Melitus Pada Keluarga Di Kelurahan Pahandut Palangkaraya ABSTRACT Diabtes Melitus (DM) is a disease characterized by blood glucose levels exceeding normal which is characterized by fasting and postprandial hyperglycemia, atherosclerosis and microangiopathic vascular disease. DM can be caused due to diet or genetic factors. Research conducted in Pahandut Palangka Raya Village showed a lack of family knowledge (67%) regarding DM can be a predisposing factor for the occurrence of DM in family members. Education is an effort to make people behave or adopt health behaviors by means of persuasion, persuasion, appeal, invitation, giving information, giving awareness and so on, through activities called education or health promotion. The method of implementing the activity is to use a health education strategy for families in Pahandut Palangka Raya. The activities carried out are by carrying out health education to families in Pahandut Palangka Raya. The activity is carried out with the lecture and question and answer method. The health education media used are LCD projectors and leaflets distributed to families. The material provided is about DM disease which includes understanding, causes, signs and symptoms, treatment, complications. During health education, the environment is conducive, the family enthusiastically listens to health education and actively asks when given opportunities for discussion. The results of the evaluation of health education show the family is able to mention and explain again about DM disease as described during health education. Community service activities carried out by lecturers, nurses and Ners professional students to families in Pahandut Palangka Raya can be declared successful. Through the evaluation results during health education, there is a positive response from the family and is also able to mention again about DM as described. Keywords: Health Education, Diabetes Melitus, Family PENDAHULUAN Diabetes mellitus merupakan kelainan penderita DM pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 defisiensi atau resistensi insulin yang absolute menjadi 387juta kasus. Tahun 2013, proporsi atau relative ditandai oleh gangguan penduduk Indonesia yang berusia ≥15 tahun metabolisme karbohidrat protein dan lemak[1]. dengan DM adalah 6,9 persen. Prevalensi DM Gejala yang timbul adalah akibat kurangnya yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di sekresi insulin atau ada insulin yang dikaitkan DI Yogyakarta (3,0%) dari 2.777.211 jumlah dengan gangguan mikrovaskular dan penduduk, DKI Jakarta (3,0%), dari 7.609.272 makrovaskular, gangguan neuropatik dan lesi jumlah penduduk, Sulawesi Utara (2,4%) dari dermopatik. 1.698.831 jumlah penduduk dan Kalimantan Tahun 2012 dilaporkan bahwa terdapat Timur (2,3%), dari 2.753.491 jumlah 1,5 juta penduduk mengalami kematian akibat penduduk. Data daerah Kalimantan Tengah DM dengan prevalensi sekitar 2,7% Seluruh (1,2%) dari 1.608.217 jumlah penduduk sudah kematian akibat DM di dunia, 70% kematian terdiagnosis dokter dan (0,4%) belum pernah terjadi di negara-negara berkembang terdiagnosis DM oleh dokter tetapi dalam 1 termasuk Indonesia. Tingkat prevalensi global Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 1 [2018] 2
Putria Carolina, Haryadi, Wawan Kurniawan Setiawan, Meyria Sintani, Yuliani, Orien Cantona, Roby Kristian, Niko, Rosalia bulan terkhir mengalami gejala sering lapar, meningkat dari tahun-ketahun. Pendidikan sering haus, sering buang air kecil dalam kesehatan adalah suatu proses perubahan jumlah banyak dan berat badan turun [3]. pada diri manusia yang ada hubungannya Berdasarkan hasil survey pendahuluan dengan tercapainya tujuan kesehatan yang dilakukan melalui wawancara pada 10 perorangan, keluarga atau masyarakat. keluarga di Kelurahan Pahandut Palangka Menurut Prof. Dr. M.J Langevelt, pendidikan Raya terdapat 8(80%) keluarga memiliki adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, pengetahuan yang kurang tentang DM dan 2 dan bantuan yang dilakukan pada anak untuk (20%) keluarga memiliki pengetahuan yang menjadi dewasa. Ciri orang dewasa cukup tentang DM. ditunjukkan oleh kemampuan secara fisik, DM merupakan kelainan defisiensi atau mental, moral, sosial, dan emosional. resistensi insulin yang absolute atau relative Berdasarkan GBHN (Garis-Garis Besar ditandai oleh gangguan metabolisme Haluan Negara), pendidikan adalah usaha karbohidrat protein dan lemak. Ketidaktahuan sadar unruk mengembangkan kepribadian masyarakat tentang penyakit DM dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah