1 / 49

Riset Akuntansi dalam Paradigma Kritis

Riset Akuntansi dalam Paradigma Kritis. Gugus Irianto & Ari Kamayanti. Sistematika Presentasi. Pendahuluan Keragaman Pendekatan dalam Paradigma Kritis Contoh Riset Akuntansi pada Paradigma Kritis Brawijaya School of Thought-Critical Accounting Studies (BST-CAS). Bagian 1. Pendahuluan.

denim
Download Presentation

Riset Akuntansi dalam Paradigma Kritis

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Riset Akuntansi dalamParadigma Kritis Gugus Irianto & Ari Kamayanti

  2. Sistematika Presentasi Pendahuluan Keragaman Pendekatan dalam Paradigma Kritis Contoh Riset Akuntansi pada Paradigma Kritis Brawijaya School of Thought-Critical Accounting Studies (BST-CAS)

  3. Bagian 1 Pendahuluan

  4. Paradigma=Perspektif? • Paradigma adalah bagaimana memandang dunia (world view) dari perspektif sosial-sains • Bagaimana dengan paradigma kritis? Ini yang menjadi fokus diskusi kita

  5. Apakah paradigma kita? Saat kita bangun tidur pagi ini dan membaca koran atau melihat berita di TV (misalnya tentang kekerasan), apa yang kita rasakan?

  6. Bagaimana pandangan tentang realitas sosial ini? • realitasosial • Kalau kita berpikir bahwa semua memang seharusnya seperti itu, bahwa kekerasan pasti selalu ada, tidak ada yang bisa dilakukan maka kita memahami bahwa realitas sosial sudah pada “keteraturannya”

  7. Bagaimana Paradigma Kritis? • Paradigma kritis memahami bahwa realitas sosial itu: • Hasil konstruksi dan rekonstruksi secara kontinu • Memerlukan perubahan radikal • Penuh dengan konflik struktural • Di bawah berbagai model dominasi • Terdapat kontradiksi • Terjajah sehingga membutuhkan emansipasi • Memiliki potensi untuk berubah

  8. Tujuan Riset Kritis Riset kritis senantiasa mencoba menghasilkan sesuatu yang lebih baik, atau minimal ada pembaruan, dari situasi tertentu, dan bukan menjustifikasi status quo.

  9. Bagian 2 Keragaman Pendekatan dalam Paradigma Kritis

  10. MAZHAB FRANKFURT DAN TEORI KRITIS

  11. Tokoh-tokoh Frankfurt School • Friedrich Pollock (Ekonom) • Max Horkheimer (Filsuf, Sosiolog, Psikolog) • Karl Wittfogel (Sejarawan) • Theodor W Adorno(Filsuf, Sosiolog, Musikolog) • Leo Lowenthal (Sosiolog), • Walter Benjamin (KritikusSastra) • Herbert Marcuse (Filsuf) • Franz Neumann (AhliHukum) • Erick Fromm (PsikologSosial) • Otto Kircheimer (ahliPolitik) • Jürgen Habermas

  12. Kritikdalamarti Kantian • Immanuel Kant • Menguji kesahihan (Mempertanyakan) klaim [kebenaran] suatu pengetahuan [yang di klaim] tanpa prasangka [dan kepentingan] [dan] yang didasarkan [atau dibangun berdasar] pada rasio semata. • Transendental

  13. Kritikdalamarti Hegelian • Hegel • Kritikatasepistemologi Kant • NegasiatauDialektika • Filsafatidealisme • Mengujikesahihan (Mempertanyakan) klaim [kebenaran] suatupengetahuan [yang diklaim] tanpaprasangka [dan kepentingan] [dan] yang didasarkan [ataudibangunberdasar] padarasiosemata – melalui prosesnegasi (dan atau) dialektika.

  14. Kritikdalamarti Marxian • Marx • Kritikdalamkonteksmaterialismesejarah • Mengemansipasikandiridaripenindasan dan alieanasi yang dihasikanolehhubungankekuasaandimasyarakat • Teori dan praxis emansipatoris • Relasidalammasyarakat – berkelas • Mengujikesahihan (Mempertanyakan) klaim [kebenaran] suatupengetahuan [yang diklaim] tanpaprasangka [dan kepentingan] [dan] yang didasarkan [ataudibangunberdasar] padarasiosemata – melalui prosesemansipasi dan diletakkandalamkonteksmaterialismesejarah. Teori dan praxis dibangunseiring.

