1 / 39

DINAMIKA (ILMUWAN) SAINS DASAR/MIPA DALAM MEMBANGUN DIRI DAN BANGSA

DINAMIKA (ILMUWAN) SAINS DASAR/MIPA DALAM MEMBANGUN DIRI DAN BANGSA. Oleh Prof. Ir. Drs. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D. Guru Besar Fisika Bumi, FMIPA – ITB. FOCUS GROUP DISCUSSION DEWAN PENDIDIKAN TINGGI JAKARTA 21 – 22 JULI 2010. ISI. DINAMIKA

agnes
Download Presentation

DINAMIKA (ILMUWAN) SAINS DASAR/MIPA DALAM MEMBANGUN DIRI DAN BANGSA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DINAMIKA (ILMUWAN) SAINS DASAR/MIPA DALAM MEMBANGUN DIRI DAN BANGSA Oleh Prof. Ir. Drs. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D. Guru Besar Fisika Bumi, FMIPA – ITB FOCUS GROUP DISCUSSION DEWAN PENDIDIKAN TINGGI JAKARTA 21 – 22 JULI 2010

  2. ISI • DINAMIKA • STRUKTUR PROSES DINAMIKA SISTEM PENALARAN SAINS DASAR • SOLUSI ITERATIF • MEMBANGUN BANGSA • PENUTUP

  3. 1. DINAMIKA • DINAMIKA YANG DIMAKSUD ADALAH PROSES GERAK, DIMANA SUMBER/ PENYEBAB GERAK, BAGAIMANA BENTUK GERAKANNYA SERTA KEARAH MANA GERAKAN TERANGKAI DALAM MEKANISME YANG TERNALAR • DINAMIKA SAINS DASAR GERAKAN PERTUMBUHAN SAINS DASAR YANG TERNALAR MAKSUD DAN TUJUANNYA TERPANTAU DAN “TERUKUR” HASILNYA (OUTPUT DAN OUTCOME)

  4. 1. DINAMIKA • DINAMIKA PERTUMBUHAN ARAH DINAMIKA SAINS DASAR ADALAH UNTUK • MEMBANGUN DIRINYA • KUATNYA CARA BERPIKIR DAN BERTINDAK/TUMBUH SAINS DASAR (ASPEK FILOSOFI MAKIN MANTAP) • CARA PEMBELAJARAN SISTEMATIK DAN MUDAH DIPAHAMI • HASIL RISETNYA APRECIATIF DAN TERPERHATIKAN • MEMBANGUN BANGSA • MENGHASILKAN KARYA-KARYA UNIVERSAL MEMAJUKAN ILMU, SEHINGGA MENJADI CIRI DAN JATIDIRI BANGSA INDONESIA SEBAGAI BANGSA PEMAJU • MENGHASILKAN KOMODITAS (PEMIKIRAN, JASA DAN PRODUK) YANG DIMANFAATKAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEJAHTERA DAN MAJU

  5. 1. DINAMIKA • KOMPONEN DINAMIKA AGAR TERJADI SUATU DINAMIKA, KOMPONEN BERIKUT SANGAT BERPERAN : • POSISI SAINS DASAR DALAM PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN (DAN TEKNOLOGI) DAN DAN PERADABAN MANUSIA • STRUKTUR PENALARAN DAN PEMAHAMAN DARI SAINS DASAR • KEMANDIRIAN, SIKAP DAN PERILAKU DAN KEPEMIMPINAN ILMUWAN SAINS DASAR • KENDALA YANG HARUS DIATASI

  6. STRUKTUR PROSES DINAMIKA DAN SISTEM PENALARAN SAINS DASAR • SAINS DASAR DAN PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN (DAN TEKNOLOGI) DAN PERADABAN MANUSIA

