1 / 67

STATISTIK PETERNAKAN

STATISTIK PETERNAKAN. Direktorat STPHP. Direktorat Industri. Direktorat SP2K. Deputi Bidang Statistik Produksi. Subdirektorat Statistik Peternakan. Subdirektorat Statistik Perikanan. Subdirektorat Statistik Kehutanan. Seksi Penyiapan Kegiatan Statisitik Peternakan.

amy-weeks
Download Presentation

STATISTIK PETERNAKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STATISTIK PETERNAKAN

  2. Direktorat STPHP Direktorat Industri Direktorat SP2K DeputiBidangStatistikProduksi Subdirektorat Statistik Peternakan Subdirektorat Statistik Perikanan Subdirektorat Statistik Kehutanan Seksi Penyiapan Kegiatan Statisitik Peternakan Seksi Pengolahan Statistik Peternakan Seksi Evaluasi dan Pelaporan Staitistik Peternakan DIREKTORAT SP2K

  3. Kabag TU KepalaBidangStstistikProduksi Kepala BPS Provinsi KepalaSeksiStatistikPertanian Kepala Seksi Statistik Industri Kepala Seksi Statistik Pertambangan Energi dan Konstruksi DIREKTORAT SP2K

  4. LATAR BELAKANG • Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan konstribusi pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional • Subsektor peternakan merupakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk pemenuhan kalori dan protein hewani • Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)

  5. Peranan data dan informasisangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pembangunan. Sesuai dengan UU RI tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan bahwa kebijakan perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. • Pemenuhan data peternakan secara rutin setiap tahun dilakukan BPS melalaui pendekatan perusahaan, RPH, dan keurmaster.

  6. Pengumpulan data perusahaan peternakan bertujuan untuk memperoleh data struktur usaha peternakan. • Pengumpulan data melalui RPH dan keurmaster untuk memperoleh data produksi hasil pemotongan ternak • Pengumpulan data rumah tangga dilakukan melalui sensus dan survei.Sensus peternian menghasilkan jumlah rumah tangga dan populasi ternak yang digunakan sebagai benchmark survei-survei peternakan berikutnya.

  7. Pengumpulan data melalui survei tergantung kebutuhan dan biaya yang tersedia. Survei peternakan yang telah dilakukan adalah Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional (SPN, 2006-2008) dan Estimasi Populasi Ternak (EPT, sejak 2010) yang menghasilkan parameter mutasi ternak dan produktivitas ternak. Parameter mutasi tersebut digunakan untuk memperkirakan populasi ternak dari rumah tangga pada waktu yang akan datang • Hasil pengumpulan data perusahaan dan dipadukan dengan hasil SPN/EPT akan memperoleh data peternakan (populasi) secara menyeluruh dan lengkap.

  8. LANDASAN HUKUM • UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik • PP RI No 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik • Perpres No. 86 Tahun 2007 tentang BPS

  9. TUJUAN • Mendapatkan populasi, produksi dan struktur ongkos usaha peternakan yang dilakukan oleh perusahaan peternakan • Mendapatkan produksi hasil pemotongan ternak dari RPH dan keurmaster • Mendapatkan estimasi populasi dan produksi yang diusahakan rumah tangga di wilayah

  10. RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN • Pengumpulan data perusahaan peternakandan pemotongan ternak dari RPH keurmaster dilaksanakan di seluruh wilayah negara RI • Perusahaan peternakan yang dicakup adalah perusahaan peternakan berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha pembibitan dan budidaya ternak • RPH yang dicakup adalah seluruh RPH baik milik pemerintah maupun swasta • Keurmaster yang dicakup adalah keurmaster yang tidak bertugas di RPH

  11. PETUGAS • Petugas lapangan yang terlibat dalam pengumpulan data perusahaan peternakan, RPH, dan Keurmaster adalah KSK dan atau Staf BPS Propinsi/Kab?kota yang diberi tugas

