1 / 67

Manajemen Keuangan & akuNTANSI

Manajemen Keuangan & akuNTANSI. Selalu ingat Fungsi-fungsi Manajemen Yang Paling Simple. P lanning O rganizing A ctuating C ontroling. Planning Adanya Master Plan Adanya Corporate Plan Adanya Busines Plan Tersusunnya RKAP Organizing Struktur Organisasi Ramping dan Multi fungsi SOP

brendy
Download Presentation

Manajemen Keuangan & akuNTANSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ManajemenKeuangan& akuNTANSI

  2. Selalu ingat Fungsi-fungsi Manajemen Yang Paling Simple Planning Organizing Actuating Controling

  3. Planning • Adanya Master Plan • Adanya Corporate Plan • Adanya Busines Plan • Tersusunnya RKAP • Organizing • Struktur Organisasi Ramping dan Multi fungsi • SOP • Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan Kepegawaian

  4. Actuating • Manajemen Sumber Daya Manusia • Pembentukan Tim Pelaksana untuk Kegiatan – kegiatan yang penting • Pemberian Tunjangan-tunjangan : • Tunjangan Disiplin • Tunjangan Kinerja • Tunjangan Humas • Controling • SPI dan Pengawasan Melekat • Adanya Tim Pemeriksa Pekerjaan • Pengawas Pekerjaan

  5. “Kesuksesanseseorangdipengaruhioleh : • Knowledge • Skill • Attitude • 20 % = knowledge + skill • 80 % = attitude

  6. NilaiDasarHatiNurani • Jujur • Bertanggung Jawab • Disiplin • Visioner • Kerjasama • Adil • Peduli

  7. PEMIMPIN YANG BAIK • Harus dicintai  Pandai menjalin hubungan • Harus dipercaya  Integritas / Kejujuran • Harus Bisa Diikuti  Harus suka menolong • Harus Bisa Mengkader  Pandai Membimbing • Pemimpin Abadi  Representasi Hati

  8. KAIZEN • Buang yang jelek • Ambil yang baik • Ciptakan yang baru

  9. MelaksanakanPerencanaanKeuangan

  10. TEAM ANGGARAN DIREKSI BADAN PENGAWAS Standarisasi harga SEMUA SUB SIE UNIT - UNIT Alur Pembuatan Anggaran SUB SIE PERC. KEU BUPATI

  11. Alur Pembuatan Anggaran Perusahaan PDAM Klaten Sub Sie Perencanaan Keuangan , bulan Mei mulai survey harga barang serta melihat dari nota – nota pembelian untuk membuat Standarisasi Harga Barang dan Jasa bekerja sama dengan Sub Sie Perenc. tehnik untuk dasar pembuatan RKAP . Awal bulan Juni Sub Sie Perencanaan Keuangan membagikan blangko RKAP ( Blangko kosong sesuai RKAP tahun sebelumnya bila ada kurang/lebih dapat ditambahkan) ke semua Sub Seksi dan Unit unit yang ada, dan pengisiannya melihat kondisi Existing th. Berjalan, dengan jadwal pengumpulan kembali RKAP tersebut pada bulan Juli. Setelah semua masuk kembali ke Sub Seksi Perencanaan Keuangan , data tersebut kita masukkan se- suai data masing-masing . ( waktu ± 1 bulan ) Setelah masuk menjadi Draf awal murni Bulan Juli Team Anggaran rapat membahas RABOP per Seksi / Unit ,expose didepan Direksi mempertanggung jawabkan RABOP yang telah dibuat antara lain rencana sambungan baru yang dikaitkan dengan besarnya investasi ( Air baku dan pelengkapnya , jaringan termasuk dengan wilayah yang mau dikembangkan, ajuan Inventaris yang dianggarkan dikonfirmasikan dengan inventaris yang masih ada, Biaya2 operasi dan pemeliharaan ) setelah selesai menjadi Draf RKAP kedua.

  12. Draf kedua selesai kita rapat dengan Direksi ( bulan Agustus ) beberapa kali, apabila draf tersebut masih ada perbaikan kita perbaiki dan setelah kita perbaiki dan disetujui Direksi RKAP Draf sementara selesai. Langkah selanjutnya Direksi bersama Team Anggaran mengadakan rapat dengan Badan Pengawas PDAM Klaten ( Oktober ) untuk membahas Draf RKAPsementara , dimana biasanya dalam rapat dengan Badan Pengawas ada masukan2 dan saran pendapat untuk dimasukkan RKAP th. Yang bersangkutan . Dari hasil rapat dengan Badan Pengawas kita perbaiki RKAP yang dibahas menjadi RKAP .Dan selanjutnya untuk dapat disetujui oleh Badan Pengawas dan selanjutnya dimintakan pengesahan oleh Bupati ( Oktober ). Setelah disahkan oleh Bupati RKAP kembali ke PDAM Klaten, untuk selanjutnya dijadikan pedoman kerja pada tahun yang bersangkutan. Langkah selanjutnya Sub Seksi Perencanaan Keuangan membagikan RKAP masing–masing Sub Seksi dan Unit – unit yang telah disetujui Bupati dan dijadikan pedoman untuk tahun berjalan. Untuk selanjutnya setiap Tri Wulan Sub Seksi Perencanaan Keuangan mengadakan evaluasi anggaran dengan Team Anggaran , dan minimal setahun dua kali juga mengadakan rapat evaluasi dengan Badan Pengawas

