1 / 16

Prediksi Erosi.

Prediksi Erosi. Prediksi erosi adalah metoda memperkirakan laju erosi yang akan terjadi dari suatu tanah atau lahan yg digunakan dan pengelolaan tertentu.

hanne
Download Presentation

Prediksi Erosi.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Prediksi Erosi. • Prediksi erosi adalah metoda memperkirakan laju erosi yang akan terjadi dari suatu tanah atau lahan yg digunakan dan pengelolaan tertentu. • Jika laju erosi yg akan terjadi telah dpt diperkirakan dan laju erosi yg masih dpt dibiarkan sdh dpt ditetapkan, mk dpt ditentukan kebijakan penggunaan tanah dan tindakan konservasi tnh yg diperlukan agar tidak tjd kerusakan tanah. • Prediksi erosi, sangat berguna utk menetapkan cara-cara pengelolaan tanah pada umumnya ataupun pencegahan erosi yang dilakukan agar kerusakan tanah oleh erosi sekecil-kecilnya.

  2. Laju Erosi Yg Masih Dpt Dibiarkan. • Menekan laju erosi pada tanah yg diusahakan utk pertanian sampai nol adalah tidak mungkin. • Shg perlu ditetapkan batas tertinggi laju erosi yg masih dpt dibiarkan atau ditolerir.

  3. Prediksi erosi

  4. Rumus untuk memprediksi ErosiUSLE : A = RKLSCP A = Banyaknya tanah tererosi dalam t ha-1 tahun-1 R = faktor curah hujan, yaitu jumlah satuan indeks erosi hu jan, yang merupakan perkalian antara energi hujan total (E) dg intensitas hujan maksimum 30 mnt (I30 ). K = Faktor erodibilitas tanah, yaitu laju erosiper unit indeks erosi utk suatu tnh yg diperoleh dr petak homogen percobaan standar, dg panjang 22m kemiringan 9% tanpa tnm.

  5. K = Faktor erodibilitas tanah, yaitu laju erosi per unit indeks erosi utk suatu tahun yg diperoleh dr petak homogen percobaan stan dar, dg panjang 22 m kemiring an 9% tanpa tanaman.

  6. L = Faktor panjang lereng, yaitu nisbah erosi dr tanah dg panjang lereng ter tentu dan erosi dr tanah dg panjang lereng 72,6 kaki (22m) dibawah kead yg identik.S = Faktor kecuraman lereng, yaitu nisbah antara besarnya erosi dr suatu tnh dg kecuraman lereng tertentu, thd besarnya erosi dr tnh dg lereng 9% di bawah keadaan identik.C = faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan ta naman tertentu thd besarnya erosi dr tnh yg identik tanpa tnm.P = faktor tindakan konservasi tanah, yaitu nisbah anta ra besarnya erosi dr tnh yg diberi perlakuan tindak an konservasi tnh spt pengelolaan mnrt kontur,pe nanaman dlm strip atau teras thd besarnya erosi dr tnh yg diolah searah lereng.

  7. C = Faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman tertentu thd besar nya erosi dr tanah yg identik, tanpa tanaman.P = Faktor tindakan konservasi tanah, yaitu nisbah antara besarnya erosi dr tanah yg diberi perlakuan tindakan konservasi tnh spt pengelolaan mnrt kontur, penanaman dlm strip atau teras thd besarnya erosi dr tnh yg di olah searah lereng dlm keadaan yg identik.

  8. R (erosivitas hujan) Butir hujan yang jatuh dari awan akan menimbulkan energi kinetik, rumusnya Ek = m V 2 ek = energi kinetik m = massa butir hujan V = kecepatan jatuh.

  9. Untuk mencari R : mengalikan energi kinetik dengan intensitas hujan yaitu intensitas maksimum selama 30 menit. EI30 = ΣE(I30.10-2)E : energi kinetik selama periode tertentu dalam ton meter/ha/cm hujan.I30 : Intensitas hujan maksimum 30 menit dalam cm/jam.

  10. K (erodibilitastanah)bisa dicari dengan menggunakan nomograf erodibilitas atau dengan menggunakan rumus Wischmeier, sbb:100K = 1,292{2,1M1,14(10-4)(12-a) + 3,25(b-2) + 2,5(c-3)}M = parameter ukuran butir (% debu + % pasir sangat halus)(100 - % lem pung)

  11. Rumus Lenvain (1975): Bila yang tersedia data curah hujan bulanan, maka digunakan rumus : RM = 2,21 (Rain)m1,36 Dimana : RM= erosivitas hujan bulanan (Rain)m = curah hujan bulanan (Cm)

  12. a : % BO (%C x 1,724) b : kode struktur tanah. c : kode kelas permeabilitas tanah.Kode struktur tanah. granuler sangat halus : 1 granuler halus : 2 granuler sedang + besar : 3 gumpal, lempeng, pejal : 4

  13. Kode permeabilitas tanah.cepat : 1 sedang sampai cepat : 2 sedang : 3 sedang sampai lambat : 4 lambat : 5 sangat lambat : 6

  14. LS (faktor panjang dan kemiringan lereng).Morgan 1979:LS = (1,38 + 0,965 S + 0,138 S2)  untuk ≤ 22% LS : faktor panjang dan kemiringan lahan. S : Kemiringan lahan (%) L : panjang lereng (m)

  15. Bila lereng >22% :T ={ }m. C .(cosα)1,503 x 0,5(sinα)1,249 + (sinα)2,249T : faktor topografi (LS).λ : panjang lereng dalam m. m : 0,5 unt lereng 5% atau lebih 0,4 unt lereng 3,5% - 4,9% 0,3 unt lereng <3,4% C : 34,7046α : sudut kemiringan lahan dlm dera jat

  16. Untuk nilai C dapat menggunakan/ merujuk tabel yang tersedia yang merupakan hasil penelitian yang lalu. Nilai P, juga dapat menggunakan tabel yang sudah ada yang merupakan hasil penelitian.

More Related