0 likes | 11 Views
The content discusses common language errors found in Indonesian society, focusing on grammar, semantics, and social implications. Examples include the misuse of compound words, incorrect grammatical constructions, and misunderstandings in social contexts. The importance of proper language usage and the distinctions between similar terms are emphasized.
E N D
KESALAHAN BAHASA INDONESIA PADA MASYARAKAT ELVINA, S.Pd., M.Pd
TERIMA KASIH Merupakan Merupakan Kata ditulis ditulis terpisah terpisah demi Bukan Bukan berwujud berwujud barang dinyatakan dinyatakan dengan dengan banyak banyak banyak) ) Rumah Rumah itu itu sedang sedang dibuat Kata majemuk majemuk umumnya demi keterbacaan keterbacaan. . barang, , jadi banyak ( (terima umumnya jadi tidak tidak terima kasih kasih dibuat ( (dibangun dibangun) )
PENGGUNAAN GRAMATIKAL, SEMANTIK, DAN SOSIAL “Pak Guru, apakah kamu mau menolong saya?” tanya seorang murid. “Pak Guru, apakah Bapak mau menolong saya?”tanya seorang murid. Kata kamu secara gramatikal(tata bahasa) dan semantik(makna kata) adalah benar, namun secara sosial tidak benar.
Dilarang bukan di larang Dikontrakan bukan di kontrakan Sedotan bukan pipit Samiwon = sami mawon= sama saja Acuh- acuh tak acuh
KEBUTUHAN GURU SD AKAN DIDAFTAR Jadi, Frase Kebutuhan guru SD bukanlah bermakna ’guru SD membutuhkan sesuatu’, melainkan ‘berapa guru SD yang dibutuhkan’.
PASCASARJANA Dibaca Pascasarjana bukan Paskasarjana Kalau yang dimaksud dengan pendidikan pascasarjana adalah program S2 dan S3 maka yang dimaksud dengan pendidikan sarjana adalah pendidikan pada strata satu atau S1. di sini kita lihat ada perbedaan semantik antara sesudah panen, seseudah operasi, dan sesudah lahiran. Sesudah panen tidak ada panen lagi, sesudah lahir tidak akan lahir lagi (bayi yang sama). Sedangkan sesudah sarjana, artinya sesudah mengikuti program S1, gelar itu masih ada pada orang yang bersangkutan. Jadi, kurang tepat kalau dikatakan pascasarjana adalah bukan atau tidak sarjana lagi.
PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Berarti yang dibina dan dikebangkan adalah bahasa, bukan orangnya. Sementara yang menjadi sasaran program pembinaan dan pengembangan bahasa adalah manusia Indonesia, bukan bahasa Indonesia.
GORENG PISANG DAN PISANG GORENG Hukum diterangkan(D) terletak disebelah kiri dari unsur yang menerangkan (M). Belanda dan bahasa Inggris justru kebalikannya. Pisang goreng adalah ‘ pisang yang digoreng’. Pisang goreng lebih memenuhi kaidah semantik (makna kata), gramatikal( tata bahasa) sebab kontruksi nasi goreng, sambal goreng, paru goreng ada., sedanagkan kontruksi goreng nasi, goreng sambal, goreng paru tidak ada. D-M menyatakan bahwa unsur yang
KELUAR KOTA Minggu depan saya bertugas keluar kota( semarang) Nanti kita bicarakan lagi setelah saya pulang dari luar kota( sumatra Utara) Bapak Heri bukan akan keluar kota, melaikan akan keluar negeri(Singapura) dalam masalah makna bahasa sebenarnya ada mekanisme yang disebut kearbitreran. Secara ilmiah atau logika adalah salah, namun dalam bahasa dianggap benar, seperti ikan paus. Secara biologis ikan paus bukan ikan, melainkan termasuk binatang mamalia. Demikian juga keluar kota, yang jelas keluar dari kota sendiri. 1. 2. 3.
HARI INI Pengumpulan tugas paling lambat hari ini. Bila tidak dilengkapi keterangan nama hari dan tanggal maka akan menimbulkan kericuhan. Dalam kajian semantik dikenal dengan Kata deiksis (acuannya tidak tetap), yaitu kata ganti orang (saya, kamu, dia), menyatakan tempat (di sana, di situ, di sini), menyatakan waktu ( sekarang, besok, hari ini, kemarin, dan lusa). Eksplisitkan kata deiksis tersebut.
PELATIHAN DAN LATIHAN Tidak semua kata latihan harus diubah menjadi kata pelatihan. Bisa diubah dalam konteksnya sepadan dengan kata inggris training, yakni ‘ proses atau melatih’. Sedangkan yang bermakana exercises tetap dalam bentuk kata latihan.
MEREKA-MEREKA 1. Rumah-rumah bermakna banyak banyak rumah. 2. Yang tidak setuju ternyata mereka-mereka juga.( mereka berbentuk jamak, jadi tidak perlu diulang) 3. Pura pura ( sikap tidak mau tau) bukan banyak pura.
Rumah ini mau dijual (pasif)’ apa benar rumah itu mempunyai keinginan untuk menjual dirinya sendiri’ Saya mau menjual rumah ini (aktif) Kekeliruan pada kata mau yang sebenarnya beraspek “keakanan” ditafsirkan sebagai “keinginan”. Kata mau dalam bahasa Indoenesia maknanya ingin dan akan. Sebaiknya rumah ini akan dijual.
