1 / 1

Arsip Supersemar WIANT DALILLA AZKA PUTRI PRATAMA

Download Presentation

Arsip Supersemar WIANT DALILLA AZKA PUTRI PRATAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Arsip Supersemar 'Dari semua aset negara yang ada, arsip adalah aset yang paling berharga. Ia merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya.'' (Sir Arthur Dougthy, 1924). Pada 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan telah diakui secara de facto oleh dunia. Meskipun demikian, Belanda menganggap Indonesia belum merdeka dan tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia tersebut. Belanda datang lagi ke Indonesia dengan membonceng NICA. Kedatangan itu bertujuan untuk menjajah Indonesia kembali. Bangsa Indonesia yang merasa sudah merdeka menyambut kedatangan Belanda dengan perlawanan sehingga terjadilah peristiwa 10 November di Surabaya yang memakan banyak korban di kedua pihak. Atas semua kejadian itu, diadakanlah perundingan yang terkenal dengan nama Konferensi Meja Bundar (KMB). Hasilnya, pada 27 Desember 1945, Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia secara de jure . Sebelum membacakan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno-Hatta membuat konsep mengenai isi Proklamasi Kemerdekaan yang penuh dengan coretan. Naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik, tetapi konsepnya tidak dibuang. Konsep naskah Proklamasi dengan coretan inilah yang sering dijumpai dalam buku-buku sejarah. Di samping itu, ternyata dijumpai juga naskah Proklamasi yang diedarkan dalam bentuk cetak. Pada Mei 1998, terjadi kerusuhan yang diakhiri dengan perusakan, pembakaran, serta penjarahan yang bersifat anarkis. Semuanya berimbas pada tuntutan agar Soeharto lengser sebagai presid

More Related