menyebabkan banyak masyarakat yang yang berlangsung seumur hidup [4]. barumengetahui menderita penyakit DM Perawat memiliki peran yang penting setelah melakukan pemeriksaan di rumah dalam membantu masyarakat mencegah DM sakit dan oleh dokter terdiagnosis menderita yaitu melalui upaya preventif dan promotif. penyakit DM. Berpedoman pada pencegahan Perawat memiliki peran untuk melakukan jauh lebih baik dari pada pengobatan, sudah pencegah dini terhadap gangguan sistem selayaknya pencegahan DM harus mendapat endokrin terutama masalah DM. Dalam perhatian. Salah satu cara yang terbaik untuk pengertian yang sangat luas, preventif pencegahan ialah meningkatkan pengetahuan diartikan sebagai upaya secara sengaja melalui pendidikan kesehatan bagi keluarga. dilakukan untuk mencegah terjadinya Pendidikan kesehatan tersebut dapat gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi menambah pengetahuan keluarga untuk seseorang atau masyarakat sedangkan mengetahui penyakit DM. Dalam promotif, perawat memberikan sosialisasi dan penatalaksanaan DM terdapat lima pilar promosi kesehatan tentang pentingnya diantaranya diet, latihan, pemantauan, terapi mengetahui, memahami penyakit DM untuk dan pendidikan. Jika keluarga tidak mencegah DM. METODE PENELITIAN mengetahui penyakit DM, penyebab, faktor resiko terkena DM, tanda dan gejala, cara Metode pelaksanaan kegiatan pencegahan, dan penanganan DM, maka pengabdian masyatakat yang dilakukan angka kejadian penyakit DM akan terus adalah melalui pendidikan kesehatan yang Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 1 [2018] 3
Pendidikan Kesehatan Tentang Diabetes Melitus Pada Keluarga Di Kelurahan Pahandut Palangkaraya HASIL DAN PEMBAHASAN diberikan pada keluarga di Kelurahan Pahandut Kota Palangka Raya.Kegiatan ini Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan November tahun dilakukan sebagai kontribusi institusi 2017.Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah pendidikan dalam upaya turut serta menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bernilai dikeluarga, mengarahkan cara-cara khususnya di Kelurahan Pahandut Kota hidup sehat menjadi kebiasaan hidup sehari- Palangka Raya. Kegiatan yang dilakukan oleh hari, menolong keluarga agar mampu secara tim pengabdian masyarakat berjalan dengan mandiri mengadakan kegiatan untuk baik dan mendapat respon yang positif dari mencapai tujuan hidup sehat.Sasaran primer keluarga. Keluarga yang hadir dalam kegiatan dari kegiatan ini adalah keluarga, yang pendidikan kesehatan adalah sebanyak 35 merupakan unit terkecil masyarakat.Guna orang. mencapai perilaku sehat masyarakat, maka harus dimulai pada tatanan keluarga.Keluarga adalah tempat persemaian manusia sebagai anggota masyarakat, bila persemaian itu jelek maka jelas akan berpengaruh pada masyarakat. Sasaran sekunder adalah para kader kesehatan di wilayah tempat tinggal Gambar 1. Tim Pengabdian Masyarakat keluarga.Ruang lingkup kegiatan ini adalah STIKes Eka Harap Palangka Raya. pada upaya peningkatan kesehatan melalui Edukasi yang diberikan pada kegiatan kegiatan preventif dan promotif yaitu pendidikan kesehatan ini mengenai penyakit pelayanan bagi keluarga yang sehat, agar DM yang meliputi pengertian, penyebab, tetap sehat dan bahkan meningkat status tanda dan gejala, penanganan, komplikasi. kesehatannya. Tahap kegiatan yang dilakukan oleh tim Metode pendidikan kesehatan yang dengan masing-masing tugasnya adalah digunakan adalah dengan ceramah dan sebaga iberikut: Tanya jawab. Media yang digunakan adalah 1. Kegiatan pertama yang dilakukan oleh dengan LCD proyek tordan leaflet yang educator adalah membuka kegiatan dibagikan kepada keluarga yang mengikuti dengan memberikan salam pembuka, pendidikan kesehatan. Pelaksana kegiatan memperkenalkan diri dan tim, pendidikan kesehatan adalah tim pengabdian menyampaikan maksud dan tujuan masyarakat dari STIKes Eka Harap yang kegiatan pendidikan kesehatan dan terdiri dari edukator, fasilitatitor, observer, melakukan kontrak waktu dengan peserta. notulis, dokumentator. Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 1 [2018] 4
