1 / 18

Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab Koperasi

Disusun Oleh :<br><br>Amja Priyanto Pane (1D214183)<br>Ammar Fathan (10214967)<br>Anggriani Elisabeth (11214252)<br>Aulia Chairunnisa (11214809)<br><br>Kelas 3EA49<br>Universitas Gunadarma Karawaci<br>2016<br>

ammarfathan
Download Presentation

Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab Koperasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bentuk Organisasi & Hirarki Tanggung Jawab Koperasi Nama Anggota Kelompok : Amja Priyanto Pane (1D214183) Ammar Fathan (10214967) Anggriani Elisabeth (11214252) Aulia Chairunnisa (11214809)

  2. Organisasi Koperasi Pengorganisasian menghasilkan suatu pola tugas dan tanggung jawab yang terdiri atas unit-unit yang terintegrasi melalui hubungan antarbagian koperasi. Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antar individu, antar kelompok, atau antar bagian. (Alam S, 2007)

  3. Bentuk Organisasi Koperasi Organisasi Koperasi Menurut Hanel ( 1989 ) (Sitio A, 2001) “Organisasi koperasi diartikan sebagai suatu sistem sosial ekonomi atau sosial teknik, yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.” Mempunyai Ciri-Ciri Umum, Sbb : Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi) Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi) Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi) Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa)

  4. Bentuk Organisasi Koperasi Organisasi Koperasi Menurut Ropke, Jochen. (1989) (Limbong, 2010) Ropke berpendapat, terdapat tiga pihak dalam organisasi Koperasi. Yaitu : Anggota Koperasi Adalah konsumen akhir dan pengusaha yang memanfaatkan koperasi dalam kegiatan ekonominya. Badan Usaha Koperasi Adalah satu kesatuan dari anggota, pengelola, dan pengawas koperasi yang berusaha meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya melalui perusahaan koperasi. Organisasi Koperasi Sebagai badan usaha bertindak sebagai perusahaan yang melayani anggota maupun non anggota.

  5. Gambar 1: Bentuk Organsasi Dalam Koperasi (Deliarnov, 2007)

  6. Koperasi Menurut Tingkatan Ditinjau dari tingkatannya, koperasi dibagi menjadi : 1.) koperasi primer 2.) koperasi sekunder. Koperasi Primer Yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang orang. Syarat mendirikan koperasi primer paling sedikit 20 orang. Koperasi Sekunder Yaitu koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer. Untuk mendirikan koperasi sekunder minimal merupakan gabungan tiga koperasi primer yang sejenis. Koperasi sekunder dapat berbentuk Pusat Koperasi, Gabungan koperasi, dan Induk Koperasi. (Deliarnov , 2007)

  7. Struktur Eksternal Koperasi KoperasiInduk KoperasiGabungan KoperasiGabungan KoperasiGabungan Koperasipusat Koperasipusat Koperasipusat Koperasi Primer Koperasi Primer Koperasi Primer Koperasi Primer Koperasi Primer ANGGOTA KOPERASI PRIMER (Alam.S ,2007) Gambar 2: Struktur Eksternal Koperasi

  8. Koperasi Sekunder / Struktur Eksternal Organisasi Koperasi Pusat Koperasi Yaitu gabungan beberapa koperasi primer. Contohnya : Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN), Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud). Gabungan Koperasi Yaitu gabungan dari beberapa pusat koperasi. Tujuan penggabungannya untuk meningkatkan usaha koperasi. Contohnya : Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI). Induk Koperasi Gabungan koperasi yang sejenis. Contohnya : Induk Koperasi-Koperasi Indonesia (IKKI), dan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud). Tujuan penggabungan beberapa koperasi ke dalam suatu bentuk koperasi yang lebih besar agar terhindar dari persaingan yang tidak sehat, memperbesar modal, serta mempermudah dan memperluas usaha koperasi. (Deliarnov ,2007)

  9. Koperasi Menurut Sifat Usaha Dilihat dari sifat usahanya, koperasi dibedakan atas : 1.) koperasi konsumsi 2.) koperasi simpan pinjam (Kredit) 3.) koperasi produksi. Koperasi Konsumsi Koperasi yg usahanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anggotanya. Seperti Beras, gula, susu, pakaian, dll. Koperasi konsumsi biasa nya membeli bermacam ragam barang-barang kebutuhan sehari-hari tersebut dari agen atau produsen dalam jumlah banyak, dan menjualnya kepada anggota dengan harga terjangkau. (Deliarnov, 2007)