  7. SAINS DASAR / MIPA BIOLOGI KIMIA FISIKA MATEMATIKA OBSERVASIONAL HK ALAM FISIKAL – KUANTITATIF – KUALITATIF KEHAYATAN ( MIKRO, BUMI, KOSMOS ) 1 OBSERVASIONAL BUDAYA, PERILAKU & KEINGINAN MANUSIA LOGIKA (KUANTITATIF + KUANTITATIF) MANUSIA 2 3 4 5 KESEHATAN & KEDOKTERAN BIO PROSES & TEKNOLOGI AGRO REKAYASA & TEKNOLOGI INDUSTRI SOSIAL, EKONOMI & KEMANUSIAAN 5 ESENSIAL NAMA : “MAJELIS” PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

  8. PERADABAN MANUSIA STATUS KEHIDUPAN MANUSIA YANG MENCIRIKAN PENINGKATAN HASIL KARYA MANUSIA DALAM BERBUDAYA (TERMASUK SENI BUDAYA), MEMANFAATKAN KEHIDUPAN BERPIKIR UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUPNYA YANG MEMULIAKAN PERDAMAIAN, KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN

  9. SAINS DASAR MENJAWAB PERMASALAHAN KEHIDUPAN DENGAN MENGHASILKAN : • TERAPAN : “PROBLEM SOLVING” MASALAH NYATA • INDUSTRI : MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA YANG SIFATNYA MASSAL DENGAN MENGHASILKAN “KOMODITAS” YANG DIPERLUKAN • MENGHASILKAN CARA BERPIKIR KRITIS, TERUKUR DAN KONSTRUKTIF DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN MASYARAKAT (SOSIAL EKONOMI DAN KEMANUSIAAN)

  10. b. STRUKTUR PENALARAN SAINS DASAR • MATEMATIKA • DEFINISI/PENGERTIAN DASAR DARI OBYEK BAHASAN • PENGERTIAN BENAR, SALAH, DSB • UNGKAPAN KETERKAITAN BEBERAPA PENGERTIAN (DALAM SIMBOL) DALAM SATU RUMUSAN DAN RUMUS • KETERAMPILAN DALAM MELAKUKAN PROSES ARITMATIKA, ANALISIS (DIFERENSIAL-INTEGRAL), BENTUK FUNGSI, URAIAN, NUMERIK, DSB. • KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS, ANALISIS, DEDUKTIF, INDUKTIF, ANALISIS, SINTESIS, DSB.

  11. FISIKA • MEMODELKAN KEJADIAN/PERISTIWA DALAM SISTEM SEBAB (SUMBER) DAN AKIBAT (BENTUK, GERAK, KINERJA, HASIL) YANG DAPAT DIUKUR LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG. DENGAN MERUJUK HUKUM ALAM DAN PRINSIP-PRINSIP TURUNANNYA. • MENGGUNAKAN BAHASA MATEMATIKA (ANALISIS, KETERAMPILAN TERKAIT, PROBABILISTIK, DSB) UNTUK MERUMUSKAN HUBUNG SEBAB-AKIBAT TADI (HUBUNGAN DINAMIKA).

  12. FISIKA – MATEMATIKA, SUATU SINERGIS • MENGUNGKAPKAN SUATU PROSES/PERISTIWA DALAM BAHASA RUMUS (RUMUSAN) SERTA MENGGUNAKAN SIMBOL ADALAH MERINGKASKAN • URAIAN/CERITERA BAGAIMANA PROSES ITU TERJADI • MENGUNGKAPKAN KETERUKURAN PROSES TERSEBUT (KUANTITATIF) • MENYATAKAN MANA YANG DIKETAHUI/HARUS DIUKUR, YANG DIMISALKAN DAN MANA YANG HARUS DIPERKIRAKAN/ DIHITUNG • ENTITAS/BESARAN FISIKA SUATU BENDA SUMBER PADA BANYAK HAL TIDAK DAPAT DISENTUH DIUKUR LANGSUNG. MAKA DIGUNAKAN “MEDAN FISIKA” (PANAS, GRAVITASI, MAGNET, LISTRIK, CAHAYA, TEGANGAN, DSB) YANG DIPANCARKAN SUMBER ATAU YANG DITANGGAPI SUMBER JIKA DIBERI GANGGUAN, YANG KEMUDIAN MENGHASILKAN “GERAKAN” YANG DAPAT DIUKUR. SISTEM KONVERSI MEDAN ITU DISEBUT INSTRUMEN/ALAT UKUR.

