1 / 33

BAB 11

BAB 11. IMBAL HASIL DAN PENGEMBALIAN. PENGEMBALIAN NOMINAL DAN RIIL. Investasi yang kita lakukan akan memperoleh imbal hasil yang positif (untung) atau negatif (rugi).

Download Presentation

BAB 11

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 11 IMBAL HASIL DAN PENGEMBALIAN

  2. PENGEMBALIAN NOMINAL DAN RIIL • Investasi yang kita lakukan akan memperoleh imbal hasil yang positif (untung) atau negatif (rugi). • Tujuan investasi adalah mendapatkan return yang positif dan setinggi mungkin, return yang negatif akan menurunkan total kekayaan investor. • Return investasi yang positif tetapi lebih kecil daripada inflasi periodik akan mengakibatkan total kekayaan investor bertambah secara nominal, tetapi berkurang secara riil. • Contoh: Seorang investor mendapatkan mendapatkan return sebesar 10% dalam satu tahun, tingkat inflasi 12%, maka investor mengalami penurunan kekayaan riil sebesar 2% (12-10%), walaupun uang nominalnya meningkat sebesar 10%, misal dari Rp 100 juta menjadi Rp 110 juta. • Return riil = return nominal dikurangi tingkat inflasi. • Return nominal > tingkat inflasi, agar daya beli tdk berkurang. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  3. IMBAL HASIL DALAM PASAR UANG • Istilah-istilah dalam pasar uang yang sering dipakai selain tingkat diskon dan tingkat bunga: • Imbal hasil diskon bank (bank discount yield) • Imbal hasil periode (holding period yield) • Imbal hasil pasar uang (money market yield) • Imbal hasil tahunan efektif (effective annual yield) • Investasi dalam pasar keuangan (financial market) terbagi 3: • Pasar uang (jangka pendek, berjangka waktu satu tahun atau kurang)contoh: SBI, sertifikat deposito dan SPN, biasanya dijual dengan harga di bawah nilai nominal shg disebut produk keuangan berdiskon.Selain itu, masih ada deposito • Pasar modal (jangka panjang) • Pasar derivatif Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  4. Perhitungan imbal hasil untuk jangka pendek dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: • Imbal hasil diskon bank dengan rBD = imbal hasil diskon bank D = besar diskon, yaitu selisih nilai nominal dengan harga pembelian F = nilai nominal SBI (Sertifikat Bank Indonesia atau SD (Sertifikat Deposito) t = jumlah hari hingga tanggal jatuh tempo Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  5. Imbal hasil periode dengan HPY= imbal hasil periode (holding period yield) P0 = harga pembelian P1 = harga atau nilai jatuh tempo • Imbal hasil tahunan efektif dengan EAY = imbal hasil tahunan efektif HPY = imbal hasil periode (holding period yield) t = periode SBI atau sertifikat deposito Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  6. Imbal hasil pasar uang Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  7. Contoh 11.6 Sebuah SBI dengan nilai pari Rp 2.000.000.000berjangka waktu 90 hari, ditawarkan pada harga 97%. Hitunglah: • Imbal hasil diskon bank • Imbal hasil pasar uang • Imbal hasil periode • Imbal hasil tahunan efektif Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  8. Jawab: t = 90 hari F = Rp 2.000.000.000 P0 = 97% (Rp 2.000.000.000) = Rp 1.940.000.000 D = 3% (Rp 2.000.000.000) = Rp 60.000.000 P1= F = Rp 2.000.000.000 Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  9. Jadi, imbal hasil diskon bank = 12% imbal hasil pasar uang = 12,37% imbal hasil periode = 3,093% imbal hasil tahunan efektif = 13,15% Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  10. PENGEMBALIAN BERDASARKAN UANG DAN BERDASARKAN WAKTU • Untuk menghitung imbal hasil dalam jangka panjang (pasar modal) kita dapat menggunakan pengembalian berdasarkan uang dan pengembalian berdasarkan waktu. • Dalam pengembalian berdasarkan waktu, besaran uang dalam setiap periode tidak dipertimbangkan karena penekanannya adalah pada pengembalian tiap periode. • Pengembalian berdasarkan waktu selanjutnya dapat dibagi dua menjadi pengembalian aritmetik dan pengembalian geometrik. • Dalam mencari tingkat pengembalian berdasarkan uang, besar penerimaan atau pengeluaran uang dalam setiap periode sangat penting dan diperhitungkan. • Pengembalian berdasarkan uang juga dibagi dua yaitu secara kasar dan secara akurat. • Mencari tingkat pengembalian tertimbang berdasarkan uang seperti mencari internal rate of return (IRR) dalam penganggaran modal (capital budgeting). Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  11. Contoh 11.7 Untuk ilustrasi perhitungan tingkat pengembalian berdasarkan uang, kita misalkan seorang investor pada tahun 2008 membeli sebuah obligasi senilai Rp 200.000.000. Setahun kemudian, 2009, dia membeli kembali obligasi yang sama seharga Rp 225.000.000. Pada tahun 2009 itu, atas kepemilikan obligasi yang pertama, dia menerima bunga sebesar Rp 5.000.000. Pada tahun 2010, karena memiliki dua obligasi, dia menerima bunga Rp10.000.000. Jika pada tahun 2010 investor tadi menjual obligasinya pada harga masing-masing Rp235.000.000, berapa tingkat pengembalian berdasarkan uang yang dia peroleh? Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  12. Jawab:Tabel Arus Kas Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  13. Pengembalian berdasarkan uang secara akurat atau IRR untuk periode 2 tahun, yaitu tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang kas keluar dan nilai sekarang kas masuk. Dengan scientific calculator dan metode trial and error atau langsung dengan financial calculator, diperoleh r = 9,39%. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  14. Return berdasarkan uang dibagi 2: • Secara kasar menggunakan konsep rata-rata tertimbang • Secara akurat Contoh: Seorang investor mulai berinvestasi dalam saham pada awal 2009 dengan dana Rp 100 juta. Pada akhir tahun 2009, nilai portofolio sahamnya meningkat menjadi Rp 200 juta. Dikarenakan puas dgn return tahunan sebesar 100%, dia menambah uang Rp 800 juta sehingga nilai investasi di awal 2010 menjadi Rp 1 miliar. Tergiur dgn tingginya return di tahun 2009, sangat mungkin investor tsb mengalihkan dana dari investasi lainnya ke investasi saham. Berapa return rata-rata tahunan berdasarkan uang jika nilai investasinya menjadi Rp 1,06 miliar pada akhir 2010? Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  15. Return tahun 2010 ternyata hanya sebesar 6%, karenanya return berdasarkan uang secara kasar: = 14,56%. • Return berdasarkan uang secara akurat: Dengan scientific calculator dan metode trial and error atau langsung dengan financial calculator, r yang memenuhi persamaan di atas adalah 15,75%. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  16. PENGEMBALIAN ARITMETIK DAN GEOMETRIK (ARITHMETIC AND GEOMETRIC RETURN) • Pengembalian Aritmetik • Pengembalian Geometrik dengan rA= pengembalian aritmatik rG = pengembalian geometrik r1 = pengembalian (return) periode 1 r2= pengembalian (return) periode 2 rn = pengembalian (return) periode n n = jumlah periode Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  17. Pengembalian geometrik juga dapat dihitung dengan: dengan Vn = nilai portofolio pada periode n (nilai portofolio akhir) V0 = nilai periode awal n = jumlah periode Hubungan pengembalian geometrik dan pengembalian aritmetik dinyatakan dengan: dengan S.D. = Standar Deviasi Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  18. Contoh 11.10 Sebuah portofolio saham dan obligasi bernilai awal Rp 800.000.000. Setelah 1 tahun, portofolio itu berkembang menjadi Rp 1.600.000.000 tetapi selama tahun kedua, portofolio itu tidak mengalami pertumbuhan sehingga pada akhir tahun kedua, nilainya tetap Rp 1.600.000.000. Hitunglah tingkat pengembalian aritmetik dan geometrik portofolio tersebut. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  19. Jawab: V2 = Rp 1.600.000.000 V1 = Rp 1.600.000.000 V0 = Rp 800.000.000 Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  20. APLIKASI PEMILIHAN UKURAN PENGEMBALIAN • Return aritmetik kurang tepat untuk mengukur kinerja beberapa periode, sebaiknya digunakan untuk proyeksi ke depan. • Return berdasarkan uang secara kasar, sebaiknya digunakan hanya jika ingin praktis dan cepat. • Untuk mengukur kinerja portofolio investasi, dapat digunakan return geometrik dan return berdasarkan uang secara akurat untuk kondisi yang berbeda. • Return geometrik digunakan untuk mengukur kinerja manajer investasi atau manajer keuangan. • Return berdasarkan uang secara akurat (IRR) sebaiknya digunakan untuk investor individual. • Kelemahan semua ukuran return adalah belum memperhitungkan risiko. