1 / 17

PPT RAKHA FAHRENZA

ppt hukum politik<br>

Sulvia
Download Presentation

PPT RAKHA FAHRENZA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ISLAM DAN PRINSIP KESETARAAN DI MATA HUKUM Dimas Febrian Muhammad Rifaldo Nazzifa Nia Nabila Rakha Fahrenza

  2. Tinjauan Analisis Gagasan Negara Hukum itudibangundenganmengembangkanperangkathukumitusendirisebagaisuatusistem yang fungsional dan berkeadilan, dikembangkandenganmenata supra struktur dan infra strukturkelembagaanpolitik, ekonomi dan sosial yang tertib dan teratur, sertadibinadenganmembangunbudaya dan kesadaranhukum yang rasional dan impersonal dalamkehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara (H. Azhary 2003). Untukitu, sistemhukumituperludibangun (Law Making ) dan ditegakkan (Law Enforcing) sebagaimanamestinya, dimulaidengankonstitusisebagaihukum yang paling tinggikedudukannya (Zulfa 2009). Untukmenjamintegaknyakonstitusiitusebagaihukumdasar yang berkedudukantertinggi (The Supreme Law of The Land)dibentuk pula sebuahmahkamahKonstitusi yang berfungsisebagaiThe Guardian dan sekaligusThe Ultimate Interpreter of The Constitution (Safa‘at 2009).

  3. Tujuan negara hukumadalah, bahwa negara menjadikanhukumsebagai ―supreme, setiappenyelenggara negara ataupemerintahanwajibtunduk pada hukum (subject to the law). Tidakadakekuasaan di atas law (above the law) semuanyaada di bawahlaw (under the rule of law).Dengankedudukaninitidakbolehadakekuasaan yang sewenang-wenang (arbitrary power) ataupenyalahgunaankekuasaan.Yang perludiaturdenganhukumituhanyalahwarga negara, sementarapenguasatidakperlulagidiatur, karenapenguasaituadalah orang arifbijaksanasebagaiseorangfilasof. Hal tersebutdapatdilihatdarikalimat yang diungkapkan oleh Azhari, yang manyatakan, bahwaadanyahukumuntukmengaturwarga negara, sekalilagihanyauntukwarga negara saja, karenahukum yang dibuat oleh manusiatentutidakberlakubagipenguasaitusendiri (Azhari 2005).

  4. Konsep Negara Hukum (Nomokrasi Islam) kekuasaanadalahsuatukaruniaataunikmat Allah SWT. Artinyaiamerupakanrahmat dan kebahagiaanbaikbagi yang menerimakekuasaanitumaupunbagirakyatnya. Inidapatterjadiapabilakekuasaanitudiimplementasikanmenurutpetunjuk Al-Qur‘an dan tradisi Nabi Muhammad SAW. Sebaliknyakalaukekuasaanituditerapkandengancara yang menyimpanataubertentangandenganprinsip-prinsipdasardalam Al-Qur‘an dan tradisinabi, makaakanhilanglahmaknahakikikekuasaanitu. Dalamkeadaansepertiini, kekuasaanbukanlagimerupakankaruniaataunikmat Allah SWT. Melainkankekuasaan yang semacaminiakanmenjadibencana dan laknat Allah SWT (Honrby 2006).

  5. Untukitulahkonsepbernegaradalam Islam hanyamengaturasas-asasatauprinsip-prinsipnyasajaantara lain tentangpemimpinharusjujur, amanah, adil, transparan, bermusyawarah, dan melindungihakasasi (fitrah) (Elmiyah 2003). Islam mengajarkan dan memberituntunandalamhidupbernegara, artinya agar dibangun Negara sebagairumah untukmenegakkankeadilansesuaidenganhak-hak yang secaraasasidimiliki oleh setiapwargaNegaranya.

