1 / 32

C0MPUTER-ASSISTED LANGUAGE LEARNING ( CALL)

C0MPUTER-ASSISTED LANGUAGE LEARNING ( CALL). O leh : A C HMAD MAULUDI EHA YANIARTI RITA YUYUN JUMIATI. Apa CAL dan CALL itu?. Pertimbangan Pokok CALL. Ahmad et al., (1985:4) menyarankan :

Download Presentation

C0MPUTER-ASSISTED LANGUAGE LEARNING ( CALL)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. C0MPUTER-ASSISTED LANGUAGE LEARNING ( CALL) Oleh : ACHMAD MAULUDI EHA YANIARTI RITA YUYUN JUMIATI

  2. Apa CAL dan CALL itu?

  3. Pertimbangan Pokok CALL • Ahmad et al., (1985:4) menyarankan : pertimbangan yang mencerminkanpemanfaatankomputerdalambahasadigunakandalamfiturunikkomputer. Salahsatufiturtersebutadalahfleksibilitaskomputer. • HiltzdanTuroff (1985) danHiltz (1994) menyarankan : bahwafleksibilitasinimendukungpembelajarankolaboratifantarsiswayangdapatberpartisipasikapanpundimanapunsesuaikemauanmereka.

  4. Cobut et al., 1985, Hope et al., 1984, Ahmad et al., 1985). Beranggapan bahwa metode pembelajaran bahasa berbasis komputer lebih baik daripada pembelajaran bahasa non-mediasi komputer manapun, artinya mengenai kemampuannya berinteraksi dengan pelajar ; pembelajaran bahasa dengan mediasi komputer yang dirancang dengan baik memungkinkan interaksi yang intensif antara siswa dan komputer.

  5. Ahmad et al., 1985, Tong Friedericks, 1984; Wyatt, 1984; Jones, 1986, Higgins, 1986. Menyatakanbahwasemakinmajuteknologi “ manusiawi” pula fungsidanpenggunaanmesin. Jikakomputerdikombinasikandengan media lain (multimedia) sepertiaudio danvideo, komputerbahkandapatmembangkitkaninteraktif. Komputerjugadapatmembangkitkaninteraksisiswadanmenstimulasipercakapanantarpasanganataukelompoksiswagunameningkatkanprestasibelajar.

  6. Abraham dan Liu, 1991:61 mengatakanbahwa: Komputerjugadinilaidapatdigunakandalambeberapahaluntukmeningkatkaninteraksi yang bermanfaatdalampembelajaranbahasa. • Hawkin, Sheinggold, Geahart, & Berger:1982 dikutipdalam Johnson, 1991: 62. Beberapapendidikmengganggapbahwakomputermenciptakansebuah “kontekskelasbaru yang mengundanginteraksi yang berhubungandengantugasdiantaraanakdidik”.

  7. Fox (1995), Ruhlmann (1995), Renie dan Chanier (1995), dan Thiierry (1996). kemungkinan menggabungkan media yang berbeda dalam satu program, membuat komputer lebih menarik seiring dengan kemampuannya yang dapat menampilkan sumber informasi ganda. • Ahmad et al,. 1985; Hope et al,. 1984:16. Menyatakan bahwa komputer juga dapat memberikan perhatian secara individu pada siswa.

  8. Ahmad, Corbett, Rogers, & Sussex 1985; Higgins & Johns, 1984; Sanders & Kenner, 1983; Underwood, 1984; Wyatt, 1984; Dunkel, 1991. Menyatakanbahwakomputerjugadipandangmemilikipotensiuntuk meningkatkanperkembangankompetensikomunikatifdalambahasakedua. • Davis (1982: 11-12). Komputerdapat “menilai” responsiswa, dandapatmenyampaikanumpanbalikpadasiswadengansegalaselukbeluknya, dengan interval yang lebihdaripada yang mungkindilakukansemua.

  9. Ruhlmann (1995 : 46-47) berpendapatbahwadenganmenggunakan program pembelajaranberbasiskomputer, siswadapatbelajarsecaraaktif; menanggapipertanyaan; menyelesaikantugas-tugasinteraktif; danterlibatdalam dialog personal dengan tutor elektronik. Siswadapatjugadapatmengukurkemampuanmerekasendidritanpatakutkehilanghanmuka. • Smit-Kreuzen, 1998:17 berpendapatbahwakomputer ideal digunakansiswasecarapribadimaupunkelompok, sebabkomputermemberikankesempatankepadasiswauntuk

  10. mendiskusikan hipotesis mereka, memberikan tes, dan belajar berpendapat satu sama lain. • Davey, Jones & Fox (1995). Menggagas bahwa komputer (multimedia) memiliki potensi yang luar biasa sebagai bagian seni teknologi bagi pembelajaran bahasa.

