10 likes | 314 Views
1.11 Kecemasan Menghadapi Persalinan Kehadiran seseorang bayi dalam sebuah keluarga menumbuhkan perasaan yang menyenangkan, mengembirakan, dan membahagiakan, apalagi bila bayi itu sangat dikehendaki atau direncanakan sebelumnya oleh pasangan suami-istri
E N D
1.11 Kecemasan Menghadapi Persalinan Kehadiran seseorang bayi dalam sebuah keluarga menumbuhkan perasaan yang menyenangkan, mengembirakan, dan membahagiakan, apalagi bila bayi itu sangat dikehendaki atau direncanakan sebelumnya oleh pasangan suami-istri (Arthur & Coleman, 1980; Moshonan dkk, 1987). Perasaan gembira, senang, dan bahagia itu hadir tapi dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita hamil merupakan situasi yang mengancam atau memberi tekanan yang akan menimbulkan stres seperti emosi, marah, takut, cemas, dan khawatir (Morgan dkk, 1950). Hal senada diutarakan Arthur dkk (1980), bahwa menghadapi kelahiran bayi atau masa persalinan merupakan suatu situasi yang mengancam keberadaan wanita hamil tersebut sehingga menimbulkan perasaan-perasaan yang mendebarkan, menegangkan, mencemaskan, mengkhawatirkan dan menakutkan. Kartono (1992), mengungkapkan bahwa bayi itu memang ada dalam perut atau kandungan ibu, namun hakekat dan sifat-sifatbayi itu sendiri tidak diketahui. Cantik atau buruk, utuh atau cacat, laki atau perempuan bayi itu tetap harus diterima. Ketidakpastian dan ketidaktahuan inilah yng menimbulkan kecemasan, ketegangan, kecemasan, dan ketakutan. Perasaan yang berkecamuk tersebut dapat menjadi sebab kegelisahan dan ketakutan menghadapi persalinan. Ada empat sebab yang dapat menimbulkan perasaan tersebut, yakni :