1 / 34

IMPLEMENTASI CDM DI TPA SUMUR BATU KOTA BEKASI

IMPLEMENTASI CDM DI TPA SUMUR BATU KOTA BEKASI. CDM PROJECT IMPLEMENTATION IN SUMUR BATU LANDFILL BEKASI CITY. Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism). CDM: satu-satunya mekanisme dalam Kyoto Protocol yang melibatkan negara berkembang.

claire
Download Presentation

IMPLEMENTASI CDM DI TPA SUMUR BATU KOTA BEKASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IMPLEMENTASI CDM DI TPA SUMUR BATU KOTA BEKASI CDM PROJECT IMPLEMENTATION IN SUMUR BATU LANDFILL BEKASI CITY PEMKOT BEKASI

  2. Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism) CDM: • satu-satunya mekanisme dalam Kyoto Protocol yang melibatkan negara berkembang. • The only one in Kyoto Protocol involving developing country Tujuan CDM menurut Kyoto Protocol artikel 12 adalah: a) membantu negara berkembang (Non-Annex 1) dalam mencapai pembangunan bekelanjutan dan mencapai tujuan UNFCCC; a) Help developing country (non Annex – I) to get sustainability development and achieve UNFCCC mission • b) membantu negara industri (Annex 1) untuk mencapai komitmen dalam pembatasan jumlah emisi GRK. • b) Help industrial country (Annex-I) to achieve their commitment in reducing GHG emision. PEMKOT BEKASI SUMBER : KLH

  3. Registrasi ke Executive Board Registration to EB Penyetujuan Metodologi Methodology agreement Implementasi implementation 1 Dokumentasi documentation Verifikasi oleh OE verification by OE Konsultasi Publik public consultation 5 4 9 10 Langkah-langkahPelaksanaan CDM Steps to implement CDM Projects Feasibility dan Due Diligence 2 3 Persetujuan Komnas MPB DNA agreement Validasi oleh Operational Entity validation by OE 2 6 8 7 Penerbitan CERs oleh EB Transaksi CERs CERs Transaction PEMKOT BEKASI SUMBER : KLH

  4. LATAR BELAKANGBACK GROUND Adanya pemanasan global dan perubahan iklim yang dirasakan semakin meningkat, menyebabkan bencana di seluruh dunia, misalnya banjir, badai, semakin banyaknya penyakit, kekeringan, dll. Increasing global warming and climate change caused damage in the world, example: Flood, storm, diseases, etc Adanya Kommitment dunia yang dituangkan dalam Kyoto Protocol untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang dibebankan kepada negara maju (yang tercantum didalam annex-I) dan kewajiban negara maju tersebut dapat dilaksanakan dinegara berkembang yang tercantum dalam non annex-I dalam bentuk program CDM (Clean Development Mechanism) / Mekanisme Pembangunan Bersih. Negara annex-I memberi kompensasi /insentif kepada non annex-I dalam bentuk CER (Certified Emission Reduction) yang diperdagangkan (karbon credit). PEMKOT BEKASI

  5. LATAR BELAKANGBACK GROUND • World commitment in Kyoto Protocol that Industrial Country (Annex-i) have to reduce GHG and that commitment can do in the development country (Non Annex-I) in CDM project. Industrial country give some compensation / incentive to non annex- I country in CER. • Kyoto Protocol diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia bedasarkan UU Nomor 17 Tahun 2004 • Indonesia have ratified Kyoto Protocol based on Law number 17 year 2004

  6. LATAR BELAKANGBACK GROUND Pemerintah Kota Bekasi berkeinginan untuk turut partisipasi dalam kegiatan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dapat menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim tersebut Government of Bekasi city want to participate in reducing GHG activity Kondisi lingkungan TPA di Kota Bekasi yang memprhatinkan, menyebabkan pencemaran lingkungan dan timbulnya penyakit ispa, kulit, dll. Sehingga perlu ditingkatkan pengelolaannya. The condition of Bekasi Final Land Fill very poor, it caused environmental pollution and diseases. So have to improve it. PEMKOT BEKASI

  7. LATAR BELAKANGBACK GROUND • TPA merupakan salah satu titik pantau Adipura yang mempunyai bobot yang paling tinggi, sehingga apabila ditingkatkan pengelolaannya, akan mengangkat nilainya dengan cukup signifikan. • Final Land fill is one of the Adipura point which have a higher weight , if operational and management improve, it can have a high score. • Kompensasi / insentif dari perdagangan karbon tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengelolaan sampah dari hulu (sumber) sampai hilir (TPA) • Compensation/incentive from CER can use to increasing solid waste collection.