  6. LandasanTeori Istilah Hukum Islam terdiridari dua kata yang berasaldaribahasa Arab yakni kata Hukum dan kata Islam. Kata Hukum berartiketentuan dan ketetapan. Sedangkan kata Islam terdapatdalam al-Qur‟an, yakni kata benda yang berasaldari kata kerja “Salima” selanjutnyamenjadi Islam yang berartikedamaian, kesejahteraan, keselamatan dan penyerahandirikepatuhan. Sehinggadapatdisimpulkanbahwa Hukum Islam secaraetimologisadalahsegalamacamketentuanatauketetapanmengenaisatuhaldimanaketentuanitutelah di atur dan di tetapkan oleh agama Islam.

  7. Al-Qur‟ansebagaisumberhukum Islam. Dari segiistilah, hukum Islam menurutajaran Islam seperti yang dikemukakan oleh Abdurrauf, hukumadalahperaturan-peraturan yang terdiridariketentuan-ketentuan, perintah dan larangan, yang menimbulkankewajiban dan atauhak. Sebagaisistemhukumiamempunyaibeberapaistilahkunci yang perludijelaskan, yang dimaksudadalahistilah-istilahhukum, hukm dan ahkam, syariah atausyariat, dan fiqihataufiqh dan beberapa kata lain yang berkaitandenganistilah-istilahtersebut.

  8. Tujuan Hukum Islam Pembentukanhukum Islam memilikitujuanuntukmerealisasikankemaslahatanmanusiadenganmenjaminkebutuhanpokoknya (dharuriyyah), kebutuhansekunder (hajiyyah) sertakebutuhanpelengkap (tahsiniyyat). Dalamwacanaumum, kebutuhandharuriyyahdisebut primer, kebutuhanhajiyyahdisebutsekunder, dan kebutuhantahsiniyyahdisebuttersier. Para ahlihukumislammengklasifikasikantujuan-tujuan yang luasdarisyariatatauhukumislamsebagaiberikut: Dharuriyyah Hajiyyat Tahsiniyyat (Tersier)

  9. a. Dharuriyyah Dalamkehidupanmanusia, kebutuhaninimerupakanhalpentingsehinggatidakdapatdiabaikan. Apabilakebutuhankebutuhaninitidakterjamin, akanterjadikekacauan dan ketidaktertiban di mana-mana. Kelimakebutuhanhidup yang primer ini (dharuriyyah) dalamkepustakaanhukum Islam disebutdenganistilah al-maqashid al-khamsahataudisebut juga alkulliyyat al-khoms (lima hal inti/pokok), yaituhifdzad-din (memelihara agama), hifd an-nafs (memeliharajiwa), hifdz al-‘aql (memeliharaakal), hifdz an-nasl (memliharaketurunan), dan hifdz al-mal (memeliharahakmilik/harta). b. Hajiyyat Tujuanberikutnyaadalahmenjaminkeperluanhidup (keperluansekunder) ataudisebuthajiyyat (kebutuhan). Inimencakuphal-halpentingbagiketentuanitudariberbagaifasilitasuntukpenduduk dan memudahkankerjakeras dan bebantanggungjawabmereka.

  10. Untukmemenuhihajiyyat di bidang ibadah, Islam telahmemberikanhukumrukhshah (keringanan), kemudahan, dan kelapanganapabilaterdapatkesulitandalammenjalankanhukum Allah. Misalnya, bilaseseorangsakit di bulanRamdhan, makadibolehkanberbukapuasadengankewajibanharusmengganti di hari lain. c. Tahsiniyyat (Tersier) Adalahkebutuhanhidupmanusiaselaindari yang sifatnya primer dan sekunderitu yang perludiadakan dan dipeliharauntukkebaikanhidupmanusiadalammasyarakatmisalnyasandang, pangan, perumahan, dan lain lain.

  11. Ruang Lingkup Hukum Islam Ibadah, yaituperaturan-peraturan yang mengaturhubunganlangsungdengan Allah SWT. Muamalah, yaituperaturan yang mengaturhubunganseseorangdengan orang lainnyadalamhaltukar-menukarharta (termasukjualbeli), di antaranya: dagang, pinjam-meminjam, sewa-menyewakerja sama dagang, utang-piutang, pungutan, warisan, wasiat, nafkah, barang titipan, pesanan, dan lain-lain. Jinayah, yaituperaturan yang menyangkutpidana Islam, di antaranya: qishash, diyat, kifarat, pembunuhan, zina, minumanmemabukan (khamar), murtad, khianatdalamberjuang, kesaksian, dan lain-lain.

