1 / 10

AGAMA ISLAM II

AGAMA ISLAM II. Pendahuluan Iman Sebagai Anugerah dan Hidayah Hubungan Antara Iman dan Taqwa Eksistensi Tuhan Iman Kepada Allah Iman Kepada Malaikat Iman Kepada Rosul Iman Kepada Kitab-kitab Allah Iman Kepada Qadla dan Qadar Iman Kepada Hari Akhir. Pustaka

damali
Download Presentation

AGAMA ISLAM II

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AGAMA ISLAM II Pendahuluan Iman Sebagai Anugerah dan Hidayah Hubungan Antara Iman dan Taqwa Eksistensi Tuhan Iman Kepada Allah Iman Kepada Malaikat Iman Kepada Rosul Iman Kepada Kitab-kitab Allah Iman Kepada Qadla dan Qadar Iman Kepada Hari Akhir

  2. Pustaka • Nasrudin Razak, 2001. Dienul Islam, Al-Ma’arif, Bandung • Mahmut Syalthut, 1980. Islam Aqidatun wa Syariatun, Darul Kutub, Beirut • Hasbi Ash-shiddiqi, 2001. Al- Islam. Pustaka Rizki Putra, Semarang • Sayyid Sabiq, 2001. Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman, CV. Diponegoro, Bandung • M. Imadudin A.Rachim, 1990. Kuliah Tauhid, Yaasin, Bandung.

  3. Iman Sebagai Anugerah dan Hidayah Iman ---- Aamana --- Yu’minu ---- iimanan artinya : percaya yaitu sifat dan sikap membenarkan sesuatu atau menganggap sesuatu sebagai benar. Jika menganggap sesuatu sebagai benar, maka anggapan tersebut akan selamanya benar jika dalam proses perjalanan seseorang tidak terjadi reduksi anggapan tersebut. ---- tetap benar. Indikator iman menurut al-Ghazali adalah: Tasdiiqun bi al-qalbi, qaulun bi al-lisaan dan amalun bi al-arkaan Dalam menjalani hidup, setiap orang memiliki berbagai macam kepercayaan yang ada di dalam dirinya:

  4. Kepercayaan dalam hidup sehari-hari; ini terjadi awalnya begitu saja, kemudian dilakukan pem-buktian • Kepercayaan dalam ilmu pengetahuan; - Postulat --- kebenaran yang telah diterima sebelumnya secara mutlak - Asumsi, - Teori, - Hipotesa • Kepercayaan dalam filsafat. Menurut al-Farabi: filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat yang sebenarnya. - Materialisme - Rasionalisme - Empirisme, dll

  5. 4. Kepercayaan dalam Agama, menurut agama sumber pangkal nilai adalah kebenaran, dimana kebenaran itu sendiri adalah asal dan tujuan. Dan kebenaran mutlak adalah Tuhan (kebenaran Tuhan) --- Ex: Aristotelian Manusia adalah makhluk penacari kebenaran --------lewat bertanya. WP. Tolley berkata : our questions are endless Al-insaan al-hayawan an-naatiqu Manusia adalah makhluk atau maa siwallah Makhluk : - biotik (makhluk hidup) - a biotik (makhluk tak hidup)

  6. Menurut Ibnu Sina --- pada makhluk hidup dijumpai adanya beberapa kesanggupan: 1. Makan 2. Tumbuh 3. Berkembang biak 4. Mengamati hal-hal yang istimewa 5. Bergerak dibawah kehendak 6. Mengetahui hal-hal yang umum 7. Memiliki kehendak yang bebas Pada hewan : 1, 2, 3, 4, dan 5 Pada manusia : 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7

  7. Untuk dapat melakukan berbagai kesanggupan tersebut makhluk hidup diberi petunjuk (hidayah) yang dikategorikan: 1. Hidayah al-ilhami (instinct) 2. Hidayah al-hawasi (indra) 3. Hidayah al-aqli (akal budi) 4. Hidayah al-adyani (agama) 5. Hidayah at-taufiqi (agama sebagai petunjuk) Secara hirarkhis semakin ke atas semakin rendah Hidayah-hidayah tersebut ada yang given, dan ada yang harus diperjuangkan sungguh-sungguh (lihat al-Ankabuut ayat 69)

  8. Iman yang dimiliki oleh seseorang timbul karena yang bersangkutan memiliki aqidah Aqidah === aqada --- ya’qidu --- aqdan (jama’nya aqiidatun atau aqaidun) artinya simpul, ikatan, perjanjian yang kokoh dan kuat, dengan demikian seseorang akan memiliki kepercayaan yang kuat jika terdapat simpul, ikatan atau perjanjian yang kokoh dan kuat. Menurut Hasan al-Banna : Aqidah adalah beberapa perkara yang diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.

  9. Berdasarkan definisi di atas, maka untuk memahami aqidah terdapat beberapa hal penting yang dapat disimpulkan : 1. Setiap manusia memiliki “fitrah” untuk meyakini kebenaran dengan potensi yang dimilikinya --- kemudian diuji dengan indra dan akalnya. (lihat an-Nahl : 78) 2. Keyakinan itu harus bulat dan penuh, tidak berbaur dengan kesamaran dan keraguan. (lihat al-Hajj : 54)

  10. 3. Keyakinan itu harus mampu mendatangkan ketenteraman jiwa kepada orang yang meyakininya. (lihat Ali Imran :159 dan an-Nisa’ : 142 – 143) 4. Jika seseorang telah meyakini suatu kebenaran, maka konsekwensinya ia harus sanggup membuang jauh-jauh segala hal yang bertentangan dengan kebenaran yang diyakininya. Kebenaran : kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan itu sendiri

More Related