  11. KELEBIHAN CALL • CALL mendorongsiswauntukmengembangkansebuahkebiasaanmembaca yang tidakruntut ( nonsequential ). CALL diharapkanakanmempengruhilatihanmembacadengancaratradisional, yaitumatericetak (Ansel et al., 1992). • CALL membebaskanpenggunauntukmemilihtopikinformasimanapun yang tersediadalampaket.

  12. CALL dapat digunakan dengan teman secara berpasangan, paket ini telah merangsang pengguna (siswa) berkolaborasi dalam mengatasi masalah dengan mempertimbangkan keterampilan mana yang baik untuk dikuasai, karena paket ini dapat diimplementasikan dalam konteks yang luas. • CALL memungkinkan siswa untuk memutuskan topik apa dan seberapa lama ia ingin mempelajarinya.

  13. KEKURANGAN CALL

  14. PANDANGAN SISWA TERHADAP CALL kajian 1 • Program tutorial CALL, tujuhbelasdariduapuluhsiswa/responden (85%) menyatakanbahwasistemtersebutsangatmudahdiduakan. Duadariduapuluhresponden (10%) menyatakanbahwasistemtersebutcukupmudahuntukdigunakan, dansatudariduapuluhresponden (5%) menyatakanbahwasistemtersebutlangsungpadaintinya.

  15. 2) Dari sudutpandangpenempilansistem, delapanbelassiswa (90%) menyatakanbahwa program tersebutmenarik. Saturesponden (5%) melaporkanbahwa program tersebutcukupmenarik, danrespondenlainya (5%) menyatakanbahwa program tersebutbiasa-biasasaja. 3) Dalamstruktur program tutorial CALL, lima belassiswa (75%) menyatakanbahwastuktur program luarbiasa, empat yang lain (20%) menyatakanbagus, dansaturesponden (5%) menyatakan OK.

  16. Hampirserupadenganhasilsebelumnya, sebagianbesarrespondenmenjawabbahwasistemsangatjelasataumenolong ( 17 respondenatau 85%), saturesponden (5%) menyatakancukupjelas, dansisanyaduaresponden (10%) menilai rata-rata. • Secaraumumdapatdiartikanbahwapenggunaansistemtersebutsangatmudah; penampilanataupresentasinyamenarik, isinyajelasdansangatmenolong, sertastuktursistemnyaluarbiasa. Olehkarenaitu, tidakberlebihanuntukmenyatakanbahwasistemtersbutsecarakeseluruhanbagus.

  17. Kajian 2 • Materi yang tertutupdalamsistemhendaknyaditambahkansehinggapenggunadapatbelajaraspekbahasaInggrislainnya, tidakhanyaaspekgramatikalnyasaja. • Seharusnyaterdapatakseslangsungdaribagianindekspadabagiantertentu, sehinggasistemtersebutlebihfungsionaldanberdayaguna. • Metode “pengajaran-terotomatisasioleh program” dimanasuatulatihanataubagianpraktiksebaiknyalangsungmunculsetelah

  18. penjelasanspesifik, bukanpadaakhirsistem. • Bagianlatihanseharusnyadikonstruksidalambentuk “dialog” sehinggapenggunadapatberinteraksisecaraaktifsaatmerekamenggunkakannya. • Konsitensiukurankarakterjudulhendaknyadiperhatikan. • Latarbelaknaglayar, khususnya yang menampilkangambar. • Seharusnyaterdapatpendahuluanuntuksistemnya, dantingkatanbagipengguna yang dituju.

  19. Informasitambahanataupenjelasan yang dimasukkanpadaglosariumhendaknyaditingkatkan. • Seharusnyanomorhalamanataujudulyangbergerakdalamsetiapsistem, khususnyadalamdokumenpembelajaran. • Seiringdengankomentarpositifsiswajugamemberikanreaksinegatifterhadap CALL. Umumnya, reaksinegatifterjadfikarenaketidakmampuanmerekadantidakakrabnyamerekadengankomputer, sedangkankomputernyasendiriberjalansangatlambat.

  20. PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

  21. SEJARAH PERKEMBANGAN • Perkembangan pembelajaran kelas menjadi pembelajaran komputer dimulai sekitar tahun ’50-an dengan munculnya televisi pendidikan. Pada tahun ‘60-an dan ‘70-an, televisi pendidikan berubah menjadi sistem tutorian audio, sistem pembelajaran secara individu, dan bentuk-bentuk lain dari program tutorial. Perkembangan tersebut mencapai titik penting dengan pengenalan pengajaran berbasis komputer (Computer-Based Intruction/CBI) tahun ‘80-an.

