1 / 14

PENGELOLAAN LIMBAH B3

PENGELOLAAN LIMBAH B3. S1 T. LINGKUNGAN. Pendahuluan. Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam , yang berkaitan dengan komposisi materi , termasuk juga perubahan yang terjadi di dalamnya , baik secara alamiah maupun sintetis .

dragon
Download Presentation

PENGELOLAAN LIMBAH B3

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN LIMBAH B3 S1 T. LINGKUNGAN

  2. Pendahuluan • Kimia merupakansalahsatuilmupengetahuanalam, yang berkaitandengankomposisimateri, termasukjugaperubahan yang terjadididalamnya, baiksecaraalamiahmaupunsintetis. • Senyawa-senyawakimiasintetisinilah yang banyakdihasilkanolehperadabanmodern, namunmateriinipulalah yang dapatmenimbulkanpencemaranlingkunganyang berbahaya. • Denganmengetahuikomposisidanmemahamibagaimanaperubahanterjadi, manusiadapatmengontroldanmemanfaatkannyauntukkesejahteraanmanusia.

  3. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentangPerlindungandanPengelolaanLingkungan HidupsebagaipenggantiUndang-UndangNomor 23/1997 tentangPengelolaan LingkunganHidup (menggantikan UU No. 4/1982), menempatkanmasalahbahandan limbahberbahayasebagaisalahsatuperhatianutama, akibatdampaknyaterhadap manusia dan lingkungan bila tidak dikelola secara baik, dengan definisi sebagai bahan berbayadanberacun.

  4. Pasal 58 sampaiPasal 61 UU-32/2009 mengaturlaranganmembuangdanmengaturpengelolaanlimbahdan B3. • PeraturanPemerintah(PP) No. 74/2001 mengaturlebihlanjuttentangpengelolaanbahanberbahayadanberacun (B3), dan PP 18/99 juncto 85/99 mengaturlebihlanjuttentangpengelolaanlimbah B3.

  5. Masalahlimbahmenjadiperhatianseriusdarimasyarakatdanpemerintah Indonesia, khusunyasejakdekadeterakhirini, terutamaakibatperkembanganindustri yang merupakantulangpunggungpeningkatanperekonomian Indonesia. Peraturan-peraturantentangmasalahinitelahbanyakdikeluarkanolehPemerintah, tetapidilapanganbanyakmengalamihambatan.

  6. Penangananlimbahmerupakansuatukeharusangunaterjaganyakesehatanmanusiasertalingkunganpadaumumnya.Penangananlimbahmerupakansuatukeharusangunaterjaganyakesehatanmanusiasertalingkunganpadaumumnya. Namunpengadaandanpengoperasiansaranapengolahlimbahternyatamasihdianggapmemberatkanbagisebagianindustri.

  7. Revolusi industri dan penggunaan bahan kimia organik yang terus meningkat setelah perangduniake 2, bukansajamengakibatkankenaikantimbulanlimbahsecara dramatis, namun pula menimbulkanmasalahtoksisitasdarilimbahtersebut. Penemuanminyak(petroleum) padapertengahantahun 1880 menyebabkanmeningkatnyaprodukkimiaorganikdisertailimbahnya. Masyarakatindustrimenghasilkanprodukmulaidarigasoline, naphtake kerosene.

  8. Di AmerikaSerikatmisalnya, timbulanlimbahberbahayapadatahun 1984 diprakirakansekitar 300 juta ton. • Dampaknegatifakibatlimbahtersebutadalahkontaminasisumber-sumberair,terganggunyakesehataanmasyarakatsertapenurunankualitasekologilingkungan. • Masalahpenangananlimbahberbahayainijugamerupakanobyekdagang yang tidakterpuji, misalnyapembuanganlimbahberbahayanegaramajukenegara yang sedangberkembang, sehinggabiayapengolahannyadapatditekan.

  9. Perkembanganindustridisampingberdampakpositifpadaperkembanganekonomi, jugamenimbulkandampaknegatiftidakhanyapadapusat-pusatindustri dan daerah sekitarnya tetapi juga pada tingkat nasional, regional dan lingkungansecara global.

  10. Bahanpencemarberbahayadanberacun yang dihasilkanolehindustriadalahseperti logamberat, sianida, pestisida, cat danzatwarna, minyak, pelarut, danzatkimia berbahayalainnya. • Timbulanlogam-logamberatdariindustridiwilayah Asia danPasifiktelahdinilaimelebihinilaibatasambang yang aman.

  11. Sampaitahun 1994, pelepasanbahanberbahayadi Indonesia, Filipina, dan Thailand diprakirakantelahmeningkatmasing-masingmenjadisekitarempat, delapan, dansepuluh kali lipat. • Intensitasatauperbandinganantaralimbahberbahaya yang ditimbulkandengan unit hasilindustrisecara mencolok juga meningkat, terutama di daerah industrialisasi yang berkembang dengan cepat seperti di negara-negara ASEAN dan China.

  12. Padadaerahperkotaandi Indonesia sepertidi Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang, daritahun 1970 sampai 1990 limbahpendudukdanindustritelahmenurunkankualitas air sungaidibagianhilirsepertiCisadane, Ciliwung, Kali Surabaya, Kali BerantasdanCitarum. • Di pulauJawakhususnya, 70 % industriberlokasi dikawasan-kawasanperkotaandansekitarnya. Kegiatanindustrijugasangatberpotensi menghasilkan limbah berbahaya, yang diprakirakan akan meningkat kurang dari 200.000 ton pada tahun 1990 menjadi sekitar 1 juta ton pada tahun 2010.

More Related