1 / 24

ANGGARAN FLEKSIBEL (VARIABLE BUDGET) Pertemuan ke-11

ANGGARAN FLEKSIBEL (VARIABLE BUDGET) Pertemuan ke-11. Matakuliah : F0262/Penganggaran Tahun : 2 0 0 5. Anggaran Biaya Fleksibel = Anggaran Variabel Budget Biaya Flesibel Flexible Budget Sliding Budget Step Budget Expense Formula Budget Expense Control Budget. Pengertian :.

bina
Download Presentation

ANGGARAN FLEKSIBEL (VARIABLE BUDGET) Pertemuan ke-11

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANGGARAN FLEKSIBEL(VARIABLE BUDGET)Pertemuan ke-11 Matakuliah : F0262/Penganggaran Tahun : 2 0 0 5

  2. Anggaran Biaya Fleksibel = • Anggaran Variabel • Budget Biaya Flesibel • Flexible Budget • Sliding Budget • Step Budget • Expense Formula Budget • Expense Control Budget

  3. Pengertian : Anggaran Biaya Fleksibel : • Adalah skedul biaya yang menunjukan bagaimana masing-masing biaya akan berubah dengan perubahan volume, output atau aktivitas. • Dengan demikian , Anggaran Fleksibel menyatakan hubungan antara volume dan biaya dalam suatu relevant range volume yang terbatas

  4. Fungsi Anggaran Biaya Fleksibel • Memberikan rencana biaya untuk penyusun- an rencana laba taktis • Memberikan rencana biaya yang disesuaikan fengan output aktual untuk membandingkan dengan biaya akrual pada laporan pelaksana an periodik. Tujuan Utama Pendekatan Variabel Bidget : Secara khusus mengidentifisir bagaimana dan seberapa jauh masing-2 elemen biaya dalam suatu pusat pertang gung jawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertang gung jawaban

  5. Kegunaan Anggaran Biaya Fleksibel Tujuan utama dari Anggaran Fleksibel adalah untuk : Meningkatkan pengendalian pengeluaran. Dengan demikian kita bisa mengenali 3(tiga) kegunaan yang spesifik dari Anggaran Fleksibel, yaitu : 1. Untuk memudahkan persiapan Anggaran Flesibel bagi Pusat Pertanggung jawaban untuk dicantumkan dalam Rencana LabaTaktis 2. Menyajikan sasaran-2 yang jelas dari pengeluaran bagi para manajer di Pusat Pertanggungjawaban selama periode yang tercakup dalam kerangka rencana laba. 3. Menyuguhkan jumlah-2 Anggaran Pengeluaran yang disesuaikan dengan aktivitas aktual untuk perbandingan-2 (terhadap pengeluaran aktual) dalam Laporan Kinerja bulanan

  6. Angaran Fleksibel dapat diterapkan dalam semua fungsi perusahaan (Produksi, Penjualan dan Administratif) dan lebih sering digunakan dalam Pusat tanggungjawab pada fungsi produksi, karena : • Operasional cenderung berulang • Terdapat pengeluaran-2 heterogen yang sangat besar • Keluaran atau aktivitas dapat diukur secara realisitis

  7. Konsep Anggaran Biaya Fleksibel Konsep Dasar : Adalah bahwa semua biaya terjadi karena : • Lintasan Waktu, • Keluaran/output atau kegiatan produksi, atau • Kombinasi antara waktu dan output atau kegiatan Jika konsep ini berlaku bagi perusahaan, biaya-2 dapat diformulasikan secara matematis untuk perencanaan dan pengendalian. Aplikasi konsep ini, berarti bahwa : • Biaya-biaya dapat diidentifikasi sebagai komponen tetap dan variabel dalam kaitannya dengan output atau kegiatan produksi • Biaya-biaya harus dikaitkan dengan output atau kegiatan produksi • Outpout atau kegiatan produksi harus dapat diukur • Formula Anggaran Biaya Fleksibel harus dikaitkan dengan waktu dan relevant range (jangkauan) output atau kefgiatan produksi tertentu • Untuk tujuan prencanaan dan poengendalian setiap Anggaran Biaya Flek- sibel harus disusun menurut Pusat Pertanggungjawaban masing-masing