  12. JENIS DOKUMEN (1) • Daftar-LTT : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda) dan ternak kecil (kambing, domba, dan babi) • Daftar-LTU : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang mengusahakan unggas (ayam pedaging, ayam petelur, dan unggas lainnya) • Daftar-LTS : digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan sapi perah

  13. JENIS DOKUMEN (2) • Daftar-RPH : digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari RPH • Daftar-Keurmaster : digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas di RPH

  14. METODOLOGI (1) • Metode yang digunakanuntukmengumpulkan data perusahaanpeternakanadalahpencacahanlengkap (sensus)terhadapseluruhperusahaanpeternakan yang berbadanhukum (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, Yayasan) baikusahapembibitanmaupunbudidayaternak. • Periode data yang dikumpulkantahunandenganreferensiwaktusetahun yang lalu.

  15. METODOLOGI (2) • Periodepengumpulan data pemotonganternak yang dikumpulkandari RPH dankeurmasteradalahtriwulanan. • Metodepengumpulan data RPH dankeurmasterdilakukandenganpencacahanlengkap di seluruh Indonesia denganmenggunakanduapendekatan, yaitu : a. RPH, milikpemerintahmaupunswasta dg respondenadalahpetugas RPH setempatataukeurmaster yang bertugas di RPH tersebut b. Keurmaster, yaituDinasPeternakan/Pemdasetempatkhususnya yang tidaklangsungmenangani/tidakbertugas di RPH

  16. TAHAP KEGIATAN • Persiapan • Dalamtahapanpersiapankegiatan yang dilaksanakanadalahmelakukanpemutakhirandirektoriuntukmenentukanjumlahperusahaan, RPH dankeurmaster yang akandigunakansebagai target pencacahandanalokasidokumen. • Menambahkannamadanalamatperusahaan, RPH dankeurmaster yang baruberdiriataubaruditemui di lapangandanbelumtercantumdalamdirektorisertamenghapusnamadanalamat yang telahtutupatautidakadakegiatan • Selanjutnyadilakukan matching direktoridenganinstansiterkaitatausumber lain

  17. Jumlah perusahaan hasil pemutakhiran direktori digunakan sebagai target pencacahan dan perkiraan pencetakan kuesioner. • Kuesioner pencacahan dan direktori hasil pemutakhiran ke BPS Propinsi untuk selanjutnya didistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota. • Setiap perusahaan akan dikirimkan sebanyak 3 (tiga) set kuesioner. • Satu set untuk pertinggal di Perusahaan dan dua set untuk dikirim kembali ke BPS Propinsi melalui BPS kabupaten/Kota dan selanjutnya 1 (satu) dikirim ke BPS.

  18. Pelaksanaan • Pengumpulan data dilakukanterhadapsemuaperusahaanpeternakan yang berbadanhukumdenganmengisikuesionersesuaicatatanadministrasi yang ada di perusahaandanataudenganmewancaraipenanggungjawabperusahaanpeternakan. • Pengumpulan data pemotonganternakdilakukansecaralengkapterhadapseluruh RPH dankeurmaster. • Daftar-RPHdiisidenganmenyalincatatanpemotonganternak di RPH ataumewancaraipengelola RPH/keurmaster yang bertugas di RPH. • SedangkanDaftar-Keurmasteruntuklaporanpemotonganternakdarikeurmaster yang tidakbertugas di RPH, diisidenganmenyalincatatanpemotonganternakdarikeurmastertersebut di seluruhwilayahtugasnya.

