1 / 16

Pengertian puisi baru beserta contohnya

http://kajene.com<br>http://adsarticles.com

Download Presentation

Pengertian puisi baru beserta contohnya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengertian Puisi Baru Puisi Baru Beserta Contohnya Apa itu Puisi Baru? Puisi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: Puisi Lama, Puisi Baru, dan Puisi Kontemporer. Puisi baru terkenal karena bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Di artikel ini Situs Puisi akan menjelaskan kepada anda mengenai pengertian puisi lama beerta contohnya. Pengertian Puisi Baru Puisi baru adalah puisi yang bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

  2. Ciri-ciri Puisi Baru : • Bentuknya rapi, simetris; • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur); • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain; • Sebagian besar puisi empat seuntai; • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis) • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata. • Dibawah akan dijelaskan Jenis Puisi Baru dan tidak lupa dengan Contoh Puisi Baru.

  3. Jenis-jenis puisi baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas : • 1. Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”. • 2. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

  4. Contoh: • Bahkan batu-batu yang keras dan bisu • Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri • Menggeliat derita pada lekuk dan liku • bawah sayatan khianat dan dusta. • Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu • menitikkan darah dari tangan dan kaki • dari mahkota duri dan membulan paku • Yang dikarati oleh dosa manusia. • Tanpa luka-luka yang lebar terbuka • dunia kehilangan sumber kasih • Besarlah mereka yang dalam nestapa • mengenal-Mu tersalib di datam hati. • (Saini S.K)

  5. 3. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum. • Contoh: • Generasi Sekarang • Di atas puncak gunung fantasi • Berdiri aku, dan dari sana • Mandang ke bawah, ke tempat berjuang • Generasi sekarang di panjang masa • Menciptakan kemegahan baru • Pantun keindahan Indonesia • Yang jadi kenang-kenangan • Pada zaman dalam dunia • (Asmara Hadi)

  6. 4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan. • Contoh: • Hari ini tak ada tempat berdiri • Sikap lamban berarti mati • Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan • Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas. • (Iqbal) • 5. Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

  7. Contoh: • Senja di Pelabuhan Kecil • Ini kali tidak ada yang mencari cinta • di antara gudang, rumah tua, pada cerita • tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut • menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut • Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang • menyinggung muram, desir hari lari berenang • menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak • dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. • Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan • menyisir semenanjung, masih pengap harap • sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan • dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap • (Chairil Anwar)

  8. 6. Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc) • Contoh: • Aku bertanya • tetapi pertanyaan-pertanyaanku • membentur jidat penyair-penyair salon, • yang bersajak tentang anggur dan rembulan, • sementara ketidakadilan terjadi • di sampingnya, • dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, • termangu-mangu dl kaki dewi kesenian. • (WS Rendra) • Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:

  9. 7. Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai). • Contoh: • Berkali kita gagal • Ulangi lagi dan cari akal • Berkali-kali kita jatuh • Kembali berdiri jangan mengeluh • (Or. Mandank) • 8. Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai). • Contoh: • Dalam ribaan bahagia datang • Tersenyum bagai kencana • Mengharum bagai cendana • Dalam bah’gia cinta tiba melayang • Bersinar bagai matahari • Mewarna bagaikan sari • (Sanusi Pane)

  10. 9. Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai). • Contoh : • Mendatang-datang jua • Kenangan masa lampau • Menghilang muncul jua • Yang dulu sinau silau • Membayang rupa jua • Adi kanda lama lalu • Membuat hati jua • Layu lipu rindu-sendu • (A.M. Daeng Myala)

  11. 10. Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai). • Contoh : • Hanya Kepada Tuan • Satu-satu perasaan • Hanya dapat saya katakan • Kepada tuan • Yang pernah merasakan • Satu-satu kegelisahan • Yang saya serahkan • Hanya dapat saya kisahkan • Kepada tuan • Yang pernah diresah gelisahkan • Satu-satu kenyataan • Yang bisa dirasakan • Hanya dapat saya nyatakan • Kepada tuan • Yang enggan menerima kenyataan • (Or. Mandank)

  12. 11. Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai). • Contoh: • Merindu Bagia • Jika hari’lah tengah malam • Angin berhenti dari bernapas • Sukma jiwaku rasa tenggelam • Dalam laut tidak terwatas • Menangis hati diiris sedih • (Ipih) • 12. Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai). • Contoh:

  13. Indonesia Tumpah Darahku • Duduk di pantai tanah yang permai • Tempat gelombang pecah berderai • Berbuih putih di pasir terderai • Tampaklah pulau di lautan hijau • Gunung gemunung bagus rupanya • Ditimpah air mulia tampaknya • Tumpah darahku Indonesia namanya • (Mohammad Yamin) • 13. Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai). • Contoh:

  14. Awan • Awan datang melayang perlahan • Serasa bermimpi, serasa berangan • Bertambah lama, lupa di diri • Bertambah halus akhirnya seri • Dan bentuk menjadi hilang • Dalam langit biru gemilang • Demikian jiwaku lenyap sekarang • Dalam kehidupan teguh tenang • (Sanusi Pane)

  15. 14. Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris). • Contoh: • Gembala • Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a ) • Melihat anak berelagu dendang ( b ) • Seorang saja di tengah padang ( b ) • Tiada berbaju buka kepala ( a ) • Beginilah nasib anak gembala ( a ) • Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b ) • Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b ) • Pulang ke rumah di senja kala ( a ) • Jauh sedikit sesayup sampai ( a ) • Terdengar olehku bunyi serunai ( a ) • Melagukan alam nan molek permai ( a ) • Wahai gembala di segara hijau ( c ) • Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c ) • Maulah aku menurutkan dikau ( c ) • (Muhammad Yamin)

  16. Diatas adalah beberapa contoh-contoh dari puisi baru yang ada di Indonesia ini. Jadi jika anda sudah tahu Pengertian puisi baru beserta contohnya maka anda juga bisa membuat puisi baru. • Baca juga Pengertian Puisi

More Related