1 / 26

Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation

Journal reading EMG. Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation. Airin Angelina Pembimbing : dr. Diah Kurnia M,Sp.S (K). Abstrak. Elektrodiagnostik  melokalisasi anatomi kerusakan saraf ♂ 22 thn , perenang 

Download Presentation

Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Journal reading EMG Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation Airin Angelina Pembimbing : dr.DiahKurniaM,Sp.S(K)

  2. Abstrak • Elektrodiagnostik melokalisasianatomikerusakansaraf • ♂ 22 thn, perenang • Kelemahanekstensijarikirisetelahlatihanpull-up • Ekstensipergelangantangankiribaik • Elektrodiagnostikneuropati posterior interosseussedangtetapiinkomplet • MRI  inflamasisarafdilenganbawah

  3. Neuropati posterior interosseus tidakumum • Gejala kelemahanekstensijaridanibujari • Pentingmemahamianatomidandistribusinervus radial untukmembuat diagnosis akurat. • Test elektrodiagnostikdapatdigunakanuntukidentifikasilokasikerusakansaraf

  4. Pendahuluan • Etiologikerusakansaraf : trauma, neuritis brakhial, massa, penggunaanberulang, danpenyakitsistemik (DM,arthritis rheumatoid) • Kelainanumum yang jarang : penyakit motor neuron, neuropati motor multifokal, pleksopatibrakhialherediter, danamyotrofimonomelikmenyebabkankelemahanmendadak

  5. PIN : entrapment cabangdalamn.radialisdilenganbawah. • kompresisarafini kelemahanekstensijaridanibujaritanpaabnormalitassensori • tidakbiasadanfrekuensisedikitdibandingneuropati median dan ulna diekstremitasatas < 0,7% darisemuakasussindromkompresisarafperifersemuaekstremitasatas. • Entrapment PIN secaraklinisdapatmenjadisulituntukdibedakandariepikondilitislaeral, kerusakansaraf radial, sindroma radial tunnel, radikulopatiservikal, danpleksopatibrakhial elektodiagnostik

  6. Laporankasus♂ 22 thnkelemahanjaritangankiri

  7. sistem lain normal • RPD : kelemahanbahu (2005) artroskopikapsularplicationdanbursectomi (2006) • Pemeriksaan : • asimetriringandenganatrofiototringanpadalenganbawahposeriorkiri • Nyeripergerakanleher (-), ManuverSpurling’s bilateral (-), kelainanbahu (-) • Palpasi : kekenyalanringanbeberapasenti distal epikondilus lateral kiri • Kelemahansikukiri (-) • kekuatan 2/5  ekstensijarikedua,ketiga,keempatdankelimapadasendimetakapofalangealdikiri • kekuatan 3+/5 padaekstensijarijempol • Sensoris normal. Reflekssimetris. Tandahoffman bilateral (-)

  8. EMG dan NCS (6 bulan onset gejala) : • Konduksisaraf motor  perlambatankecepatankonduksi motor radial kirimenyilangsiku, perpanjanganlatensi distal, danpenurunanamplitudolenganbawahdan spiral grooveketikadibandingkandengann.radialiskanan. • Konduksisaraf motor median dan ulna normal • Konduksisarafsensoritermasukn.sensoriradialissuperfisial normal • Gelombang F dalambatas normal.

  9. Pemeriksaan EMG jarum : • aktivitasspontan abnormal (gelombangsharp positifdanfibrilasi, bentukrekruitemen discrete, dan ↓ interval rekruitmen)  EIP dan EDC kiri • Ekstensorcarpiradilisbrevis (ECRB) kiri aktivitasspontan abnormal sedangdan ↓ bentukrekruitment • Radial yang menginervasibrakhioradialis normal •  Dx :neuropati posterior interosseuskiriinkomplete

  10. Radiografisikukiri AP/lat : normal untuktulangdansendi. • MRI sikukiri : hiperintenspadan.interosseus posterior, mengarah neuritis. Tidakadamassa yang terlihatmenekann.posteriorinterosseus. Intensitas normal padaototsupinator, tanpaefekdenervasi.

