1 / 70

Oleh: AGUS MAIMUN (Dosen UIN Maliki Malang)

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Malang, 19 Februari 2013. Oleh: AGUS MAIMUN (Dosen UIN Maliki Malang). U NIVERSITAS I SLAM N EGERI MAULANA MALIK IBRAHIM I MALANG. HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH KELUARG A. Isteri : dr. Novi Khila Firani , M.Kes. Anak : 1. Amila Fadhila Rahmaniati

gladys
Download Presentation

Oleh: AGUS MAIMUN (Dosen UIN Maliki Malang)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Malang, 19 Februari 2013 Oleh: AGUS MAIMUN(Dosen UIN Maliki Malang)

  2. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM I MALANG HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH KELUARGA Isteri : dr. Novi Khila Firani, M.Kes. Anak : 1. Amila Fadhila Rahmaniati 2. Azry Ahsan Syauqi

  3. Kantor : Gd. Rektorat Lt. 1 UIN Maliki Malang Jl. Gajayana 50 Malang Telp. 0341-570898, Fax. 572533 Alamat Rumah : Jl. Mertojoyo Blok H-2 Malang Telp. 0341-557722, HP 081 232 217-05; Email: agusmaimun@yahoo.com.

  4. HARGA DIRI TINGGI SEORANG GURU/KEPALA MADRASAH SERING MEMBICARAKAN GAGASAN BERPEGANG PADA PRINSIP OPTIMIS RENDAH HATI PERCAYA DIRI EMPATI MAU BELAJAR * PRIBADI MELIMPAH * SPIRITUALIS

  5. CITA-CITA PROGRAM PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH Tenaga Profesional Prospektif Lulusan Berkualitas Dedikasi Menjanjikan Islam Aswaja Jujur Mencerdaskan akhlakul karimah Tekun dan disiplin Menginternalisasikan Cerdas & punya etos ilmiah Ulet Trampil & cinta ilmu Hidup layak Menghimpun potensi Kepuasan konsumen Perekat pend. masyarakat masyarakat Respek Perubahan Pendidikan pembebasan Kolaboratif Manajemen faktual Program dan produk yang Sesuai dgn keb, riil Perbaikan berkesinambungan menyentuh aspek riil Masyarakat Perencanaan sistematis Sekolah Berbasis Mengembangkan TQE Center of Learning Society Masyarakat Profil Madrasah IDEAL

  6. LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAHDalamPerspektifTeoriSarangLaba-Laba Manajemen Leadership Administrasi Humasy Promosi

  7. POLICY FRAMEWORK FOR IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATIONAL INSTITUTION MISSION PROGRAM VISION THE STUDENT TO GET OF EXPERIENCES ACTUALIZATION FUTURE LEADER

  8. PEMETAAN MASALAH MADRASAHBERDASAR TEORI TRANSFORMASI • PROSES : • * GURU • KURIKULUM • MANAJEMEN • LEADERSHIP • LINGKUNGAN • SARANA & PRASARANA • AKTIFITAS PEMBELAJARAN IN-PUT OUT-PUT OUT-COME UMPAN BALIK

  9. Rasional Kepala Sekolah Jaringan Kerjasama Iklim Organisasi Pengawas LEMBAGA PENDIDIKAN EFEKTIF Budaya Organisasi Sarana Prasarana Dukungan Masyarakat Guru

  10. PERGESERAN PARADIGMA PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH

  11. Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar Kurikulum 2013 Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan • Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi • Pembayaran Tunjangan Sertifikasi • Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja • Rehab Gedung Sekolah • Penyediaan Lab dan Perpustakaan • Penyediaan Buku Manajemen Berbasis Sekolah • BOS • Bantuan Siswa Miskin • BOPTN/Bidik Misi (di PT) 11

  12. Pergeseran Paradigma Pembangunan s/d Dekade Akhir Abad 20 Abad 21 - dst Transformasi Melalui Pendidikan Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Peradaban sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen Kekayaan Peradaban Kekayaan Alam SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya [Berkarakter kuat] 12

  13. Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1994 Kurikulum1994 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 2013 ‘Kurikulum 2013’ 1985 1965 1945 1955 1975 1995 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 13

  14. Alasan Pengembangan Kurikulum 14

  15. Dinamika Kurikulum Pedagogi, Psikologi Perkembangan Perubahan Kebutuhan SDM yang Kompeten Pengembangan Kurikulum Akademik Pengetahuan Pengetahuan Industri Keterampilan Keterampilan Sosial-Budaya Sikap Sikap 15

