1 / 36

Latar Belakang (1)

PROSES PENYUSUNAN PDB INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DAN HASIL HUTAN DAN PERDAGANGAN KOMODITI HASIL HUTAN DAN INDUSTRI HASIL HUTAN Oleh : Direktorat Neraca Produksi , BPS. Latar Belakang (1).

duyen
Download Presentation

Latar Belakang (1)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROSES PENYUSUNAN PDB INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DAN HASIL HUTAN DAN PERDAGANGAN KOMODITI HASIL HUTAN DAN INDUSTRI HASIL HUTAN Oleh : DirektoratNeracaProduksi, BPS

  2. LatarBelakang (1) • Dalampenyajianangka PDB Indonesia yang diterbitkanolehBadanPusatStatistik (BPS), subsektorKehutananhanyamencakupkomoditi primer darikehutanansepertikayu log, rotan, jasakehutanan, dan lain-lain. • Sesuai PP No. 6 tahun 2007 jo. PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, cakupanbinaanolehKementerianKehutananmeliputihasilproduk primer kehutanansampaiindustrikehutanansepertiindustripenggergajiankayu, industrikayu lapis, panel kayu, dan veneer.

  3. LatarBelakang (2) • Padaperaturanperundangan yang lain jugatertuangtentangwilayahbinaanKementerianKehutananlainnyasepertijasawisatahutan. • Penghitungan PDB subsektorkehutanansecarakonvensionalbelummencerminkankeadaan yang sebenarnyadalamkonteks Kehutanansecaraluas (lingkupkerjapembinaanKementerianKehutanan) karenaklasifikasinyamengacupada ISIC yang memilikiketerbandinganantarnegara.

  4. LatarBelakang (3) • Perludilakukanpenghitungan PDB Satellite Kehutanandenganklasifikasi yang lebihlengkapmengacupadaperaturanperundangan yang mengaturkewenanganpembinaanKementerianKehutanan

  5. TujuandanManfaat • MemperolehindikatormakrokinerjaKementerianKehutanansesuaitugaspokokdanfungsinya. • Tersedianya PDB SatelliteKehutananberdasarkanklasifikasi yang mencerminkanpembinaanKementerianKehutanan. • Mengetahuiprosespenyusunan PDB IndustriPengolahankayudanhasilhutanlainnya. • Mengetahuimetodologipenyusunan PDB Perdagangankayu, danhasilhutanlainnyasertaindustripengolahanberbasiskehutanan.

  6. KLASIFIKASIPDB KEHUTANAN • PDBKehutananKonvensional: •  PDB SubsektorKehutanan • PDB Satellite Kehutanan • PDB SubsektorKehutanan •  PDB IndustriPengolahankayudanhasilhutanlainnya •  PDB Perdagangankayudanhasilhutanlainnyadanindustripengolahanberbasiskehutanan

  7. PokokBahasan FGD 2 • Ekstraksi data untukpenyusunan PDB industripengolahankayudanhasilhutanlainnya • Ekstraksi data untukpenyusunan PDB perdagangankayudanhasilhutanlainnyasertaindustripengolahanberbasiskehutanan

  8. 1. Ekstraksi Data untukPenyusunan PDB IndustriPengolahanKayudanHasilHutanLainnya • PengelompokanIndustriPengolahan • IndustriBesar & Sedang (IBS)  Jumlahtenagakerja >= 20 orang • Industri Kecil & KerajinanRumahTangga (IKKR) Jumlahtenagakerjaantara 1 – 19 orang • Sumber Data • Statistik IBS  hasilpencacahanhasilpencacahanlengkaptahunan • Statistik IKKR hasilpencacahansampel • Unit statistik yang digunakanadalah establishment

  9. Variabel-variabelpada IBS • Barang-barang yang dihasilkan • Bahanbakudanpenolong yang digunakan • Upahgaji, bahanbakardanpelumas, listrik • Input lainnya • Data hasilsurveitahunanindustribesar/sedang Penyusunan PDB  Prosespengolahanlebihlanjut Transfer In Transfer Out (TITO)

  10. IdentifikasiIndustriPengolahanBerbasisKehutanan Diagram Logika Framework PDB IndustriPengolahanBerbasisKehutanan 16101 Ind. PenggergajianKayu … … 31002 Ind. Furniturdari Rotan danataubambu 18 KBLI • Pengolahan PDB IndustriPengolahanBerbasisKehutanan IndustriBesarSedang (IBS) Industri Kecil & Kerajinan RT (IKKR) Proses TITO Data IBS 2009-2010 Pengolahan Data SE 2006 (UMK) IndikatorProduksi IMK 2009-2011 Neraca Produksi PDB Ind. PengolahanBerbasisKehutanan (IBS) • PDB Ind. PengolahanBerbasisKehutanan (IKKR) PDB Ind. PengolahanBerbasisKehutanan