  8. Klasifikasi Biaya yang Sesuai dengan Konsep Anggaran Biaya Fleksibel Biaya Tetap (Fixed Cost) • Adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahannya output atau kegiatan produksi. • Biaya ini timbul karena lewatnya waktu, sehingga sering disebut time cost. • Jumlah biaya ini akan tetap dalam jangka pendek dan dalam jangkauan kegiatan yang relevan • Biaya ini juga timbul karena pemilikan aktiva dan faktor-2 produksi lainnya yang akan digunakan untuk proses produk si, sehingga biaya ini sering disebut capacity Cost Dua jenis utama Biaya Tetap, yaitu : 1. Biaya Tetap karena keputusan manajemen sebelumnya (misal : Penyusutan, pajak, asuransi) 2. Biaya Tetap karena keputusan manajemen jangka pendek (misal : gaji, pengeluaran untuk iklan dan pengeluaran untuk penelitian)

  9. Karekateristik utama yang diperlukan dalam menentukan rumusan praktis Biaya Tetap : Hubungan dengan output kegiatan (relationship to output activity) Biaya tetap muncul karena adanya kapasitas untuk produksi atau untuk melaksanakan kegiatan Jangkauan relevan (relevant range) Biaya tetap harus dihubungkan dengan jangkauan relevan kegiatan-2 perusahaan. Biaya waktu (time cost) Karena biaya tetap muncul dengan lewatnya waktu, maka jumlah biaya tetap harus dikaitkan dengan suatu periode waktu terten - tu. Untuk tujuan budget, biaya ini harus dikaitkan dengan periode akuntansi Kebijakan Manajemen (management regulated) Beberapa biaya tetap tergan - tung pada keputusan-2 manajemen demikian pula perubahannya Tetap secara total, tetapi variabel perunit (fixed in total, but variable per unit) Tetap jumlahnya pada periode tertentu., namun dari jumlah unit yang dihasil kan terdapat efek variabel per unit. Asumsi Biaya tetap Rp 9.600 dalam jang - kauan relevan 800 s/d 1.200 unit, tetapi akan berubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Penerapan praktis (practical application) Pertimbangan praktis tidak menuntut biaya tetap akan mutlak tetap, dalam panerapan sekedar untuk tujuan praktis

  10. Rumusan Biaya Variabel : • Adalah Biaya yang cenderung berubah secara proporsional dengan perubahan output atau kegiatan • Merupakan biaya kegiatan (activity cost) • Tidak akan muncul jika tidak ada kegiatan sama sekali. • Meningkat atau menurun secara langsung dengan perubahan output . Oleh karena itu, jika output naik 2 kali, biaya ini juga akan naik 2 kali Jika output turun 10% biaya ini akan turun 10% Karekateristik utama yang diperlukan dalam menentukan rumusan praktis Biaya Tetap : Hubungan secara proporsional dengan output kegiatan (proporsionally related to activity) Biaya ini berubah secara proporsional dengan output atau kegiatan produksi dan tidak berubah karena lewatnya waktu Jangkauan relevan (relevant range) Biaya ini harus dihubungkan dengan kegi- atan dalam jangkauan relevan kegiatan operasi.

  11. Biaya kegiatan (activity cost) Karena biaya ini berfluktuasi secara proporsional dengan perubahan output atau kegiatan, maka penting sekali untuk memilih alat ukur kegiatan. Untuk perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk, maka ukuran usaha bersama (common measure of effort) seperti jam kerja langsung, jam mesin langsung sebaiknya digunakan. Ukuran output atau kegiatan yang dipilih umumnya disebut sebagai activity base Kebijakan Manajemen (management regulated) Sebagain besar biaya ini dipengaruhi oleh kebijakan manajemen. Misal, manajemen memutuskan untuk menggunakan bahan baku yang lebih murah dari pada yang biasa digunakan untuk mengurangi biaya variabel Variabel secara total, tetapi tetap per unit (variable in total, but fixed per unit) Biaya ini adalah variabel jika dikaitkan dengan output, namun jika dilihat sebagai biaya perunit, biaya ini akan konstan. Asumsi Biaya Variabel sebesar Rp 4.000,- Jika 800 unit diproduksi, biaya variabel per-unit Rp. 5,- namun jika diproduksi 1.200 unit (naik 50%) maka biaya variabel menjadi Rp 6.000,- (meningkat 50%) Sedang Biaya Variabel per-unit tetap Rp. 5.- Pertimbangan praktis (practical considerations) Dalam penerapan biaya ini tidak mutlak variabel. Biaya akan tetap dalam jangkauan relevan yang pendek