  15. Kritikdalamarti Freudian • Sigmund Freud • Psikoanalisis • Manusiaterkungkung (tidakbebassecarapsikis) • Kritikmerupakanrefleksi, bagiindividuataumasyarakat, ataskonflikpsikis yang menghasilkanrepresi dan ketidakbebasan internal, dan melalui refleksi –individuataumasyarakat– akanmembebaskandiridarikekuatanasing yang mengacaukankesadarannya. Dari ketidaksadaranmenujukesadaran. • Mengujikesahihan (Mempertanyakan) klaim [kebenaran] suatupengetahuan [yang diklaim] tanpaprasangka [dan kepentingan] [dan] yang didasarkan [ataudibangunberdasar] padarasiosemata, melalui prosesrefleksi.

  16. RefleksidariKritikMazab Frankfurt • Mengujikesahihan (Mempertanyakan) klaim [kebenaran] suatupengetahuan [yang diklaim] tanpaprasangka [tanpakepentingan, bebas nilai, mekanistik] [dan] yang didasarkan [ataudibangunberdasar] padarasiosemata – melalui proses: • Transenden • Penegasian, Dialektikal • Emansipatoris, KonteksKesejarahan, KeselarasanTeori – praxis • Reflektif • Spirit Pembaruan, Keseimbangan dan comprehensiveness [holistic] (values-rasio-intuisi, pengetahuan – kehidupan, teori – praxis)

  17. TeoriKritisversiHarbermas • Dimensi praxis: • Hubungankerja • Hubungankomunikasi • Hubungankekuasaan • Kerja dan komunikasimenentukanwarnakehidupanmanusia • Komunikasi dan konsensus versus konflikdalam Marxian • Mengujikesahihan (Mempertanyakan) klaim [kebenaran] suatupengetahuan [yang diklaim] tanpaprasangka [tanpakepentingan, bebas nilai] [dan] yang didasarkan [ataudibangunberdasar] padarasiosemata, melalui proseskomunikasi dan konsensus.

  18. KritikHorkheimeratas “TeoriTradisional” • Ahistoris - TeoriTradisionalmengandaikanbahwapengetahuanmanusiaituahistoris, tidakmenyejarah • Bersifatnetral – teoritdidak dapat mempengaruhiobjeknya, dan objekmerupakansesuatu yang tidakberubah, beku, dan mati. • Teoriterpisahdari praxis – prosespenelitian dapat dipisahkandaritindakanetis, pengetahuan dapat dipisahkandarikepentingan

  19. Dengan metode dialektis, teori kritis memiliki karakter (Horkheimer) 1. Teori kritis bersifat historis 2. Teori kritis itu bersifat kritis terhadap dirinya sendiri, 3.Teori kritis memiliki kecurigaan kritis terhadap masyarakat aktual. 4. Teori kritis itu merupakan teori dengan maksud praktis

  20. BURRELL DAN MORGAN (1979) DAN PARADIGMA KRITIS

  21. Burrell dan Morgan, 1979 membagi paradigma kritis sesuai dimensi ilmu sosial

  22. Pandangan Radikal Humanis: Senada dengan padangan interpretif, radikal humanis bersumber dari pemikiran bahwa manusia “menciptakan” dunianya. Namun jika interpretivisme “memahami” proses ini, radikal humanis mengkritisi proses ini sebagai proses ALIENASI manusia.

  23. Kata kunci radikal humanis:“Consciousness”, “Radical Change” “Seek to reveal society for what it is, to unmask its essence and mode of operation and to lay the foundations for human emancipation through deep seated social change”- Burrell and Morgan (1979:284)

  24. Keragaman radikal humanis

  25. Tokoh penting Radikal Humanis dan karakter mereka:

  26. Pandangan Radikal Strukturalis: • Dunia sosial lebih cenderung bersifat material dibandingkan spiritual • Masyarakat dalam keadaan krisis atau terdominasi sesuatu yang khas dari masyarakat industri • Masyarakat terdiri dari elemen-elemen yang berkontradiksi. • Konflik adalah cara memperoleh emansipasi/ pembebasan dari struktur dunia sosial.

  27. Tokoh penting dibalik Radikal Strukturalis • Karl Marx (1818-1883) • Beralih dari radikal humanis ke radikal strukturalis tahun 1850an.