  11. KlasifikasiIndustriPengolahanBerbasisKehutanan

  12. Proses TITO Terhadap Data IBS • SurveitahunanindustriBesar/Sedangdenganpendekatan establishment,  5 digit KBLI sesuaiprodukutamanya (main characteristic product). • Padakenyataannyasatuestablishmentdapatmenghasilkanbeberapajenisprodukdisampingprodukutamatersebut. • Tidaktertutupkemungkinanbahwaproduklainnyadiluarprodukutamatersebutmempunyaiciriproduk yang tidaksesuailagidenganciriprodukutamanya. • Adakemungkinanbahwaproduklainnyatersebutmemilikikode 5 digit KBLI yang berbedadenganprodukutama • Makahasilsurveiindustribesar/sedangbelumsecaramurnimemperlihatkanidentitashomogendari 5 digit KBLI yang diinginkan.

  13. TahapanPenyusunan PDB IndustriPengolahanBerbasisKehutanan • CodingProdukdanBahan Baku • DestinasiBahan Baku terhadapProduk • BalancingdanRekonsiliasi • MenyusunNeracaProduksi

  14. 1. Coding Output danBahan Baku • Memberikankode KBLI 2009 (5 digit) untuksetiapbarang yang dihasilkanoleh establishment. • Akandiperolehbarang yang dihasilkandengan KBLI 2009 yang samadengan KBLI establishmentnyadanbisajugaberbedadengan KBLI establishmentnya. • Memberikankode KBLI 2009 (5 digit) untuksetiapbahanbakudanpenolong yang digunakandalamprosesproduksibarangolehsuatu establishment.

  15. Contoh: LK 1. Industri Veneer (20214) Diisisesuaidengankode KBLI yang sesuai

  16. 2. DestinasiBahan Baku terhadapProduk • Mengidentifikasisatudemisatubahanbakudanpenolong yang digunakandalamprosesproduksisebuahprodukataulebihdarisatuproduk. • Apabilasuatubahanbakudigunakandalamprosesproduksilebihdarisatuprodukmakanilaibahanbaku yang digunakandiasumsikanproporsionaldengannilaiproduk-produk yang membutuhkannya.

  17. Contoh: LK 2. DestinasiBahan Baku terhadapProduk Didestinasikansesuaidenganproduk yang dihasilkan

  18. 3. BalancingdanRekonsiliasi • Proses Balancing & Rekonsiliasidiperlukanuntukmenyeimbangkanantarabiayaantaradanbiaya primer hinggadiperolehrasionilaitambah yang layak . • Prosesinidilakukanterhadaptiapbahanbakudanpenolongsertabiaya primer tiap-tiapproduk yang dihasilkanoleh establishment yang berbeda-beda

  19. Contoh: LK 3. Balancing danRekonsiliasi

  20. 4. MenyusunNeracaProduksi • Neracaproduksidisusunberdasarkankode KBLI 2009 (5 digit). • Tiapproduk yang dihasilkanolehberbagaiestablishment, digabungkanberdasarkankesamaankarakteristikutamayang ditunjukkandengan KBLI 2009 (5 digit). • Terhadapbahanbakudanpenolongdaritiapproduk yang digabungkantadijugadilakukanpenggabungan, sehinggabahanbakudanpenolonghasilpenggabunganmerupakanbiayaantaradariproduk-produk yang sudahhomogen, meskiawalnyadihasilkanoleh establishment yang mungkinberbeda-beda.

  21. Contoh: LK 4. NeracaProduksi(SecaraGarisBesar)

  22. 2. Ekstraksi Data untukPenyusunan PDB PerdaganganKayudanHasilHutanLainnyasertaIndustriPengolahanBerbasisKehutanan (1) • Output (margin) perdagangan selisihantaranilaijualdannilaibelibarang yang diperdagangkansetelahdikurangidenganbiayaangkutan yang dikeluarkanolehpedagang.

  23. 2. Ekstraksi Data untukPenyusunan PDB PerdaganganKayudanHasilHutanLainnyasertaIndustriPengolahanBerbasisKehutanan (2) • Penghitungan output SektorPerdagangandilakukandengancarapendekatanarusbarang (Commodity Flow) • Menghitungbesarnya margin perdaganganbarang-barang yang diperdagangkandarisektorpertanian (termasukkehutanan), pertambangandanpenggalian, industripengolahansertabarang-barangdariimpor. • Sehinggadalampendekatandibutuhkanrasio margin perdagangan, danrasiojumlahbarang yang diperdagangkan (marketed surplus ratio).

  24. 2. Ekstraksi Data untukPenyusunan PDB PerdaganganKayudanHasilHutanLainnyasertaIndustriPengolahanBerbasisKehutanan (3) • NTB atau PDB SektorPerdagangandiperolehdenganmengalikanrasionilaitambahbrutosubsektorperdagangandengan total outputnya. • Rasio NTB diperolehdari output dikurangibiayaantaranya seluruhbiaya yang digunakanuntukkepentinganusahaperdagangan (perlengkapantulismenulis, bahanpengepakdanpembungkus, rekeninglistrikdantelepon, biayaiklan, dll.)