  11. Terapifisik (2bln,1th post kecelakaan)pergerakanpenuhpergelangantangankiridanjari, 85% perbaikanpadakekuatanjari. keterbatasanaktivitas (-) latihankekuatandirumah

  12. Diskusi • Sindrom entrapment n.posteriorinterosseusjarang • <0,7% padasemuasindromkompresisarafperiferekstremitasatasdanangkakejadian ± 0,003% • 25% pasien PINS  trauma • 15%  iatrogenikdiikutireduksipatah radial, atauepicondylitis • Perbaikankasusberkembangspontan.

  13. Kompresi PIN hipertrofi arcade Frohse. • Kompresivaskular leash of Henry (jarang) • Kompresi PIN padalenganatasdapatterdiri 2 sindrom : radial tunnel sindrom (RTS) dan PIN sindrom • RTS • iritasi distal n.radialisatau PIN (tergantungcabangsaraf) • kompresiolehototlenganbawah yang membuatterowongan radial (septum intermuskular lateral padatangan, proksimalm.supinator) • kompresisarafpadasendiradiocapitellar, serabutpadakepala radial, ataupada ECRB

  14. Gx RTS kehilanganfungsimotorik, nyeriproksimal lateral lenganatas yang memburukdenganaktivitas • DD : epikondilitis lateral titik tenderness fokal (insersiekstensorcarpiradialisbrevispadaepikondilus lateral) • nyerikhasterlokasi 3-4 cm distal epikondilus lateral pada area terowongan radial • Studielektrodiagnostik : NCV, latensi distal, dan EMG jarumdapat normal.

  15. Sindrom PIN • Entrapment padasarafjarang • Gx : kelemahanekstensiibujaridantelunjukpadasendiMCP,ekstensisendiinterfalangintak, pergelanganbisadeviasiradial,abduksiibujarilemah, kehilangansensori (-) • 1905, konduktororkestraolehGuillaindanCourtellemont hipotesa trauma sarafakibatpengulanganpronasidansupinasi (n.posteriorinterosseusbergantianselamapronasidansupinasi) • Study Werner et al tekanan 40-50 mmHg menekan PIN selamapereganganpasifpadasupinator fleksisikudenganpronasilenganbawahmenyebabkankompresibrakhioradialisdanmembangitkanpenekananlebihototsupinator pull-up  sindrom PIN

  16. Lesi PIN  • trauma  • frakturMonteggia (proksimal ulna patahdankepala radial dislokasike posterior) • kanulasiintravenapadalenganbawahdanlukatajamampailenganbawah • SOL lenganbawah (tumor, hematom, fibroma, dankista ganglion) • Reumatoidsendipadasendisiku menekansarafmelalui arcade Frohse • Kompresiberkepanjangandenganpenggunakanorthosislenganbawah

  17. test elektrodiagnostik • KHS motorik radial kirimenyilangsikumenurun, ↑ latensi distal, ↓ amplitudo • DD : neuritis brakhial • gejala flu, riwayatimunisasiataupembedahansebelumnya, ataunyeri (1-2 minggu, distribusiatipikalbiasanyaregiobahu / leher) yang diikutikelemahan • Test elektrodiagnostikseringtampakdenervasipadaototasimptomatik • MRI peningkatan signal / gambarandenervasipadaotot yang dibuat (signal hiperintenspadafaseakutdanatrofilemakpadafasekronik)

  18. Kesimpulan • sindrom entrapment PIN jarang • PIN seringdisebabkanoleh trauma ataumassa • Perawatankonservatifmodifikasiaktivitas, splinting, terapifisik, AINS, danatauinjeksikortikosteroiddirekomendasikanketikatidakdidapatkanpenyebabpadastudi imaging. • Pembedahan jikatidakadaperbaikandalam 6 bulan

  19. Lima bagianpotensialpadakompresi • gerombolanserabuttepiproksimal ECRB • penebalanjaringanfascial superficial sampaisendiradiocapitellarantarabrakhialisdanbrakhioradialis • Leash of henry • arcade of frohse • tepi distal supinator • Test elektrodiagnostikuntuklokasianatomipadatahapkerusakansaraf

  20. TerimaKasih

More Related