  19. Target Direktori: • Up Dating Direktori dilakukan secara rutin tiap tahun dengan menambah perusahaan yang baru dan menghapus perusahaan yang sudah tutup atau tidak aktif • Laporan direktori dan jumlah dokumen yang masuk menjadi target tahun berikutnya • Direktori dikirim ke BPS Propinsi bersamaan dengan pengiriman dokumen pencacahan • Dokumen dua tahun berturut-turut tidak masuk dan tidak ada keterangan akan dikeluarkan dari target tahun berikutnya

  20. Data Peternakan Data yang dikumpulkan: • - Populasi (mutasi ternak) • - Data Produksi (telur, susu, daging(karkas)) • - Struktur usaha Periode pengumpulan: - Rutin Triwulanan dan Tahunan - Sensus Tahun berakhiran 3 - Survei Kebutuhan dan biaya - Struktur ongkos - Parameter

  21. Pengumpulan Data • Unit Observasi: • - Rumah tangga Sensus dan survei • Perusahaan laporan Tahunan Perusahaan • RPH & Keurmaster Laporan Triwulanan • (Indikator produksi daging)

  22. Metode Pengumpulan Data Estimasi Sensus Populasi akhir tahun t-1 Po Br %B P0 Survei SPN + EPT Dt %D P0 Survei SPN + EPT Amt Laporan pemotongan ternak Et Catatan administrasi It Catatan administrasi Pop Data peternakan Produksi

  23. Parameter Populasi Pt = Populasi ternak tahun ke-t Pt dihasilkan dari sensus Untuk tahun dimana tidak dilakukan sensus, maka Pt didapatkan dengan cara estimasi menggunakan parameter P0 = Populasi ternak tahun ke-(t-1)  populasi ternak stok awal Dt = Parameter kematian Br = Parameter kelahiran/penetasan Et = Ternak keluar dari suatu wilayah It = Ternak masuk ke suatu wilayah K = Karkas

  24. Am = Parameter pemotongan Parameter pemotongan di suatu wilayah adalah parameter pemotongan tercatat dan tidak tercatat yang terdiri dari: 1. Parameter pemotongan tercatat disuatu wilayah diperoleh dari RPH dan Keurmaster (lap. Triwulanan) 2. Parameter pemotongan tidak tercatat oleh rumah tangga diperoleh dari parameter SPN 2008 dan EPT 3. Parameter pemotongan tidak tercatat di luar rumah tangga perlu diperkirakan (studi khusus)

  25. Parameter Produksi • Parameter produksi ternak meliputi: • Produktivitas ternak/ekor menggunakan ukuran rata-rata: • Produksi susu sapi perah/ekor/tahun (m) • Produksi telur/ekor/tahun (p) • [ayam buras, ayam ras petelur, itik, dan itik manila] • Proporsi betina produktif (BP): • Persentase jumlah ternak betina dewasa (SPN08) terhadap total ternak yang diusahakan rumah tangga Produksi daging: Populasi ternak (Pt) x (% K) x (Am) Produksi susu: Populasi sapi perah (Pt) x (%BP) x (m) Produksi telur: Populasi Unggas (Pt) x (%BP) x (p)

  26. JADWAL SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN DAN SURVEY TRIWULANAN RPH/KEURMASTER

  27. KONSEP DEFINISI (1) • Perusahaan Peternakan adalah unit usaha yang mengusahakan ternaka baik untuk pembibitan maupun budidaya dengan badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, atau Yayasan • Pembibitan Ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembibitan/pengembangbiakan ternak • Budidaya Ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama pembesaran/ penggemukan ternak.

  28. KONSEP DEFINISI (2) • RumahTanggaPemeliharaTernakadalahrumahtangga yang salahsatuataulebihanggotanyamelakukanpemeliharaanternak, tanpamelihatjumlahternakdantujuanpemeliharaan. • Kematianadalahjumlahternak yang matikarenasakitataukecelakaansepertitertabarakkendaraan, terbenam, dimakanbinatangbuas, dandimusnahkan. • Matikarenadipotong/disembelihtidaktermasukdalamkategorimati, tetapitermasukkategoripemotongan. • Pengurangan lain adalahpenguranganternak yang disebabkanoleh: - Ternak yang diberikankepadapihak lain sebagaibantuan, hibah ataubagihasil. - Penyerahankembaliternak yang dibagihasilkankepadapemilik. - Ternak yang hilangkarenadicuriatausebab lain.