  25. TahapanPenghitungan Output & NTB SektorPerdagangan • Menghitung output sektoraluntuksubsektorkehutanandanindustripengolahankayudanhasilhutanlainnya. • Menghitung output sektorperdagangan •  Mengalikanoutput sektoraldenganrasio margin perdagangandanrasiobarang yang diperdagangkan. • Menghitungnilaitambahbrutosektorperdagangan •  total output sektoral x rasio NTB perdagangan.

  26. Beberapailustrasiuntukmenghitungrasio margin perdagangandanrasiobarang yang diperdagangkan

  27. JalurPemasaran Peran Perdagangan & Pengangkutan dalam penyaluran barang dagangan ProdusenBarang Harga Rp. 150.000 Konsumen/Pengguna Harga Rp.200.000 Perdagangan (marjin, Rp.40.000) dan Pengangkutan (biaya/marjin, Rp.10.000)

  28. Jalurperdagangansederhana PedagangBesar, Beli18kg Harga Rp. 100/kg Ped Eceran, Beli 15 kg Harga Rp. 150/kg Konsumen, Beli 14 Kg Harga Rp. 175/kg Dijual 17 kg Konsumen, Beli 2 Kg Harga Rp. 150/kg Lainnya 1kg Produsen, Prod. 30 kg Harga Rp. 100 Konsumen Beli 11 kg Harga Rp. 100/kg Lainnya 1kg Lainnya 1 kg

  29. JalurPerdaganganSederhana(Lanjutan) • Produsenmemproduksisebanyak 30 kg • Produsenmenjualsebanyak 18 kg denganharga Rp 100/kg kepadaPedagangBesar (PB) • PedagangBesarmenjualsebanyak 17 kg dg harga Rp 150/kg (15 kg kePedagangEcerandan 2 kg kekonsumen) • PedagangEceranmenjualsebanyak 14 kg denganharga Rp 175/kg kekonsumen • DenganMetodeLangsungdiperoleh: • Marjindi PB = 17 x (150-100) =850, RMH PB = 0,50 • Marjindi PE = 14 x (175-150) =350, RMH PE = 0,17

  30. JalurPerdaganganSederhana(Lanjutan) • DenganMetodeTidakLangsung: • a. Di tingkatProdusen • RMS Produsen = 18/30 • Output Produsen = 30 x 100 • b. Di tingkatPB • RMS PB = 17/18 • RMH PB = (150-100)/100 = 50/100 = 0,50 • c. MarjinNilai PB = • RMS Prod x RMS PB x RMH PB x Output Prod = • (18/30) x (17/18) x (50/100) x (30x100) = 17 x 50 = 850

  31. JalurPerdaganganSederhana(Lanjutan) • d. Ditingkat PE • RMS PB ke PE = 15/17 • RMS PE = 14/15 • RMH PE = (175-150)/100 = 25/100 = 0,25 • e. MarjinNilai PE = • RMS Prod x RMS PB x RMS PB ke PE x RMS PE x RMH PE x Output Prod = • (18/30) x (17/18) x (15/17) x (14/15) x (25/100) x (30x100) = • 14 x 25 = 350 • RMH metodelangsungvs RMH tidaklangsung?

  32. Dipasarkan MSPeII Q5 Konsumen JalurPerdagangandenganSatu PB danDua PE Q4 P5 Dipasarkan MSPb Q3 Pedagang Eceran II P4 Lainnya. P3 Q2 tidak dipasarkan Konsumen Pedagang Besar Dipasarkan MSProd Q1 P2 Lainnya tidak dipasarkan Dipasarkan MSPe I Q7 P1 Konsumen Q6 Q0 P7 Pedagang Eceran I Produsen P6 Lainnya P0 tidak dipasarkan Konsumen tidak dipasarkan Lainnya

  33. Sumber DataSektorIndustriPengolahan & Perdagangan:

  34. KendaladanKeterbatasanPenyusunan PDB Industri Pengolahan & PerdaganganBerbasisKehutanan (1) • Data IndustriBesardanSedangtahun 2011serta data IKKR  estimasi • Tidaksemuaindekshargaindustrimenurut 5 dijit KBLI tersedia, sehinggabanyak KBLI ygmenggunakanindekshargasejenis •  mendorongadanya bias mengingatpergerakandapatberbedawalaupuntidakterpautbanyak

  35. KendaladanKeterbatasanPenyusunan PDB Industri Pengolahan & PerdaganganBerbasisKehutanan (2) • Naikturunnyapertumbuhanpada 5 dijit KBLI selaindaripertumbuhanindustriitusendirijugadarimigrasikomoditi-komoditi yang sejenis yang berasaldari KBLI lain menyebabkanpertumbuhannyasangatfluktuatif

  36. TerimaKasih...Sampaijumpadi FGD berikutnya…

More Related