1 / 13

OPTIMALISASI JEJARING PERKARANTINAAN DALAM MEMICU AKSELERASI EKSPOR

OPTIMALISASI JEJARING PERKARANTINAAN DALAM MEMICU AKSELERASI EKSPOR. DR. ANTARJO DIKIN BALAI UJI TERAP KARANTINA PERTANIAN JAKARTA. KARAKTERISTIK PASAR BEBAS : SEMAKIN BESARNYA PELUANG PASAR

gafna
Download Presentation

OPTIMALISASI JEJARING PERKARANTINAAN DALAM MEMICU AKSELERASI EKSPOR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. OPTIMALISASI JEJARING PERKARANTINAAN DALAM MEMICU AKSELERASI EKSPOR DR. ANTARJO DIKIN BALAI UJI TERAP KARANTINA PERTANIAN JAKARTA

  2. KARAKTERISTIK PASAR BEBAS : SEMAKIN BESARNYA PELUANG PASAR Sejakdiberlakukannya WTO, anggota WTO wajibmengurangihambatan-hambatanperdagangandibidangpertanian Peluangpasarbagiproduk-produkpertaniansemakinluastanpa quota ATURAN MAIN SEMAKIN JELAS/TRANSFARANSI Notifikasikebijakanperdagangan yang diterapkan, termasuknotifikasisemuaaturan-aturankarantina (SPS) MENIPISNYA BATAS TERRITORIAL ANTAR NEGARA Perdaganganantarnegaraharusdifasilitasi (BIMP-EAGA, IMTGT, AANZ FTA, …) Meningkatnyaaruskeluar-masuknyaproduk-produkpertanianantarnegaramemerlukankerjaekstrakarantina Memperluaspeluangbagi investor asinguntukpengembanganpasardomestik

  3. TANTANGAN PASAR BEBAS BAGI INDONESIA • Negara maju memiliki sistem pertanian yang monokultur, penerapan GAP, skala besar memproduksi produk pertanian konsisten dan berkelanjutan, negara kita skala pekarangan. • Semakin maraknya produk-produk impor berkualitas dan harga murah di pasar domestik sulit dibendung • Setiap negara memiliki aturan karantina (SPS) semakin ketat sehingga Indonesia harus bekerja keras untuk mengimbangi mutu/persyaratan impor yang diinginkan. • Perdagangan produk pertanian secara regional tidak dapat dikuti oleh Indonesia, kecuali hanya melalui kerjasama bilateral.

  4. MUTU KESEHATAN PRODUK YANG DISIAPKAN NEGARA ASAL DARI HULU HINGGA HILIR LIBATKAN BERBAGAI INSTITUSI DAN STAKEHOLDERS (EXPORT) MANAGEMEN RISIKO UNTUK PENUHI PERSYARATAN EKSPOR (IMPORT) PENGELOLAAN RISIKO DAN SERTIFIKASI EKSPOR WTO-SPS NPPO INDONESIA DGN JEJARING SERTIFIKASI NPPO NEGARA PENERIMA DGN STANDARD YANG DIINGINKAN

  5. PHYTOSANITARY CERTIFICATION SYSTEM COMODITY READY FOR EXPORT IN THE EXPORTER PREMISES PACKING HOUSE (REGISTERED) COMMODITY FOR EXPORT ON FARM (REGISTERED) PESTS SURVEILLANCE CLEANING SORTING GRADING PACKING LABELLING, GHP COMODITY READY FOR EXPORT IN THE EXIT POINT PHYTOSANITARY INSPECTION IN ACCORDANCE WITH THE IMPORTING COUNTRY REQUIREMENT IPM,GAP PHYTOSANITARY INSPECTION IN ACCORDANCE WITH THE IMPORTING COUNTRY REQUIREMENT • PEST FREE AREA / PLACE OF PRODUCTION / PRODUCTION SITE • AREA OF LOW PEST PREVALENCE PHYTOSANITARY INSPECTION IN ACCORDANCE WITH THE IMPORTING COUNTRY REQUIREMENT ISSUEING PHYTOSANITARY CERTIFICATE

  6. KESISTEMAN SERTIFIKASI KESEHATAN (tumbuhan)…..

  7. ANTISIPASI MEMENUHI PERMINTAAN PASAR INTERNASIONAL Skala usaha agribisnis secara kelompok dengan GAP Pasokan produk harus kontinyu, sesuai protokol impor (merujuk phyosanitary requirement, dari hulu ke hilir) Tuntutan pro-aktif (peneliti, karantina, pengusaha, eskportir, …dst) mengantisipasi perubahan pasar yang begitu dinamis dan progresif Penguatan inteligen pemasaran internasional.

  8. ANTISIPASI MEMENUHI PERMINTAAN PASAR INTERNASIONAL Tingkatkan pengembangan keaneka ragaman produk yang kompetitif (variation of product development) Tingkatan promosi produk unggulan Indonesia Peran pemerintah memfasilitasi dan membangun jejaring kerja mendukung akselerasi ekspor (Dirjen Teknis/Karantina, Pemerintah Daerah, Peneliti, Perguruan Tinggi, Public Relation dan Pengusaha/Petani) Pengembangan agro-industri lokal (pengemasan, pengolahan bahan baku, pengalengan, penyimpanan/ pengawetan, sanitasi mutu olahan)

  9. PROSEDUR USULAN UNTUK MENJADI ISPM INONATOR PHYTOSANITARY MEASURES BARANTAN, DIRJEN TEKNIS, UNIVERSITAS, LITBANG, STAKEHOLDERS NPPO INDONESIA IPPC Secretariat SC/STEWARD/EWG/TECHNICAL PANEL DRAFT SPECIFICATION/MEMBER CONSULTATION COMMISSION PHYTOSANITARY MEETING FINAL DECISION FROM SC NOVEMBER MEETING ENDORSED ISPM MARCH MEETING

  10. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN

More Related