  13. KIMIA KIMIA ADALAH PROSES PERTUKARAN ELEKTRON DI KULIT LUAR SUATU ATOM DARI SUATU SENYAWA. PENALARAN KIMIA SELALU TERKAITKAN DENGAN PROSES PENGOLAHAN BAHAN/MATERI. FISIK-MATEMATIKA MENJADI ALAT PENALARAN PROSES KIMIA. PROSES KIMIA DALAM SISTEM HAYATI DISEBUT BIOKIMIA MENDASARI BIOPROSES. • BIOLOGI, ILMU HAYATI MEMPELAJARI SISTEM KEHAYATAN: MANUSIA, TUMBUHAN, HEWAN, MIKROBA YANG SEMULA DIUNGKAPKAN DARI HASIL PENGAMATAN (FAKTA) DAN KEMUDIAN BIOKIMIA, BIOFISIKA MENJADI BAHASA MEKANISME PROSES

  14. REKAYASA DAN TEKNOLOGI KARENA MATERIAL (HAYATI DAN NON HAYATI) BANYAK MANFAATNYA BAGI MANUSIA, MAKA MANUSIA DENGAN MAMANFAATKAN ATURAN ALAM DAN PENALARAN EKSAK MEMBUAT REKAYASA DAN MENERAPKAN TEKNOLOGI AGAR PROSES TERKAIT MATERIAL DAPAT TERKENDALI DAN MENGHASILKAN BERBAGAI MANFAAT DALAM JUMLAH MENCUKUPI, DAN LINGKUNGAN KEHIDUPAN YANG LEBIH NYAMAN.

  15. METODE (BERPIKIR) ANALITIK BERNALAR DENGAN MENERAPKAN HUKUM ALAM, PRINSIP-PRINSIP KEBENARAN DAN RUNUT DISEBUT METODE ANALITIK. SUATU SINTESIS METODE ANALITIK ADALAH METODE PENELITIAN/RISET YANG DIAGRAM ALIRNYA SBB :

  16. MODIFIKASI MODEL MODEL TEORI PERILAKU TEORETIK “TERUKUR” RUMUSANPERILAKU Start FENOMENA, RANCANGAN BARU, ATAU PERSOALAN YANG DIBAHAS Tidak METODE PENGUKUR-AN DAN PENGOLAH-AN DATA KHASANAH IPTEK COCOK ? KONSEP PENGUKURAN LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG • HUKUM ALAM, • PRINSIP-PRINSIP • - RANCANGAN DASAR Ya PERILAKU EMPIRIS FENOMENA RANCANGAN BARU ATAU PERSOALAN TERJELASKAN INSTRUMENTASI RANCANGAN PENGUKURAN TEMUAN, INOVASI, INVENSI HUKUM, PRINSIP-PRINSIP, ATAU RANCANGAN DASAR PREDIKSI REALISASI RANCANGAN METODE INI MENGARAHKAN HASIL MERUPAKAN HASIL PENEMUAN MEMAJUKAN ILMU (DISCOVERY) ATAU YANG MENGHILIR MENJADI “KOMODITAS” YANG DIPERLUKAN MANUSIA

  17. MENGHULU/“MENGANGKASA” DAN MENGHILIR • MENGHULU/”MENGANGKASA” : ARAH PENALARAN MENUJU KE ATURAN DASAR/ ESENSIAL UNTUK MENCARI HAL-HAL MENDASAR YANG BARU SEHINGGA MENGHASILKAN KERAGAMAN (ALTERNATIF) DALAM HASIL PENGHILIRANNYA DAN PENGUATAN PERTUMBUHANNYA (REVITALISASI) • MENGHILIR (KE ARAH KEBERLANJUTAN, SUSTAINABILITY): ARAH PENALARAN MENGHASILKAN KOMODITAS YANG BERMANFAAT BAGI MANUSIA, SEHINGGA TERJADI TRANSAKSI BISNIS : KOMODITAS DITUKAR DENGAN UANG SEPERTI : BELAJAR/KULIAH, PELATIHAN, LISENSI, FRANCHISE, TRANSAKSI PERDAGANGAN. DARI DANA (UANG) YANG TERKUMPUL DILAKUKAN PENGEMBANGAN ILMU TERSEBUT.

