1 / 26

PENJUALAN ANGSURAN

PENJUALAN ANGSURAN. Muhammad Hidayat, SE.,Ak. Pengertian.

ginger
Download Presentation

PENJUALAN ANGSURAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENJUALAN ANGSURAN Muhammad Hidayat, SE.,Ak

  2. Pengertian • Penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap dimana pembayaran yang terjadi dalam transaksi penjualan angsuran adalah pembayaran uang muka dan pembayaran angsuran secara periodik (biasanya termasuk bunga)

  3. Macam-Macam Penjualan angsuran • Penjualan aset tetap • Penjualan barang dagangan • Tukar tambah

  4. Masalah akuntansi dalam penjualan angsuran • Masalah yang berhubungan dengan laba penjualan. • Masalah yang berhubungan dengan cara perhitungan bunga dan angsuran. • Masalah yang berhubungan dengan tukar tambah. • Masalah yang berhubungan dengan pembatalan penjualan angsuran.

  5. Metode pencatatan akuntansi penjualan angsuran aset tetap • Laba diakui pada saat penjualan • laba diakui seluruhnya • Periode berikutnya tidak ada pengakuan laba • Setiap periode diterima pokok angsuran • Mengakui pendapatan bunga • Laba diakui proporsional dengan kas diterima • Laba penjualan dicatat sebagai laba kotor yang belum direalisasi (Unrealized gross profit) • Akhir periode diakui laba terealisasi sebesar prosentasi laba kotor dikalikan kas yang diterima Prosentasi laba kotor diperoleh dari jumlah laba dibagi dengan harga jual dikalikan dengan 100% • Kegagalan pelunasan piutang angsuran atau pemilikan kembali aset tetap • Tukar tambah aset

  6. Penjualan aset • Penjualan aset tetap seperti tanah, gedung, kendaraan, mesin dan sejenisnya biasanya akan menimbulkan masalah pada saat pengakuan laba. Hal ini disebabkan karen jangka waktu angsuran terhadap aset tetap biasanya lebih lama.

  7. Contoh Kasus • Pada 2 januari 2009, PT.Apolo Menjual • 20 unit motor dengan HPP @ Rp10.000.000,- • Harga Jual @ Rp 12.500.000,- Penjualan diatas dilakukan dengan perjanjian sebagai berikut • Uang muka sebesar 20% dari penjualan total • Pembayaran angsuran dilakukan 6 bulan sekali (pembayaran pertama dilakukan setelah 6 bulan pertama) • Pembayaran angsuran ditambah bunga 10% per tahun (bunga dihitung dari saldo pokok angsuran) • Angsuran dilakukan delapan kali

  8. diminta • Buat jurnal pada saat penjualan dengan metode laba diakui seluruhnya dan metode laba diakui proporsional • Buat tabel perhitungan bunganya • Buat jurnal pembayaran angsuran ke 1 sampai ke 8 • Buat jurnal penyesuaian akhir periode, karena pengaruh metode laba diakui proporsional.

  9. Pembahasan Diketahui Harga jual/unit Rp. 12.500.000,- Harga Pokok/Unit Rp. 10.000.000,- Didapat Total Penjualan Rp.250.000.000,- Total Harga Pokok Rp.200.000.000,- Laba Penjualan Rp. 50.000.000,- Uang Muka Rp. 50.000.000,- Sisa Angsuran Rp.200.000.000,- Angsuran Pokok setiap 6 bulan Rp. 25.000.000,- Bunga = 10% pertahun (5% untuk 6 bulan) % laba = laba penjualan / total penjualan = 20%

  10. Jurnal pada saat penjualan

  11. Tabel Perhitungan Bunga

  12. Jurnal Pembayaran angsuran

  13. Jurnal Pembayaran angsuran

  14. Jurnal penyesuaian (metode laba diakui proporsional)

  15. PEMILIKAN KEMBALI ASET TETAP • Apabila konsumen gagal melunasi hutang-hutangnya maka seluruh rekening riil yang berhubungan dengan piutang angsuran dibatalkan dan aset tetap yang dijualbelikan dinilai sebesar nilai pasar pada waktu itu. • Perusahaan juga akan mengakui keuntungan atau kerugian karena kegagalan pelunasan piutang angsuran dimana keuntungan atau kerugian diakui sebesar selisih antara harga pasar dengan nilai buku dari aset tetap tersebut.