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  21. INDEKS PASAR SAHAM Ada empat metode pembobotan saham dalam menghitung indeks suatu bursa atau industri tertentu, yaitu: • berdasarkan harga (tertimbang berdasarkan harga atau price-weighted). • berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (tertimbang berdasarkan nilai atau value-weighted) • tidak tertimbang atau berbobot sama (unweighted atau equal-weights). • Berdasarkan saham beredar (free float). Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  22. INDEKS BERDASARKAN HARGA Contoh 11.11 Pada periode awal (t = 0) harga saham A adalah Rp 100, saham B adalah Rp 50, dan saham C Rp 30. Berapa indeks pasar saham pada t = 0 dan t = 1 (esok harinya) jika diketahui harganya menjadi: • A = Rp 110, B = Rp 50, dan C = Rp 30 • A = Rp 100, B = Rp 50, dan C = Rp 33 Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  23. Jawab:Karena ada 3 saham dalam sampel dan belum ada pemecahan saham, maka pembagi adalah 3 dan perhitungan indeks di periode 0 dan 1 adalah sebagai berikut: Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  24. INDEKS BERDASARKAN NILAI Nilai kapitalisasi pasar suatu saham adalah jumlah saham tersebut yang beredar dikalikan dengan harga pasar saham. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  25. Contoh 11.12 Hitunglah indeks pasar saham jika pada t = 0 diketahui: dan pada t = 1, harga-harga saham menjadi: Saham A = Rp 120, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp 200 Saham A = Rp 100, saham B = Rp 150, dan saham C = Rp 240 Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  26. Jawab:Perhitungan indeks di periode t = 1 adalah: Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  27. INDEKS TAK TERTIMBANG Contoh 11.13 Misalkan pada tanggal 1 Desember 2009, indeks pasar adalah 100 dan sampel yang digunakan untuk indeks adalah 3 saham, yaitu saham A yang berharga Rp 100, saham B yang berharga Rp 220, dan saham C yang berharga Rp 440. Jika pada 2 Desember 2009, harga ketiga saham itu berubah menjadi A = Rp 120, B = Rp 200, dan C = Rp 470, hitunglah indeks (pasar saham) tak tertimbang pada 2 Desember 2009. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  28. Jawab: Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  29. Alternatif lain untuk mendapatkan indeks tak tertimbang (aritmetik) adalah dengan menggunakan harga relatif tanggal 2 Desember 2009 (t = 1) dibandingkan harga tanggal 1 Desember 2009 (t = 0) Jika indeks dihitung dengan menggunakan konsep rata-rata geometrik, perhitungan indeks menjadi: Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  30. INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) BEI • IHSG = indikator gabungan berdasarkan nilai dari seluruh saham yang tercatat di BEI baik saham biasa maupun saham preferen. • Perubahan IHSG = jumlah persentase perubahan harga saham dikalikan dengan bobotnya. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  31. INDEKS BERDASARKAN SAHAM BEREDAR • Dasar pembobotan = hanya mempertimbangkan jumlah saham yang beredar saja untuk menghitung kapitalisasinya. • Contoh: Sebuah bursa saham yang hanya terdiri atas 4 saham yaitu A,B,C, dan D dengan harga, jumlah saham tercatat, dan saham beredar sbb: Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  32. Bobot masing-masing saham untuk setiap penghitungan indeks adalah: • Metode ini banyak diusulkan praktisi, tetapi belum digunakan di BEI karena akan berakibat semakin rendahnya nilai kapitalisasi pasar di BEI. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

  33. FRAKSI HARGA SAHAM DAN IHSG • Sebelum tahun 2005, saham berharga Rp 500 - Rp 2.000 menggunakan fraksi harga Rp 25 untuk perubahan harganya, mulai tahun 2005 fraksinya mjd Rp 10. • Artinya, jika sebelumnya transaksi jual beli saham di kisaran harga di atas harus pada harga berkelipatan Rp 25, kini cukup berkelipatan Rp 10. • Perubahan IHSG, kita tidak mempertimbangkan besar kenaikan/penurunan poin, tetapi persentasenya. Bab 11 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010

More Related