  10. Koperasi Menurut Sifat Usaha (Lanjutan) Koperasi Simpan Pinjam (Kredit) Koperasi yg bergerak dalam urusan penyimpanan dan peminjaman uang. Simpanan diterima dari anggota dalam bentuk : a.) Simpanan yang disetor sekali pada saat mendaftar sebagai anggota koperasi, simpanan ini tidak dapat di tarik kembali. Kecuali jika keluar dari koperasi (Simpanan Pokok). b.) Simpanan yang disetor secara teratur dalam jumlah yang sudah ditetapkan. Simpanan wajib hanya boleh di ambil setelah jangka waktu tertentu (Simpanan Wajib) c.) Simpanan yang tidak di tetapkan jumlah dan waktu pembayarannya.(Simpanan Sukarela) Tujuan Koperasi Simpan Pinjamyaitu mendidik anggota untuk hidup hemat dengan menabung sebagian dari pendapatan mereka dan menyimpan uangnya secara teratur sehingga dapat membentuk modal sendiri. (Deliarnov , 2007)

  11. Koperasi Menurut Sifat Usaha (Lanjutan) Koperasi Produksi Koperasi yang usahanya ditujukan untuk menghasilkan sejenis barang secara bersama-sama. Anggota koperasi produksi adalah produsen-produsen kecil yang menghasilkan barang barang sejenis. Contohnya : Koperasi Pertanian (Bibit, pupuk, dll) , Koperasi jasa angkutan ( Koperasi Taksi, Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) ) (Deliarnov , 2007)

  12. Koperasi menurut Luas Usaha Menurut luas bidang usaha atau fungsi yg menjadi koperasi, koperasi dibedakan sebagai berikut : 1.) Koperasi berfungsi Tunggal 2.) Koperasi berfungsi Jamak Koperasi berfungsi tunggal Bidang atau fungsi koperasi seperti ini hanya satu. Contohnya : adalah koperasi konsumsi, koperasi koperasi simpan pinjam (kredit), koperasi produksi, dan koperasi jasa. Koperasi berfungsi jamak Fungsi atau bidang usaha koperasi seperti lebih dari satu. Contohnya : Koperasi serba usaha dan koperasi unit desa. (Deliarnov , 2007)

  13. Hirarki Tanggung Jawab Struktur Internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi meliputi rapat anggota, pungurus, pengawas dan pengelola. AnggotaKoperasi RapatAnggota Pengurus Keterangan : Pengawas Garisperintah (komando) Garispertanggungjawaban Pengelola (Alam S, 2007) Gambar 3 : Struktur Internal Koperasi

  14. Hirarki Tanggung Jawab Struktur di dalam koperasi terdiri atas : 1.) Rapat anggota 2.) Pengurus 3.) Pengawas 4.) Pengelola 1. Rapat Anggota Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota menetapkan hal-hal sbb : a.) Anggaran dasar. b.) Kebijakan umum di bidang organisasi, manajamen, dan usaha koperasi. c.) Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas. d.) Rencana kerja, rencana keanggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan e.) Pembagian sisa hasil usaha (SHU) f.) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembuburan koperasi. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat dan suara terbanyak. (Alam S, 2007)

  15. Hirarki Tanggung Jawab (lanjutan) 2. Pengurus Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota. Pengurus mempertanggungjawabkan segala kegiatan koperasi dan usaha koperasi pada rapat anggota. Tabel 1: tugas dan wewenang pengurus koperasi (Deliarnov , 2007)

  16. Hirarki Tanggung Jawab (lanjutan) 3. Pengawas Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengawas bertanggung jawab pada rapat anggota. Tugas pengawasantara lain melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Wewenang pengawas adalah meneliti catatan yg ada ada pada koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlakukan, baik dari pihak pengurus, anggota, maupun pihak lain yang ada hubungannya dengan kegiatan koperasi. (Alam S, 2007)

  17. Hirarki Tanggung Jawab (lanjutan) 4. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan di berhentikan oleh pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan pengelola usaha dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja. (Limbong , 2010)

  18. Daftar Pustaka Alam S (2007). Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Jilid 3. Jakarta : Esis. Erlangga. https://books.google.co.id/books?id=sdndFCNVRSsC&lpg=PT167&dq=organisasi%20koperasi&hl=id&pg=PA7#v=onepage&q=organisasi%20koperasi&f=false Deliarnov (2007). Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Jilid 2. Jakarta : Esis. Erlangga. htbooks.google.co.id/books?id=Thli56yKM2cC&lpg=PA34&dq=bentuk%20koperasi&hl=id&pg=PA34#v=onepage&q=bentuk%20koperasi&f=falsetps:// Limbong B. (2010). Pengusaha Koperasi : Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat. Jakarta : Margaretha Pustaka. Sitio A. (2001). Koperasi : Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga. https://books.google.co.id/books?id=O48Js7aV3X0C&lpg=PA41&dq=pola%20manajemen%20koperasi&hl=id&pg=PR4#v=onepage&q=pola%20manajemen%20koperasi&f=false

More Related