  8. LOKASI DAN KONDISI TPA SUMUR BATULOCATION AND CONDITION OF EXISTING SUMUR BATU LANDFILL LUAS LUAS : 10 Ha Jml sel : 4 Non Aktif : 2 Aktif : ! Konstruksi: 1 Kap : 1000 t/hari TPA LANDFILL PEMKOT BEKASI

  9. PERSIAPAN : PREPARATION Pemkot Menunjuk Konsultan untuk menyusun Project Information Note (PIN) dan menyampaikan ke Bank Dunia untuk di-verifikasi mengenai potensinya. Bekasi city selected the consultant to make a PIN and sent to WB for verification about the potential. Bank Dunia mengundang Pemkot untuk klarifikasi dan mengadakan beberapa kali rapat dengan SKPD terkait dan DPRD untuk kelanjutan program ini. WB and Bekasi city made a couple of meetingsto continue this program Bank Dunia menawarkan untuk memberikan advis dan pembiayaan awal agar program ini bisa berjalan. WB offered to give an advisory and “advance payment” to implement the program. PEMKOT BEKASI

  10. PIN (PROJECT INFORMATION NOTE) • Populasi 1.9 juta • Penghasilan MSW 1,360 ton/hari • Pengumpulan dan pembuangan kira-kira 30% dari penghasilan MSW • Meningkatkan target pelayanan pengumpulan hingga 80% selama 5 tahun • TPA Sumur Batu: • Area 10 hectares (expand to 15hectares) • Opened mid 2002 • Capacity approx. 2 million m3 • Approx 200,000 tonnes in place to December 2005 • Potensi penghasilan metana dari 2002 – 2016 pembuangan sampah = 522,000 ton • Persamaan CO2e selama proyek berjalan 2006 – 2016 = 0,9 juta ton

  11. Methane Generation Collection and Flaring 100 50 Methane Generated Rate % 0 20 30 1 5 10 Years Methane Generation Methane Generation in a Landfill Cell 100 Compost Mining 50 Methane Generated Rate % 0 20 30 1 5 10 Years Methane Generation in a Landfill Cell First step, capture methane gas Second step mining land fill For compost

  12. ADMINISTRASI PEMKOT BEKASI DENGAN BANK DUNIALetter between WB and Bekasi City PEMKOT BEKASI

  13. 3 May 2006 signed Letter of intent between Bekasi and WB: Bank Dunia menanggulangi biaya persiapan untuk penyusunan FS, PDD, Validasi, Registrasi dan lainnya. WB will provide funds for project preparation cost (FS, Validation, PDD, Registration, etc.) Pemkot Bekasi akan menjual credit ( CER) ke Bank Dunia dengan harga pasar* [atau estimasi sekitar 4.5 – 5.5 USD / ton CO2eq.] Sebanyak 600.000 ton Bekasi intends to sell the CER credit to WB,[ the price about 4.5 – 5.5 US$/ton CO2eq.] Amount of 600.000 ton Biaya talangan akan dipotong oleh penjualan karbon ke Bank Dunia. WB will deduct Preparation costs from the payment of the CER credit PEMKOT BEKASI

  14. Bank Dunia menunjuk Konsultan Environment Resources Management (ERM) untuk melaksanakan Study Kelayakan (FS). • WB choose ERM to do Feasibility Study • ERM melakukan kajian terhadap : • ERM do the study about : • Potensi sampah yang ada maupun yang akan datang. • Currentand future SWM potential • Potensi gas methan yang dapat ditangkap dan dibakar. • Methane potential current and future • Disain awal dari penataan TPA maupun sistem pembakaran (Land fill Gas Flaring), sistem monitoring dan pelaporan dan sistem pengamanan dengan standard internasional. • Pre design of landfill preparation, LFG monitoring and reporting system and safety with international standard • Analisa keuangan (biaya investasi, Operasi dan Pemeliharaan, pendapatan dari CER, serta biaya lainnya. • Financial analysis (capex,opex, CER’s, etc.) • Pendapat / respon masyarakat terhadap rencana program tersebut (dalam beberapa kali meeting dan sosialisasi melalui radio) . • Due dilligent / public consultation to get public responses about the project • Menyiapkan dokumen pelelangan. • Biding document preparation PEMKOT BEKASI