  12. Rumusan Biaya Semi Variabel : Biaya ini meningkat atau menurun sejalan volume output atau kegiatan pro- duksi, tetapi tidak secara proporsional dengan perubahan output atau kegiatan Dari rumusan ini dapat dilihat bahwa Biaya Semi Variabel memiliki sifat-sifat Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Variabilitas Biaya Semi Variabel disebabkan oleh pengaruh kombinasi : a. Waktu b. Output atau kegiatan c. Kebijakan Manajemen Analisis Biaya Variabel dan Semi Variabel untuk menentukan komponen tetap dan variabel memerlukan beberapa hal sbb. : • Definisi biaya yang tepat • Pemilihan activity base yang cermat untuk setiap Pusat Pertanggung jawaban yang secara realistis dapat diukur output atau kegiatan produksi • Identifikasi relevant range yang berkaitan dengan output atau kegiatan produksi • Pemilihan metode yang sesuai dalam analisis biaya untuk mengidentifi - kasi komponen-2 tetap dan variabel dari Biaya Semi Variabal

  13. Pemilihan Activity Base : Ada bebarapa kriteria yang berkaitan dengan pemilihan Activity Base yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Activity Base harus mampu mengukur fluktuasi output yang menyebabkan perubahan biaya 2. Activity Base harus sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain output 3. Activity Base harus mudah dimengerti 4. Activity Base harus dapat menjadi ukuran yang dapat dipercaya • Analisis Variabilitas biaya seringkali tidak memiliki arti karena activity base yang dipilih untuk digunakan tidak tepat, sehingga menggambarkan korelasi yang rendah antara biaya dengan kegiatan • Masalah lain yang sering dihadapi adalah adanya kecenderungan dari activity base yang lambat laun menjadi kurang tepat. Misal, pemasangan mesin tambahan atau mesin baru dalam departemen seharusnya departe- men mengubah ukuran output dari Jam Kerja Langsung (DLH) menjadi Jam Mesin Langsung (DMH)

  14. Metode Penentuan Variabilitas Biaya : Penentuan variabilitas biaya menghasilkan 2 komponen dari setiap jenis biaya, yaitu jumlah tetap atau konstan per periode dan tarif variabel per unit activity base. Biaya tetap “murni” memiliki jumlah komponen tetap dan nilai nol untuk kom- ponen variabel. Biaya variabel “murni” memiliki nilai nol untuk komponen tetap dan tarif konstan per unit kegiatan Penentuan variabilitas pada setiap jenis biaya pada masing-2 Pusat Pertanggung jawaban merupakan persoalan yang kritis dalam penyusunan Budget Biaya Fleksibel ; namun banyak metode yang dapat digunakan untuk memecahkan kesulitan ini. Klasifikasi biaya harus dilakukan dengan cermat menurut masing-2 Pusat Per - tanggung jawaban. Tujuan pengamatan ini untuk mengidentifikasi biaya-2 yang hanya memiliki komponen tetap “murni” atau komponen variabel “murni” Jika biaya-biaya tetap dan variabel tersebut telah ditentukan, maka biaya-2 yang lain dapat diklasifikasikan sebagai Biaya Semi Variabel.

  15. Metoda-metoda analitis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kom ponen tetap dan variabel suatu biaya dapat dikalsifikasikan kedalam 3 kategori Besar, yaitu : 1. Metode Estimasi Langsung (direct estimate method ) 2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (budgeted high and low point method) 3. Metode Korelasi (correlation method) 1. Metode Estimasi Langsung Metode ini meliputi tehnik-2 analisis biaya yang hanya digunakan pada kasus-2 khusus. Ada 2 variasi yang termasuk di dalam metoda ini , yaitu : a. Pengamatan Tehnik Industri (industrial engineering studies) Pengamatan ini didasarkan pada analisis dan pengamatan langsung pada proses dan opersai sehingga cara ini seringkali dapat memberikan estimasi variabilitas biaya-biaya tertentu secara tepat.

