1 / 2

Hubungan Iman Dan Rasa Malu

Hubungan Iman Dan Rasa Malu. Menurut Ibnu Qayyim al-jauziayah: Malu adalah satu sifat yang selalu memotivasi seseorang untuk meninggalkan perilaku tercela dan memenuhi hak Allah SWT dan hak orang lain ( Madarij as- salikin, 11/260 )

adanna
Download Presentation

Hubungan Iman Dan Rasa Malu

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Hubungan Iman Dan Rasa Malu Menurut Ibnu Qayyim al-jauziayah: Malu adalah satu sifat yang selalu memotivasi seseorang untuk meninggalkan perilaku tercela dan memenuhi hak Allah SWT dan hak orang lain ( Madarij as- salikin, 11/260 ) Malu termaksud salah satu cabang dari iman. Malu selalu mendatangkan kebaikan sebagaimana sabda Nabi : “ Malu itu tidak akan mendatangkan sesuatu kecuali berupa kebaikan”. Semakin kuat iman seseorang semakin malu ia melakukan perbuatan tercela/ Dari perbuatan kita dapat mengetahui kadar keimanan seseorang. Sedang perbuatan itu sangat ditentukan dari rasa malu. Untuk menguatkan iman tak ada jalan lain kecuali kembali kepada Allah SWT. . . Salah satu sebab lancarnya manusia berbuat maksiat, karena berkurangnya rasa malu. Orang tidak akan berani mengkhianati amanah, mencuri, berjudi, berkhalwat, minum khamar dan sejenisnya kecuali karena rasa malunya pada Allah, diri dan masyarakat sudah berkurang atau sudah hilang sama sekali.

  2. Yang Kecil • Kita sering menganggap sesuatu itu kecil karena bendanya, bukan karena fungsinya. Ketika kita memegang payung misalnya kita akan memberlakukan benda itu sebagai tak berarti-setidak-tidaknya jika dibandingkan dengan computer. Tetapi ketika kita menghadapi hujan deras yang tak henti-hentinya, kita harus menyadari betapa besarnya arti sebuah payung. • Tetapi kita sering kali terlambat menyadarinya. Ini disebabkan oleh satu hal: benda-benda kecil disekitar kita sewaktu-waktu merasa perlu memberikan peringatan bahwa kebesaran itu sering harus diterjemahkan melalui kekecilan. Hujan yang deras seperti apapun, kita hadapi dengan tenang ketika ditangan kita ada sebuah payung. • Payung memaksa kita harus selalu menyadari bahwa kebesaran manusiawi yang kita miliki tidak pernah mampu memproduksi sesuatu yang kecil secara lengkap. Yang membuat kita mandiri dalam arti yang sebesar-besarnya. Jadi berhati-hatilah dengan sesuatu yang kecil.

More Related