110 likes | 278 Views
Assalaamu’alaikum Wr. Wb. 12 Group. PRESENT. PERANCANGAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH. PERANCANGAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH. A. PENDAHULUAN
E N D
Assalaamu’alaikum Wr. Wb 12 Group PRESENT
PERANCANGAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH
PERANCANGAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH A. PENDAHULUAN Penerapansyariah Islam dalamtatahukumpositifdi Indonesia sebenarnyatelah memperolehtempat yang cukupsignifikan. KonstitusiIndonesia telahmemberikanjaminankemerdekaanbagisetiappendudukuntukmemelukdanberibadahmenurutagamanyamasing-masing yang tercantumdalmUUD RI 1945 Pasal 29 ayat2 KUH Perdata1338 Sistemhukumnasional Indonesia telahmemberikanjaminankebebasanbagisetiapindividuuntukmenentukansendirihukumapa yang diberlakukanbagidirinya. Jadi, tidakadahalangansedikitpunjikakaummusliminmenghendakipemberlakuansyariah Islam dalamhubungankeperdataandiantarasesamamereka.
B. HUBUNGAN HUKUM ANTARA BANK SYARIAH DAN NASABAH Asaskebebasanberkontrakiniharusmemenuhisyaratsyaratsahnyasuatuperjanjian, baikmenurutsyariahmaupun KUH PerdataPasal 1320 yaitu : • Kesepakatanmereka yang mengikatkandiri • Kecakapanuntukmembuatsuatuperikatan • Mengenaisuatupokokperjanjiantertentu • Mengenaisuatusebab yang tidakdilarang
C. PEMBIAYAAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF LEGAL FORMAL Dalam Undang-Undangno.10 thn 1998 tentangperbankan,kreditdidefinisikansebagai : “ Penyediaanuangatautagihan yang dapatdipersamakandenganitu, berdasarkanpersetujuanataukesepakatanpinjam-meminjamantara bank denganpihak lain yang mewajibkanpihakpeminjamuntukmelunasiutangnyasetelahjangkawaktutertentudenganpemberianbunga. ” Sedangkanpembiayaanberdasarkanprinsipsyariahdidefinisikansebagai : “ Penyediaanuangatautagihan yang dapatdipersamakandenganitu, berdasarkanpersetujuanataukesepakatanantara bank denganpihak lain yang mewajibkanpihak yang dibiayaiuntukmengembalikanuangatautagihantersebutsetelahjangkawaktutertentudenganimbalanataubagihasil. “
E. PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN SUATU KONTRAK PERJANJIAN Hal yang harus diperhatikan oleh para pihak yang akan terlibat dalam perjanjian, yaitu sebagai berikut: Penguasaan atas aspek bisnis dari kontrak Identifikasi pihak-pihak dalam kontrak Pengenalan karakteristik pihak-pihak dalam kontrak Penguasaan regulasi Penggunaan tenaga lain
Tahap pembuatan kontrak: Kesepakatan para pihak Negosiasi rancangan kontrak Penandatangan kontrak Pelaksanaan kontrak Sengketa kontrak (bila ada)
Anatomi sebuah kontrak perjanjian pada umumnya memuat: • Pembukaan (preamble) • Badan kontrak • Penutup
F. PERBANDINGAN AKAD-AKAD PADA PERBANKAN SYARIAH Konsekuensi dari perbedaan interpretasi tentang paradigma penerapan akad fiqih, prinsip atau jenis perjanjian, salah satunya menimbulkan ketidakseragaman di antara bank-bank syariah dalam membuat perjanjian pembiayaan syariah. Dalam perbandingan ini, salah satu UUS Bank Syariah merupakan representasi dari bank syariah yang menganut paradigma akad fiqih sebagai prinsip dan UUS Bank Syariah lainnya merupakan representasi dari Bank Syariah yang menganut paradigma akad fiqih sebagai jenis perjanjian.
THANK SO MUCH Sumber: Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, karya Adiwarman A.Karim, tahun 2007.