  16. b. Analisis Langsung Data Histortis dan Kebijakan Manajemen (direct analysis of historical data) Biasanya jika pendekatan analisis ini digunakan, estimasi biaya dibuat melalui pemeriksaan perubahan biaya pada masa yang lalu, interpretasi kebijakan manajemen yang relevan dan evaluasi sifat dan penyebab biaya. Prosedur statistik tidak digunakan Estimasi yang disusun dapat satu dari dua jenis berikut : 1. Estimasi mengenai mengenai berapa besar biaya yang seharus- nya pada tingkat kegiatan tertentu di dalam jangkauan relevan. Prosedur ini memberikan informasi budget fleksibel dalam format tabel. 2. Estimasi kompoen-2 biaya tetap dan variabel. Prosedur ini memberikan informasi budget feleksibel dalam format formula

  17. 2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah Metode ini didasarkan pada konsep penentuan dua cadangan Budget Biaya pada dua tingkat kegiatan yang berbeda dalam suatu Pusat Pertanggung - jawaban. Komponen -2 Biaya Tetap dan Variabel dihitung dengan interpo- lasi aritmatik antar dua budget, dengan asumsi hubungan linear. Garis besar penggunaan metoda ini sbb. : 1. Pilih activity base untuk Pusat Pertanggungjawaban 2. Identifikasi jangkauan relevan untuk Pusat P.J, yaitu tingkat output maksimum dan minimum yang akan berfluktuasi selama periode 3. Tentukan budget biaya pada tingkat output maksimum dan minimum 4. Interpolasi antara dua budget biaya tsb. untuk menentukan komponen -2 biaya tetap dan variabel sbb. : a. Kurangkan volume minimum dan maksimum b. Kurangkan biaya minimum dari biaya maksimum c. Bagilah perbedaan biaya dengan perbedaan volume untuk memperoleh tarif variabel d. Kurangkan porsi komponen variabel dari estimasi biaya minimum atau maksimum untuk memperoleh komponan tetap

  18. I l u s t r a s i : 1. Activity base Departemen No. 22 adalah output 2. Jangkauan relevan adalah maksimum 12.000 unit dan minimum 9.000 unit 3. Budget Biaya pada tingkat maksimum 12.000 unit adalah Rp 28.0000 dan pada tingkat minimum 9.000 unit adalah Rp. 22.000 4. Interpolasi : a. Perbedaan volume 12.000 unit – 9.000 = 3.000 unit b. Perbedaan biaya Rp 28.000 – 22.000 = Rp. 6.000. c. Tarif Variabel per unit Rp 6.000 : 3.000 = Rp. 2,- d. Komponen Tetap Rp. 28.000 – (12.000 unit x Rp. 2) = Rp. 4.000,- atau Rp 22.000 – (9.000 unit x Rp 2) = Rp. 4.000,-

  19. 3. Metode Korelasi Metode ini secara luas digunakan dalam analisis biaya; yaitu menganalisis data biaya historis dalam hubungan dengan output atau kegiatan historis untuk menentukan bagaimana biaya bervariasi dengan output diwaktu yang lalu. Selanjtnya dapat dijadikan dasar estimasi bagaiman biaya bervariasi dengan output dimasa mendatang. Metode Korelasi ini menggunakan asum- si hubungan linear. Ada dua Metode Korelasi yang, yaitu : 1. Metode Grafis (menggunakan diagram scatter) Metode ioni menggunakan diagram scatter untuk menentukan garis kecenderungan visual (visual trend line) Sumbu horisontal menunjukkan voluem output (DLH, DHM, DRH, Unit dll) dan sumbu vertikal menunjukkan biaya 2. Analisis Regresi dengan Metode Least Square Dalam analisis data biaya dan output historis, metode statistik least square dapat digunakan untuk menentukan garis trend . Pada metode ini ada dua variabel , yaitu variabel independen (variabel X) dan variabel dependen (variabel Y) Persamaan dapat dinyatakan dengan Y = a + bx .

