1 / 18

Power Point ABK Tuna Daksa

Power Point ABK Tuna Daksa, ppt

Aprileo1923
Download Presentation

Power Point ABK Tuna Daksa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Assalamualaikum Wr. Wb

  2. Kelompok 4 • Sinta Agustina Cahyani (A510110103) • Anisa Insyirotun (A510120104) • Rudi Setiawan (A510120108) • Mei Ratna Sari (A510120116) • Apri Dwi Prasetyo (A510120245) • AprilianiMandasari (A510120255)

  3. Anak Berkebutuhan Khusus Tuna Daksa Anak tuna daksa adalah anak yang mempunyai kelainan ortopedik atau salah satu bentuk berupa gangguan dari fungsi normal pada tulang, otot, dan persendian yang mungkin karena bawaan sejak lahir, penyakit atau kecelakaan, sehingga apabila mau bergerak atau berjalan memerlukan alat bantu.

  4. Anak Berkebutuhan Khusus Tuna Daksa Masalah-masalah Yang Dihadapi Anak Tuna Daksa Anak tuna daksa adalah anak yang mempunyai kelainan ortopedik atau salah satu bentuk berupa gangguan dari fungsi normal pada tulang, otot, dan persendian yang mungkin karena bawaan sejak lahir, penyakit atau kecelakaan, sehingga apabila mau bergerak atau berjalan memerlukan alat bantu. 1. Masalah kesulitan belajar Terjadinya kelainan pada otak ,sehingga fungsi fikirnya terganggu persepsi. Apalagi bagi anak tuna daksa yang disertai dengan cacat-cacat lainya dapat menimbulkan komplikasi yang secara otomatis dapat berpengaruh terhadap kemampuan menyerap materi yang diberikan.

  5. Next... Masalah-masalah Yang Dihadapi Anak Tuna Daksa 2. Masalah sosialisasiAnak tuna daksa mengalami berbagai kesulitan dan hambatan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hal ini dapat terjadi karena kelainan jasmani, sehingga mereka tidak diterima oleh teman-temannya, diisilasi, dihina, dibenci, dan bahkan tidak disukai sama sekali kehadiranya dan sebagainya. • Masalah kesulitan belajar • Masalah kesulitan belajar • Terjadinya kelainan pada otak ,sehingga fungsi fikirnya terganggu persepsi. Apalagi bagi anak tuna daksa yang disertai dengan cacat-cacat lainya dapat menimbulkan komplikasi yang secara otomatis dapat berpengaruh terhadap kemampuan menyerap materi yang diberikan. 3. Masalah kepribadianMasalah kepribadian dapat berwujud kurangnya ketahanan diri bahkan tidak adanya kepercayaan diri, mudah tersinggung dan sebagainya.

  6. Next... • Masalah ketrampilan dan pekerjaan Anak tuna daksa memiliki kemampuan fisik yang terbatas, namun di lain pihak bagi mereka yang memiliki kecerdasan yang normal ataupun yang kurang perlu adanya pembinaan diri sehingga hidupnya tidak sepenuhnya menggantungkan diri pada orang lain. Karena itu dengan modal kemampuan yang dimilikinya perlu diberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk dapat mengembangkan lewat latihan ketrampilan dan kerja yang sesuai dengan potensinya, sehingga setelah selesai masa pendidikan mereka dapat menghidupi dirinya, tidak selalu mengharapkan pertolongan oranglain. • Masalah latihan gerak Kondisi anak tuna daksa yang sebagian besar mengalami gangguan dalam gerak. Agar kelainanya itu tidak semakin parah dan dengan harapan supaya kondisi fungsional dapat pulih ke posisi semula, dianggap perlu adanya latihan yang sistematis dan berlanjut.misalnyaterapi-fisik (fisio-therapy), terapi-tari (dance-therapy), terapi-bermain (play-therapy), dan terapi-okupasional (occupotional-therapy).

