1 / 33

PERAN PENGAWASAN INTERNAL KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

PERAN PENGAWASAN INTERNAL KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI. Disampaikan Oleh: Bambang Widjojanto Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

fionan
Download Presentation

PERAN PENGAWASAN INTERNAL KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN PENGAWASAN INTERNAL KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI Disampaikan Oleh: Bambang Widjojanto Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Kegiatan Sosialisasi/Koordinasi Sistem Pengelolaan Pengaduan dan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Juni 2013 Disiapkan oleh: Direktorat Pengawasan Internal KPK

  2. KERANGKA PEMBAHASAN

  3. DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor PER-02/P.KPK/XI/2007 tentang Pedoman Umum Pengawasan Internal; Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi.

  4. DEFINISI PENGAWASAN INTERNAL

  5. DEFINISI PENGAWASAN INTERNAL

  6. DEFINISI (lanjutan)

  7. PENGAWASAN INTERNAL

  8. DARI HARD CONTROL KE SOFT CONTROL • Menjadi : • Penerapannilai-nilaidanetikaorganisasi • Terbangunnyamanajemenintegritasorganisasi • Terbangunnyakompetensipegawai • Penekananpada : • Penyusunan Perencanaan Kinerja • PenyusunanSistem • PenyusunanLaporanKeuangan • EvaluasiKinerjadll

  9. DARI CONTROL EVALUATION KE SELF ASSESSMENT • Sebagai fasilitator bagi proses pembangunan secara mandiri terhadap sistem pengendalian dan pengelolaan risiko melalui sebuah diskusi kelompok atau teknik lainnya. (Contoh: Siemens membentuk compliance officer di setiap unit kerja) Unit kerja • Pengawasan Terhadap Sistem Pengendalian Intern Organisasi Dalam Mengantisipasi Risiko • Evaluasi Atas Kualitas Sistem Pengendalian Intern (Desk Evaluation, Pengamatan dan Wawancara) • Identifikasi Risiko • Analisis Risiko • Penilaian Risiko • Respon Risiko • Evaluasi Risiko

  10. DARI CONTROL KE RISIKO Pengelolaan Risiko Mengidentifikasi dan mendeteksi risiko yang ada/yang akan terjadi. KPK membangun Sistem Pengendalian Intern KPK (PER KPK Nomor 06 Tahun 2012) Sistem Pengendalian (Committee of Sponsoring Organization). Contoh: proses pengendalian operasional.

  11. DARI DETECTIVE KE PREVENTIVE • Pendekatan : Preventif • Proses : Audit Operasional • Fokus : Nilai • Impact : JangkaPanjang • Sikap : MitraKerja • Komunitas : Luas • JenjangKarir : DapatBerkarir di Unit/Bagian Lain • Pendekatan : SepertiDetektif • Proses : Audit Kepatuhan/Compliance Audit • Fokus : Penyimpangan, Kesalahan, Kecurangan • Impact : JangkaPendek • Sikap : SepertiPolisi • Komunitas : Terbatas • JenjangKarir : Terbatas

  12. DARI AUDIT KNOWLEDGE KE BUSINESS KNOWLEDGE Seluruh aspek strategis mencakup: akuntansi, keuangan, teknologi informasi, hukum, dan kegiatan operasional yang menekankan pada manajemen risiko, sistem pengendalian dan tata kelola yang baik. Kompetensi : Auditing, Akuntan, Teknologi informasi

  13. DARI OPERATIONAL AUDIT KE STRATEGIC AUDIT • Dominasi : • Pemeriksaanpada level atasorganisasi, melalui : • Audit Policy • Audit Strategy • Audit padatingkatstrategis, seperti: penetapankebijakanorganisasi • Dominasi : • Pemeriksaanpada level bawahorganisasi, melalui : • Audit Kepatuhan • Audit Operasional • Audit Keuangan

  14. DARI INDEPENDENCE KE VALUE Fokus pada pembentukan/peningkatan value atau nilai organisasi sesuai dengan pencapaian visi dan misi organisasi Fokus dalam menjaga dan memelihara sikap independesi agar tidak terjadi Conflict of Interest

  15. PARADIGMA BARU PENGAWASAN INTERNAL • More as strategic business partner • Business consultant/advisor • Risk and business process focus • Agent of change • Training ground for the future leader • Communication skill • Better use of technology, tools and knowledge

  16. PENGAWASAN INTERNAL KPK • Multidisiplinilmu • Akuntan, Hukum, TeknologiInformasi, Penyidik. • Sertifikasi: CFE, CIA, JFA, QIA, PIA, CRMP, PBJ, CISA. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

  17. STRUKTUR ORGANISASI

  18. RUANG LINGKUP PENGAWASAN INTERNAL KPK

  19. TANGGUNG JAWAB

  20. TANGGUNG JAWAB (lanjutan)

  21. WEWENANG

  22. TUGAS POKOK & FUNGSI DIREKTORAT PI

  23. TUPOKSI DIREKTORAT PI (lanjutan)

  24. UPAYA INTERNAL PENCEGAHAN KORUPSI PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PRIBADI: (INTEGRITAS, PROFESIONALISME, INOVASI, TRANSPARANSI, PRODUKTIVITAS, RELIGIUSITAS, KEPEMIMPINAN) PEMBENTUKAN AKTOR PENGGERAK INTEGRITAS

  25. AKTOR PENGGERAK INTEGRITAS • Tujuan: • Terbentuknya motor penggerakintegritas KPK yang kompetendalammelakukaninternalisasidanpembangunansistemintegritas KPK. • Sasaran: • Memilikikesadaransecarakompehensifuntukberintegritassecarapribadimaupunsistem; • Memilikikiatakselerasipembentukanpribadidanlingkungan yang berintegritas; • Mampumelakukanpemetaandiridalamperspektifagent of change; • Memahamisistempengendalian internal menurutperspektifindividudanorganisasisebagaiagent of change; • Menyusunrencanaaksidalamrangkapencapaianzonaintegritas di masing-masing unit lingkungankerja KPK secaraefektifdanefisiensertaberkelanjutan.

  26. AKTOR PENGGERAK INTEGRITAS (lanjutan) • BentukKegiatan: PelatihanToT Tunas Integritas KPK

  27. INTERNAL WHISTLEBLOWER SISTEM

  28. INTERNAL WHISTLEBLOWER SYSTEM

  29. UPAYA INTERNAL PEMBERANTASAN KORUPSI • KOORDINASI DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM • PENEGAKAN ETIKA DAN PERATURAN KEPEGAWAIAN • KEGIATAN AUDIT DAN REVIU • DEWAN PERTIMBANGAN PEGAWAI (DPP) & KOMITE ETIK

  30. HASIL PEMERIKSAAN 2012

  31. REKOMENDASI PENINGKATAN PERAN PENGAWASAN INTERNAL Adanyadukungan yang maksimaldaripimpinantertinggilembagauntukmenjadikanPengawasan Internal lebihefektifdalamhalpengelolaanrisiko, sistempengendalian intern, dan proses governance; Mereviudanmemperkuatruanglingkupkegiatan, tanggungjawabdanwewenangPengawasan Internal dalamPedomanUmumPengawasan Internal (audit charter);

  32. REKOMENDASI (lanjutan) Pembangunan SDM dengan berbagai latar belakang (multidisiplin ilmu) dan peningkatan kompetensi aparat pengawasan internal; Merubah paradigma pengawasan internal dari watchdog menjadi katalis; Menindaklanjuti secara konsisten semua temuan dan memberikan sanksi yang tegas; Meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.

More Related