1 / 27

Pertemuan 14 Pengantar ke Mesin Turing

Pertemuan 14 Pengantar ke Mesin Turing. Teori Bahasa dan Otomata (KOM 208) SKS: 3(3-0). TIK, Subtopik dan Waktu Penyajian. Tinjauan Instruksional Khusus : Mahasiswa akan dapat menjelaskan cara kerja mesin turing. Subtopik : Notasi untuk mesin turing Diagram transisi dari mesin turing

brady-baird
Download Presentation

Pertemuan 14 Pengantar ke Mesin Turing

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan 14Pengantar ke Mesin Turing Teori Bahasa dan Otomata (KOM208) SKS: 3(3-0)

  2. TIK, Subtopik dan Waktu Penyajian • Tinjauan Instruksional Khusus: • Mahasiswa akan dapat menjelaskan cara kerja mesin turing. • Subtopik: • Notasi untuk mesin turing • Diagram transisi dari mesin turing • Bahasa dari mesin turing • Waktu penyajian: 1 x 150 menit

  3. Pendahuluan • Mesin Turing adalah model yang sangat sederhana dari komputer. • Secara esensial, mesin Turing adalah sebuah finiteautomaton yang miliki sebuah tape tunggal dengan panjang tak terhingga yang dapat membaca dan menulis data. • Mesin Turing menggunakan notasi seperti ID-ID pada PDA untuk menyatakan konfigurasi dari komputasinya.

  4. B B X1 X2 Xi Xn B B … Finite Control Pendahuluan • Stack pada PDA memiliki keterbatasan akses. • Elemen yang dapat diakses hanya elemen yang ada pada top stack. • Pada Mesin Turing, memori akan berupa suatu tape yang pada dasarnya merupakan array dari sel-sel penyimpanan. • Visualisasi dari sebuah mesin Turing diberikan oleh gambar berikut:

  5. Pendahuluan • Mesin terdiri dari sebuah finite control, yang dapat berada dalam sebuah himpunan berhingga dari state. • Terdapat sebuah tape yang dibagi ke dalam kotak-kotak atau sel-sel. • Setiap sel dapat menampung sebuah dari sejumlah berhingga dari simbol. • Pada awalnya, input yang merupakan string dari simbol dengan panjang berhingga dipilih dari input alphabet, ditempatkan pada tape.

  6. Pendahuluan • Sel-sel tape yang lain, perluasan secara infinite ke kiri dan ke kanan, pada awalnya menampung simbol khusus yang dinamakan blank. • Blank bukan sebuah input symbol, dan mungkin terdapat simbol tape yang lain disamping input symbol dan blank. • Terdapat sebuah tape head yang selalu ditempatkan pada salah satu dari sel-sel tape. • Mesin turing dikatakan men-scan sel tersebut. Pada awalnya, tapehead berada pada sel paling kiri yang menampung input.

  7. Pergerakan mesin Turing • Sebuah pergerakan mesin Turing adalah sebuah fungsi dari state dari finite control dan tape symbol yang di-scan. • Dalam satu pergerakan, mesin Turing akan: • Merubah state. Nextstate dapat sama dengan currentstate. • Menulis sebuah tape symbol dalam sel yang di-scan. Tape symbol ini mengganti symbol apapun yang ada dalam sel tersebut. Secara opsional, simbol yang dituliskan dapat sama dengan simbol yang sekarang ada dalam tape. • Memindahkan tapehead ke kiri atau ke kanan.

  8. Notasi formal Mesin Turing Mesin Turing dijelaskan oleh 7-tuple: M = (Q, , , , q0, B, F) Komponen-komponennya adalah: • Q: Himpunan berhingga dari state dari finite control. • : himpunan berhingga dari simbol-simbol input. • : Himpunan dari tape symbol.  merupakan subset dari .

  9. Notasi formal Mesin Turing • : Fungsi transisi. Argumen (q, X) adalah sebuah state q dan sebuah tape symbol X. Nilai dari (q, X), jika nilai tersebut didefinisikan, adalah triple (p, Y, D), dimana: • p adalah nextstate dalam Q • Y adalah simbol, dalam , ditulis dalam sel yang sedang di-scan, menggantikan simbol apapun yang ada dalam sel tersebut. • D adalah arah, berupa L atau R, berturut-turut menyatakan left atau right, dan menyatakan arah dimana head bergerak.

  10. Notasi formal Mesin Turing • q0: start state, sebuah anggota dari Q, dimana pada saat awal finite control ditemukan. • B: simbol blank. Simbol ini ada dalam  tapi tidak dalam , yaitu B bukan sebuah simbol input. • F: himpunan dari final state, subset dari Q.

  11. Deskripsi Instantaneous (ID) untuk Mesin Turing • ID digunakan untuk mengetahui apa yang mesin Turing kerjakan. ID direpresentasikan oleh string X1X2X3… Xi-1qXiXi+1 … Xn, dimana: • q adalah state dari TM • Tape head men-scan simbol ke-i dari kiri. • X1X2 …Xn adalah bagian dari tape di antara nonblank pada sel paling kiri dan paling kanan. • Pergerakan TM M = (Q, , , , q0, B, F) dinyatakan oleh notasi ├ atau ├. ├*M atau ├* digunakan untuk menunjukkan nol, satu atau lebih pergerakan dari TM.

  12. ID untuk Mesin Turing • Anggap (q, Xi) = (p, Y, L), yaitu pergerakan selanjutnya adalah ke kiri. Maka X1X2… Xi-1qXiXi+1 … Xn ├ X1X2… Xi-2pXi-1 YXi+1 … Xn • Pergerakan ini menyatakan perubahan ke state p. • Tapehead sekarang diposisikan di sel i-1.

