1 / 8

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Sutardjo. KONSEP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH.

elsa
Download Presentation

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Sutardjo

  2. KONSEP MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH • MBS merupakan paradigma baru manajemen pendidikan, MBS adalah model manajemen yang memberikan otonomi yang luas pada sekolah dan pelibatan masyarakat dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi diberikan agar sekolah leluasa mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

  3. CIRI-CIRI MBS • Pemberian otonomi luas kepada sekolah • Partisipasi masyarakat dan orangtua • Kepemimpinan yang demokratis dan profesional • Teamwork yang kompak dan transparan

  4. IMPLEMENTASI MBS Empat faktor penting yang harus diperhatikan : • Kekuasaan yang dimiliki sekolah • Pengetahuan dan keterampilan • Sistem informasi yang jelas • Sistem penghargaan

  5. MBS DI INDONESIA • Otonomi sekolah ditandai dengan diterapkan kebijakan mengenali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) • Untuk pengelolaan keuangan, kewenangan sekolah negeri ditandai dengan disediakannya dana BOS dan BOP • Partisipasi masyarakat ditandai dengan dibentuknya Komite Sekolah • Kepemimpinan ditandai dengan berubahnya paradigma mengenai peran kepala sekolah. Kepala sekolah bukan lagi merupakan guru dengan tugas tambahan administrasi tetapi peran kepala sekolah lebih luas lagi yaitu sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator pendidikan (EMASLIM)

  6. KENDALA • Kepala sekolah dan guru belum memiliki kompetensi yang cukup untuk bisa mengembangkan dokumen KTSP bagian pembelajaran seperti silabus dan RPP secara mandiri sesuai dengan karakteristik sekolah. Umumnya sekolah masih mengadopsi atau istilahnya “copy paste” dari contoh yang ada • Ada kebijakan yang kontrakdiktif disini, yaitu kepala sekolah diberi kewenangan untuk mengelola sekolah termasuk keuangan (artinya termasuk mencari sumber dana) namun untuk sekolah negeri tidak diperkenankan memungut uang dari manapun karena sudah ada BOS dan BOP

  7. KENDALA • Partisipasi masyarakat dalam hal ini orang tua peserta didik masih terbatas pada pemberian bantuan finansial untuk mendukung kegiatan operasional sekolah. • Kepala sekolah di Indonesia belum dapat dikatakan sebagai manajer profesional, karena pengangkatannya tidak didasarkan pada kemampuan dan pendidikan profesional, tetapi lebih pada pengalaman sebagai guru

  8. SARAN • Pelatihan Intensif penyusunan perangkat KTSP • Para orang tua peserta didik dilibatkan secara langsung untuk merencanakan dan mengembangkan program pembelajaran • Perubahan sistem pengangkatan kepala sekolah dari pengangkatan karena kepangkatan atau pengalaman sebagai guru menuju pengangkatan berdasarkan kemampuan dan ketrampilan profesional bidang manajemen pendidikan

More Related