1 / 15

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB. Arsitektur Ekonomi Islam. Falah Kesejahteraan dunia dan akhirat. Keadilan Menghindari Riba Maysir Gharar Dzalim Haram. Keseimbangan Riil-finansial Risk-return Bisnis-sosial Material-spiritual Manfaat-lestari. Kemaslahatan Iman / takwa Regenerasi Jiwa

gloria
Download Presentation

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

  2. Arsitektur Ekonomi Islam Falah Kesejahteraanduniadanakhirat Keadilan Menghindari Riba Maysir Gharar Dzalim Haram Keseimbangan Riil-finansial Risk-return Bisnis-sosial Material-spiritual Manfaat-lestari Kemaslahatan Iman/takwa Regenerasi Jiwa Harta Akal UKHUWAH SYARIAH AKHLAQ AQIDAH

  3. 1 Tujuan Al-Falah yaitu kesuksesan yang hakiki berupa tercapainya kebahagiaan dalam segi material dan spiritual serta tercapainya kesejahteraan di dunia dan akhirat. Suatu kesuksesan dalam aspek material tidaklah menjadi sesuatu yang bermakna apabila mengakibatkan kerusakan dalam aspek kemanusiaan lainnya seperti persaudaraan dan moralitas.

  4. 3 Pilar Tiga Pilar Ekonomi Syariah adalah Keadilan, Keseimbangan dan Kemaslahatan yang tercermin dari aktifitas ekonomi yang menghindari riba,maysir,gharar,dzalim dan haram, adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritual-material dan azas manfaat-kelestarian lingkungan, serta melindungi keselamatan kehidupan beragama, proses regenarasi, perlindungan jiwa, harta daan akal.

  5. 4 Fondasi Fondasi Ekonomi Syariah: Ukhuwwah yang meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks persaudaraan universal untuk mencapai kesuksesan bersama. Syariah yang membimbing aktivitas ekonomi sehingga sesuai dg kaidah-kaidah syariah. Akhlaq yang membimbing aktivitas ekonomi senantiasa mengedepankan moralitas sbg cara mencapai tujuan. Aqidah membentuk integritas yang membentuk good governance dan market discipline yang baik.

  6. Perspektif Ekonomi Islam Level individu Fathanah : mendorong terbentuknya perilaku profesional dan kompeten untuk mempertahankan kualitas dan efisiensi operasi yang tinggi. Amanah : menciptakan disiplin dan komitmen yang akan meningkatkan akuntabilitas dan tingkat keandalan lembaga keuangan. Shidiq : menciptakan integritas dan konsistensi yang diharapkan dapat meningkatkan keamanan transaksi keuangan yang akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. Tabligh : mewujudkan perilaku transparan dan komunikatif yang secara konstruktif akan mengurangi intensitas agency problem yang ada akibat asymmetric information. Nilai-nilai yang dibangun tentunya sangat sejalan dengan konsep Good Corporate Governance (GCG) dan market discipline yang telah menjadi semangat pengembangan sistem keuangan dan perbankan secara internasional Konsep syariah mewarnai proses pembangunan sistem ekonomi mulai dari tingkat mikro-ekonomi dalam hal pembentukan preferensi pelaku.

  7. Perspektif Ekonomi Islam 1. Harta dalam ekonomi syariah memiliki peran yang efektif dalam memfasilitasi kegiatan investasi, perdagangan, dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. 2. Ekonomi syariah menekankan kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing economics). 3. Esensi pembatasan bentuk transaksi yang mengandung maysir melarang lembaga untuk terlibat dalam transaksi keuangan yang tidak memiliki kaitan yang jelas dengan sektor riil. 4. Orientasi kegiatan perdagangan dan investasi ditujukan pada hal-hal yang halal dan thayyib. Level makro Kerangka umum syariah dalam kegiatan ekonomi yang ditopang oleh tiga pilar utama memberikan implikasi sbb:

