html5-img
1 / 30

TEKNIK PERBAIKAN TANAH

TEKNIK PERBAIKAN TANAH. Tujuan secara umum Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser Menaikkan Modulus Mengurangi Kompressibilitas Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling) Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi

gala
Download Presentation

TEKNIK PERBAIKAN TANAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEKNIK PERBAIKAN TANAH Tujuan secara umum • Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser • Menaikkan Modulus • Mengurangi Kompressibilitas • Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling) • Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi • Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi • Memperkecil pengaruh lingkungan

  2. Teknik perbaikan tanah yang umum digunakan • Perbaikan secara mekanis • Pemberian gaya mekanis dari luar untuk sementara misalnya pemadatan • Perbaikan secara hidrolis • Pengurangan tekanan air pori misalnya preloading; dewatering, pemompaan, sumur, parit, dan vertical drains • Perbaikan secara fisik & kimiawi • Pemberian campuran bahan kimia, grouting, perubahan suhu • Dengan inklusi & pengekangan • Geosintetis, angkur, dll. • Penggunaan bahan ringan • EPS dll.

  3. KRITERIA PEMILIHAN METODE • Jenis & Tingkat Perbaikan yang diinginkan • Jenis & struktur tanah, serta kondisi aliran air tanah • Biaya • Ketersediaan peralatan & materia • Waktu konstruksi • Kemungkinan kerusakan struktur disekitarnya • Ketahanan material yang digunakan

  4. PERBAIKAN SECARA MEKANIS Tujuan secara umum • Menaikkan Daya dukung & Kuat Geser • Mengurangi Kompressibilitas • Mengurangi permeabilitas • Mengontrol stabilitas volume (shringking & swelling) • Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi • Memperpanjang durabilitas • Strategi • Spesifikasi kondisi pemadatan (kadar air, density, tebal lapisan) • Pemilitan peralatan pemadatan (roller, vibro compactor, tamping) • Metode pemadatan (jumlah lintasan , pola tamping) • Kontrol kualitas (jenis dan jumlah pengujian)

  5. METODE PERBAIKAN TANAH SECARA MEKANIS Pemadatan Dangkal: • Roller (mesin Penggilas) - Smooth wheel roller, cocok untuk meratakan permukaan tanah dasar dgn tekanan rendah - Pneumatic Tire Roller, dapat digunakan pd pemadatan dgn tekanan dan “kneading” (remasan) - Sheep foot roller, cocok untuk lempung dan tanah berlanau • Rammer, dengan menjatuhkan pemberat • Vibrator, roller yang digetarkan - Vibrator roller, cocok utk tanah berbutir - Smooth drum vibrator, cocok untuk tanah granuler yang sedikit mengandung lempung atau lanau - Vibrator pneumatic, cocok untuk tanah granuler yg lebih tebal

  6. Pemadatan Dalam • Precompression • Peledakan • Dynamic Compaction • Vibroflotation • Compaction Grouting • Vibroflotation • Ada 2 metode, Wet Method dan dry method • Prinsip kerja Wet method: • Alat diturunkan kedalam tanah sambil disemprot dengan air bertekanan tinggi • Semprotan air mengakibatkan kondisi “cair” pada tanah shg memungkinkan unit penggetar untuk masuk lebih dalam. • Material berbutir dituangkan dari atas lubang. Air dialirkan dari atas sehingga dapat membawa material ke dasar lubang. • Unit penggetar kemudian diangkat secara bertahap • Untuk dry method air diganti dengan udara

  7. KARAKTERISTIK TANAH YANG DIPADATKAN • Kuat Geser : Untuk mencapai kuat geser yang lebih besar, maka pemadatan perlu dilakukan pada dry of optimum. • Kompresibilitas : pada stress level yang kecil tanah lempung yang dipadatkan pada kondisi wet of optimum akan lebih kompresibel. Sebaliknya pada level stress yang lebih tinggi terjadi sebaliknya. • Swelling : tanah yang dikompaksi dry of optimum akan mengalami swell lebih besar dibandingkan jika dipadatkan pada wet of optimum. • Permeabilitas : permeabilitas tanah akan lebih besar jika dipadatkan pada kondisi dry of optimum.

