1 / 48

kimia farmasi

..............................................

Download Presentation

kimia farmasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. A KIMIA FARMASI

  2. RUANG LINGKUP • reaksi-reaksi kimia, metode identifikasi, analisis senyawa obat, sintesis senyawa obat, hubungan struktur kimia dengan efek obat

  3. PENGERTIAN • Kimia farmasi → penerapan b`bagai teknik, metode & prosedur kimia analisis u/ menganalisis bahan2 atau sediaan farmasi • Kimia farmasi melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode u/ memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif & informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya

  4. Analisis kualitatif → melakukan identifikasi • Analisis kuantitatif → menentukan jumlah (kadar) absolut atau relatif • Analisis struktur → penentuan letak & pengaturan ruang tempat atom serta identifikasi gugus2 karakteristik (gugus fungsional)

  5. PENENTUAN METODE ANALISIS YANG TEPAT • Sifat fisia-kimia obat/zat aktif/analit • Exs: kadar asetosal dalam tablet dengan spektro UV dlm pelarut asam • Berapa lama asetosal stabil dalam pelarut asam → dapat menentukan waktu yg dperlukan u/ membaca absorbansi larutan asetosal yg belum terdegradasi

  6. Cont’d • Teknik & metode analisis → tergantung tujuan dan jenis sampel • Eks : banyak →gravimetri/volumetri Senyawa X sedikit → spektrofotometri/ fluorometri

  7. Prosedur analisis Metode analisis Teknik analisis Informasi analisis

  8. Teknik analisis (Kealey & Haines, 2002)

  9. Teknik spektrometri (Kealey & Haines, 2002)

  10. Teknik Kromatografi (Kealey & Haines, 2002)

  11. PopulasidanSampel • Populasi • keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama • Sampel • himpunan bagian atau sebagian dari populasi • Sampling • Proses pengambilan sampel • Generalisasi • proses pengambilan kesimpulan atas populasi berdasarkan sampel. • Generalisasi disebut juga inferensi

  12. MengapaMenggunakanSampel Dalam Penelitian, observasi atau percobaan umumnya dilakukan terhadap sampel bukan terhadap populasi Karena: • Populasiterlalubesar • Observasiataupercobaanbersifatmerusak unit sampel • Adaketerbatasanwaktudanbiayapenelitian • Diperlukanadanyakontrolataupengaturanterhadapvariabeltertentuatasobyekpenelitian Penggunaansampel  Lingkuppenelitiandapatdiperluas.

  13. Pengambilansampel(Sampling) • Bagaimana teknik atau Disain pengambilan sampel? • Berapa ukuran (jumlah) sampel yang akan diambil?

  14. Syarat Sampel yang Baik • Akurasi : tingkat kekeliruan dalam sampel • Presisi : sedekat mana estimasi dengan karateristik populasi • Representatif : mewakili populasi

  15. Populasi Sampel PopulasidanSampel Sampling Generalisasi • The sample and the population should be similar to one another.

  16. PENGAMBILAN SAMPEL • Pengambilan sampel random • Bahan = homogen (larutan sejati, batch tablet, ampul) → digerus/digojog terlebih dahulu • Pengambilan sampel representatif • Bahan ≠ homogen • Sampell diambil dari bagian yang berbeda2 dri tiap wadah → dicampur homogen → diambil random

  17. Jenis Sampling • SIMPLE RANDOM SAMPLING • SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING • STRATIFIED RANDOM SAMPLING • CLUSTER RANDOM SAMPLING • MULTISTAGE RANDOM SAMPLING PROBABILITAS SAMPLING • SYSTEMATIC SAMPLING • QUOTA SAMPLING • INCIDENTAL SAMPLING • PURPOSIVE SAMPLING • SAMPLING JENUH • SNOWBALL SAMPLING NON PROBABILITAS

  18. Probability sampling • Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yg sama kepada seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel • Ukuran populasi dimana sampel diambil hars diketahui • Setiap anggota populasi harus mempuyai kesempatan yang sama utk menjadi sampel.

  19. Non probability/Non Random • Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. • Pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dpt diperhitungkan, tetapi semata-mata, hanya berdasarkan pada segi kepraktisan.