Putria Carolina, Haryadi, Wawan Kurniawan Setiawan, Meyria Sintani, Yuliani, Orien Cantona, Roby Kristian, Niko, Rosalia mengikuti kegiatan dengan tertib dan antusias untuk bertanya. 5. Selama kegiatan berlangsung, observer memiliki tugas untuk melakukan pengamatan terhadap jalannya kegiatan dan mencatatnya. Notulis melaksanakan kegiatan pencatatan kejadian-kejadian yang berlangsung yaitu bagaimana peran Gambar 2.Kegiatan Pembukaan dari tim, peserta dan lingkungan sekitar. 2. Selanjutnya educator menyajikan materi Sedangkan dokumentator adalah pendidikan kesehatan dengan metode melakukan dokumentasi selama kegiatan memberikan ceramah selama 30 menit berlangsung dengan media kamera. kepada keluarga. Media yang digunakan 6. Kegiatan terakhir adalah penutup, oleh educator selama menyajikan materi educator menutup kegiatan. adalah dengan LCD Proyektor. Posisi educator beradadi depan menghadap keluarga yang hadir, sesekali berjalan mendekati barisan duduk peserta. 3. Setelah educator selesai menyajikan materi, selanjutnya adalah sesi Tanya jawab dan diskusi selama 30 menit. Selama kegiatan diskusi berlangsung, fasilitator sangat berperan aktif untuk merangsang peserta agar aktif bertanya mengenai topik yang sedang Gambar 3.PelaksanaanKegiatan dibahas.Selama kegiatan berlangsung fasilitator duduk menyebar bersama Pengetahuan adalah hasil penginderaan dengan peserta kegiatan. Peserta sangat manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap antusias dengan materi yang diberikan, objek melalui indera yang dimilikinya (mata, mereka mengungkapkan sangat hidung, telinga dan sebagainya). Dengan bermanfaat karena sebelumnya tidak sendirinya pada waktu penginderaan sampai terlalu mengetahui terkait penyakit DM. menghasilkan pengetahuan tersebut sangat 4. Sesi akhir dari kegiatan adalah feed back dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan yang diberikan oleh edukator. Memberikan persepsi terhadap objek. Sebagian besar apresiasi kepada peserta karena telah pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 1 [2018] 5
Pendidikan Kesehatan Tentang Diabetes Melitus Pada Keluarga Di Kelurahan Pahandut Palangkaraya penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini terhadap objek mempunyai intensitas atau seseorang. Adanya informasi baru mengenai tingkat yang berbeda-beda [5]. sesuatu hal memberikan landasan kognitif Peningkatan pengetahuan tidak mutlak baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi hal tersebut. juga dapat diperoleh pada pendidikan KESIMPULAN nonformal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua aspek Hasil pengabdian masyarakat ini dapat yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek menjadi sumber informasi bagi petugas inilah yang akhirnya akan menentukan sikap kesehatan terutama perawat dalam seseorang terhadap objek tertentu. Semakin memberikan asuhan keperawatan pada banyak aspek positif dari objek yang tatanan komunitas terkait pendidikan diketahui, maka akan menumbuhkan sikap kesehatan tentang Diabetes Melitus. makin positif terhadap objek tersebut. Sebaiknya kegiatan ini dilakukan secara rutin Informasi merupakan sesuatu yang dapat oleh petugas kesehatan sebagai tindak lanjut diketahui oleh seseorang untuk meningkatkan bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan, namun ada pula yang derajat kesehatan yang optimal. menekankan informasi sebagai transfer Daftar Pustaka pengetahuan. Selain itu, informasi juga dapat 1. Hartono, keperawatan pasien dengan gangguan fungsi endokrin. Tenggerang selatan. Binarupa Aksara. 2. Baradero, Mary, dkk. 2009. Seri Asuhan Keperawtan Klien Gangguan Endokrin. Jakarta EGC 3. Budiman & Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner.Jakarta: Salemba Medika 4. Dalimartha Setiawan, Adrian Felix. 2014. Makanan dan Herbal Untuk Penderita Diabetes Mellitus. Swadaya. 5. Kemenkes riset Riskesdas. 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Jakarta 6. Maulana. 2009. Jakarta: EGC. 7. Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan ilmu perilakuJakarta. Rineka Cipta 8. Notoadmojo.2010. Promosi Kesehatan Dan perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Andri. 2012. Buku saku didefinisikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat Jakarta: Penebar memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan kesehatan dasar: perubahan atau peningkatan pengetahuan. Berkembangnya teknologi akan menyediakan Promosi Kesehatan. bermacam-macam media massa yang dapat memengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa juga membawa pesan-pesan yang Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 1 [2018] 6
Putria Carolina, Haryadi, Wawan Kurniawan Setiawan, Meyria Sintani, Yuliani, Orien Cantona, Roby Kristian, Niko, Rosalia 9. Notoadmojo.2012. Dan perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta 10. Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 vol. 2.Soegondo, Sidartawan, Penatalaksaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI. Promosi Kesehatan dkk. 2009. Jurnal Surya Medika Volume 4 No. 1 [2018] 7