1 / 20

EVALUASI RANAH AFEKTIF

EVALUASI RANAH AFEKTIF. Oleh : Shodiq Abdullah. PENGANTAR. Pembelajaran ( di sekolah ) umumnya lebih menekankan pada ranah kognitif . Afektif lebih sering sebagai kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) . Keduanya bisa saling mempengaruhi .

glenys
Download Presentation

EVALUASI RANAH AFEKTIF

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EVALUASI RANAH AFEKTIF Oleh: Shodiq Abdullah

  2. PENGANTAR • Pembelajaran (disekolah) umumnyalebihmenekankanpadaranahkognitif. • Afektiflebihseringsebagaikurikulumtersembunyi(hidden curriculum). • Keduanyabisasalingmempengaruhi. • Evaluasiafektif (sebagai input ataupun output) sangatdiperlukan, terutamauntukpengembanganstrategipembelajaran.

  3. HAKEKAT AFEKTIF • Caramerasakanataumengekspresikanemositerhadap suatu obyek, yang menunjukkanpenerimaanataupenolakansubyek yang terkaitobyek tersebut. • Emositersebutdapatberupaminat, sikap, apresiasi, nilai, danemosi, baik yang terkaitdenganobyekkeagamaanmaupunpendidikan agama.

  4. MENGAPA AFEKTIF TERABAIKAN • Persepsibahwatugassekolahpadakognitif, sedangafektifmenjaditugaskeluargadanlembagakeagamaan. • Adanyapersepsibahwaafektifmerupakanurusanpribadi. • Kesulitanmelakukanevaluasihasilbelajarafektif.

  5. KompetensiAfektifharusdinyatakansecara Behavioral • Identifikasitujuanafektifsecaraumum (konstruk). • Persempitkonstrukmenjadikomponen-komponen. • Deskripsikankomponendalambentukkatakerjatindakan. • Kembangkanbutir yang menunjukkanbuktiadanyaatautidak-adanyakonstruk.

  6. TaxonomiTujuanAfektif: • Afektifmerupakankontinum yang bersifathirarkhis, yang menunjukkantingkataninternalisasi (darisekedarkesadaransampaipadakontrolperilaku).

  7. TingkatanAfektif(1): • Penerimaan/receiving:kepekaanthdpadanyafenomenadan stimulus tertentushgmenunjukkankesediaanutkmenerimanya (kesadaran, kesediaanmenerima, memilihperhatian). • Penaggapan/responding:perilakuygmenunjukkankehadiransecaraaktif, melakukansesuatuygterkaitdgnfenomena (persetujuanutkmenanggapi, kesediaanmenanggapi, kepuasanmenanggapi).

  8. TingkatanAfektif(2): 3. Penghargaan/valuing:perasaanmemilikinilaidanmenunjukkankonsistensidalamperilaku yang terkaitdenganfenomenatertentu (penerimaannilai, kesukaanpadasuatunilai, komitmen). 4. Organisasi: konseptualisasinilaidanpenggunaankonseptersebutuntukmenentukanhubunganantarnilai (konseptualisasinilai, organisasisitemnilai).

  9. TingkatanAfektif(3): 5. Karakterisasi: organisasinilai, keyakinan, dangagasankedalamsistem yang konsisitensecara internal (membentukkarakter, cirikhas, kepribadian).

  10. Problem dlmEvaluasiAfektif: • Kesenjangankepercayaan: kekaburanrespontertentuuntukhanyamencerminkanafektertentu. • Perubahansikapsecarasuperfisial. • Ketidakstabilansikapanak.

  11. MetodeEvaluasiHasilBelajarAfektif(1): • Observasilangsungthdperilakuanak (dg menggunakanskalapenilaian, checklist). • Unobstrusif: observasitidaklangsungpadaperilaku, tetapisesuatuygdapatmenunjukkanperilakutertentu (mis. catatandaftarhadir, daftarkunjunganperpus, hasilkerjaanak, tempatduduk).

  12. MetodeEvaluasiHasilBelajarAfektif(2): • Wawancara: bentukterstruktur/ tidakterstruktur. • Pertanyaanterbuka. • Angkettertutup: rangking, skala.

  13. STRATEGI MENGUKUR AFEKSI • Afekmerupakankinerjatipikal, bukanmerupakansuatuakhirdariupayasiswa (tidakbenar-salah) ataubukankinerjamaksimal. • Pendekatanmendasaruntukmengukurafektifadalahmenggunakanpetunjuk yang terpercayatentangkecenderungandisposisi yang serupadengan stimulus dimasadepan.

  14. LangkahPengembanganInstrumenAfektif: • Kenaligambaranorang yang memilikiatributafektifyghendakdiukur. • Kenaligambaranorang yang tidakmemilikiatributtersebut. • Bangkitkansituasiygpotensialutkmenunjukkanperilakuygbeda. • Pilihsituasi yang secarapraktis & valid ygdptmemberipetunjukadanyaatributtsb.

  15. Penggunaantriangulasipenggunaanbeberapastrategi/instrumenuntukmengukurafeksi yang samahasillebihmeyakinkandaripadahanyatunggal. • Karenabersifatilusif, validitasinstrumenafektifseringmenggunakankriteriasebagaibuktinyakriteriaapa yang dapatmemberipetunjuktentangadanyaafeksitersebut.

  16. Laporandiri yang rendahinferensiterjadibilakriteria yang dijadikanreferensiafeksimerupakansesuatu yang seharusnya/yang diharapkanmengarahpadaafeksitertentu (mis. harapansosial). • Laporandiri yang tinggiinferensiterjadibilakriteriatidakmudahdikenalisebagaisesuatu yang seharusnya/ diharapkankarenaadanyainferensi yang melompat (tidaklangsungterkaitdengansesuatu yang seharusnya).

  17. TeknikLikert: • Mengungkappersetujuanrespondenterhadapsuatupernyataantentangafeksitertentu • Bersifatmonoton: bentuk yang sama (pernyataandiikutipilihan yang menunjukkantingkatpersetujuan yang berbeda). • Monodimensi: mengukurdimensiafek yang tunggal.

  18. ObservasiPerilaku: • Obyek: perilaku yang dapatmemberipetunjuktentangafeksitertentu. • Sedapatmungkindiusahakansubyektidakmerasadiamati/ setingalami. • Menggunakanalat bantu: alatperekam (visual/audio).

  19. ProdukSiswa: • Produksiswasebagaiindikatorperilaku. • Karya-karyatertentu yang dibuatolehsiswadapatmemberipetunjuktentangafeksisiswa (bukuharian, pekerjaantangan).

  20. SEKIAN, Semogabermanfaat, Amin.

More Related