Digigit nyamuk dan digigit semut. Padahal untuk tindakan menggigit memerlukan gigi. (mulut untuk memasukkan makanan dianggap sama yaitu makan, menggigit, menyuap. Kesamaan ciri pada suatu konsep menyebabkan digunakan bahasa pada satu konsep dan untuk konsep lainnya. Contoh: saran yang cukup menggigit, makan biaya dan waktu yang banyak Daun pintu, daun telinga, daun jendela. Kaki bukit, catatan kaki, kaki meja. Amplop( uang sogok) dan amplop. Konsep yang ada ciri kemiripan. Cipinang (penjara) nama tempat. 1. 2. 3. 4. 5.
1. Buka 24 jam 2. “Tiga kali empat berapa” beda pemahaman apabila ditanyakan pada tukang foto dan murid SD. 3. “Bu, sudah hampir pukul tujuh” Harus tau makna gramatikal dan diikuti dengan pengetahuan makna konteks.
MENGGALI LUBANG 1. Menggali lubang( tentu akan bertambah dalam) P O Tindakan Sasaran 2. Menanak nasi ( akan hangus) Bukan masalah logika, namun semantik dan gramatika, dimana hubungan antara verba yang menjadi predikatnya dengan nomina yang menjadi objeknya bukan berhubungan sebagai tindakan dan sasaran, melainkan tindakan dan hasil. Berbeda dengan klausa menggali tanah dan memasak beras yang hubungannya memang sebagai tindakan dan sasaran.
HATI-HATI BANYAK KECELAKAAN Pemikiran anak-anak konkret. Banyak uang tentu ada uang yang banyak. Secara semantis pilihan kata (diksi) kurang tepat. Sebaiknya Hati-hati sering terjadi kecelakaan.
DOSEN MEMATUNG Teori Teori fitur kata kata memiliki memiliki suatu terbentuk terbentuk dari semantik semantik. . Lalu semantik semantik itu itu ada yang yang menonjol menonjol. . Jadi memiliki memiliki makna makna gramatikal patung patung dan dan diam diam sepeti fitur semantik semantik, , bahwa suatu makna dari sejumlah sejumlah fitur Lalu diantara diantara fitur ada satu Jadi mematung gramatikal membuat sepeti patung bahwa setiap makna yang fitur fitur satu atau atau duo mematung setiap yang duo fitur fitur membuat patung. .
BELUM ABSEN KBBI absen memiliki makna tidak hadir.
SENJATA API RAKITAN Sebelum dirakit, komponen-komponennya itu harus dibuat sendiri oleh orang yang merakitnya lebih tepat disebut pembuatnya. Jadi, senjata api yang banyak dirazia itu bukanlah hasil rakitan, melainkan hasil buatan sendiri. Maka lebih tepat disebut senjata api buatan dari pada senjata api rakitan.
Pembelian Dua Truk Pasir 1. Ambigu, karena satuan untuk benda-benda tidak terhitung seperti air, pasir, beras. Dan pengucapakan kata salah menempatkan jeda. Sebaiknya: Pembelian dua-truk pasir(kata hubung) Pembelian dua buah truk pasir(kata bantu bilangan) Pembelian pasir dua truk( pembalikan urutan kata) 1. 2. 3.
NAIK BUSWAY Busway bukan nama perusahaan atau nama jenis bus, melainkan nama jalur khusus untuk kendaraan bus yang dikelola oleh perusahaan trans jakarta. Dalam hal ini berlaku hukum umum bahasa: sembilan mengatakan yang salah satu mengatakan yang benar, maka yang sembilan benar dan satu yang salah. Karena jauh-jauh hari pemerintah DKI telah memasang rambu berupa tulisan besar berbunyi “ Lajur Khusus Busway”.
SILAKAN MENCICIPI Bukan SilahKan Tidk harus dipahami secara harfiah, karena bagian dari sistem budaya kita yang eufemistik( bersifat kerendahan hati). Sistem budaya kita yang menyebabkan seseorang tidak akan mengambil makanan sebanyak banyaknya. Eufemistik: “Baju kamu bagus sekali”. “Yah ini baju murah kok, lagian ini baju lama”.
1. Obat Obat nyamuk nyamuk, , obat menghilangkan menghilangkan nyamuk untuk untuk menyehatkan menyehatkan nyamuk 2. Obat Obat cacing cacing obat untuk untuk nyamuk bukan nyamuk 1. bukan 2.
Mari Mari kita anak anak cucu hemat hemat BBM anak anak cucu cucu kita kita hemat hemat BBM cucu kita kita, , sebaiknya BBM sebagai sebagai warisan kita BBM sebagai sebagai warisan sebaiknya mari mari kita warisan untuk warisan kita untuk
1. NYOK KITE BARENG-BARENG KITE JAGE DAN KITE BANGUN JAKARTA TIMUR KITE. (Bahasa Daerah) 2. MARI KITA BERSAMA-SAMA MENJAGA DAN KITA MEMBANGUN JAKARTA TIMUR KITA( Ragam Bahasa Formal) Apakah ini karena semangat “otonomi daerah”? Sementara dalam UUD 1945 no 24 tahun 2009 Bab III pasal 36 ayat 3 menyatakan bahwa kita harus menggunakan bahasa Indonesia untuk menjalankan administrasi kenegaraan yaitu bahasa negara adalah bahasa Indonesia.