  20. I l u s t r a s i : DMH (000)Biaya Tk.Lsg N Bulan X Y XY X² • Januari 44 Rp 875 Rp 38.500 1.936 • Pebruari 42 850 34.850 1.681 • M a r e t 45 875 39.375 2.025 • A p r i l 43 850 36.550 1.849 • M e i 36 750 27.000 1.296 • J u n i 22 550 12.100 484 • J u l i 23 500 11.500 529 • Agustus 15 450 6.750 225 • September 30 600 18.000 900 • Oktober 38 700 26.600 1.444 • Nopember 41 800 32.800 1.681 • Desember44 850 37.400 1.936 422 Rp 8.650 Rp 321.425 15.986

  21. I l u s t r a s i : Menghitung nilai a : a = (ΣX².ΣY – ΣX.ΣXY) : NΣX² - (ΣX)² a = {(15.986x Rp 8.650) – (422 x Rp 321.425)} : (12 x Rp 15.986) – (422)² a = Rp 191,85 Menghitung nilai b : b = (N.ΣXY – ΣX.ΣY) : NΣX² - (ΣX)² b = {(12 x Rp 321.425) – (422 x Rp 8.650)} : (12 x Rp 15.986) – (422)² b = Rp 0,01504 per DMH atau Rp 15,04 per 1.000 DMH Hasil akhir : Y = a + bX Y = Rp 191,85 + Rp 0,01504 X Selanjutnya adalah menyusun Budget Fleksibel untuk menyesuaikan nilai-2 dengan kondisi-2 atau perubahan-2 yang telah diantisipasi untuk masa yang akan datang. Misalnya, komponen tetap yang telah dihitung dianggap cukup memuaskan, tetapi komponen variabel harus dikurangi menjadi Rp 0,0145 per DMH , maka Budget Fleksibel dapat dirumuskan sbb. : Biaya Tetap per bulanTarif Variabel per 100 DMH Biaya Bahan Tak langsung Rp 192,- Rp. 1,45

  22. Format-Format Anggaran Fleksibel : Terdapat beberapa format Anggaran Biaya Fleksibel , yaitu : 1. Format Tabel, lebih banyak digunakan dalam praktik perusahaan 2. Format Formula, memberikan formula setiap biaya pada setiap Pusat Pertanggungjawaban. Formula ini menunjukkan jumlah tetap dan tarif variabel dan menggunakan asumsi hubungan linear 3. Format Grafik, sering digunakan untuk biaya-biaya non-linear. Budget biaya dapat dibaca secara langsung pada grafik. Metode ini bermannfaat jika biaya-biaya non-linear tidak berdasarkan hubungan garis lurus

  23. 1. Budget Fleksibel - Format Tabel, 350.000 DMH 400.000 DMH 450.000 DMH 500.000 DMH 70% 80% 90% 100% Gaji Mandor Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000 TK Tak Langs. 14.000 16.000 18.000 20.000 Biaya lainnya 24.000 27.000 21.000 34.000 J u m l a h Rp 50.000Rp 55.000Rp 61.000Rp 66.000 Jangkauan relevan : 350.000 s/d 500.000 DHM Apabila kegiatan yang diperlukan beraada diantara dua tingkatan kegiatan, misal 460.000 DMH , maka diselesaikan dengan cara interpolasi : (1 : Rp 1000) Interpolasi Budget pada 460.000 DMH Gaji Mandor Tetap, tidak perlu interpolasi Rp 12.000 TK Tak Langs. (Rp 20-18) – (460 DMH-450) : (500 DMH-450) 18.400 Biaya lainya (Rp 34-31) – (460 DMH-450) : (500 DMH-450) 31.600 Jumlah (Rp 66-61) – (460 DMH-450) : (500 DMH-450) Rp 62.000

  24. 2. Budget Fleksibel - Format Formula Tetap p/bulan Tarif Variabel per 100 DMH Gaji Mandor Rp 12.000 ----- TK Tak Langs. --- Rp 4,00 Biaya lainnya 4.000 x) 6,00 J u m l a h Rp 16.000Rp 10,00 Jangkauan relevan : 350.000 s/d 500.000 DHM x) Turun Rp 3.000 pada tingkat 400.000 DMH atau kurang 3. Budget Fleksibel - Format Grafik, lihat halaman 349 (Welsch)

More Related