  16. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Model Pembelajaran Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah 16

  17. Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui Mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunikasikan, .... Iklim akademik, budaya sekolah/ kampus, .... • Sistem Nilai: • Universal • Nasional • Lokal Efektivitas Penyerapan Transformasi Nilai Efektivitas Interaksi Efektivitas Pemahaman Penilaian pada kemampuan proses, nilai dan pengetahuan, serta kemampuan menilai sendiri Kesinambungan Pembelajaran secara horisontal dan vertikal Manajemen dan Kepemimpinan 17

  18. Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran 18

  19. Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun = 15% 1. Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only. Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours. Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). 19

  20. Peran Pendidikan dan Kebudayaan Bangsa yang Kolaboratif-Kompetitif Pendidikan Bangsa yang Cerdas Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya Bangsa yang Beradab Produktif Spiritual Intelektual Kreatif Sosial Kebudayaan Inovatif Kinestesis Kultural Afektif 20

  21. Tema Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi 21

  22. Posisi Kurikulum 2013 *Kurikulum: Kompetensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran,Proses Penilaian, Silabus. Buku* Produktif Kreatif Inovatif Afektif 22

  23. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas • Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing [mengamati] • Questioning [menanya] • Associating [menalar] • Experimenting [mencoba] • Networking [Membentuk jejaring] Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 23

  24. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas • Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: • Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll 24

  25. Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini • Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function. • Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan neuron yang terkait satu sama lain • Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak • Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ] • Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 25

  26. Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan Watak/Perilaku Kolektif Pembelajaran Sistem Nilai • Kompetensi: • Sikap • keterampilan • Pengetahuan Aktualisasi (Action) Internalisasi (Reflection) Watak/ Perilaku Individu Pengetahuan & Keterampilan Kurikulum • Produktif • Inovatif • Peduli • ... PTK dan dukungan lain: SarPras,... 26

  27. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum * tidak pernah berhenti belajar Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Peserta Didik Lulusan yang Kompeten Pembelajaran Pembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian Manajemen dan Kepemimpinan Kurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Iklim Akademik dan Budaya Satdik Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru 27

  28. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 28

  29. Elemen Perubahan 29

  30. Elemen Perubahan 30

  31. Elemen Perubahan 31

  32. Elemen Perubahan 32

  33. Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif 1. 6 • Hanya ada satu jawaban • Hafalan rumus • Mekanistis • Tidak terlihat prosesnya • Kebenaran dilihat dari jawaban • Pemahaman hanya biner, bukan spektrum 4 Keliling persegi panjang ini = .... 2. • Banyak cara menjawab • Algoritmis • Terlihat prosesnya • Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan jawabannya • Dapat diukur spektrum pemahamannya 6 4 Hitung keliling persegi panjang ini dengan jawaban terstruktur • 1. Diketahui: • panjang = 6 • Lebar = 4 • 2. Ditanya: • Keliling • 3. Rumus yang digunakan: • - Keliling = (panjang + lebar) x 2 4. Penyelesaian: Keliling = (6 + 4 ) x 2 = 10 x 2 = 20 5. Jawab: 20 33

  34. Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif 20 3. • Banyak jawaban • Paham konsep persegi panjang • Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh a. Persegi panjang yang dapat dibentuk dari kawat ini adalah.... • Banyak jawaban • Paham konsep luas • Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh • Mengamati perilaku  observation based learning • Mencoba • Menyimpulkan  discovery learning b. Bandingkan luas persegi panjang yang dibuat dan cari yang luasnya terbesar dan yang bentuknya beda tetapi luasnya sama Apa bisa dipakai membuat ini • Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap • Menalar / asosiasi • Menyimpulkan  discovery learning 6 4 Apa bisa dipakai membuat ini • Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap • Menalar / asosiasi • Menyimpulkan 4 6 34

  35. Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif 4. Paman memiliki kebun di belakang rumahnya. Denahnya memperlihatkan bahwa kebun tersebut melintang dari utara ke selatan sepanjang 6 meter dan membujur dari timur ke barat sepanjang 4 meter. Paman akan memasang tiga lapis kawat mengelilingi kebun tersebut untuk menjaga agar tanamannya tidak terinjak-injak. Cari panjang kawat yang harus disiapkan paman dengan jawaban terstruktur. • Memahami banyak konsep: bahasa, geografi, matematika • Pembelajaran terintegrasi • Penerapan pada permasalahan faktual • Melatih berfikir jernih/clarity • Mampu merumuskan masalah • Mampu membayangkan, menggambarkan dan menyajikan 35