  13. FungsiManajemenKeuangan • Untukmengelolaarusdanaygmasukmaupunkeluar, darisuatuperusahaanseefisiendanseefektifmungkin. - fungsipenggunaandana (allocation of funds) - fungsimendapatkandana (raising of funds)

  14. A. LaporanKeuangan • Laporankeuanganmerupakanhasilakuntansi. • Laporan yang digunakanuntukmemaparkan status finansialperusahaanadl : - Neraca (Balance sheet) - Laporanrugi-laba (Income statement) - Laporanalirankas (Cash flow statement)

  15. A.1. NERACA Tujuan : menunjukkanposisikeuangansuatuperusahaan, pd suatutanggaltertentu. Neraca hrs selaluseimbang, dinyatakan dg persamaan : AKTIVA = KEWAJIBAN

  16. A.1. NERACA • Aktiva ( asset) ~ Aktivalancar ~ Aktivatetap Total harta = Aktivatetap + Aktivalancar

  17. A.1. NERACA • Utang • Utanglancar • Utangjangkapanjang Utang = Utanglancar + Utangjangkapanjang • Modal Modal = Modal Saham + Labaygditahan

  18. KeterbatasanNeraca : • Neracatdkmencerminkannilaiygtengahberlaku, krnparaakuntanmenerapkanbiaya-biayahistoris pd landasanperhitungan & pelaporannilai-nilaiaktiva-pasiva • Padatingkattertentu, perhitungandilakukansecarakira-kira (tdkpasti) • Depresiasidiperhitungkantetapiapresiasidiabaikan • Banyakhalygmemilikinilaifinansialtdkdimasukkan, seperti SDM.

  19. A.2. LAPORAN RUGI-LABA • Laporanrugilapamerupakanringkasandaripendapatanygditerimaperusahaan, ygdiimbangi dg biaya-biayaoperasionalygterjadibarang-barang / jasaterjualpadawaktuygsama. • Merupakanupayautkmengukurhasilbersihygdihasilkanoperasiperusahaanselamaselangwaktutertentu, bisaselamatiga (3) bulanatausatutahun.

  20. 2. LAPORAN RUGI-LABA PrinsipUmumLaporanRugi-Laba : • Bagianpertama, menunjukkanpenghasilanygdiperolehdariusahapokokperusahaan • Bagiankedua, menunjukkanbiaya-biayaoperasional • Bagianketiga, menunjukkanhasil-hasil yang diperolehdiluaroperasipokokperusahaan, diikutibiaya-biayaygterjadi • Bagiankeempat, menunjukkanlaba / rugiyginsidentilsehinggadiperolehlababersihsebelumpajakpendapatan.

  21. A.3. LABA BERSIH dan CASH FLOW PerbedaanantaraLaba, Rugidan Cash Flow

  22. Rasio-RasioKeuangan • Likuiditas • Hutang • Efisiensi • Profitabilitas • Nilai Dasar

  23. B.1 RasioLikuiditas • RasioLikuiditasmengukurkemampuansuatuperusahaanutkmemenuhihutang-hutanglancarygharusdibayar. • Dapatkahperusahaanmembayartagihan-tagihanlancarnya? RasioLikuiditasmencakup : • RasioLancar • Quick Ratio • Rasio Modal Kerja

  24. RasioLancar MerupakanRasioygsering kali dipakaiutkmengukurLikuiditas, RasioinimerupakanrasioantaraAktivaLancar dg HutangLancar. • Quick Ratio • Rasio Modal Kerja

  25. MelaksanakanAkuntansiKeuangan

  26. KebutuhanPenerimaan • Seberapa besar kebutuhan penerimaan yang dibutuhkan perusahaan air minum • Pendekatan biaya : Utilitas harus menentukan biaya pelayanan • Dua cara pendekatan yang biasa digunakan : • Pendekatan Utilitas • Pendekatan Kebutuhan Kas

  27. Kebutuhan Penerimaan • Dua Kategori Utama : • Biaya Operasional dan Perawatan (OM) • Biaya-biaya rutin atau berkala yang timbul dalam penyediaan pelayanan saat ini • Kebutuhan-kebutuhan Modal • Peralatan atau fasilitas yang memberikan manfaat lebih dari satu tahun