  20. 1. Simple Random Sampling • pengambilan sampel secara acak sederhana • Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu • Dilakukan jika populasinya homogen

  21. 1. Simple Random Sampling Dengancaraundian: • Semuaanggotapopulasidiberinomorurutataukode • Kodetersebutditulisdalamkertaskecil, digulung, dandimasukankedalamsebuahkotak/tempa • Keluarkansatupersatusebanyakjumlahsampel yang dibutuhkan.

  22. 1. Simple Random Sampling • Keuntungan menggunakan teknik ini  peneliti tidak membutuhkan pengetahuan tentang populasi sebelumnya, bebas dari kesalahan klasifikasi yang memungkinkan dapat terjadi; dan dengan mudah data di analisis serta kesalahan-kesalahan dapat dihitung. • Kelemahan dalam teknik ini  peneliti tidak dapat memanfaatkan pengetahuan yang dipunyainya tentang populasi dan tingkat kesalahan dalam menentukan ukuran sampel lebih besar.

  23. 2. Sytematic Random Sampling • Jika jumlah populasi sangat banyak dan homogen dan jumlah sampel yang diambil juga banyak • Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar sampel yang terpilih • Pengambilan sampel pertama seperti simple random sampling  sampel kedua dst ditentukan dengan jarak tertentu (N/n) • N = jumlah unit populasi • n = jumlah unit populasi • Lebih efisien dibanding simple random sampling

  24. 3. Stratified Random Sampling • Jikakondisipopulasimengandungsejumlahkatagori yang berbeda, makakerangkasampeldapatdiorganisasikandenganmenggunakankatagoriinikedalam strata yang terpisah. • Sampelkemudiandipilihmasing-masing stratum secaraterpisahuntukmembuat stratum berstrata.

  25. Ada dua alasan dalam meggunakan metode ini ialah: • untuk meyakinkan bahwa kelompok-kelompok khusus dalam suatu populasi secara memadai diwakili dalam sampel dan • untuk memperbaiki efisiensi dengan memperoleh kontrol yang lebih besar dalam komposisi sampel.

  26. a. Proportionate Stratified Random Sampling • pengambilansampelstratifikasidenganmempertimbangkanproporsiataupersentasesampeldarisetiap stratum • Agar perimbangansampeldarimasing-masing strata itumemadai, makadalamteknikinisering pula dilakukanperimbanganantarajumlahanggotapopulasiberdasarkanmasing-masing strata. • Pelaksanaanpengambilansampeldenganteknikinimula-mulapenelitimenetapkan unit-unit anggotapopulasidalambentuk strata yang didasarkanpadakarakteristikumumdarianggotapopulasi yang berbeda-beda. • Setiap unit yang mempunyaikarakteristikumum yang sama, dikelompokkanpadasatu strata, kemudiandarimasing-masing strata diambil masing2 strata yang mewakilinya

  27. b. Disproportionate Stratified Random Sampling • Dilakukanapabilaproporsiataupersentasesampelpadasetiap stratum tidakmempertimbangkanperbandinganantara stratum yang satudengan yang lainnya. • Artinyadarisetiap stratum diambiljumlahsampel yang samadengan formula n/k : dimana n (banyaksampel yang dikehendaki), dan k (banyak stratum dalamkomposisipopulasi).

  28. Stratified Random Sampling Populasi Stratifikasi Strata1 Strata2 Strata3 Randomisasi Sampel

  29. 4. Cluster Sampling • PengambilanSampelAcakscraKelompokataugugus. • Teknik sampling cluster digunakanuntukmenentukansampelbilaobyek yang akanditehtiatausumber data sangatluas, misalpendudukdarisuatunegara, propinsiataukabupaten. • Untukmenentukanpendudukmana yang akandijadikansumber data, makapengambilansampelnyaberdasarkandaerahpopulasi yang telahditetapkan. • Misalnyadi Indonesia terdapat 30 propinsi, dansampelnyaakanmenggunakan 15 propinsi, makapengambilan 15 propinsiitudilakukansecara random.

