1 / 17

SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN

9 November 2010. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN. Oleh: SOLEKHA 3101409036 Pend.Sejarah Rombel 02 JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010. PENGUKURAN HASIL BELAJAR. PENGUKURAN HARUS SESUAI DENGAN TUJUAN PROGRAM

Download Presentation

SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 9 November 2010 SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: SOLEKHA 3101409036 Pend.Sejarah Rombel 02 JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

  2. PENGUKURAN HASIL BELAJAR • PENGUKURAN HARUS SESUAI DENGAN TUJUAN PROGRAM Tujuan khusus pengajaran harus disusun secara komprehensif sesuai dengan tujuan khusus memberikan kemampuan dalam pengetahuan, sikap, keterampilan. Dalam merumuskan tujuan pengajaran khusus diharapkan dapat mendorong pelajar untuk dapat mendorong pelajar mendalami materi pelajaran, memahami proses belajar mengajar sendiri dan menemukan sesuatu yang baru.

  3. Lanjutan. . . Skema penyusunan tujuan dari tingkat tertinggi sampai tingkat operasional: UU No 2/1989 Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan Lembaga Tujuan Kurikuler Tujuan Pengajaran Umum (TPU) Tujuan pengajaran khusus (TPK)

  4. Lanjutan. . . Perumusan TPK diusahakan berdasarkan pengalaman pendidikan, kemudian diklasifikasikan berdasarkan prioritas mana yang paling penting dan mana yang kurang penting, mana yang aktual, mana yang efektif, dan mana yang kurang efektif (Flanagan, 1950). Perumusan tujuan pengajaran khusustergantung pada mata pelajaran tingkat sekolah dan keadaan aktual

  5. 2. TATA CARA PENGUKURAN Pengukuran pendidikan dengan sendirinya disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan, tidak diukur dengan tolok kesiapan orang untuk bekerja, karena tujuan pendidikan bertingkat-tingkat sesuai dengan jenis lembaga, maka tingkat pengukurannya juga harus menyesuaikan. Tujuan proses Belajar dan Cara Mengukur

  6. Lanjutan. . .

  7. Lanjutan . . . Studi sosial untuk tingkat sekolah menengah telah dirintis oleh sebuah lembaga yang bernama California State Central Committee on Social Studies(1961) dengan program utama: • Pemahaman manusia terhadap masa kini dan kebijaksanaan untuk merencanakan masa depan tergantung pada pengetahuan terhadap kejadian masalalu, beberapa kekuasaan dan penguasa yang berpengaruh masa kini. • Perubahan kondisi masyarakat, kebangkitan dan tenggelamnya perbaikan sistem nilai atau merusaknya dan variasi kecepatan perubahan kebudayaan dan waktu sejarah.

  8. Lanjutan. . . Kurikulum untuk SD yang dikembangkan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G Jakarta, 1980) menyebutkan bahwa IPS untuk SD meliputi aspek utama geografi, sejarah, sosiologi pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan. Untuk SMP kurikulum yang tercantum sama dengan kurikiulum SD ditambah aspek politik, sedangkan unsur SMU tidak ada tambahan yang berarti kecuali tambahan secara kuantitas yaitu akuntansi.

  9. PENYUSUNAN ALAT Untuk menyusun alat tes diperlukan latihan khusus dengan mendapatkan bimbingan dan masukan yang cukup. Disamping menyusun tes, guru juga diharapkan dapat menyusun tes baku, yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar, baik untuk ujian semester maupun untuk ujian akhir tingkat nasional (EBTANAS)

  10. Lanjutan . . . 1. MERENCANA Langkah perencanaan pembuatan tes: • Mengidentifikasi tujuan pengajaran yang akan diukur. • Mendefinisikan tujuan pelajaran dalam kalimat khusus sehingga dapat diukur. • Membuat rambu-rambu garis besar faktor-faktor yang akan diukur. Untuk mengevaluasi, seorang guru harus terlebih dahulu membuat rencana tentang apa yang harus diukur. Kemudian mereka memberikan deskripsi tentang masalah tersebut secara rinci.

  11. Lanjutan . . . • PENYUSUNAN TES • Tes Jawaban Terbuka Syarat penyusunan alat tes melengkapi • Seberapa banyak kalimat pernyataan yang dikehendaki untuk jawaban. • Bagaimana menghindarkan jawaban yang salah tafsir. • Bagaimana memberikan tingkat skor untuk tiap-tiap jawaban.

  12. Lanjutan . . . Di samping itu perlu diusahakan hal-hal sebagai berikut: • Hindarkan pertanyaan yang kurang jelas. • Hindari pertanyaan yang mengandung banyak tujuan. • Kata kunci yang dimaksud diharapkan lebih kecil. • Hindarilah kalimat yang diambil dari teks. • Hindarilah susuna kalimat pernyatan yang kurang benar. • Pilihan pernyataan yang hanya dapat diisi dengan jawaban yang benar, d.l.l

  13. Lanjutan . . . • Jawaban Tersedia Kekurangan dan klebihannya: • Tidak dapat digunakan untuk mengukur banyak masalah. • Tes benar-salah sulit untuk dijadikan tes diagnotis, karena alternatif-alternatif jawabannya tidak ada. • Dapat dibuat dengan cepat, karen tidak perlu alternatif yang banyak. • Kurang dipercayai oleh banyak ahli tes.

  14. Lanjutan. . . • Pilihan Ganda Butir pilihan ganda adalah butir yang memiliki dua atau lebih jawaban, yang satu merupakan kunci dan yang lain merupakan jawaban yang kurang baik atau salah. Butir pilihan ganda berbeda dengan butir jawaban ganda, karena butir jawaban lebih dari satu. Tes pilihan ganda sering digunakan dalam tes baku.

  15. Lanjutan. . . Syarat menyusun pilihan ganda: • Apa yang akan menjadi masalah pokok harus jelas dan berkualitas, termasuk kata yang digunakan dalam alternatif. • Setiap butir diharapkan dibuat sependek mungkin tetapi jelas. • Usahakan menghindari pernyataan yang negatif, dan apabila digunakan harap diberu garis bawah. • Pernyataan jangan ditumpangi anak kalimat atau masalah-masalah lain.

  16. Lanjutan . . . • Tes menjodohkan Keterbatasan dari tes menjodohkan adalah sulit untuk mengungkapkan masalah-masalah yang dalam, mengukur pengertian yang tinggi dan hubungan yang kompleks. Penyusunan teks menjodohkan dapat merupakan sebagian dari satu set tes yang terdiri dari jenis tes lain.

  17. -TERIMAKASIH-

More Related