  8. KONTROL KUALITAS • Pemadatan Dangkal: Density & kadar air dengan sand cone, Nuclear Density Test, Rubber Ballon, Dynamic Cone Penetration, Cone Penetrometer, Plate Bearing • Pemadatan Dalam: DCPT, SPT, PMT, DMT, Shear wave velocity (Down hole)

  9. PERBAIKAN SECARA HIDRAULIK Metode yang digunakan • Preloading tanpa drainase vertikal • Preloading dengan drainase vertikal • Dewatering • Metode elektrokinetik

  10. TUJUAN DAN PRINSIP KERJA • Preloading • Mempercepat penurunan dengan cara menambahkan beban sebelum pelaksanaan konstruksi dengan tujuan untuk menaikkan kuat geser tanah • Drainase Vertikal • Mempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara memperpendek aliran air keluar dari pori-pori tanah • Dewatering • Mempercepat penurunan dengan cara menurunkan muka air tanah (ingat prinsip bouyancy dimana penurunan muka air tanah = peningkatan beban) dengan tujuan menaikkan kuat geser tanah • Metode Elektrokinetik • Mengurangi kadar air sehingga kuat geser meningkat dan kompresibilitas menurun seiring dengan berkurangnya volume pori tanah

  11. METODE PRELOADING Prinsip Kerja Preloading Memberikan beban (surcharge) sebelum pekerjaan konstruksi Surcharge dihilangkan setelah -- misalnya - tercapai 90% konsolidasi Beban konstruksi akan menimbulkan penurunan yang relatif kecil Kuat geser meningkat sebanding dengan besarnya preloading (Uji TX CU) Prinsip Kerja Drainase Vertikal Drainase vertikal mempercepat penurunan tapi tidak mengurangi penurunan akhir

  12. Perbaikan tanah dengan preloading dan kombinasi preloading + drainase vertikal

  13. Jarak masing-masing drainase vertikal harus ditentukan berdasarkan waktu dan derajat konsolidasi yang direncanakan Drainase Vertikal Lapisan lempung lunak Model Instalasi Drainase Vertikal dan pembebanan bertahap Jarak drainase vertikal Tampak atas pola-pola pemasangan Drainase Vertikal (a) Pola bujursangkar re0,564 S; (b) Pola segitiga dengan re0,525 S

  14. Kenaikan parameter kekuatan geser tanah (c) setelah konsolidasi, dapat diperkirakan dari hasil test triaksial CU: Untuk menghitung insitu undrained shear strength, harga consolidation pressure, 3’ , merupakan harga confining pressure yang diambil sebagai tegangan efektif rata-rata. Nilai Undrained Shear Strength diperoleh dengan formula berikut:

  15. STABILISASI ELEKTROKINETIK Pemberian potensial listrik pada tanah jenuh air sehingga terjadi aliran air ke katoda. Aliran air ini setara dengan proses konsolidasi yang menyebabkan menurunnya kadar air sehingga kuat geser meningkat dan kompressibilitas menurun. Efek samping dari proses ini adalah perubahan komposisi psiko-kimia dari tanah yang ,mempunyai pengaruh baik bagi peningkatan kuat geser.

  16. PERBAIKAN SECARA FISIKA & KIMIAWI Prinsip dasar Mengubah komposisi fisik dan kimiawi tanah dengan menambahkan admixture sehingga terjadi peningkatan kepadatan dan kohesi serta modulus kekakuan tanah terhadap pembebanan Jenis Perbaikan yang dilakukan • Penambahan Admixture (di permukaan dan pada kedalaman tertentu • Penggunaan Grouting • Metode Thermal (Heating & Freezing)

  17. PRINSIP KERJA • Penggunaan Admixtrure • Dilakukan pada tanah permukaan (misalnya timbunan jalan raya, oprit jembatan, lantai gudang, open storage, perkuatan lereng, mengurangi erosi dll. • Deep mixing dilakukan dengan membuat kolom kolom dalam tanah yang diisi dengan admixture • Perbaikan dengan Grouting • Grouting adalah menyintikkan suatu bahan kimia pada suatu lokasi dalam tanah yang merupakan perlemahan. Umumnya grouting digunakan pada daerah terbatas (pada sebaian dari struktur) untuk memperkuat (lihat gambar) • Metode Thermal • Groung freezing merupakan metode yang cocok untuk semua jenis tanah namun jarang digunakan karena mahal