  30. karenapropinsi-propinsidi Indonesia ituberstrata (tidaksama) makapengambilansampelnyaperlumenggunakan stratified random sampling • Propinsidi Indonesia ada yang pendudukanyapadat, ada yang tidak; ada yang mempunyaihutanbanyakada yang tidak, ada yang kayabahantambangada yang tidak. • Teknik sampling daerahiniseringdigunakanmelaluiduatahap, yaitutahappertamamenentukansampeldaerah, dantahapberikutnyamenentukanorang- orang yang adapadadaerahitusecara sampling juga

  31. Jika yang menjadi unit sampling merupakandaerahatauwilayahgeografis, seperti: provinsi, kota, kabupatendst, makateknik sampling inidisebut area random sampling • Misalnya, akanmengumpulkan data darisetiapkeluargatentangbiayahidupperbulan. Keluargamana yang harusdiambiljikapenelitianitudilakukanterhadapkabupatentertentu, Untukmenentukansampelkeluarga, makapenelitiharusmenmpuhlangkah- langkah: • Menentukankecamatansampel • Menentukandesasampeldarikecamatansampel • Menentukankeluargasampel.

  32. Cluster Random Sampling Populasi Randomisasi Cluster Randomisasi Sampel * Heterogenitas sampel diharapkan sama dengan populasi Sampel

  33. 5. Multistage Sampling • Pengambilan Sampel secara Gugus Bertahap • Pengambilan sampel dgn teknik ini dilakukan berdasarkan tingkat wilayah scr bertahap • Dilaksanakam bila populasi terdiri dr macam2 tingkat wilayah. • Kombinasi dari teknik pengambilan sampel untuk Probability Sampling (simple – stratified – cluster random sampling)

  34. Multistage random sampling Prosespengambilansampelsecara • Tentukan area populasiberdasarkanadministrasipemerintahanProvinsi, Kabupaten, KecamatanatauKelurahanatauKarakterlainnya (pedesaan-perkotaan, pantai-pegunungandsb) • Dari area populasitsbdiambilsampelgugusdibawahnya (misalnyaapabila area populasinyaprovinsimaka area gugusdibawahnyakabupaten) • Dari area gugustsbdiambil area gugusygdibawahnyalagi (misalnyakalau area gugusdiatasnyakabupaten, maka area gugusdibawahnyaadalahkecamatan) danseterusnya. • Akhirnyasemuaanggotapopulasidarigugusyg paling kecil (bawah) misalnya RT, diambilsbgsampel.

  35. Non probability/Non Random • Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. • Pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dpt diperhitungkan, tetapi semata-mata, hanya berdasarkan pada segi kepraktisan.

  36. 1. Systematic Sampling • Sampling Sistematisadalahteknikpengambilansampelberdasarkanurutandarianggotapopulasi yang telahdiberinomorurut. • Misalnyaanggotapopulasi yang terdiridari 100 orang. Dari semuaanggotaitudiberinomorurut, yaitunomor 1 sampaidengannomor 100. • Pengambilansampeldapatdilakukandengannomorganjilsaja, genapsaja, ataukelipatandaribilangantertentu, misalnyakelipatandaribilangan lima, untukinimaka yang diambilsebagaisampeladalahnomor 1, 5, 10, 15, 20, danseterusnyasampai 100.

  37. 2. Quota Sampling • Sampling Kuotaadalahteknikuntukmenentukansampeldaripopulasi yang mempunyaiciri-ciritertentusampaijumlah (kuota) yang diinginkan. • Teknikpenarikansampelkuota (quota sampling) merupakanteknikpenarikansampel yang sejenisdenganmenggunakanteknikpenarikansampelstratifikasi. Perbedaanyaadalahketikamenarikanggotasampeldarimasing-massing lapisan, penelititidakmenggunakansecaraacaktetapimenggunakancarakemudahan (accidental) • Contoh, akanmelakukanpenelitiantentangpendapatmasyarakatterrhadappelayanan RS. PKU, Jumlahsampel yang ditentukan 500 orang. Kalaupengumpulan data belumdidasarkanpada 500 orangtersebut, makapenelitiandipandangbelumselesai, karenabelummemenuhikouta yang ditentukan.

  38. 3. Insidental/ Aksidental Sampling • Teknikpenarikansampelaksidentalinididasarkanpadakemudahan (Convenience). Sampeldapatterpilihkarenaberadapadawaktu, situasi, dantempat yang tepat. • teknikpenentuansampelberdasarkankebetulan, yaitusiapasaja yang secarakebetulan/insidentalbertemudenganpenelitidapatdigunakansebagaisampel, biladipandangorang yang kebetulanditemuiitucocoksebagaisumber data. • Sampelinidigunakanjikapenelitisulituntukmenemukansubyek yang akanditeliti

  39. 4. Purposive Sampling • Sampling Purposive adalahteknikpenentuansampeldenganpertimbangantertentu. • Teknikpenarikansampel purposive inidisebutjugajudgmental sampling yang digunakandenganmenentukan criteria khususterhadapsampel, terutamaorang-orang yang dianggapahli • Sampelinilebihcocokdigunakanuntukpenelitiankualitatif, ataupenelitian-penelitian yang tidakmelakukangeneralisasi. • Teknikinidigunakanterutamaapabilahanyaadasedikitorang yang mempunyaikeahlian (expertise) dibidang yang sedangditeliti.