  7. Klasifikasi Anak Tuna Daksa • 1. Kelainanpadasistemserebral ( cerebral system disorders)a. Penggolonganmenurutderajatkecacatan • Golonganringanadalahmereka yang dapatberjalantanpamenggunakanalat, berbicarategas, dapatmenolongdirinyasendiridalamkehidupansehari-hari. Merekadapathidupbersama-sama (dalamhalinimengikutiaktivitassehari-hari) anak normal lainnya. Kelainan yang dimilikiolehkelompokinitidakmengganggukehidupandanpendidikannya. • • Golongansedangadalahmereka yang membutuhkanlatihankhususuntukbicara, berjalan, danmengurusdirinyasendiri. Golonganinimemerlukanalat-alatkhususuntukmembantugerakannya, sepertibraceuntukmembantupenyangga kaki, krukatautongkatsebagaipenopangdalamberjalan. Denganpertolongansecarakhusus, anak-anakkelompokinidiharapkandapatmengurusdirinyasendiri. • • Golonganberatadalahmereka yang memilikicerebral palsy. Golonganini yang tetapmembutuhkanperawatandalamambulansi, bicara, danmenolongdirinyasendiri. Merekatidakdapathidupmandiri di tengah-tengahmasyarakat. • 1. Kelainanpadasistemserebral ( cerebral system disorders)a. PenggolonganmenurutderajatkecacatanMenurutderajatkecacatan, cerebal palsydapatdigolongkanatas: golonganringan, golongansedang, dangolonganberat. • • Golonganringanadalahmereka yang dapatberjalantanpamenggunakanalat, berbicarategas, dapatmenolongdirinyasendiridalamkehidupansehari-hari. Merekadapathidupbersama-sama (dalamhalinimengikutiaktivitassehari-hari) anak normal lainnya. Kelainan yang dimilikiolehkelompokinitidakmengganggukehidupandanpendidikannya. • • Golongansedangadalahmereka yang membutuhkantreatmentataulatihankhususuntukbicara, berjalan, danmengurusdirinyasendiri. Golonganinimemerlukanalat-alatkhususuntukmembantugerakannya, sepertibraceuntukmembantupenyangga kaki, krukatautongkatsebagaipenopangdalamberjalan. Denganpertolongansecarakhusus, anak-anakkelompokinidiharapkandapatmengurusdirinyasendiri. • • Golonganberatadalahmereka yang memilikicerebral palsy. Golonganini yang tetapmembutuhkanperawatandalamambulansi, bicara, danmenolongdirinyasendiri. Merekatidakdapathidupmandiri di tengah-tengahmasyarakat.

  8. b. Penggolonganmenuruttopografi • Dilihatdaritopografiyaitubanyaknyaanggotatubuh yang lumpuh, Cerebral Palsydapatdigolongkanmenjadienamgolongan, yaitu: 1.Monoplegia Hanyasatuanggotagerak yang lumpuh, misalnya kaki kiri.Sedangkan kaki kanandankeduatangannya normal.2. Hemiplegia  Lumpuhanggotagerakatasdanbawahpadasisi yang sama,misalnyatangankanandan kaki kanan, atautangankiridan kaki kiri. 3. Paraplegia  Lumpuhpadakeduatungkaikakinya. 4. Diplegia Lumpuhkeduatangankanandankiriataukedua kaki kanandankiri5. Triplegia Tigaanggotagerakmengalamikelumpuhan, misalnyatangankanandankeduakakinyalumpuh, atautangankiridankeduakakinyalumpuh.6. Quadriplegia  Anakjenisinimengalamikelumpuhanseluruhnyaanggotageraknya. Merekacacatpadakeduatangandankeduakakinya,

  9. c. Penggolongan Menurut fisiologi 1. Spastik 2. Athetoid 3. Ataxia 4. Tremor 5. Rigid(kaku)

  10. Klasifikasi Anak Tuna Daksa 2. Kelainanpadasistemototdanrangka ( musculusscelatel system) Jenis-jeniskelainansistemotakdanrangkaantara lain meliputi : a. PoliomylitisPenderita polio ini mengalami kelumpuhan otot sehingga otot akan mengecil dan tenaganya melemah. Peradangan akibat virus polio ini menyerang sumsum tulang belakang pada anak usia dua tahun sampai enam tahun. b. Muscle DystrophyAnak mengalami kelumpuhan pada fungsi otot. Kelumpuhan pada penderita muscle dystrophy sifatnya progresif, semakin hari semakin parah. Kondisi kelumpuhannya bersifat simetris, yaitu pada kedua tangan saja atau kedua kaki saja, atau pada kedua tangan dan kaki

  11. Penyebab Tuna Daksa • 1. Sebelumlahir (fase prenatal) Kerusakanterjadipadasaatbayisaatmasihdalamkandungandisebabkan: a. Infeksiataupenyakit yang menyerangketikaibumengandungsehinggamenyerangotakbayi yang sedangdikandungnya. b. Kelainankandungan yang menyebabkanperedaranterganggu, talipusartertekan, sehinggamerusakpembentukansyaraf-syaraf di dalamotak. c. Bayidalamkandunganterkenaradiasi yang langsungmempengaruhisistemsyaratpusatsehinggastrukturmaupunfungsinyaterganggu.