  16. Pemilikan kembali aset tetap • Cara menghitung laba/rugi pemilikan kembali adalah tergantung dari metode yang digunakan saat melakukan pencatatan penjualan aset tetap tersebut. Jika perusahaan menggunakan metode • Laba diakui pada saat penjualan maka nilai buku dari aset tetap yang dikembalikan sebesar piutang angsuran yang belum dilunasi. • Laba diakui proporsional maka nilai buku dari aset tetap yang dikembalikan sebesar piutang angsuran dikurangi dengan laba kotor yang belum direalisasi yang berhubungan dengan aset tetap yang dikembalikan.

  17. Contoh kasus • HPP aset Rp. 40.000.000,- • Harga Jual Rp. 45.000.000,- • Uang Muka Rp. 20.000.000,- • Angsuran (20 kali) Setelah angsuran ke 8 pembeli menyatakan tidak sanggup melunasi sisa angsuran Harga pasar aset Rp. 16.000.000,- Diminta • Buat jurnal pengakuan laba saat penjualan dan untuk laba pemilikan kembali aset tetap dengan metode laba diakui seluruhnya. • Buat jurnal pengakuan laba saat penjualan dan untuk laba pemilikan kembali aset tetap dengan metode laba diakui secara proporsional

  18. Metode diakui pada saat penjualan • Harga jual Rp. 45.000.000,- • Uang muka Rp. 20.000.000,- (-) • Piutang angsuran Rp. 25.000.000,- • Pokok yang sudah dby Rp. 10.000.000,- (-) • Nilai buku Rp. 15.000.000,- • Harga pasar aset Rp. 16.000.000,- • Laba pemilikan kembali Rp 1.000.000,-

  19. Jurnal metode laba diakui seluruhnya

  20. Metode Laba diakui secara proporsional %laba kotor = 5.000.000/45.000.000 x 100% = 11,11% Realisasi laba = 30.000.000 x 11,11% = 3.330.000 (laba penjualan) Selisih laba = 5.000.000 – 3.330.000 = 1.670.000 (aset gagal) Harga jual Rp. 45.000.000,- Uang muka Rp. 20.000.000,- (-) Piutang angsuran Rp. 25.000.000,- Pokok yg sdh dbyr Rp. 10.000.000,- Laba aset yang ggl Rp. 1.670.000,- (-) Nilai buku Rp. 13.330.000,- Harga pasar aset Rp. 16.000.000,- (-) Laba pemilikan kmbl Rp. 2.670.000,-

  21. Jurnal Metode Laba diakui proporsional

  22. TUKAR TAMBAH (TRADE In) • Pada perusahaan tertentu yang melayani penjualan secara angsuran seringkali memberikan kemudahan bagi para konsumennya, contohnya dealer motor, dimana motor lama diganti dengan motor baru. • Barang bekas biasanya dianggap sebagai uang muka atau bagian dari uang muka. • Barang tersebut biasanya juga dinilai lebih tinggi oleh perusahaan dengan tujuan agar pembeli tertarik untuk melakukan transaksi ini. • Setelah menerima barang bekas, perusahaan akan memperbaikinya sehingga bisa dijual kembali ke pasaran dengan harapan harga jualnya bisa sama dengan harga di pasaran.

  23. Contoh kasus PT. Ya-Maho menjual motor baru kepada Tn. Dani, dimana Tn. Dani menyerahkan motor miliknya sebagai uang muka, kesepakatan antara kedua belah pihak antara lain. • Harga motor bekas Rp. 3.000.000,- • Harga motor baru Rp. 12.000.000,- • Harga pokok motor baru Rp. 10.000.000,- PT. Ya-Maho akan menjual kembali motor bekas tersebut dengan kemungkinan sebagai berikut • Biaya service Rp. 500.000,- • Harga jual kembali Rp. 5.000.000,- • Laba Kotor Rata-rata penjualan Rp. 25%

  24. Contoh kasus Perhitungan perkiraan harga pokok motor bekas • Harga jual motor Rp. 5.000.000 • %laba kotor (Rp.1.250.000) • Biaya Service (Rp. 500.000)(Rp.1.750.000) • Perkiraan HPP Rp. 3.250.000 • Harga pertukaran Rp. 3.000.000 • Cadangan selisih harga pertukaran Rp. 250.000

  25. Jurnal Penjualan tukar tambah

  26. TERIMA KASIH

More Related