E N D
Manajemen Perencanaan Obat Oleh : Dhian Rachma Maulida
TujuanPerencanaanKebutuhanObat Untukmendapatkanperkiraanjenis dan jumlahobat yang mendekatikebutuhan. Meningkatkanpenggunaanobatsecararasional. Menjaminketersediaanobat. Menjaminketersediaanobattidakberlebih. Efisiensianggaran. Memberikandukungan data bagiestimasipengadaan, penyimpanan dan biayadistribusiobat. Sebagaidasarbagipemerintahdalammerencanakankebutuhanobatrasional.
Proses Perencanaan KebutuhanObat 02 01 Persiapan Pengumpulan data 03 04 Analisa terhadap usulan kebutuhan Menyusun dan menghitung rencana kebutuhan obat menggunakan metode yang sesuai
06 05 Melakukan evaluasi rencana kebutuhan menggunakan analisis yangsesuai Revisi rencana kebutuhan obat (jikadiperlukan) 07 IFRS menyampaikan draft usulan kebutuhan obat ke manajemen rumah sakit untuk mendapatkanpersetujuan
Dasar Perencanaan Daftar / standarobat – alkes ( DPHO, Formularium, DOEN, PDT dll ) Kebutuhan Persediaan / Stok / Sisa Anggarantersedia Prioritas ( VEN ) Rencanapengembangan Waktu tunggu Antisipasikehilangan Penyesuaiankemasan Metodaperencanaan yang digunakan
01 Metode Konsumsi
Metode konsumsi didasarkan pada data konsumsi sediaan farmasi. Metode ini sering dijadikan perkiraan yang paling tepat dalam perencanaan sediaan farmasi. RumahSakityangsudahmapanbiasanyamenggunakanmetodekonsumsi.Metode konsumsi menggunakan data dari konsumsi periodesebelumnyadengan penyesuaian yangdibutuhkan. Metodeinimetodetermudah, karenahanyamembutuhkan data pemakaian.
Daftar nama obat Stokawal Penerimaan Pengeluaran Sisastok Daftar obat hilang, rusak,kedaluwarsa Kekosonganobat Pemakaian rata-rata obat satuperiode Waktu tunggu sejak obat dipesan sampai diterima (leadtime) Stok pengaman (bufferstock) Pola kunjungan Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metode konsumsi adalah:
A = (B + C + D) - E Rumus: A = Rencana Kebutuhan. B = Stok Kerja(Pemakaianrata-rata x 12 bulan). C = Buffer stock. D = Lead Time Stock (Lead time x pemakaian rata-rata). E = Sisa stok. Keterangan : Stok Kerja adalah kebutuhan obat untuk pelayanan kefarmasian selama satuperiode. Buffer stock adalah stokpengaman. Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima. Lead stock adalah jumlah obat yang dibutuhkan selama waktu tunggu (lead time).
Pemakaian Ibuprofen 3 bulansebelumnya : 5000 tabletKemasan : botol 500 tabletRencanapengembangan : 5 %Perencanaan Ibuprofen 3 bulan :5000 + (5 % x 5000) = 5250 tablet = 5250/500 btl = 10,5 botol ∽ 11 botol Contoh :
02 Metode Morbiditas
Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit. Metodemorbiditasmerupakanmetodeterbaik. Data yang digunakanyaituJumlahKasus. Contohkasus DBD, Sinusitis. Inibisamenggunakanpedoman diagnose terapi ( PDT ).
Langkah-langkah dalam perhitungan kebutuhan dengan metode morbiditas: • dengan cara jumlah kasus dikali jumlah obat sesuai pedoman pengobatan dasar. Jumlah kebutuhan obat yang akan datangdihitungdenganmempertimbangkanfaktorantaralainpolapenyakit, lead time dan bufferstock. • Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metode morbiditas adalah: • Perkiraan jumlah populasi • Pola morbiditaspenyakit • Standarpengobatan Mengumpulkan data yangdiperlukan Menghitung kebutuhan jumlah obat
StandarpengobatandenganAmoksisilinadalah 500 mg dalamdosisterbagi 3 x sehariselama 14 hari. Jumlah episode 15.000 kasus.Jumlah yang dibutuhkanuntuksatukasus = 500 mg x 3 x 14 hari,= 21.000 mg atausamadengan 42 kaplet @500 mgUntuk 12.000 kasus = 12.000 x 42 kaplet @500 mg = 504.000 kapletJumlahkaplet per kemasan = 100 kaplet per kotakJumlahAmoksisilin yang dibutuhkanuntuk 12.000 kasus.= 504.000 kaplet /100 kaplet x 1 kotak = 5.040 kotak Contoh :
03 Metode Kombinasi
MetodekombinasimerupakangabungandariMetodekonsumsi dan Metodemorbiditas. Biasanyadigunakan pada kasus –kasus yang diprediksi. Misal pada kasus DBD yang dapatdiprediksisetahun 2x.