  28. Sub-Struktur Mode of Production Means of Production Relation of Production Kapitalisme, Feudalisme, Komunisme Teknologi, modal, Tanah, buruh Produsen- non-produsen Pemilik- non-pemilik Sistem Kelas Marx’s Model of Society Super- Struktur Faktor-Faktor Non Ekonomi (Agama, Seni, Sastra, dll)

  29. Perkembangan Paradigma Radikal Strukturalis • FIRST LINE (Russian Social Theory Bukharin dan Kropotkin ) • Reinterpretasi atas Political economy Marx • Social Evolution • SECOND LINE (Contemporary Mediterranean Marxism Althusser, Colletti) • Perkembangan dari Hegel- berdiri diantara radikal humanis dan Orthodox Marxis- ingin “melembutkan” Marxis yang vulgar • THIRD LINE (Conflict Theory Radical Weberianism) • Melihat kapitalisme sebagai suatu cara merubah masyarakat. Pro kapitalisme.

  30. First Line: Russian Social Theory Bukharin’s Historical Materialism: Definisi: Teori umum masyarakat dan hukum-hukum evolusinya. Ingin menggulingkan kapitalisme melalui konflik, tetapi yakin bahwa akan muncul harmoni sosial. Kesadaran manusia tergantung pada kekuatan produksi. Tanpa kekuatan produksi tidak ada masyarakat. Anarchistic Communism: Pelopornya adalah Peter Kropotkin. Prinsip hirarki merupakan penyimpangan dari fitrah manusia yang sebenarnya kooperatif dan solider. Kapitalisme adalah suatu hal yang buruk, dan dengan pelepasannya akan membentuk era kehidupan sosial yang lebih baik.

  31. Second Line: Contemporary Mediterranean Marxism Althusserian Sociology: Konsep Totalitas. Walaupun praktik ekonomi masih paling penting tapi tetap dipengaruhi praktik politik, ideologi dan teori. Dari 4 prinsip ini yang Dominan yang disebutnya “Structure in Dominance”. Perlu “multi-causal theory of history” Colletti Sociology: Teori Alienation Hegel dan Teori Contradiction Marx dapat dilihat sebagai satu teori. Anti Historis. perkembangan manusia telah terhalangi oleh kapitalisme.

  32. Third Line: Conflict Theory (Radical Weberianism) • Menganalisa hubungan sosial dalam masyarakat kapitalis. • Selalu ada dominasi tidak hanya pada masyarakat kapitalismenghentikan kapitalisme tidak akan menghilangkan dominasi.

  33. 4 Ide umum yang ada pada paradigma radikal strukturalis • 1. Totalitas formasi sosial yang menyeluruh • 2. Struktur  realitas konkrit, tidak seperti ‘kesadaran’ • 3. Kontradiksi  struktur berkontradiksi satu sama lain • 4. Krisis melihat perubahan sebagai suatu proses pergantian suatu struktur dengan struktur lain melalui krisis.

  34. Perbandingan antara Radikal Humanis dengan Radikal Strukturalis • Kontradiksi adalah pusat dari perubahan masyarakat melalui krisis. Kontradiksi terjadi karena adanya “surplus value” Radikal Strukturalis: “Structures” “Contradictions” “Crisis” Radikal Humanis: “Consciousness” “Alienation” “Critique”

  35. Sumber: Lowe (2004)

  36. Theoretical Foundations/ Approaches/ Developments (Lodh & Gaffikin, 1997; Irianto, 2004) Methodology Discourse • Habermasian critical theory • Foucauldian approach • Symbolic interactionism and ethnomethodology • Political economic (including Marxian) approaches • Giddens’sstructuration theory • Gramsci’s concept of hegemony • Derrida’s deconstructionism • Social constructionists • Critical structuralist • Technoscientists’ approaches • Islamic (or others) theoretical foundations • Latour’sdeconstrionist

  37. Bagian 3 Contoh Riset Akuntansi pada Paradigma Kritis

  38. Features of Critical Accounting Studies • Producing enlighment, inherently emancipatory, cognitive content (they are forms of knowledge), reflective (Geuss, 1981) – pencerahan, emansipasi, membangun/mengkonstruksi pengetahuan/melakukan perubahan, dan reflektif • “to uncover the way in which human practices, culture and relations contain within themselves elements of alienation, domination and exploitation. (Catchpowle et al. 2004) – mengungkap praktik-praktik alienasi, dominasi, eksploitasi, hegemoni dll. • to develop a more self-reflexive and contextualised accounting literature which recognises the interconnections between society, history, organisations and accounting theory and practice. (Lodh and Gaffikin, 1997, p. 433) gugus irianto