  15. PENELITIAN LAPANGAN OLEH KOSULTAN ERMField research by ERM PEMKOT BEKASI

  16. PENELITIAN LAPANGAN OLEH KOSULTAN ERMField research by ERM PEMKOT BEKASI

  17. TAHAP PELELANGANbidding phase Mengingat keterbatasan pendanaan dan Sumber Daya Manusia yang ada, maka untuk implementasi proyek ini diserahkan kepada investor yang mempunyai kompetensi dan kemampuan pembiayaannya. Dilakukan pelelangan melalui sistem prakualifikasi yang dilaksanakan pada bulan Juni 2007. Because of limited fund and human resources, Bekasi has to find a qualified investor through bidding (according to KEPRES 67) conducted in June 2007. Tahap Prakualifikasi diikuti oleh 4 investor, pada saat pengumuman ulang hanya diikuti oleh satu investor yaitu PT.Gikoko Kogyo Indonesia. First prequalification followed by 4 companies, and after re announcement only followed by 1 company (PT.Gikoko) Perusahaan tersebut ditetapkan sebagai investor dalam proyek CDM di TPA Sumur Batu yang ditetapkan oleh Keputusan Walikota dan mendapat persetujuan dari DPRD. Bekasi Mayor choose Gikoko as a winner and agreed by DPRD PEMKOT BEKASI

  18. Isi Kontrak Kerja sama (secara umum)content of agreement (general) Investor melaksanakan proyek ini dengan biaya sendiri. Investor implement this project with their own fund. Segala kewajiban Pemkot terhadap Bank Dunia yang timbul akibat pembiayaan pada saat persiapan pekerjaan dan yang lainnya dibebankan kepada investor Reimbursement of costs incurred during preparation and others become responsibility of investor. Kerjasama ini berlangsung selama 15 tahun. Period of Cooperation is 15 years Pemkot Bekasi wajib menyediakan lahan untuk LFG dan menambah pengumpulan sampah sebesar 5 % / tahun dari saat ini. Bekasi should provide land for LFG and increase 5 % of waste collection annually. Dari hasil penjualan karbon kredit, Pemkot mendapatkan 10 % untuk peningkatan pengumpulan sampah kota dan masyarakat sekitar akan mendapat 7 % untuk community development Bekasi get 10 % share for improvement of SWM and 7% for community development PEMKOT BEKASI

  19. SKEMATIK LANDFILL GAS FLARINGschematic diagram of landfill gas flaring TUTUP cover LFG PEMKOT BEKASI

  20. KONSEP LANDFILL GAS FLARINGlandfill gas flaring concept PEMKOT BEKASI

  21. PENANDATANGAN ERPAERPA SIGNING TANGGAL 1 FEBRUARI 2008 TELAH DITANDATANGANI “EMISSION REDUCTION PURCHASE AGREEMENT (ERPA)” ANTARA PT GIKOKO KOGYO INDONESIA SELAKU PROJECT PROPONENT DENGAN WB SELAKU “TRUSTEE” DARI NCDMF, DISAKSIKAN OLEH PEMKOT BEKASI DAN DUTA BESAR BELANDA. ON THE FIRST OF FEBRUARY ERPA HAS BEEN SIGNED BETWEEN PT.GIKOKO KOGYO INDONESIA AS A PROJECT PROPONENT WITH WB AS TRUSTEE TO THE NETHERLANDS CDM FACILITY, WITNESSED BY BEKASI GOVERNMENT AND AMBASSADOR OF THE NETHERLANDS PEMKOT BEKASI