  36. Ruang Lingkup SKL Meta-kognitif Dunia (Peradaban) Global PT Negara Sosial-Ekonomi-Budaya SMA/K Prosedural Keluarga Sat Pendidikan Peserta Didik SMP Konseptual Faktual SD SD SMP SMA/K PT 36

  37. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI • GradasiantarSatuanPendidikanmemperhatikan; • Perkembanganpsikologisanak • Lingkupdankedalamanmateri • Kesinambungan • Fungsisatuanpendidikan • Lingkungan 37

  38. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS • GradasiantarSatuanPendidikanmemperhatikan; • Perkembanganpsikologisanak • Lingkupdankedalamanmateri • Kesinambungan • Fungsisatuanpendidikan • Lingkungan 38

  39. Rancangan Struktur Kurikulum SD 39

  40. Alasan Pemisahan IPA dan IPS di SD • Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll. • Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA. • Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya: • Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun • Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains. • Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana • Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi. IPA dan IPS sebagai Mapel terpisah untuk Kelas IV – VI IPA dan IPS sebagai Mapel terpisah untuk Kelas V – VI 40

  41. PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD Usulan Struktur Kurikulum Baru Struktur Kurikulum Sekarang Tematik Fenomena Alam, Sosial dan Budaya sebagai obyek pembelajaran. Oleh karena itu, secara substantif tetap diajarkan.meskipun tidak ada Mapel IPA, IPS. 41

  42. PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI) Struktur Kurikulum Sekarang Tematik Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI) Tematik 42

  43. Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar SK-KD Lama Mapel per kelas Standar Kompetensi Lulusan Baru • Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru • Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru • Menyusun SK KD Baru Evaluasi Sumber Kompetensi [Mapel per kelas] Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Baru 43

  44. SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD 44

  45. Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan KI Kelas 45

  46. DaftarTemadan AlokasiWaktu Catatan: Setiap tema memuat kompetensi sikap yang ditekankan pada anak kelas I SD terutama jujur, disiplin, dan peduli. 46

  47. Contoh Jaringan Tema SD Kelas I Diri Sendiri: jujur, tertib dan bersih • PPKn: • Menunjukanperilakubaik (jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli/kasihsayang, danpercayadiri) dalamberinteraksidengankeluarga, teman, dan guru sebagaiperwujudannilaidan moral Pancasila (KI-2) • Mengetahuitatatertibdanaturan yang berlakudalamkehidupansehari-hari di rumahdansekolah (KI-3, KD-2) • …… • Seni, BudayadanDesain: • Menunjukan rasa ingintahuuntukmengenalalam di lingkungansekitarsebagai ide untukberkarya (KI-2, KD-2) • Mengenalpolairamalagubervariasidenganalatmusikritmis (KI-3, KD-2) • ….. • Matematika: • Menunjukanperilakurapidenganmenatabenda-benda di sekitarruangkelasberdasarkandimensi (bangundatar, bangunruang), beratnya, atauurutankelompokterkecilsampaiterbesardenganrapi (KI-2, KD-1) • ….. • Bahasa Indonesia: • Menunjukanperilakubaikdansopandalammendengarkandanberbicarapadasaatmemperkenalkanidentitasdiri, bercakap-cakapdengankeluarga, guru danteman (KI-2, KD-1) • Menerapkancaramenulis (permulaan) denganbenar (caraduduk, caramemegangpensil, carameletakkanbuku, jarakmatadanbuku, danmemilihtempatdengancahaya yang terang) (KI-4, KD-9) • ….. DiriSendiri: jujur, tertibdanbersih • PendidikanJasmani, OlahragadanKesehatan: • Mengetahuidanmampumemilihjajanansehat (1) • Mengetahuicaramenjagakebersihandiri yang meliputikebersihanbadan, kuku, kulit, gigidanrambutdanpakaian (1) • …….. 47

  48. Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum dan buku teks Faktor Penentu Lulusan yang Kompeten Peserta Didik Kurikulum Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum Penguatan manajemen dan budaya sekolah Faktor Pendukung 48

  49. Sistem Implementasi Kurikulum IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH KURIKULUM Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sarana Prasarana Lulusan yang Kompeten Peserta Didik MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN 49

  50. Strategi Penyiapan Guru TIM PENGEMBANG KURIKULUM GURU UTAMA INSTRUKTUR DIKLAT Unsur Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah GURU Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah Guru kelas, guru mata pelajaran, SD, SMP, SMA, SMK 50

More Related