100 likes | 190 Views
Explore the role of biology, cognition, and environment in language acquisition in children, citing historical cases like "Wild Boy of Aveyron" and "Genie." Learn from Noam Chomsky, David A. Sausa, and Chip Wood about the cognitive patterns and language evolution. Discuss the impact of parental supervision on child development citing a recent case involving mentalist Limbad.
E N D
Padatahun 1799, seoranganaklaki-laki yang telanjangterlihatsedangberlarimelaluipepohonandiPerancis. Victor, namaanaklaki-lakiitu, ditangkapketikaiaberusiakira-kira 11 tahun. Diyakiniiatelahhidupdialam liar itusekurang-kurangnya 6 tahun. Iadisebut “Wild Boy of Aveyron” (Lane, 1976). Ketikaditemukan, iasamasekalitidakberupayauntukberkomunikasi. Bahkansetelahbertahun-tahuniatidakpernahbisabelajarberkomunikasisecaraefektif.
Kasus yang serupaterjadipadatahun 1970 diAmerika, dimanaseoranganakperempuanberusia 13 tahunbernama Genie, seumurhidupnyaterisolasi, sehinggaiatidakdapatberkomunikasi. Bahkanbutuhempattahunhinggaiabisaberbicaradenganduaatautigakataterangkai.
Discussion • Walauterjadipada era yang berbeda, namunduaperistiwadiatasmerupakansejarahpentingbagiperkembanganilmubahasa, terutama yang membahastentangbahasaanak. Adatigafaktor paling signifikan yang mempengaruhianakdalamberbahasa, yaitubiologis, kognitifdanlingkungan.
EvolusiBiologi Noam Chomsky “manusiaterikatsecarabiologisuntukmempelajaribahasapadasuatuwaktutertentudandengancaratertentu.”
PolaPerkembanganBahasa Chip Wood: Yardsticks, Children in the Classroom
PolaPerkembangan Cognitive Chip Wood: Yardsticks, Children in the Classroom
Kapanlagi.com - Kasusbunuhdiri yang dilakukanbocahberumur 12 bernamaHeriSetiawandiakuiolehpesulapnyentrikLimbadsebagaikesalahanorangtuabocah. MenurutLimbad, peranorangtuadalammengawasianaknyasangatlahpentingdalamperkembangananak. Ataskejadianbunuhdiri yang dilakukan, Limbadmenyalahkanorangtua. • "Sayamelihatbahwaituhanyakesalahanorangtua yang bersangkutan yang tidakbisamenjagaanaknya. Orangtuaitujugatidakbisamemperingatianaknyasoalpermainan yang dimainkanolehanaknyasendiri. Akhirnyakarenatidakadanyapengawasanorangtuamakaterjadilahkejadiansepertiitu," kataLimbad, saatwawancarakhususdenganKapanLagi.com, Kamis (17/12) malam. • Ataskejadian yang dialami sang bocah, Limbadjugatelahmembantahjikahalituterkaitdengantayangan yang dimainkannya. MenurutLimbad, apa yang dilakukanoleh sang bocahtakpernahsamasekalidimainkanolehdirinya. • "Kematianbocahitujugatidakadakaitannyadengantayangan yang pernahsayamainkananak yang meninggalitu. Yang anakitulakukanadalahmengingatlehernyadengantali. Sayasamasekalitidakpernahmemainkanpermainanitu," ujarpriaasalPekalonganitu. • Sebelumnya, KomisiPerlindunganAnak Indonesia (KPAI) memintakepadaKomisiPenyiaran Indonesia agar menghentikanpenayangantayangan-tayangan yang berbaukekerasan. Salahsatutayangan yang dianggapmengandungkekerasanadalahtayanganMASTER LIMBADdi RCTI