  8. Perspektif Ekonomi Islam • Produk-produk keuangan/perbankan yang disusun mencitrakan tujuan ekonomi syariah yang telah ditetapkan. Produk-produk perbankan syariah secara garis besar dibagi dua yaitu yang bersifat profit motive dan yang bersifat social motive. Keduanya memiliki keterkaitan dan saling mendukung terutama sekali dalam melayani usaha mikro dan kecil. 6. Arah pengembangan perbankan syariah didasarkan pada tujuan yang lebih luas dimana perbankan syariah dapat memiliki akses ke arah sinergi yang lebih luas dengan lembaga-lembaga keuangan syariah non bank lainnya. Level makro

  9. Pengembangan Perbankan Syariah • Keberadaan perbankan syariah di Indonesia benar-benar merupakan aspirasi rakyat dan mendapat dukungan ulama yang menghendaki adanya sistem perbankan yang sesuai dengan syariah dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. • Disain Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang telah dirumuskan oleh Bank Indonesia, telah pula memasukkan perbankan syariah sebagai bagian integral dari sistem perbankan nasional. Upaya sinkronisasi kebijakan pengembangan perbankan syariah dengan kebijakan perbankan nasional sangat penting dilakukan tidak hanya untuk kepentingan sistem perbankan namun lebih luas menjangkau sistem keuangan. • Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah 2005-2015, yang sedang dirumuskan oleh Bank Indonesia sebagai acuan bagi Bank Indonesia khususnya dan stakeholder perbankan syariah pada umumnya dalam mengembangkan industri perbankan syariah nasional.

  10. Lama Baru “Terwujudnya sistem perbankan syariah yang sehat, kuat dan istiqamah terhadap prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual (falah).” “Terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitivf, efisiendanmemenuhiprinsipkehati-hatian yang mampumendukungsektorriilsecaranyatamelaluikegiatanpembiayaanberbasisbagihasil (share based financing) dantransaksiriildalamkerangkakeadilan, tolongmenolongdanmenujukebaikangunamencapaikemaslahatanmasyarakat” Visi, Misi dan Paradigma (Blue Print Perbankan Syariah 2005-2015) Visi

  11. Misi Lama Baru “Mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan perbankan syariah yang istiqomahterhadapprinsip-prinsipsyariahdanmampuberperandalamsektorriil, yang meliputi: “Mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan perbankan syariah yang kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian, yang mampu mendukung sektor riil melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.” - Melakukankajiandanpenelitiantentangkondisi, potensisertakebutuhanperbankansyariahsecaraberkesinambungan; - Mempersiapkankonsepdanmelaksanakanpengaturandanpengawasanberbasisrisikogunamenjaminkesinambunganoperasiperbankansyariah yang sesuaidengankarakteristiknya; - Mempersiapkaninfrastrukturgunameningkatkanefisiensioperasionalperbankansyariah; - Mendesainkerangka entry dan exit perbankansyariah yang mendukungstabilitassistemperbankan.

  12. Visi, Misi dan Paradigma (Blue Print Perbankan Syariah 2005-2015) Paradigma kebijakan (i) Market driven – industri perbankan syariah tumbuh sebagai realisasi dari kebutuhan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan keuangan dan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam masa awal pertumbuhan, Bank Indonesia bersama dengan stakeholder yang lain dapat pula melakukan public education kepada masyarakat untuk mendukung proses positioning. (ii) Fair treatment – pengembangan kerangka ketentuan maupun upaya bagi penyempurnaan infrastruktur industri dilakukan berdasarkan konsep fair treatment yang mengakomodasi ciri-ciri operasional khusus perbankan syariah serta penyusunan program pengembangan yang disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan industri. (iii) Gradual and sustainable approach - program pengembangan perbankan dapat dipandang sebagai suatu upaya transformasi suatu industri yang dilakukan menurut fokus dan prioritas dalam suatu tahapan yang terstruktur dan berkesinambungan. (iv) Comply to sharia principles – salah satu argumen utama keberadaan industri perbankan syariah di masyarakat adalah kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah. Adapun implementasi kepatuhan terhadap prinsip syariah dimulai dari upaya untuk menginkorporasi nilai-nilai syariah baik dalam skema transaksi keuangan sampai kepada implementasinya dalam cara pengelolaan usaha yang tercermin dalam corporate governance yang baik industri perbankan syariah.

  13. Visi, MisidanParadigma(Blue Print PerbankanSyariah 2005-2015) Kerangka pengembangan

  14. WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

More Related