  22. Pembelajaranberbasisweb, dikenaljugasebagaipembelajaranjarakjauh (Uzuner, 2009), pembelajaranon-line (Johnson, 2010), pelatihberbasisweb (Olson dan Wisher, 2002) ataupengajaranberbasisweb (Sitzmanet al., 2005) menjadiperhatianutamadalampendidikan. • Pembelajaranberbasisweb, on-line, pelatihanweb, ataupengajaranbebasisweb digunakandengancukupbebasuntukmerujukpadapraktikpengajarandanpembelajaranmenggunakan internet atauworld wide web (www) sebagai media pembelajaran.

  23. PENERAPAN TERKINI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB • Padatahun 1999, National Center for Education Statistics dalamanalisisstatistikjarakjauhnya, menemukanbahwa 82% pendidikantinggiberencanauntukmeningkatkanpenggunaanpengajaran yang diberikanmelaluiweb (web-delivered couses) (Johnson,2001). Sebagaitambahan, diperkirakanbahwa per tahun 2003, sekitar $11, 4 jutadolardihabiskanuntukpelatihan on-line danlebihdari 30% perusahaanpendidikanakandilaksanakansecaraon-line.

  24. KELEBIHAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB • Khan (2001) mendeskripsikanbahwapengajaranberbasiswebdapatmembantupembelajarandiantaranya : 1) Menawarkanakses yang tidakparalelterhadapsumberbelajar. 2) Menyediakanpengalamanbelajar yang terbuka, fleksibel, danterdistribusi, sertamenyediakanpembelajaran yang akrab, interaktif, danefesien.

  25. Fletcher & Dodds (2001) menegaskan hal ini sebagai pembelajaran “kaapanpun dan dimanapun,” sementara pembelajaran ini juga menyediakan “navigasi yang fleksibel,” dengan “konteks yang lebih kaya,” dan “ berpusat pada siswa,” dan “pembelajaran berkonteks sosial.” • Flectcher (1990) menyimpulkan dari hasil kajiannya bahwa pengajaran menggunakan video interaktif lebih efektif dan hemat dibandingkan dengan pengajaran konvensional.

  26. Kruse (2004) merinci bahwa pembelajaran berbasis web memberikan banyak manfaat; 1) Ketersediaan akses kapanpun dan dimanapun di seluruh dunia; 2) Harga perlengkapan yang terjangkau untuk siswa; 3) Memudahkan pelacakan, penilaian, dan pencatatan kehadiran serta prestasi siswa; 4) Menyediakan dukungan materi pelajaran yang dapat disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa; 5) Memudahkan pembaharuan materi.

  27. KEKURANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS WEB • Keterbatasantekniskonfigurasiberbasiswebsepertikecilnya area untukmemutar video, video dengankecepatanrendah, atau ‘lemotnya’ responkarenaberjubelnyapenggunaduniamayadapatmembatasiefektifitasnnya; • Interaksidanunpanbalikpadawebsiteuntukmengajar (Eli-Tigi & Branch, 1997); • Ketiadaansoko guru pedagogi yang kokohuntuk program berbasisweb.

  28. Keberterimaan praktik pedagogis (Fisher, 2000); • Penyempitan bandwidth bagi permintaan siswa, contohnya pemutaran video (Saba, 2000); • Penelitian terdahulu mendemonstrasikan sedikit penurunan dalam pembelajaran dikarenakan penundaan inheren dalam mentransmisikan grafis kompleks pada internet (Wisher & Curnow, 1999).

  29. PERANAN WEB DALAM SITUASI PEMBELAJARAN • Pengajaran model ini mampu menyediakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. • Web, sebagai media potensial untuk pengajaran dan pembelajaran jarak jauh menyediakan fleksibilitas yang tak terpisahkan.

  30. lanjutan • Kahn (2001) menjelaskan ada dua tingkat berbeda pembelajaran berbasis web: 1) Penggunaan mikro 2) Penggunaan makro

  31. lanjut • Galloway (1998) mengidentifikasi tiga tingkatan penggunaan web: 1) Web digunakan untuk memasang materi yang pembelajaran dengan sedikit atau tidak menggunakan pengajaran on-line. 2) Web digunakan sebagai medium pengajaran. 3) Pembelajaran yang ditawarkan sepenuhnya on-line.

More Related