230 likes | 377 Views
CHAPTER 6 Peter C. List BASIC PRINCIPLES in FORESTRY ETHICS. REVIEW OLEH : RAHMAN KURNIADI PEMBAHAS : SECUNDA. Michael McDonald First Principles for Professional Foresters.
E N D
CHAPTER 6 Peter C. List BASIC PRINCIPLES in FORESTRY ETHICS REVIEW OLEH : RAHMAN KURNIADI PEMBAHAS : SECUNDA
Michael McDonald First Principles for Professional Foresters Forester akan, dalam semua aspek dari kerjanya, menghormati tanggung jawab pertama memelihara integritas dari sumberdaya hutan, pelindung dan mencapai dari kapasitas produktif sumberdaya, pengabdiannya dari kegunaan dan nilai sosial
Jika hutan rusak siapa yang disalahkan ? Tentu Forester sebagai profesi
Mengapa perhatian pada etika meningkat? Skandal Ketegasan /penerimaanPublik, Penekanan pada Hak Teknologi baru Ketidakpastian tentang nilai sosial fundamental
Catatan Profesi • Ilmu Pengetahuan • Keahlian khusus • Pelatihan dan Pendidikan • Tes kompenensi • B. Menyediaakan Jasa Bernilai • Kebutuhan primer • C. Organisasi • Kode Perilaku Profesi • Regulasdan disiplin • Monopoli lisensi • Kerja mandiri • Penghargaan :status dan pendapatan • D. Kontrak sosial
PENGETAHUAN • Forester seharusnya memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki profesi lain • Selain itu forester harus memiliki pengetahuan etika
Valuable Service Forester mengkalim bahwa mereka memiliki pengetahuan khusus, yang dapat menyediakan barang dan jasa yang bernilai dan berguna. Apakah ini sudah ada?
Organisasi dan Pertimbangan • Status sebagai forester apakah menyenangkan? • Anggota forester memiliki kekuatan untuk : • Membangun dan monitoring • Pendidikan Profesi • Kompetensi • Memberikan saran/design • Membangun petunjuk praktis standar • Disiplin • Informasi publik • Membuat kebijakan • Review kebijakan
Bagaimana yang bukan forester? Penting untuk membedakan Mengapa hanya anggota profesi yang boleh ?
Kontrak masyarakat dan profesi • Masyarakat menginginkan barang atau jasa yang disediakan oleh profesi • Masyarakat menghitung keuntungan pengelolaan oleh profesi atau tanpa profesi • Profese secara kolektif bertanggung jawab atas tanggung jawab profesi • Tnggung jawab apa dari profesi? • Kritik terhadap kode etik ABCPF’s Code of Ethics
Penutup Forester menghadapi tantangan Etika. Berikan waktu dan energi untuk Etika
Paul M Wood The Greatest Good for Greatest Number : is This a Good Land-Use Ethic ?
Peranan Profesi pada Masyarakat Penyediaan nilai sosial dasar, monopoli dan mengatur sendiri merupakan isu utama peranan profesi. Profesi berargumentasi non ptofesional tidak dapat mengevaluasi profesi karena alasan pelatihan intelektual dan keperluan pertibangan.
Profesi Kehutanan Isu penggunaan lahan hutan meningkat Forester telah mendapat pelatihan Dianggap punya hak untuk menentukan kebijakan atas nama masyarakat. Kehutanan adalah isu lingkungan dan politik bukan teknik atau isu ilmiah. Terajadi debatebel isu yang melibatkan berbagai kepentingan di masyarakat
Peranan forester : Membuat keputusan alokasi lahan? Siapa yang berhak memutuskan?
Etika Forester Penggunaan Lahan Etika “ Thr greatest good for teh gretest number” cacat : Konflik dengan sendirinya :mustahil maksimasi dua tujuan yang berkompetisi. Pada implementasi praktis,misal suatu kawasan hutan harus memenuhi tujuan sosial dan ekonomi sekaligus, bagaimana caranya? Masalah pada skala aplikasi misal skala untuk logging dan konservasi pada areal yang sama. Cacat pada kata “good”=ekonomi/sosial yang dapat diukur, berimplikasi pada alokasi lahan tertinggi
Fondasi untuk revisi etika penggunaan lahan Harus ad kompromi antara forester dan masyarakat. Keinginan masyarakat dan profesi relevan
James E. Coufal Environmental Ethics : Cogitations and Ruminationas of A Forester :Kenangan dan Renungan
Terjadi perubahan dalam manajemen kawasan konservasi Perubahan belum mengarah pada ekosistem Ada Perbedaan nilai Forester mengetahui nilai lahan ,ekosistem,flora, fauna, keindahan alam, bunga liar,rusa, sungai, hutan belantara, dan lain-lain sama dengan pencinta lingkungan akan tetapi forester lebih pragmatis
Kritik terhadap perubahan : Baru dalam ekspresi lama dalam konsep Seharusnya memikirkan komoditi lingkungan bukan komoditi kehutanan
Sebuah etika lingkunga untuk forester harus : • menyediakan basis philosophis untuk diskusi dan aksi. • Keputusan berdasarkan sain, ekonomi rasional, dan penerimaan sosial • Cocok dengan prinsip, dan aksioma • Menyediakan kebutuhan masyrakat tradisional • Membawa kerendahan hati • Membawa pada maajemen hutan • Membawa kehutanan sebagai seni
Kesimpulan Metapora • Penulis membuat metapora tentang hutan dengan kekuatan metapora dan puisi • Hutan memiliki nilai melekat • Digambarkan sebagai hiasan dinding • Dengan nilai yang dicari
Penutup Penulis mengajak merenungi apakah perubahan dalam kehutanan telah terjadi dan apakah sesuai dengan etika lingkungan