  29. KONSEP DEFINISI (3) • Kelahiran/Penetasanadalahlahir/ menetashidup, yaituternak yang dilahirkan/ dieteaskanmenunjukkantanda-tandakehidupanantara lain: jantungberdenyut, bernafasdanbergerak. Kelahirantetapdicatat, walaupunpadasaatpencacahananakmaupuninduknyasudahtidakadalagi (karenadijual, dipotong,dll). • Penambahan lain adalahpenambahanternakselainpembelian dam kelahiran/penetasan, misalnya : - ternak yang diterimadaripihak lain sebagaibantuan, hibah, danbagihasil - penerimaandaripengembalianternakbagihasil • Stokawaladalahjumlahternak yang dikuasaiolehrumahtanggapadasaatsetahun yang lalu (dihitungsatutahunmundurmulaidarisatuharisebelumpencacahan) • Siklusayamraspedagingadalahrentangwaktu yang dimulaidarisaat DOC (Day Old Chick) dibeli, dipelihara/digemukkan, dansampaiakhirnyadijual.

  30. KONSEP DEFINISI (4) • RPH (Rumah Potong Hewan) adalah semua tempat pemotongan hewan atau ternakselain unggas, bagi konsumsi masyarakat yang mempunyai bangunan permanen atau semi permanen yang khusus digunakan untuk tempat pemotongan hewan/ternak yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Rumah Potong Hewan. • Keurmaster adalah tenaga paramedik pemerintah yang telah mengikuti pelatihan tentang uji daging, dan bertugas di Rumah Potong Hewan (RPH), serta ditunjuk oleh Dinas Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi peternakan atas nama bupati/walikota yang selanjutnya memiliki kewenangan untuk melaksanakan uji daging.

  31. KONSEP DEFINISI (5) • Tugas Keurmaster adalah sebagai berikut: • Pemeriksaan dokumen hewan, pengawasan perlakuan hewan saat penerimaan danpengistirahatan dan pemeriksaan kesehatan (Ante Mortem) • Pengawasan teknis penyembelihan, pengulitan, pengeluaran jeroan dan pemeriksaan Post Mortem • Pengawasan kebersihan ruang produksi, peralatan, higiene personal, penanganan karkas dan pelaporan

  32. Permasalahan Direktori • Direktori ditunggu pasif (respon rate rendah) • Tidak terdaftar dalam direktori tapi beroperasi • Tercantum di direktori kenyataan tidak ada • Dokumen nihil tanpa keterangan (non respon, tidak ditemui, tutup) • Dokumen masuk double • Dokumen masuk di luar cakupan (tidak sesuai dengan konsep definisi)

  33. Permasalahan Isian • Pengeluaran lebih besar dari pendapatan perusahaan • Stok akhir tahun sebelumnya tidak sama dengan stok awal tahun berikutnya untuk perusahaan peternakan • Nilai cenderung tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun • Tidak ada perbedaan yang signifikan antar RPH dalam satu kabupaten • Beberapa kabupaten tidak ada laporan pemotongan ternak baik RPH maupun Keurmaster

  34. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT) • Tujuan • Daftar-LTT digunakanuntukmendapatkanketeranganrincimengenaiperusahaanternakbesardankecil • Ternakbesarmeliputisapipotong, kerbaudankudasedangkanternakkecilmeliputikambing, dombadanbabi • Keterangan yang dikumpulkanadalah: • keteranganumumperusahaan, • jumlahpekerjadanpengeluaranuntukpekerja, • jumlahdanmutasiternak, • produksiternak,pendapatan lain, pengeluaran untuk sapronak • pemakaianbahanbakar, • Pembentukan modal selamasetahun.

  35. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT) • Satu daftar-LTT digunakan untuk mencacah satu perusahaan ternak besar dan kecil. • Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan yang berbadan hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma, Koperasi, dan Yayasan.