  18. HUKUM ALAM • PRINSIP-PRINSIP • ATURAN • KONDISI/KENDALI LINGKUNGAN • KATALIS • PELUANG; KENDALA • PENDEKATAN SISTEM PENJELASAN PROSES SEBAB-AKIBAT SECARA GARIS BESAR MEMERIKAN BESARAN/SATUAN YANG TERKAIT DALAM PROSES KOTAK PROSES “INTERAKSI” KENDALI IN PUT c OUT PUT UMPAN BALIK SUATU FENOMENON TERJADI DARI UNTAIAN SISTEM PROSES

  19. KENDALA (ASPEK MANUSIAWI) KONDISI AWAL (1970 – 2000) • INSTITUSI SAINS DASAR/MIPA : “EXIST BY DEFAULT” HADIR KARENA KEHARUSAN KURIKULUM YANG ADA DI NEGARA-NEGARA MAJU. • KEHIDUPAN PRAGMATIS MEMPERSEPSI SAINS DASAR TIDAK HASILKAN MANFAAT SEGERA, SEHINGGA KURANG DIHARGAI/DIBIAYAI DIBANDINGKAN ILMU TURUNANNYA YANG DIHILIR. YANG DIAHARGAI : • YANG MENGHASILKAN KOMODITAS (TEKNIK) • YANG HASILKAN TATANAN PENGELOLAAN UANG (EKONOMI) • YANG HASILKAN KEKUASAAN (PEMERINTAHAN, HANKAM, HUKUM) • KONDISI KURANG PENGHARGAAN MENGHASILKAN “LINGKARAN KEBUNTUAN” DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN (TINGGI) SAINS DASAR. LINGKUNGAN INI TERJADI DAN MENJEBAK PARA PENGAJAR DAN ILMUWAN • SULIT SEKALI MENJADI “VISIT BY ITS USERFUL PRODUCTS” (REVITALISASI)

  20. DOSEN TEMUKAN • PELUANG DAN BERHASIL • TIDAK KEMBALI • TIDAK CERITERA NEGARA MAJU KURANG PENGHARGAAN MAHASISWA KELUAR ATAU PINDAH KURIKULUM “WAJIB” KAKU PENGAJAR GAJI RENDAH PEMBELAJARAN KURANG KREATIF SKRIPSI SEMPIT, KERING “SAINS” UNTUK “SAINS” ? ORANG DG KECERDASAN RENDAH SEBAGIAN BESAR GURU ATAU DOSEN LULUSAN ASAL PAHAM KE BIDANG LAIN, LUPA LINGKARAN KEBUNTUAN PENGAJAR SAINS DASAR YANG BERHASIL TIDAK BERI INFORMASI INDUSTRI

  21. AKIBAT DOSEN SAINS DASAR : • INTROVERT “NRIMO”, KURANG PERCAYA DIRI • TER”MARGINAL”KAN (TERPINGGIRKAN) • DEKAT DENGAN “GARIS KEMISKINAN” • TIDAK BISA MENANGGAPI “PEMBAHARUAN” • TIDAK MAMPU MENGADAKAN PERUBAHAN • TERBENTUK “MEDIO CRICITY” • BUDAYA “IRI” (SMS : SENANG MELIHAT ORANG LAIN SEDIH, SEDIH MELIHAT ORANG LAIN SENANG)

  22. 3. SOLUSI ITERATIF(REVITALISASI SAINS DASAR/MIPA) • INSENTIF • PERBAIKAN GAJI DAN TUNJANGAN FUNGSIONAL • BEASISWA PASCASARJANA (S2, S3) DENGAN SISTEM PENERIMAAN SELEKTIF DAN ATAU ADAPTIF, BATAS UMUR DILONGGARKAN • DIBANGUNKAN “SURPLUS CENTER” SAMBIL STUDI S3 • ADA “KAPLING KHUSUS” UNTUK RISET SAINS DASAR • KEGIATAN DIBINA DAN DIKAWAL AGAR ADA KEMUDAHAN FASILITAS SERTA BEKERJA BENAR DAN MENJADI KUAT