  22. PEMBAHASAN DENGAN KOMNAS MPB DI KLHdiscussion with DNA at Ministry of Environmental PEMKOT BEKASI

  23. PENINJAUAN PADA SAAT PABRIKASI LFG DI WORKSHOP PT.GIKOKO K.I.fabrication visit to Gokoko’s workshop PEMKOT BEKASI

  24. PENATAAN SAMPAH DAN PEMASANGAN PERPIPAANcell preparation/trapping and pipe lying PEMKOT BEKASI

  25. KONSTRUKSI LFGlandfill gas flaring in construction MONITORING UNIT ERECTION OF LFG FLARING PEMKOT BEKASI LANDFILL GAS FLARING PIPING SYSTEM

  26. PENUTUPAN SAMPAH DENGAN HDPEsel cover with HDPE PEMKOT BEKASI

  27. Kondisi Akhir di TPA Sumur Batufinal condition in Sumur Batu Landfill PEMKOT BEKASI

  28. BERITA DI TEMPO EDISI 21-27 JULI 2008news in Tempo 21-27 July 2008 edition PEMKOT BEKASI

  29. PERMASALAHAN YANG ADA INFORMASI MENGENAI PROGRAM CDM INI BELUM BANYAK DIPEROLEH DAN BELUM BANYAK KEGIATAN DIBIDANG CDM DI INDONESIA, TERMASUK TENAGA AHLI BAIK JASA KONSULTAN MAUPUN KONTRAKTOR / INVESTOR, SEHINGGA MEMERLUKAN WAKTU UNTUK MEMPELAJARINYA. TAKES TIME TO LEARN THIS PROJECT BECAUSE LIMITED INFORMATION ABOUT CDM PROJECT AND NOT TOO MUCH CDM PROJECT IN INDONESIA, ALSO CONSULTANT, CONTRACTOR / INVESTOR,. PERATURAN MENGENAI PROSEDUR PENUNJUKAN / PEMILIHAN INVESTOR , PERPAJAKAN, DLL BELUM ADA. NO GOVERNMENT REGULATION FOR SELECT INVESTOR , TAXES, ETC. VALIDASI DAN REGISTRASI MEMERLUKAN WAKTU YANG CUKUP PANJANG. TAKES A LONG TIME TO HAVE VALIDATION AND REGISTRATION. PEMKOT BEKASI

  30. TANTANGAN PROGRAM CDM DIMASA DATANGCHALLENGES OF CDM PROGRAM IN THE FUTURE • SAMPAH KOTA /MUNICIPAL SOLID WASTE • ENERGY ALTERNATIF/ ENERGY ALTERNATIVE: • BIO DIESEL/ BIO DIESEL • ENERGI ANGIN/ MATAHARI /WIND/SOLAR ENERGY • BIO GAS / BIO GAS • GAS ALAM / NATURAL GAS • PENGHIJAUAN / REFORESTRASI • DLL./ ETC. PEMKOT BEKASI

  31. 0.7 0.2 0.3 0.2 Medan Samarinda 0.2 Pakanbaru Pontianak 0.4 0.2 Jambi 0.6 Padang Balikpapan 0.2 0.4 Palembang 3.5 0.5 0.5 Banjarmasin Tanjungkarang 0.8 Jakarta Semarang Ujungpandang 0.8 Surabaya 0.1 0.2 Bandung Yogyakarta Denpasar THE WORLD BANK Source: KOTA DI INDONESIA YANG MEMPRODUKSI SAMPAH MENDEKATI 10 JUTA TON SAMPAH PER TAHUN cities in Indonesia produce approximately 10 mill. ton / year of Solid Waste

  32. PERKIRAAN PRODUKSI GAS METHAN DI TPA DI INDONESIA (JUTA M3/TH)estimate of methane generation in Indonesian final landfill (mill m3/yr) 27 9 11 7 16 6 7 23 7 15 140 21 19 33 32 5 9 THE WORLD BANK Source: 404 juta m3 gas methane per tahun 404 mill m3 methane gas per year

  33. SEKIAN DAN TERIMAKASIHthank you for your attention SEMOGA TAHAPAN BERIKUTNYA TIDAK MENGALAMI HAMBATAN DAN KOTA / KABUPATEN LAIN DAPAT MENGIKUTI DENGAN PROSEDUR YANG LEBIH SEDERHANA. PEMKOT BEKASI

More Related