  18. BAHAN YANG DIGUNAKAN • Semen & kapur memberikan hasil yang paling baik karena reksi yang terjadi adalah hidrasi dan penggumpalan untuk jangka pendek serta sementasi dan karbonasi pada jangka panjang. Namun stabilisasi dengan kapur terbukti meberikan durabilitas yang lebih rendah dari pada pemakaian semen • Fly ash dan Abu sekam padi juga digunakan, namun reaksi/ikatan kimiawi dengan tanah lemah, sehingga peningkatan kekuatan hanya didapatkan dari pengisian pori-pori tanah karena ukuran partikelnya yang kecil dan ringan. Pengisian pori-pori ini berakibat peningkatan kerapatan dan kuat geser tanah. • Bahan lain yang juga pernah digunakan adalah Terak baja, bitumen dan Tar serta beberapa macam bahan kimia lainnya,

  19. Beberapa contoh stabilisasi tanah dengan admixtures

  20. Kurva kenaikan strength dan density akibat campuran cement/lime

  21. Perbaikan tanah dengan Grouting

  22. PERBAIKAN DENGAN REINFORCEMENT(INKLUSI & PENGEKANGAN) Prinsip Kerja • Tanah hanya memiliki kekuatan terhadap tekanan • Kuat geser tanah didapat dari gesekan antar butiran tanah akibat beban vertikal/normal • Pada saat butiran tanah saling bergerak untuk memobisasi kekuatannya, terjadi deformasi elastik dan deformasi geser tanah yang dapat dilihat sebagai regangan (baik tekan maupun tarik). • Bila pada tanah dipasang perkuatan, maka gesekan antar tanah dan perkuatan akan menimbulkan ikatan diantara keduanya dan berfungsi menahan tarikan yang terjadi dalam tanah

  23. PRINSIP KERJA PERBAIKAN TANAH DENGAN INKLUSI Komposit material yang dibentuk oleh reinforcement dan tanah butiran yang berinteraksi melalui gaya gesekan yang terjadi pada kedua material akibat gravitasi dan memberikan tahanan tarik kepada tanah untuk menahan beban-beban yang bekerja (gaya luar + gaya gravitasi) Inklusi berfungsi meningkatkan permeabilitas, menaikkan kuat geser, menurunkan kompresibilitas Syarat : Inklusi tidak mengandung bahan kimia yang korosif atau sebaliknya tanah juga tidak korosif

  24. BAHAN DAN APLIKASI Bahan yang digunakan • Fiber • Metal strips • Meshes • Fabrics • Perkuatan insitu dengan: soil nailings dan angkur (baja, beton, geosintetis) Aplikasi umumnya untuk perkuatan lereng dan tembok penahan tanah

  25. PERBAIKAN DENGAN BAHAN RINGAN Prinsip dasar Mengurangi beban timbunan (backfill) dengan menggunakan bahan yang sangat ringan (0.02 gr/cm3), tahan air, dan ramah lingkungan. Spesifikasi bahan • Kuat tekan • Densitas • Geometri (pemasangan harus saling mengunci untuk mencegah lulusnya air.

  26. Pemakaian EPS Block • EPS diletakkan pada kondisi drainase yang baik sesuai dengan prinsip Hukum Archimedes. Muka air tanah diharuskan berada di atas elevasi dasar dari EPS. Lalu kekuatan daya apung memainkan peranan penting dalam rancangan ini. Bagian atasnya adalah aplikasi dari faktor keamanan yang melawan pengaruh daya angkat yang mungkin teriadi pada material ini. Selain itu terdapat pula faktor keamanan dalam system drainase. Bila semua ini dilaksanakan, maka, efektifitas kerja dan keamanan dari struktur jembatan dapat dicapai. • EPS Block diletakkan pada lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketinggian 100‑150 mm. Keakuratan ketinggiannya kurang lebih 10 mm melebibi setiap panjang 3 meter. • EPS Block ditimbun menjadi beberapa lapisan dengan susunan seperti pada. susunan batu bata dengan perubahan arah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya sesuai dengan perjanjian dan perhitungan tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari pergeseran berkelanjutan pada konstruksi. • Koefisien gesekan, , antara batas perternuan antar block, diambil 0,5. Hal ini untuk melindungi kecenderungan darl pergerakan dari pergerakan yang lambat antar masing‑masing lapisan. Untuk meyakinkan tidak ada gerakan yang berupa pergeseran dan peluncuran pada masing‑masing lapisan dari material, dapat digunakan paku atau dengan memasang pasak yang digandakan dengan jarak 1, 5 m di tengah‑tengah pada tiap sisinya.

  27. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

More Related