  40. 5. Sampling Jenuh • Sampling Jenuhadalahteknikpenentuansampelbilasemuaanggotapopulasidigunakansebagaisampel. • Hal iniseringdilakukanbilajumlahpopulasirelatifkecil, kurangdari 30 orang, ataupenelitian yang inginmembuatgeneralisasidengankesalahan yang sangatkecil. • Istilah lain sampeljenuhadalahsensus, dimanasemuaanggotapopulasidijadikansampel

  41. 6. Snowball Sampling • Snowball sampling adalahteknikpenentuansampel yang mula-mulajumlahnyakecil, kemudianmembesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadibesar. • Tekniksampel bola salju (Snowball  Sampling) digunakanjikapenelititidakmemilikiinformasitentanganggotapopulasi. Penelitihanyamemilikisatunamapopulasi. Dari namainipenelitiakanmemperolehnama-namalainnya. Teknikinibiasanyadigunakanjikapenelitimenelitikasus yang sensitive ataurahasia. Misalnyatentangjaringanperedarannarkoba. • Dalampenentuansampel, pertama-tama dipilihsatuatauduaorang, tetapikarenadenganduaoranginibelummerasalengkapterhadap data yang diberikan, makapenelitimencariorang lain yang dipandanglebihtahudandapatmelengkapi data yang diberikanolehduaorangsebelumnyaBegituseterusnya, sehinggajumlahsampelsemakinbanyak. • Padapenelitiankualitatifbanyakmenggunakan sampling purposifdan snowball sampling.

  42. UkuranSampel • Penentuan ukuran sampel  masalah yang pelik • Peneliti hanya mengestimasi jumlah sampel yang akan digunakan • Tergantung tujuan penelitian dan sifat populasi • Uji hipotesis (one sample, two sample etc) atau estimasi proporsi • Populasi: finite ataukah infinite • Jenis data: rasio, interval, nominal, ordinal • Ketelitian yang diinginkan

  43. PENYIMPANAN SAMPEL • Suhu meningkat → analit volatil hilang, degradasi karena panas/agen biologis, terjadi peningkatan reaktifitas kimiawi • Suhu rendah → analit yang punya kelarutan rendah dalam pelarut ttntu akan terdeposit • Perubahan kelembapan → mmpengaruhi kandungan air pada bahan padat higroskopis/terjadi reaksi hidrolisis • Oksidasi yang diinduksi oleh udara → kerusakan sampel • Analit yang sekelumit → terkadang terjadi penyerapan analit di permukaan dinding wadah /kontaminasi dari senyawa2 yang dilepaskan wadah • Sampel yg mengandung analit anorganik → disimpan dalam wadah plastik karena kalium, natrium, boron & silikat dapat dilepaskan oleh wadah2 gelas ke dalam larutan • Sampel yg mengandung pelarut organik → wadah gelas

  44. PRA-PERLAKUAN SAMPEL • Memanaskan sampel (analit tahan panas) 100-120oC → menghilangkan pengaruh variasi kandungan air • Menimbang sampel (sebelum & sesudah pemanasan) →kadar air • Memisahkan analit dgn karakteristik tertentu : destilasi, sentrifugasi, filtrasi, ektraksi pelarut, & ekstraksi fase padat • Menghilangkan komponen matriks sampel yg dapat mengganggu analisis • Memekatkan analit jika kandungan di bawah kisaran konsentrasi metode analisis yg digunakan. Eks : penguapan, distilasi, pertukaran ion, ekstraksi pelarut, ekstraksi fase padat, atau elektrolisis

  45. PRA-PERLAKUAN SAMPEL Teknik pra-perlakuan yang sering digunakan: • Analisis langsung Sediaan cair → langsung / diencerkan / dipekatkan • Ekstraksi padat-langsung • Menggerus matriks padat → serbuk halus →ekstraksi pelarut → penyaringan (tabel berikutnya)

More Related