  23. GIRI : SOFT SKILLS DAN LEADERSHIP • PEMBINAAN “SOFT SKILLS” (PENGEMBANGAN PRIBADI) AGAR MENJADI PRIBADI YANG BERPIKIR POSITIF, KREATIF, INOVATIF, PRODUKTIF DAN BANYAK KAWAN, BAIK UNTUK PENGAJAR DAN SECARA KURIKULER UNTUK MAHASISWA • MEMBANGUN “LEADERSHIP” YANG BERANI MAJU DALAM INSTITUSI YANG ADA SERTA DALAM KELOMPOK BIDANG ILMU DAN KEAHLIAN.

  24. MERUJUK POLA PERUBAHAN ILMU : • MENUGASKAN BEBERAPA ILMUWAN MENEKUNI “UJUNG TOMBAK” PERTUMBUHAN ILMU MAJU DENGAN DIDUKUNG KEGIATANNYA DENGAN TETAP MENGERJAKAN ASPEK TERAPAN UNTUK “SURVIVALNYA” (20 % ?) • MENGHILIR MENGEMBANGKAN TERAPAN DAN MENCIPTAKAN “HILIR” BARU YANG ADA PASARNYA (80 % ?) SAINS DASAR : “PASUKAN CADANGAN NASIONAL”

  25. PROGRAM DOKTOR : MANDIRI PRODUKSI INSTITUSI LAIN PERGURUAN TINGGI DAERAH DITJEN DIKTI PUSAT PERTUMBUHAN PASAR BEASISWA TUGAS TAWARKAN PROGRAM & TOPIK TUGAS DANA RISET SURPLUS CENTER BANTUAN FASILITAS PROMOVENDUS S3 LAB WORKSHOP GRUP RISET PROD HOUSE BIMBINGAN TIM PROMOTOR MA, STAT, FI, KI, BI PT PENYELENGGARA DIBANTU MENDIRIKAN HUB : “ B I S N I S “ ?

  26. KEGIATAN REVITALISASI SAINS DASAR/MIPA • PROGRAM DOKTOR (S3) • DOSEN DAN ILMUWAN SAINS DASAR HARUS DOKTOR • PROGRAM DOKTOR DALAM NEGERI MENERIMA PESERTA SECARA SELEKTIF ADAPTIF • PEMBIMBINGAN ADALAH KERJASAMA/PEMDAMPINGAN • TIM PROMOTOR MEMBANTU MEMBUATKAN SURPLUS CENTER, DITEMPAT KERJA PROMOVENDUS DAN JARINGANNYA • MEMANFAATKAN KEBERHASILAN ATAU KEUNGGULAN YANG ADA • DILAKUKAN JUGA PEMBINAAN SOFT SKILLS DAN LEADERSHIP.

  27. RISET, PUBLIKASI DAN SEMINAR • MEMANFAATKAN INSENTIF RISET DARI MENRISTEK FOKUS SAINS DASAR DAN MATERIAL MAJU. JUGA DANA RISET DARI DP2M DIKTI DENGAN MEMANFAATKAN GURUBESAR ATAU PAKAR YANG ADA SEBAGAI PEMBINA ATAU DINAMISATOR • JURNAL ILMIAH PERLU DIMANTAPKAN PENERBITANNYA • DI TIAP SEMINAR PERLU DIBIASAKAN TERJADINYA TRANSAKSI SEBAGAI WAHANA APRESIASI, BERBAGAI KEBERHASILAN DAN BAGIAN DARI KEMAJUAN MEMANFAATKAN SAINS DASAR