04 Metode Anggaran
Merupakanmetode yang menghitungkebutuhan dana untukpasienrawatjalan dan rawatinap.- untukpasienRanapmemerlukan data BOR ( tempattidur yang tersedia).Rumus : pasien RI x biayaobat/ tempattidur.- untukpasienRajalmemerlukan data kunjungan.Rumus : kunjungan x biayaobat/ kunjungan
01 02 03 Analisis ABC Analisis VEN Analisis Kombinasi
AnalisisABC (Activity Base Cost) merupakansuatu penamaan yang menunjukkan peringkat/rangking dimana urutan dimulai dengan yang terbaik/terbanyak. Analisis ABC digunakanuntukmenganalisatingkatkonsumsisemuajenisobat. Analisisinimengenai 3 kelasyaitu: a) A (Always) Obatharusadakarenaberhubungandenganpengendaliandalampengadaannya. Persentasekumulatifnyaantara 75%-80%. Kelas A tersebutmenunjukkan 10%-20% macampersediaanmemiliki 70%-80% dari total biayapersediaan. Hal iniberartipersediaanmemilikinilaijual yang tinggisehinggamemerlukanpengawasanekstra dan pengendalian yang harusbaik. b) B (Better) Kelas B, 20-40% item obat di rumahsakitdenganalokasi dana 10-15% darikeseluruhananggaranobat. Persentasekumulatifnyaantara 80-95%. c) C (Control) Obatmempunyainilai yang rendah, yaitusekitar 5% namunjumlahobatsangatbanyak, yaitumencapai 60%. Karena obatselalutersediamakapengendalian pada tingkatinitidakbegituberat. Persentasekumulatifnyaantara 95%-100%
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana obat yang terbatas dengan mengelompokkan obat berdasarkan manfaat tiap jenis obat terhadap kesehatan. Semua jenis obat yang tercantum dalam daftar obat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, sebagai berikut:a). Kelompok V (Vital) :Adalah kelompok obat yang mampu menyelamatkan jiwa (life saving). Contoh: obat shock anafilaksis.b). Kelompok E (Esensial) : Adalahkelompokobatyangbekerjapadasumberpenyebabpenyakitdanpaling dibutuhkan untuk pelayanankesehatan.Contoh : 1) Obat untuk pelayanan kesehatan pokok (contoh: antidiabetes, analgesik, antikonvulsi) 2) Obat untuk mengatasi penyakit penyebab kematianterbesar.C). Kelompok N (Non-Esensial) :Merupakan obat penunjang yaitu obat yang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan. Contoh: suplemen.
JenisobatyangtermasukkategoriAdarianalisisABCadalahbenar-benarjenisobat yang diperlukan untuk penanggulangan penyakit terbanyak. Dengan kata lain, statusnya harus E dan sebagian V dari VEN. Sebaliknya, jenis obat dengan status N harusnya masuk kategoriC.Metoda gabungan ini digunakan untuk melakukan pengurangan obat. Mekanismenya adalah :a) Obat yang masuk kategori NC menjadi prioritas pertama untuk dikurangi ataudihilangkandarirencanakebutuhan,biladanamasihkurang,makaobat kategori NB menjadi prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan denganpendekatan ini dana yang tersedia masih juga kurang lakukan langkahselanjutnya.b) Pendekatannya sama dengan pada saat pengurangan obat pada kriteria NC, NB, NA dimulai dengan pengurangan obat kategori EC, EB danEA.
Digunakan untuk menetapkan prioritas untuk pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan.
http://karyailmiah.uho.ac.id/karya_ilmiah/Suhadi/2.Buku_Perencanaan_Obat.pdfhttp://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1674/131000210.pdf?sequence=1&isAllowed=yFArmasi-RS-dan-Klinik-Komprehensif.pdfhttp://karyailmiah.uho.ac.id/karya_ilmiah/Suhadi/2.Buku_Perencanaan_Obat.pdfhttp://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1674/131000210.pdf?sequence=1&isAllowed=yFArmasi-RS-dan-Klinik-Komprehensif.pdf