  13. ID untuk Mesin Turing • Jika i = n dan Y = B maka simbol B yang ditulis pada Xn berhubungan dengan urutan tak hingga dari blank-blank yang mengikuti dan tidak muncul dalam ID selanjutnya. Dengan demikian • X1X2 ...Xn-1 q Xn├ X1X2… Xn-2p Xn-1

  14. ID untuk Mesin Turing • Terdapat dua pengecualian: • Jika i=1, maka M bergerak ke blank ke bagian kiri dari X1. Dalam kasus ini, qX1X2 ...Xn├ pBYX2… Xn • Jika i = n dan Y = B maka simbol B yang ditulis pada Xn berhubungan dengan urutan tak hingga dari blank-blank yang mengikuti dan tidak muncul dalam ID selanjutnya. Dengan demikian X1X2 ...Xn-1 q Xn├ X1X2… Xn-2p Xn-1

  15. ID untuk Mesin Turing • Anggap (q, Xi) = (p, Y, R), yaitu pergerakan selanjutnya adalah ke kanan. Maka X1X2… Xi-1qXiXi+1 … Xn ├ X1X2… Xi-1 YpXi+1 … Xn • Tapehead telah bergerak ke sel i+1. Terdapat dua pengecualian: • Jika i = n, maka sel ke-i+1 menampung sebuah blank, dan sel tersebut bukan bagian dari ID sebelumnya. Dengan demikian X1X2 ... Xn-1 qXn├ X1 X2… Xn-1YpB • Jika i = 1 dan Y = B maka simbol B yang ditulis pada X1 berhubungan dengan urutan tak hingga dari blank-blank dan tidak muncul dalam ID selanjutnya. Dengan demikian qX1X2 ...Xn├ pX2… Xn

  16. Contoh 1 • Diberikan TM yang menerima bahasa {0n1n | n1}. M = ({q0, q1, q2, q3, q4}, {0, 1},{0, 1, X, Y, B}, , q0, B, {q4}) Fungsi transisi  diberikan sebagai berikut:

  17. Contoh 1 (lanjutan) • Misalkan mesin Turing M diberi masukan 0011. Pada keadaan awal, mesin Turing M berada dalam state q0, men-scan 0 yang pertama, yaitu ID M awal adalah q00011. • Urutan pergerakan M adalah: q00011├ Xq1011├ X0q111├ Xq20Y1├ q2X0Y1├ Xq00Y1├ XXq1Y1 ├ XXYq11├ XXq2YY├ Xq2XYY ├ XXq0YY├ XXYq3Y├ XXYYq3B├ XXYYBq4B

  18. Contoh 1 (lanjutan) • Contoh pergerakan yang lain diberikan input 0010. • Urutan pergerakan M adalah: q00010├ Xq1010├ X0q110├ Xq20Y0├ q2X0Y0├ Xq00Y0├ XXq1Y0├ XXYq10├ XXY0q1B • Dalam state q1, M tidak memiliki pergerakan pada tape symbol B. • Dengan demikian M tidak menerima input yang diberikan.

  19. Diagram Transisi untuk Mesin Turing • Diagram transisi terdiri dari sebuah himpunan dari node-node yang menyatakan state-state dari Mesin Turing • sebuah arc dari state q ke state p diberi label oleh satu atau lebih item dengan bentuk X/Y D, dimana X dan Y adalah tape symbol, dan D adalah arah, kiri (L) atau kanan (R). • Bahwa bila (q, X) = (p, Y, D) diperoleh label X/Y D pada arc dari q ke p.

  20. Diagram Transisi untuk Mesin Turing • Dalam diagram arah D dinyatakan dengan tanda  untuk “left” dan  untuk “right”. • Start state ditandai dengan kata “start” dan sebuah panah yang masuk ke dalam state tersebut. • Finalstate ditandai dengan putaran ganda.

  21. Diagram transisi Mesin Turing pada Contoh 1:

  22. Contoh 2 • Mesin Turing berikut menghitungan fungsi , yang dinamakan monus atau propersubstraction. • Fungsi ini didefinisikan oleh mn = max(m  n, 0). Bahwa, mn = m  n jika m  n dan 0 jika m < n. • Mesin Turing yang melakukan operasi ini adalah M = ({q0, q1, ... , q6}, {0, 1}, {0, 1, B}, , q0, B)

  23. Aturan untuk fungsi transisi :

  24. Diagram transisi dari mesin Turing M:

  25. Bahasa dari Mesin Turing, Mesin Turing dan Halting Misalkan M = (Q, , , , q0, B, F) adalah mesin Turing. Maka L(M) adalah himpunan dari string-string w dalam * sedemikian sehingga q0w p untuk suatu state p dalam F dan string tape dan . Mesin Turing dan Halting: • Notasi acceptance lain yang sering digunakan dalam mesin Turing adalah acceptance byhalting. • Mesin Turing dikatakan halt jika mesin tersebut masuk ke sebuah state q, men-scan simbol tape X, dan tidak ada pergerakan dalam kasus ini; yaitu (q, X) tidak didefinisikan.

  26. Contoh 3 • Mesin Turing dalam Contoh 2 tidak dirancang untuk menerima sebuah bahasa, tetapi sebagai komputasi fungsi aritmatika. • Perhatikan bahwa M halt pada semua string dari para 0 dan para 1, karena apapun yang ditemukan M pada tape-nya, M akan mengganti kelompok kedua dari para 0 • Jika m dapat menemukan grup tersebut, berlawanan dengan grup pertama dari para 0, dan dengan demikian M mencapai state q6 dan halt.

  27. Daftar Pustaka • John E. Hopcroft, Rajeev Motwani, Jeffrey D. Ullman. 2001. Introduction to Automata Theory, Languange, and Computation. Edisi ke-2. Addison-Wesley

More Related