  12. Sumber-Sumber Hukum Islam • Al-Qur’an • Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkandenganperantaraanMalaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW denganlafazbahasa Arab, denganmakna yang benar agar menjadihujjahdalampengakuannyasebagai Rasulullah. Dan sebagaiundang-undang yang dijadikanpedomanbagiumatmanusia, juga sebagaiamal ibadah apabiladibacanya. • As-Sunnah • As-Sunnah menurutistilahsyara’, yaitusegalasesuatu yang datangdari Rasulullah SAW, baikberupaucapan, perbuatanmaupunpengakuan. • Ijtihad • Menurutpengertianistilah, ijtihad ialahmenggunakanseluruhkemampuanberpikiruntukmenetapkanhukum Islam.

  13. Komparasi Islam Dengan Barat Hukum, jikakitaberbicaratentanghukumsecarasederhanasegeraterlintasdalampikirankitaperaturan-peraturanatauseperangkatnorma yang mengaturtingkahlakumanusiadalamsuatumasyarakat, baikperaturanataunormaituberupakenyataan yang tumbuh dan berkembangdalammasyarakatmaupunperaturanataunorma yang dibuatdengancaratertentu dan ditegkkan oleh penguasa. Bentuknyamungkinberupahukum yang tidaktertulissepertihukumadat, mungkin juga berupahukumtertulisdalamperaturanperundangundangansepertihukum Barat. Hukum Barat melaluiasaskonkordansi, sejakpertengahanabad ke-19 (1985) berlaku di Indonesia.

  14. Hukum dalamkonsepsisepertihukum Barat adalahhukum yang sengajadibuat oleh manusiauntukmengaturkepentinganmanusiasendiridalammasyarakattertentu. Dalamkonsepsihukumperundang-undangan (Barat), yang diatur oleh hukumhanyalahhubunganmanusiadenganmanusia lain dan bendadalammasyarakat. Di sampingitu, adakonsepsihukum lain, diantaranyaadalahkonsepsihukum Islam. Dasar dan kerangkahukumnyaditetapkan oleh Allah, tidakhanyamengaturhubunganmanusiadenganmanusia lain dan benda dan masyarakat, tetapi juga hubungan-hubunganlainnya, karenamanusia yang hidupdalammasyarakatitumempunyaiberbagaihubungan.

  15. Hubungan-hubunganitusepertihubunganmanusiadenganTuhan, hubunganmanusiadengandirinyasendiri, hubunganmanusiadenganmanusia lain dan hubunganmanusiadenganbendadalammasyarkatsertaalamsekitarnya. Interaksimanusiadalamberbagai tata hubunganitudiatur oleh seperangkatukurantingkahlaku yang di dalambahasa Arab, disebuthukmjamaknyaahkam. Hukm dan Ahkam, dalamilmuhukumislamkaidahitudisebuthukm. Itulahsebabnyamaka di dalamperkataansehari-hari orang berbicaratentanghukumsuatubendaatauperbuatan. Yang dimaksud, sepertipatokan, tolokukur, ukuranataukaidahmengenaiperbuatanataubendaitu. Dalamsistemhukumislamaada lima hukmataukaidah yang dipergunakansebagaipatokanmengukurperbuatanmanusiabaik di bisang ibadah maupun di lapanganmuamalah.

  16. Syariatmerupakanjalanhidup Muslim. Syariatmemuatketetapan-ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, baikberupalaranganmaupunberupasuruhan, meliputiseluruhaspekhidup dan kehidupanmanusia. Dilihatdarisegiilmuhukum, syariatmerupakannormahukumdasar yang ditetapkan Allah, yang wajibdiikuti oleh orang Islam berdasarkaniman yang berkaitandenganakhlak, baikdalamhubungannyadengan Allah maupundengansesamamanusia dan bendadalammasyarakat. Norma hukumdasarinidijelaskan dan ataudirincilebihlanjut oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya.

  17. Juni, 2023 Juni, 2023 Thanks!

More Related