1 / 12

BAB 02 MENGGUNAKAN MIKROSKOP

BAB 02 MENGGUNAKAN MIKROSKOP. Standar Kompetensi Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan. Kompetensi Dasar Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan. Indikator Kompetensi Mengetahui bagian-bagian mikroskop

arnon
Download Presentation

BAB 02 MENGGUNAKAN MIKROSKOP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 02MENGGUNAKAN MIKROSKOP

  2. Standar Kompetensi • Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan. Kompetensi Dasar • Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan. Indikator Kompetensi • Mengetahui bagian-bagian mikroskop • Menggunakan mikroskop dengan benar (mengatur fokus, pencahayaan, menemukan objek mikroskopis) • Membuat prediksi bangun 3 dimensi apabila tersedia hasil pengamatan 2 dimensi (horizontal dan vertikal) • Memperkirakan ukuran benda aslinya berdasarkan skala

  3. Lensa Okuler Makrometer Mikrometer Revolver Lensa Objektif Penyangga Meja Benda Penjepit Cermin

  4. Mengeluarkan dan Memegang Mikroskop • Keluarkan mikroskop dari kotaknya dengan hati-hati. • Pegang mikroskop dengan kedua tangan, tangan kanan memegang tubuh mikroskop, sedangkan tangan kiri memegang kaki`mikroskop. • Pada saat dibawa berjalan, usahakan posisi mikroskop kira-kira di depan pusar dan tegak agar lensa okulernya tidak lepas.

  5. Membersihkan Mikroskop • Membersihkan tubuh dan cermin mikroskop sebelum dan sesudah pemakain dengan menggunakan lap flannel. • Membersihkan semua lensa menggunakan kertas lensa. • Tambahkan xilena pada kertas lensa untuk membersihkan sisa minyak emersi atau zat-zat lain yang sulit dihilangkan. • Jangan sekali-kali menyentuh permukaan lensa dengan ujung jari, kain yang kasar atau meniupnya, karena dapat membuat lensa semakin kotor.

  6. Mengemas Mikroskop Setelah Dipakai • Setelah pengamatan selesai, kembalikan kedudukan lensa objektif pada pembesaran terlemah kemudian lepaskan preparat. • Bersihkan semua lensa dengan kertas lensa, gunakan xilena jika perlu. • Bersihkan tubuh mikroskop dan cermin dengan lap flannel. • Atur makrometer seperti semula dan tegakkan kembali posisi mikroskop. • Masukkan mikroskop ke kotaknya dan simpan di almari yang aman. • Jika menggunakan sediaan jadi (preparat permanen), bersihkan preparat dengan lap katun, jika perlu gunakan air. Setelah kering simpan ke tempat khusus yang telah disediakan.

  7. MEMPERKIRAKAN UKURAN SUATU BENDA • Fungsi mikroskop adalah memperbesar bayangan suatu benda. • Jika perbesaran diubah maka ukuran bayangan yang terlihat akan berubah. • Untuk mengetahui ukuran sebenarnya dari benda yang kita amati, kita dapat memakai lensa okuler berskala. Skala berbentuk seperti penggaris. • Faktor skala berubah jika perbesaran berubah. • Jika perbesaran makin kuat maka faktor skalanya makin besar. Contoh: Perbesaran faktor skala 100 x 1 400 x 1,25 1000 x 1,5

  8. MEMBUAT PREDIKSI BANGUN TIGA DIMENSI • Setiap benda yang dilihat menggunakan mikroskop merupakan benda tiga dimensi, tetapi yang kalian lihat hanya berupa dua dimensi. • Untuk mengerti struktur benda keseluruhan, maka perlu dibuat perkiraan bentuk tiga dimensinya. • Perkiraan tersebut didapatkan melalui penggabungan gambar irisan melintang (cross-section) dengan irisan membujur (longitudinal-section). • Proses membuat bangun tiga dimensi memerlukan imajinasi dalam menggabungkan gambar dan menyesuaikan dengan bentuk dalam ukuran sebenarnya.

  9. Membuat Awetan Basah • Awetan basah adalah awetan tubuh atau bagian tubuh organisme yang disimpan dalam larutan pengawet. Larutan yang biasa digunakan adalah formalin, alkohol, dan asam asetat glasial atau FAA. • Formalin dijual di apotek dengan nama formaldehida 40%. Formaldehida 40% dianggap sebagai formalin 100% yang dapat diencerkan dengan aquades menjadi formalin awetan (5-10%). • Tubuh hewan vertebrata (misalnya ikan, katak, reptil, burung, dan mamalia) diawetkan menggunakan formalin 70%. • Tubuh hewan invertebrata (misalnya keong, kerang, udang, kalajengking, dan lintah) diawetkan dengan formalin 5-8%, tergantung besar tubuhnya. Sedangkan tumbuhan diawetkan dengan menggunakan FAA.

  10. Membuat Awetan Kering • Awetan kering tumbuhan disebut herbarium, sedangkan awetan serangga (insekta) disebut insektarium. • Hewan vertebrata dapat diawetkan dengan membuang otot dagingnya sehingga tinggal kulit dan rangkanya. • Selanjutnya hewan diisi dan dibentuk sesuai aslinya. Awetan demikian disebut taksidermi.

  11. Menggambar dalam Biologi • Menggambar biologi berbeda dengan menggambar seni rupa. • Pada saat mengambar objek, misalnya dari pengamatan pada mikroskop, mata kiri tetap di okuler sedangkan mata kanan melihat kertas gambar.

  12. SEKIANTERIMAKASIH

More Related