  36. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT) B. Daftar-LTT Blok I : Keterangan Umum Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja Blok III : Jumlah Ternak yang Diusahakan Blok IV : Pendapatan/Penerimaan Usaha Peternakan Selama Tahun (t) Blok V : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t) Blok VI : Pengeluaran untuk Pakan Ternak, Obat-obatan, dan lainnya Blok VII : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar (000Rp) Blok VIII : Catatan

  37. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU) • Tujuan • Daftar-LTU digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan peternakan unggas • Keterangan yang dikumpulkan adalah: • keterangan umum perusahaan • jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, • mutasi unggas, • pemakaian bahan bakar, • pengeluaran sapronak • pembentukan modal • produksi dan pendapatan lain selama setahun.

  38. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU) • Satu daftar-LTU digunakan untuk mencacah satu perusahaan peternakan unggas. • Perusahaan unggas yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan yang berbadan hukum/usaha yaitu PT/CV, Firma, Koperasi, dan Yayasan.

  39. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS (DAFTAR-LTU ) B. Daftar-LTU Blok I : Keterangan Umum Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja Blok III : Mutasi Unggas Blok IV :Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t) Blok V : Pengeluaran untuk pakan, Obat-obatan, dan lainnya Selama Tahun (t) Blok VI : Pembentukan Modal tetap, Penambahan, Pengurangan dan Perbaikan Besar (000Rp) Blok VII : Produksi dan Pendapatan lain selama tahun (t) Blok VIII : Catatan

  40. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS) • Tujuan • Daftar-LTS digunakanuntukmendapatkanketeranganrincimengenaiperusahaanpeternakansapiperah • Keterangan yang dikumpulkanadalah: • keteranganumumperusahaan, • jumlahpekerjadanpengeluaranuntukpekerja, • jumlahdanmutasiternak, • pemakaianbahanbakar, • pengeluaranperusahaan, • inseminasibuatan (IB), • produksidanpenggunaanproduksisusu, • pembentukan modal tetapserta • keteranganproduksidanpemasaransususelamasetahun,

  41. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS) • Satudaftar-LTS digunakanuntukmencacahsatuperusahaanpeternakansapiperah • Perusahaan ternakbesardankecil yang dicakupdalamsurveiiniadalahperusahaan yang berbadanhukum/usahayaitu PT/CV, Firma, Koperasi, danYayasan.

  42. LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS) B. Daftar-LTS Blok I : Keterangan Umum Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja Blok III : Jumlah dan mutasi Ternak Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik dan Air Selama tahun (t) Blok V : Pengeluaran untuk pakan, Obat-obatan, Blok VI : Inseminasi Buatan (IB) selama Tahun (t) Blok VII : Pengeluaran lainnya selama tahun (t) Blok VIII : Produksi dan pendapatan lain Selama tahun (t) Blok IX : Penggunaan Produksi Susu Selama Tahun (t) Blok X : Pembentukan Modal Tetap, penambahan, pengurangan dan Perbaikan Besar (000 Rp) Blok XI : Keterangan Produksi dan Pemasaran Susu Blok XII : Catatan

  43. LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-RPH) • Tujuan • Daftar-RPH digunakan untuk memperoleh data produksi ternak di Rumah Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap triwulan. • Data yang dicatat mencakup: • jumlah ternak yang dipotong, • keterangan asal ternak yang dipotong, • rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan, • rata-rata harga ternak hidup • jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan pemotongan (Majir, Brucelossis) • Satudaftar-RPH digunakanuntukmencacahsatu RPH • Respondennya adalah petugas RPH setempat atau Keurmaster yang ditugaskan di RPH