  28. INSTITUSI, ORGANISASI • SAINS DASAR TUMBUH BESAR BERSAMA-SAMA TUNAS DAN TURUNANNYA • JANGAN MEMISAHKAN TUNAS ATAU TURUNANNYA MENJADI ORGANIASASI TERPISAH, KARENA AKAN MEMUTUS PROSES PENGUATAN DARI SAINS DASAR DAN MEMPERLEMAH KEKUATAN INSTITUSI INDUK UNTUK MENJALANKAN KEWAJIBAN MEMBERIKAN PENGETAHUAN DASAR BAGI PEMELAJAR • FAKTA MENUNJUKKAN INDUK SAINS DASAR AKAN MEMUNCULKAN TUNAS YANG SAMA DAN TUMBUH • INSTITUSI MEWADAHI PROSES PENGUATAN DAN PERTUMBUHAN OLEH KARENANYA DIPERLUKAN LEADERSHIP (BAIK DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI, LEMBAGA RISET DAN ORGANISASI BIDANG ILMU/PROFESI) • KEBERADAAN INSTITUSI HARUS MEMBERIKAN MANFAAT BAGI ANGGOTANYA • TIAP INSTITUSI PERLU MENGEMBANGKAN SURPLUS CENTER UNTUK KEBERLANJUTANNYA • JIKA INSTITUSI HILIR : FAKULTAS TEKNIK KURANG KUAT, AJAK BERGABUNG DENGAN MEMBENTUK FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI.

  29. REKRUTING MAHASISWA DAN PENCITRAAN • KEBERHASILAN SAINS DASAR (MENGHULU DAN MENGHILIR) PERLU DIDOKUMENTASIKAN DAN DIVISUALISASIKAN SECARA BAIK SEBAGAI BAHAN AWAL PENERIMAAN MAHASISWA BARU • DIKARENAKAN PARADIGMA PEMBINAAN KEBERHASILAN STUDI YANG SUNGGUH-SUNGGUH DAN IKHLAS. PENDIDIKAN SAINS DASAR DAPAT MENGUBAH “KAMBING MENJADI HARIMAU LAPANGAN KERJA” • DIPERKENALKAN KEBERHASILAN STAF PENGAJAR DALAM BIDANGNYA DAN PARA ALUMNI DALAM PEKERJAANNYA • DAPAT MENERIMA MAHASISWA PINDAHAN DAN KONVERSI BIDANG LAIN MELALUI SISTEM MATRIKULASI • BIDANG ILMU S1 DAPAT FOKUS PADA SEKTOR TERTENTU DIMANA DIPERLUKAN BANYAK SDM. • SAINS DASAR PENTING, OLEH KARENANYA HARUS REKRUT/MENERIMA BANYAK MAHASISWA .

  30. PENGAJARAN DAN PEMAHAMAN • MENGEMBANG TEKNIK-TEKNIK PENGAJARAN UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN • MENGEMBANGKAN LABORATORIUM PRAKTIKUM PEMAHAMAN HUKUM ALAM DAN PRINSIP PERAGA DAN ALAT UKUR YANG DAPAT DIBUAT SENDIRI • MENGGUNAKAN BAHAN, POTENSI DAN MUATAN LOKAL UNTUK OBYEK BAHASAN • GURU SAINS DASAR DIANJURKAN MENGAMBIL KURSUS/ KULIAH PENGAJARAN SAINS (MA, FI, KI, BI)

  31. 4. MEMBANGUN DIRI DAN BANGSA • MEMBANGUN DIRI • CAPAI : KOMPETENSI AKADEMIK TERTINGGI (DR), MATANGKAN ASPEK FILOSOFI KEILMUAN TERKAIT DAN SECARA ANALOGIS YANG TEPAT DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN • RUJUK PARADIGMA KEMANDIRIAN : TRIDHARMA (TERPADU PRODUKTIF TERUKUR) SEBAGAI “POINT AND COINT GENERATOR) MEMAJUKAN KARIR DAN SEJAHTERA