  28. Pendekatan Utilitas • Pendekatan ini umumnya digunakan jika pemerintah bertanggung jawab di dalam mengesahkan tarif air untuk suatu perusahaan penyedia air swasta • Metode mengijinkan untuk memperoleh keuntungan • Membolehkan utilitas untuk menutup biaya operasional dan kebutuhan modal sebagimana ditetapkan oleh prinsip-prinsip umum sistem akuntansi • Berdasarkan atas pendekatan perolehan akunting

  29. Tinjauan Pendekatan Utilitas • Utilitas dibolehkan untuk memperoleh pengembalian atas modal yang diinvestasikan • Kebutuhan-kebutuhan penerimaan dihitung untuk suatu tahun dasar histori • Pengembalian dikalkulasikan dengan menerapkan suatu tingkat pengembalian yang diijinkan atas suatu tarif dasar. • Tingkat pengembalian merupakan gabungan dari “biaya hutang” dan biaya modal

  30. Pendekatan Utilitas • RR = OM+D+T+r*B • RR : Kebutuhan penerimaan • OM : Biaya Operasional dan Pemeliharaan • D : Depresiasi • T : Pajak • R : Tingkat Pengembalian • B : Tarif Dasar

  31. Contoh Pendekatan Utilitas • Biaya operasional dan pemeliharaan selama satu tahun diperkirakan 25 Milyar • Pajak perusahaan selama satu tahun diperkirakan 5 Milyar • Barang-barang Pokok (perlengkapan dan fasilitas pengolahan) sebesar 100 Milyar • Tingkat pengembalian yang wajar atas barang yang diinvestasikan untuk perusahaan adalah 10% • Rate base perusahaan saat ini akan didepresiasikan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun

  32. Contoh Pendekatan Utilitas, Kalkulasikan Kebutuhan Penerimaan Perusahaan • Rincian Jumlah • Biaya OM Rp. 25 M • Depresiasi Rp. 5 M • Pajak Rp. 5 M • Keuntungan = Tk Keuntungan * Tarif Dasar Rp. 10 M • Kebutuhan Penerimaan Rp. 45 M

  33. Pendekatan Kebutuhan Kas • Perkiraan kebutuhan anggaran tunai digunakan sebagai dasar untuk penentuan tarif • Beberapa kebutuhan-kebutuhan modal secara tipikal dimasukkan di dalam kebutuhan penerimaan sebagai berikut : • Membayar hutang (poko dan bunga) • Modal • Kontribusi untuk dana cadangan • Barang-barang modal yang besar biasanya dimasukkan dengan penerbitan surat berharga atau penggunaan dana cadangan

  34. Contoh Pendekatan Kebutuhan Kas • Biaya operasional dan pemeliharaan selama satu tahun diperkirakan 25 Milyar • Pajak perusahaan selama satu tahun diperkirakan 5 Milyar • Bunga pinjaman dan pokok sampai setahun kedepan sebesar 3,5 Milyar dan 9,5 Milyar • Perusahaan mengharapkan dapat mngadakan barang modal skala kecil dari dana 1 Milyar tanpa pinjaman • Perusahaan merencanakan untuk melakukan kontribusi dalam rangka mencadangkan uang bagi penggantian peralatan dimasa datang sebesar Rp. 800 juta, untuk perluasan Rp. 600 juta, untuk pembayaran obligasi dimasa datang Rp. 500 juta dan tujuan stabilisasi Rp 600 juta

  35. ContohPendekatanKebutuhanKas: • Biaya operasional dan pemeliharaan 25 M • Pajak 5 M • Bunga pinjaman 3,5 M • Pokok pinjaman 9,5 M • Modal 2 M • Kontribusi dana cadangan 0,8 M • Kontribusi dana cadangan 0,6 M • Kontribusi dana cadangan 0,5 M • Kontribusi dana cadangan 0,6 M • Kebutuhan Penerimaan 47,5 M

  36. Perbedaan Pokok Pendekatan Utilitas dan Kebutuhan Kas KEB. KAS UTILITAS • Biaya operasional dan pemeliharaan 25 M 25 M • Pajak 5 M 5 M • Depresiasi 5 M • Bunga pinjaman 3,5 M • Pokok pinjaman 9,5 M • Keuntungan yang layak 10 M • Modal 2 M • Kontribusi dana cadangan 0,8 M • Kontribusi dana cadangan 0,6 M • Kontribusi dana cadangan 0,5 M • Kontribusi dana cadangan 0,6 M • Kebutuhan Penerimaan 47,5 M 45,0 M

  37. PENYUSUTAN Aktiva Tetap (Fixed Assets) yang merupakan aktiva berwujud yang digunakan dalam perusahaan yang sifatnya permanen atau relatif tetap, meliputi peralatan, mesin, bangunan secara bertahap menyusut atau kemampuan kegunaannya akan semakin berkurang dengan berlalunya waktu.