  39. Features of Critical Studies (cont.) “lay a foundation for an exploration, in an interdisciplinary research context, of questions concerning the conditions which make possible the reproduction and transformation of society, the meaning of culture, and the relation between the individual, society and nature. While there are differences in the way they formulate questions, the critical theorists believe that through an examination of contemporary social and political issues they could contribute to a critique of ideology and to the development of an non-authoritarian and non-bureaucratic politics (Held, 1980, p. 16)

  40. Ciri-ciri Riset Akuntansi Kritis Penggunaan bahasa yang kritis untuk menunjukkan kegalauan atas realita yang ada dengan tujuan emansipasi/pembebasan/pencerahan. Mari kita lihat beberapa abstrak berikut (perhatikan kata/kalimat yang ditebali):

  41. Chwastiac and Young, 2003“The Silence in Annual Reports” In this paper, we show how annual reports rely upon the silencing of injustices in order to make profit appear to be an unproblematic measure of success. In particular, we examine the ways in which corporations silence the negative impact of their activities upon the earth, the hell of war and the beauty of peace, the spiritual, human and social impoverishment arising from excessive consumption, and the dehumanization of workers. Only by breaking silence and counter-posing corporate values with alternatives can we hope to free humankind from the limitations of profit maximization and promote a world in which peace, happiness, respect for diversity, etc., take precedence to capital accumulation.

  42. Reiter, 1997“The Ethics of Care and New Paradigms for Accounting Practice” The way we think about issues is shaped by the underlying concepts andmetaphors we employ. In this paper, I talk about a set of beliefs called the ethicsof care which can be contrasted with beliefs based on rights and separativethinking. The rights or separative model has dominated Western thought sincethe Enlightenment and the ethics of care were developed as a feminist critiqueseeking to rebalance our basic thought structure. I use the ideals of the ethics ofcare to analyse and critique the current US accounting profession’s responses toconcerns about auditor independence.

  43. Mayper et. al., 2005“The Impact of Accounting Education onEthical Values: An Institutional Perspective” The accounting scandals at the beginning of the 21st century led to publicdistrust and demands for reform. Were these scandals unexpected? From an old institutionaleconomics (OIE) perspective, which originated with the work of Thorstein Veblenin the 1890s, these failures and the moral lapses should not be a surprise. OIE theorists,like critical theorists, generally, contend that corporate hegemony, i.e., the domination ofbusiness values in all areas of human life, has eroded moral sensitivities. All institutions,including our once-autonomous educational institutions, have become mechanisms forpromoting economic interests.

  44. Bagian 4 Brawijaya School of Thought- Critical Accounting Studies (BST-CAS)

  45. Brawijaya School of Thought – critical accounting studies (BST-CAS) – refleksi Sejak digulirkannya Multiparadigma sebagai pilihan paradigma riset di lingkungan PMA (Program Magister Akuntansi) dan PDIA (Program Doktor Ilmu Akuntansi), maka cita-cita mendasar yang menjadi cita-cita kami adalah mewujudkan Brawijaya (UB?) school of thought “setara” dengan school of thought dari Frankfurt Institute of Social Science di Jerman pada awal abad ke 20.

  46. Ciri-ciri BST-CAS • Tanpa meniscayakan fitur/karakteristik teori kritis yang telah berkembang sebelumnya, fitur/karakteristik utama dari BST-CAS diantaranya sbb.: • Pertama, perubahan atau transformasi yang menjadi ciri utama dan pertama adalah kesadaran diri bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Konsekwensinya, riset akuntansi kritis dalam BST-CAS dikembangkan bermuara dan berdasar pada nilai-nilai (values) yang mampu mendekatkan diri kepada Tuhan YME, dan bukan riset yang dilepaskan dari konteks nilai tersebut (lihat hasil-hasil riset dari beberapa disertasi …)

  47. Ciri-ciri BST-CAS (lanjutan) Kedua, BST-CAS mengedepankan riset yang dilandasi pada kesadaran kemanusiaan dan kesadaran lingkungan – kealaman. Ketiga, BST-CAS mengedepankan riset yang diupayakan untuk pencapaian harmoni walaupun riset akuntansi kritissecara umum dicirikan pada pemahaman akan eksistensi konflik kepentingan dalam masyarakat dan organisasi.

  48. Bagaimana dengan pemikiran rekan-rekan partisipan pada forum ini?

More Related