  12. Next ... • 2. Saatkelahiran (fase natal/perinatal) Hal-hal yang dapatmenimbulkankerusakanotakbayipadasaatbayidilahirkanantara lain: • a. Proses kelahiran yang terlalu lama karenatulangpinggang yang kecilpadaibusehinggabayimengalamikekuranganoksigen. Hal inikemudianmenyebabkanterganggunyasistemmetabolismedalamotakbayisehinggajaringansyarafpusatmengalamikerusakan. • b. Pemakaianalat bantu berupa tang ketika proses kelahiran yang mengalamikesulitansehinggadapatmerusakjaringansyarafotakpadabayi. • c. Pemakaiananestesi yang melebihiketentuan. Ibu yang melahirkankarenaoperasidanmenggunakananestesi yang melebihidosisdapatmempengaruhisistempersyarafanotakbayisehinggaotakmengalamikelainanstrukturataupunfungsinya.

  13. Next ... • 3. Setelah proses kelahiran (fasepost natal)Fasesetelahkelahiranadalahmasa di manabayimulaidilahirkansampaimasaperkembanganotakdianggapselesai, yaitupadausia lima tahun. Hal-hal yang dapatmenyebabkankecacatansetelahbayilahiradalah: a. Kecelakaan/trauma kepala, amputasi. b. Infeksipenyakit yang menyerangotak.

  14. Perkembangan Kognitif Anak Tuna Daksa Proses perkembangan kognitif banyak ditentukan dari pengalaman-pengalaman individu sebagai hasil belajar. Proses perkembangan kognitif akan berjalan dengan baik apabila ada dukungan atau dorongan dari lingkungan. anak-anak tuna daksa ini belum dapat difungsikan secara optimal. Hambatan mobilitas, masalah emosi, kepribadian akan mempengaruhi anak tuna daksa dalam melakukan eksplorasi keluar

  15. Perkembangan Sosial Anak Tuna Daksa • Muslim dan Sugiarmin (1996) menjelaskan bahwa sikap, perhatian keluarga dan lingkungan terhadap anak tuna daksa dapat mendorong yang bersangkutan untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Sebaiknya sikap-sikap positif yang ditunjukkan orang tua maupun teman-temannya akan lebih membantu anak dalam penerimaan diri terhadap kenyataan yang dihadapi, sehingga masalah-masalah perkembangan sosial dapat diatasi.

  16. Perkembangan Emosi Anak Tuna Daksa Perkembangan Emosi Anak Tuna Daksa Ketunaan yang ada pada anak tuna daksa secara khusus tidak akan menghambat dalam perkembangan emosi pada anak tuna daksa. Hambatan ini dialami setelah anak mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Seringnya ditolak, seringnya mengalami kegagalan ditambah lingkungan orangtua yang tidak menguntungkan, menyebabkan anak tuna daksa sering nampak muram, sedih dan jarang menampakkan rasa senang. • Ketunaanyang ada pada anak tuna daksa secara khusus tidak akan menghambat dalam perkembangan emosi pada anak tuna daksa. Hambatan ini dialami setelah anak mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Seringnya ditolak, seringnya mengalami kegagalan ditambah lingkungan orangtua yang tidak menguntungkan, menyebabkan anak tuna daksa sering nampak muram, sedih dan jarang menampakkan rasa senang.

  17. Perkembangan Kepribadian Anak Tuna Daksa Perkembangan Kepribadian Anak Tuna Daksa Perkembangan kepribadian anak banyak ditemukan oleh pengalaman usia dini, keadaan fisik, kesehatan, pemberian cap dari orang lain, intelegensi, pola asuh orangtua dan sikap masyarakat. Pada usia dini anak tuna daksa mengalami gangguan dalam fungsi mobilitas, gangguan pada waktu merangkak, berguling, berdiri dan berjalan. Kondisi ini apabila didukung dengan sikap yang negative dari keluarga maupun masyarakat akan menjadikan pengalaman di usia dini yang sangat menyakitkan, dan dapat menjadikan pengalaman-pengalaman yang traumatis pada anak. Perkembangan kepribadian anak banyak ditemukan oleh pengalaman usia dini, keadaan fisik, kesehatan, pemberian cap dari orang lain, intelegensi, pola asuh orangtua dan sikap masyarakat. Pada usia dini anak tuna daksa mengalami gangguan dalam fungsi mobilitas, gangguan pada waktu merangkak, berguling, berdiri dan berjalan. Kondisi ini apabila didukung dengan sikap yang negative dari keluarga maupun masyarakat akan menjadikan pengalaman di usia dini yang sangat menyakitkan, dan dapat menjadikan pengalaman-pengalaman yang traumatis pada anak.

More Related