  32. DIKLAT, LOKAKARYA KONSULTASI, JASA IPTEK BUKU PINTAR DSB • DANA PROYEK • HASIL PENJUALAN KARYA • DANA KERJASAMA CATATAN, BUKU PENDIDIKAN S2, S3 POST DOCTORAL GAJI, BEASISWA PUBLIKASI PATENT, LISENSI DANA RISET ROYALTY DIAGRAM TRI DHARMA : POIN DAN COIN GENERATOR PROBLEM SOLVING RANCANGAN PRODUKSI PASAR / MASYARAKAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEMAMPUAN IPTEK • MASALAH BARU • FENOMENA PENDIDIKAN MASYARAKAT METODE PENERAPAN STUDI KASUS PENDIDIKAN ALIH IPTEK PENELITIAN DASAR YANG KUAT KHASANAH BARU

  33. KETERPADUAN KESEIRINGAN KEGIATAN MANAJERIAL KEGIATAN RISET KEGIATAN PENDIDIKAN

  34. KEMAJUAN DAN • KEKUATAN INSTITUSI • LEADERSHIP • APRESIASI • PRESTASI • KONTRIBUSI • DINAMISATOR PENINGKATAN MATURITAS SEMANGAT KERJA/BELAJAR • VISIONER • FOKUS TUGAS • GAUL • LOYAL • SOP • ADAPTASI PUTARAN SPIRAL : DAUR AKTIVITAS MANAJERIAL

  35. MEMBANGUN BANGSA • PENGAJARAN • MENCIPTAKAN CARA PENGAJARAN YANG ILUSTRATIF DAN MUDAH DIPAHAMI, SEHINGGA BELAJAR SAINS DASAR BUKAN MERUPAKAN BEBAN TETAPI SUATU KESENANGAN (LECTURETAINMENT) • MENGAJARKAN DAN MEMBERI CONTOH BAGAIMANA KREATIF DENGAN MENGGUNAKAN PRISNIP-PRINSIP SAINS DASAR • MEMPERKUAT PEMAHAMAN SAINS DASAR AGAR PELAJAR DAN MAHASISWA MAMPU BERSAING DALAM LOMBA OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL • PRINSIP-PRINSIP SAINS DASAR MENGAJARKAN KEJUJURAN, KRITIS, ULET, MANCARI SOLUSI, ADAPTIF, YANG SANGAT BAIK UNTUK PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA

  36. RISET DAN KERJA OPERASIONAL • MELAKUKAN RISET DAN MEMAJUKAN ILMU DENGAN TEMUAN (DISCOVERY) YANG UNIVERSAL YANG AKAN MEMBAWA BANGSA INDONESIA TERPERHATIKAN SECARA INTERNASIONAL • MEMFOKUSKAN RISET SAINS DASAR PADA SUMBER DAYA ALAM INDONESIA. SELAIN UNTUK KEPENTINGAN KESEJAHTERAAN BANGSA DAPAT MEMBAWA KEUNGGULAN KOMPARATIF INI MENJADI UNGGULAN KOMPETITIF DUNIA, KARENA TEMUAN-TEMUAN YANG KHAS. • MEMBANGUN JARINGAN PEMBELAJARAN, RISET DAN PEMBANGUNAN PUSAT KERJA BERBASIS RISET (SURPLUS CENTER) UNTUK MENGALIRKAN HASIL KERJA CERDAS DAN BERMANFAAT UNTUK MEMBANGUN PROSES “KEBANGSAAN CERDAS”.

  37. 5. PENUTUP • LAKUKAN “EVALUASI DIRI” • RUJUK BUTIR-BUTIR BAIK DARI PRESENTASI INI • TAMBAHKAN PEMIKIRAN LAIN (PENDAPAT SENDIRI DAN ORANG LAIN) YANG SINERGIS • SUSUN KEPUTUSAN BAGI DIRI SENDIRI ATAU ORGANISASI • SEGERA BERGERAK, LAKUKAN LANGKAH MAJU DALAM KEWENANGAN ANDA • EVALUASI LANGKAH ITU, JIKA POSITIF AJAK ORANG LAIN BERGERAK BERSAMA ADA

  38. YES, WE CAN CHANGE FOR BETTER FUTURE .......... !

  39. SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related