1 / 23

REVITALISASI INDUSTRI PUPUK, REVITALISASI INDUSTRI GULA, PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PETROKIMIA, DAN PENGEMBANGAN KLAS

2. I. REVITALISASI INDUSTRI PUPUK. Pupuk mempunyai peran yang sangat strategis sebagai penyedia hara tanah untuk mendukung ketahanan pangan nasional yaitu dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian serta untuk mendukung kegiatan sektor produksi lainnya, sebagai sumber devisa dan pencipt

elvina
Download Presentation

REVITALISASI INDUSTRI PUPUK, REVITALISASI INDUSTRI GULA, PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PETROKIMIA, DAN PENGEMBANGAN KLAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    2. 2 I. REVITALISASI INDUSTRI PUPUK Pupuk mempunyai peran yang sangat strategis sebagai penyedia hara tanah untuk mendukung ketahanan pangan nasional yaitu dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian serta untuk mendukung kegiatan sektor produksi lainnya, sebagai sumber devisa dan penciptaan lapangan kerja. Kebutuhan pupuk di dalam negeri terus meningkat, sementara umur pabrik pupuk pada umumnya sudah tua, sehingga perlu dilakukan revitalisasi pabrik pupuk untuk mengganti pabrik yang sudah tua dengan pabrik yang berteknologi maju dengan tingkat konsumsi bahan baku/energi yang lebih efisien serta menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru;

    3. 3 Umur Pabrik Pupuk

    4. 4 Pupuk urea; Pupuk NPK; Pupuk Organik

    8. 8

    9. 9 Mempercepat terlaksananya Head of Agreement (HoA) untuk pasokan gas bumi pabrik baru sebagai tindak lanjut Inpres Revitalisasi Industri Pupuk; Mempersiapkan skema pendanaan untuk revitalisasi industri pupuk; Mengkoordinasikan dan memantau persiapan pembangunan pabrik baru seperti perizinan, Feasibility Study maupun AMDAL;

    10. 10 Identifikasi, klasifikasi dan penjajagan B to B antara perusahaan pupuk dengan perusahaan di negara sumber bahan baku; Menyusun misi usaha dalam rangka kunjungan ke negara penghasil bahan baku phosphate maupun KCL yang difasilitasi oleh Pemerintah; Menindaklanjuti hasil kunjungan oleh level tingkat tinggi apabila diperlukan;; Mengkoordinasikan persiapan peningkatan kapasitas BUMN dalam rangka pembangunan pabrik pupuk NPK.

    11. 11 Identifikasi potensi sampah pertanian untuk bahan baku kompos yang dikoordinasi oleh Kementerian Pertanian; Identifikasi potensi sampah kota untuk bahan baku organik yang dikoordinasi oleh Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Pertanian; Menjajagi perusahaan potensial baik perusahaan daerah, koperasi maupun perorangan sebagai calon mitrak BUMN untuk pembangunan pupuk organik; Penyusunan standar produk pupuk organik dan standar mesin peralatan khususnya skala kecil; Melakukan review perizinan pupuk organik khususnya izin edar; Membangun pilot project di beberapa wilayah, khususnya untuk wilayah yang belum ada mitranya dengan BUMN.

    12. 12 Gula merupakan komoditi penting dalam perekonomian nasional, karena dibutuhkan oleh masyarakat sebagai konsumsi langsung dan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman Tahun 2003 hingga 2009 kebutuhan gula semakin meningkat baik Gula Kristal Putih (GKP) dari 2,5 menjadi 2,7 juta ton dan Gula Kristal Rafinasi (GKR) dari 1,7 menjadi 2,15 juta ton. Tahun 2014 diproyeksikan kebutuhan gula nasional mencapai 5,7 juta ton. Jumlah Pabrik Gula saat ini 61 PG dengan kapasitas existing 226.000 TCD dan realisasi produksi tahun 2009 sebesar 2,62 juta ton, sedangkan jumlah Pabrik Gula Rafinasi sebanyak 8 perusahaan dengan kapasitas terpasang 2,43 juta ton dan realisasi produksi tahun 2009 sebesar 1,9 juta ton. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan gula nasional, maka perlu dilakukan revitalisasi pabrik gula II. REVITALISASI INDUSTRI GULA

    13. 13 2. Ruang Lingkup On farm Peningkatan kapasitas produksi pabrik yang ada; Pembangunan pabrik baru.

    14. 14 Peningkatan produksi gula dari 1,47 juta ton (2009) menjadi 2,32 juta ton pada tahun 2014; Rehabilitasi, peningkatan kapasitas giling, peningkatan efisiensi pabrik, amalgamasi dan peningkatan kualitas gula;

    15. 15

    16. 16

    17. 17 III. PENGEMBANGAN KLASTER BERBASIS INDUSTRI BERBASIS PERTANIAN, OLEOCHEMICALS DI SUMATERA UTARA, RIAU DAN KALIMANTAN TIMUR

    19. 3. Luas Lahan dan Produksi CPO Tahun 2009

    20. 20

    21. 21 IV. PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI BERBASIS MIGAS, KONDENSAT DI JAWA TIMUR DAN KALIMANTAN TIMUR

    23. 23 2. Kapasitas Produksi Industri Petrokimia Hulu

    24. 24

More Related