  38. 1. SIFAT PENYUSUTAN Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat dibagi 2 kategori : • Penyusutan Fisik, yang mencakup keusangan karena pemakaian dan keausan karena gerakan elemen-elemen. • Penyusutan Fungsional, yang meliputi ketidaklayakan (inadequency) dan ketinggalan jaman (obsolescence)

  39. Akuntansi Penyusutan Faktor yang mempengaruhi beban penyusutan periodik : • Harga pokok semula • Nilai residu • Umur manfaat aktiva tersebut.

  40. Harga pokok awal Nilai Residu Harga Pokok Yang Dapat Disusutkan Hubunga antara ke 3 faktor ini dengan beban penysutan periodik disajikan dalam diagram berikut : Beban Penyusutan Periodik Umur Manfaat

  41. METODE PERHITUNGAN PENYUSUTAN a.Metode Garis Lurus (Straight – Line Method) • Metode Unit Produksi (Units-of-Production Method) • Metode saldo – Menurun (Declining Balance Method) • Metode Jumlah angka Tahun (Sum of the years digits method)

  42. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) Metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aktiva tersebut. Misal, harga perolehan aktiva yang dapat disusutkan sebesar 16.000, nilai residu ditaksir sebesar 1.000 dan estimasi umur selama 5 tahun. 16.000 – 1.000 = 3.000 / tahun 5

  43. Metode Unit Produksi ( Units-of-Production Method) Metode unit produksi menghasilkan beban penyusutan yang berbeda-beda menurut jumlah penggunaan aktiva Misal, sebuah mesin dengan harga perolehan sebesar 16.000 dan estimasi nilai residu 1.000 diharpakan memiliki umur selama 10.000 jam mesin. Jadi penyusutan per unit untuk satu jam mesin dihitung sbb: 16.000 – 1.000 = 1,50 / jam mesin 10.000

  44. Metode Saldo Menurun ( Declining Balance Method) Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan Periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi Aktiva itu.

  45. Metode Jumlah Angka Tahun ( Sum of the Years Digits Method) Metode jumlah angka tahun memberikan hasil yang sama seperti yang dihasilkan metode saldo menurun.

  46. Perbandingan Metode-Metode penyusutan • Pembebanan sama selama umur aktiva: • Metode garis lurus dan • Metode unit produksi • Pembebanan tidak sama (menurun) atau dipercepat: • Metode saldo menurun • Metode jumlah angka

  47. AKTIVA TETAP DAN PENYUSUTAN Aktiva tetap dinilai dengan harga perolehan, harga belinya termasuk semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan aktiva tetap siap digunakan, sedang untuk perhitungan penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Nomor 7 tahun 1983 jo. UU No. 10 tahun 1994, telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang No. 17 tahun 2000 secara rinci diatur dalam surat edaran Dirjen Pajak Nomor: SE-07/PJ.42/2002 tanggal 8 Mei 2002.

  48. RETURN ON INVESTMENT Terdapat dua kelompok kriteria penilaian : • Kelompok pertama tidak memperhitungkan faktor waktu terhadap nilai uang, seperti : • Pay Back Period (Periode Pengembalian) • Return on Investment (ROi, Pengembalian atas Investasi) • Kelompok kedua mengikuti konsep ekivalen dengan memberikan bobot kuantitatip faktor waktu terhadap nilai uang • Net Present Value (NPV, Nilai sekarang Neto) • Internal Rate of Return (IRR, Arus Pengembalian Internal) • Index Profitabilitas.

  49. KRITERIA EVALUASI YANG TIDAK MEMPERHATIKAN NILAI WAKTU UANG • Pay Back Period ( Periode Pengembalian) Diartikan sebagai jangka waktu yang diperlukan untuk megembalikan modal suatu investasi dari aliran kas bersih per tahun. • Aliran Kas Tahunan dengan Jumlah tetap • Aliran Kas Tahunan dengan Jumlah Tidak Tetap • Keuntungan dan Keterbatasan Keuntungan : - Sederhana - Berlaku seperti indeksi resiko bagi investor Keterbatasan : - Tdk memberikan gambaran situasi aliran kas stlh periode pengembalian selesai - Tdk mempertimbangkan nilai waktu dari uang - Tdk memberikan indikasi profitabilitas

  50. Return On Invesment( Pengembalian atas Ivestasi) Adalah perbandingan antara pemasukan (income) per tahun dengan dana investasi. Keunggulandan Keterbatasan Keunggulan ROI: • Mudah dipahami dan mudah perhitungannya • Menjangkau seluruh umur investasi Keterbatasan ROI: • Tdk menunjukkan profil laba thdp waktu • Tdk mempertimbangkan nilai waktu dari uang ROI = Pemasukan X 100 % Investasi

More Related