1 / 30

PSAP NO. 07 AKUNTANSI ASET TETAP DAN BULETIN TEKNIS NOMOR 5 TENTANG AKUNTANSI PENYUSUTAN

PSAP NO. 07 AKUNTANSI ASET TETAP DAN BULETIN TEKNIS NOMOR 5 TENTANG AKUNTANSI PENYUSUTAN. RUANG LINGKUP PSAP 07.

fleur
Download Presentation

PSAP NO. 07 AKUNTANSI ASET TETAP DAN BULETIN TEKNIS NOMOR 5 TENTANG AKUNTANSI PENYUSUTAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PSAP NO. 07AKUNTANSI ASET TETAPDAN BULETIN TEKNIS NOMOR 5 TENTANG AKUNTANSI PENYUSUTAN

  2. RUANG LINGKUP PSAP 07 • PSAP 07 diterapkan untuk seluruh unit pemerintahan yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan akuntansiny, termasuk pengakuan, penilaian, penyajian dan pengungkapan yang diperlukan • PSAP 07 tidak diterapkan untuk: • Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (regenerative natural resources) • Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral, minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharuhi (non-regenerative natural resources) Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  3. KLASIFIKASI ASET TETAP • Tanah • Peralatan dan Mesin • Gedung dan Bangunan • Jalan, Irigasi, dan Jaringan • Aset Tetap Lainnya • Konstruksi dalam Pengerjaan Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  4. PENGAKUAN ASET TETAP • Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal; • Kriteria suatu aset diakuisebagaiasettetap : • Berwujud; • Mempunyaimasamanfaatlebihdari 12 (duabelas) bulan; • Biayaperolehanasetdapatdiukursecaraandal; • Tidakdimaksudkanuntukdijualdalamoperasi normal entitas; dan • Diperolehataudibangundenganmaksuduntukdigunakan. • Pengakuanasettetapakanandalbilaasettetaptelahditerimaataudiserahkanhakkepemilikannyadanataupadasaatpenguasaannyaberpindah. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  5. PENGUKURAN ASET TETAP • aset tetap dinilai dengan biaya perolehan • Aset tetap yang tidak diketahui harga perolehannya disajikan dengan nilai wajar pada saat perolehan Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  6. PENILAIAN AWAL ASET TETAP • Penilaian awal aset tetap harusdiukurberdasarkanbiayaperolehan • Bilaasettetapdiperolehdengantanpanilai, biayaasettersebutadalahsebesarnilaiwajarpadasaatasettersebutdiperoleh • Untuk penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  7. KOMPONEN BIAYA Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  8. CONTOH BIAYA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN SECARA LANGSUNG • Biaya persiapan tempat • Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost) • Biaya pemasangan (instalation cost) • Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur • Biaya konstruksi Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  9. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN TANAH • Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan • Biaya perolehan mencakup: • Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah • Biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak • Biaya pematangan, penimbunan, dan • biaya lainnya yang dikeluarkan ,aupun yang masih harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai • Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  10. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN PERALATAN DAN MESIN • Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai • Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain meliputi: • Harga pembelian • Biaya pengangkutan • Biaya instalasi • Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk digunakan Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  11. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN GEDUNG DAN BANGUNAN • Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang mas masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai • Biaya perolehan gedung dan bangunan antara lain meliputi: • Harga pembelian atau biaya konstruksi, • Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  12. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN • Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. • Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan antara lain meliputi: • Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan • Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  13. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP LAINNYA Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  14. PENGECUALIAN KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP • Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. • Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  15. PEROLEHAN SECARA GABUNGAN • Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  16. PERTUKARAN ASET • Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran yang tidak serupa atau aset lainnya diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan. • Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  17. ASET DONASI • Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. • Perolehansuatuasettetap yang memenuhikriteriaperolehanasetdonasi, makaperolehantersebutdiakuisebagaipendapatanoperasional Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  18. PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN • Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  19. PENYUSUTAN • Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. • Nilaipenyusutanuntukmasing-masingperiodediakuisebagaipengurangnilaitercatatasettetapdalamneracadanbebanpenyusutandalamlaporanoperasional. • Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  20. PRASYARAT PENYUSUTAN (Bultek SAP No. 05) • Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan • Identifikasi aset yang nilainya menurun. • Harus diketahui masa manfaatnya • Diketahui Kondisi yang menyebabkan penurunan aset tetap (misalnya yang mudah obsolet) Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  21. METODE PENYUSUTAN • Metodegarislurus (straight line method); atau • Metodesaldomenurunganda (double declining method); atau • Metode unit produksi (unit of production method) Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomi atau kemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  22. Penetapan Masa Manfaat Aset Tetap • PSAP 07 Par 57 : Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan penyesuaian • Bultek SAP No. 05: Untukobyektifitasdalampenetapanmasamanfaatasettetap (sebagaidasarmenentukanmetodepenyusutan) disarankan agar penetapannyadiusulkanolehinstansiteknisterkaitdanselanjutnyaditetapkandenganPeraturanMenteriKeuangan. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  23. PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION) • Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional. • Selisihantaranilairevaluasidengannilaitercatatdibukukandalam akunekuitas Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  24. ASET BERSEJARAH • Asetbersejarahmerupakanasettetap yang dimilikiataudikuasaiolehpemerintah yang karenaumurdankondisinyaasettetaptersebutharusdilindungiolehperaturan yang berlakudarisegalamacamtindakan yang dapatmerusakasettetaptersebut • DiungkapkandalamCaLKsajatanpanilai • Beberapaasetbersejarahjugamemberikanpotensimanfaatlainnyakepadapemerintahselainnilaisejarahnya, misalnyauntukruangperkantoran. Untukkasustersebut, asetiniakanditerapkanprinsip-prinsip yang samasepertiasettetaplainnya. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  25. ASET INFRASTRUKTUR • Karakteristik aset infrastruktur: • Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan • Sifatnya khusus dan tidak ada alternatof lain penggunaannya • Tidak dapat dipindah-pindahkan, dan • Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya • Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada PSAP No. 07 • Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan dan jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan komunikasi Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  26. ASET MILITER Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus, memenuhi definisi aset tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada Pernyataan ini. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  27. PENGHENTIAN/PELEPASAN • Suatuasettetapdieliminasidarineracaketikadilepaskanataubilaasetsecarapermanendihentikanpenggunaannyadantidakadamanfaatekonomimasa yang akandatang. • Asettetap yang secarapermanendihentikanataudilepasharusdieliminasidariNeracadandiungkapkandalamCatatanatasLaporanKeuangan. • Asettetap yang dihentikandaripenggunaanaktifpemerintahtidakmemenuhidefinisiasettetapdanharusdipindahkanke pos asetlainnyasesuaidengannilaitercatatnya. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  28. PENGUNGKAPAN LaporanKeuanganharusmengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sbb: (a) Dasarpenilaian yang digunakanuntukmenentukannilaitercatat (carrying amount); (b) Rekonsiliasijumlahtercatatpadaawaldanakhirperiode yang menunjukkan: (1)Penambahan; (2) Pelepasan; (3) Akumulasipenyusutandanperubahannilai, jikaada; (4) Mutasiasettetaplainnya. (c) Informasipenyusutan, meliputi: (1) Nilaipenyusutan; (2) Metodepenyusutan yang digunakan; (3) Masamanfaatatautarifpenyusutan yang digunakan; (4) Nilaitercatatbrutodanakumulasipenyusutanpadaawaldanakhirperiode; Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  29. PENGUNGKAPAN Laporankeuanganjugaharusmengungkapkan: (a) Eksistensidanbatasanhakmilikatasasettetap; (b) Kebijakanakuntansiuntukkapitalisasi yang berkaitandenganasettetap; (c) Jumlahpengeluaranpada pos asettetapdalamkonstruksi; dan (d) Jumlahkomitmenuntukakuisisiasettetap. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

  30. TERIMA KASIH

More Related