  44. LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-RPH) B. Daftar-RPH Blok I : Keterangan Umum Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong Blok III : Keterangan Asal Ternak yang Dipotong Blok IV : Rata-rata Berat Ternak Hidup dan Produksi hasil Pemotongan Blok V : Rata-rata harga Ternak Hidup dan Produksi Hasil pemotongan Blok VI : jumlah sapi dan Kerbau Betina yang Dipotong menurut alasan Pemotongan Blok VII : Keterangan Responden Blok VIII : Keterangan Petugas Blok IX : Catatan

  45. LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-KEUMASTER) • Tujuan • Daftar-KEUMASTER digunakanuntukmendapatkan data produksiternak di luarRumahPemotonganHewan yang dilaporkansetiaptriwulankekeumaster, jagal, petugasdinaspeternakan yang tidakbertugas di RPHtetapimempunyaitugasuntukmencatatpemotonganternak. • Keterangan yang dikumpulkanadalah: • Jumlah ternak yang dipotong, • rata-rata beratternakhidupdanproduksihasilpemotongan, • rata-rata hargaternakhidupdanproduksihasilpemotonganserta • jumlahsapidankerbaubetina yang dipotongmenurutalasanpemotongan. • Satu daftar-KEUMASTER digunakan untuk mencatat keterangan dari satu keumaster

  46. LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-KEUMASTER) B. Daftar-KEUMASTER Blok I : Keterangan Umum Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong Blok III : Rata-rata berat ternak Hidup dan Produksi Hasil pemotongan Blok IV : Rata-rata harga Ternak Hidup dan Produksi hasil Pemotongan Blok V : Jumlah sapi dan Kerbau Betina yang dipotong menurut Alasan Pemotongan Blok VI : Keterangan Responden Blok VII : Keterangan Petugas Blok VIII : Catatan

  47. PENYAJIAN DATA PERUSAHAAN PETERNAKAN • Media Diseminasi: 1. Publikasi Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2. PublikasiStatistik Perusahaan PeternakanternakBesar & Kecil 3. PublikasiStatistik Perusahaan PeternakanUnggas • Judul Tabel Pokok Yang Disajikan : • Jumlah Perusahaan Peternakan ......... Menurut Provinsi dan Kegiatan Utama. • Jumlah Pekerja Perusahaan ........... Menurut Provinsi Status Jumlah Ternak Betina Menurut Propinsi dan produktivitas. • Jumlah Stock Unggas Perusahaan Ternak Unggas Akhir Tahun Menurut Provinsi • Produksi dan Nilai Produksi Perusahaan .......... Menurut Provinsi dan Jenis Produksi dll.

  48. PENYAJIAN DATA RPH dan KEURMASTER • Media Diseminasi : Publikasi Statistik PemotonganTernak • Data Pokok Yg Dihasilkan: Jumlah Ternak yang Dipotong & Produksi Hasil Pemotongan. • Tingkat Sajian : Provinsi

  49. PENYAJIAN DATA • Angka Perusahaan Peternakan: • Populasi Wilayah =Populasi hasil SPN08 + • Populasi Perusahaan + • (Rumah tangga khusus. dll ) • Angka Pemotongan Ternak: • Pemotongan Ternak Wilayah = • Pemotongan ternak dari RPH & Keur Master + • Pemotongan ternak hasil SPN08 yang tidak • dilaporkan/Tidak Tercatat + • Pemotongan ternak tidak tercatat di luar rumah tangga

  50. Survei Peternakan Nasional (SPN) BPS : • - Rumahtangga: SensusPertanian • - Perusahaan : Laporantahunan • - Pemotongan : Laporantriwulanandari RPH & Keurmaster DirektoratJenderalPeternakan HasilKompilasiberdasarkanlaporandari Tingkat Kabupaten/Kota • Harapan: • - Diperlukansuatusistempendataanpeternakan yang establish, • kontinyudansatuversi data (BPS, DitjenPeternakanbaik di pusatmaupundaerah) • Tujuan SPN: • Mendapatkanestimasi parameter populasidanproduksi • ternakmelaluisurveirumahtanggaPeternakan.

More Related