1 / 47

PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY

PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY. Lailatul Muniroh , SKM.,M.Kes Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. GAKY = IDD. GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium IDD : Iodine Deficiency Disorder

zanta
Download Presentation

PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY LailatulMuniroh, SKM.,M.Kes DepartemenGiziKesehatan FakultasKesehatanMasyarakat UniversitasAirlangga

  2. GAKY = IDD • GAKY : GangguanAkibatKekuranganYodium • IDD : Iodine Deficiency Disorder • Adalahkumpulangejalaklinissebagaidampakdarikekuranganyodiumsecaraterusmenerusdlmjangkawaktuygcukuplama,berupapembesarankelenjargondok/hipotiroid, pd bumilrisikoabortus,lahirmati, cacatbawaan, kretin, penurunan IQ

  3. Kekurangan yodium pada masa kehamilan dan awal kehidupan menyebabkan perkembangan otak terhambat  fungsi mental terganggu Titik paling kritis GAKY adalah trimester ke-2 kehamilan sampai dengan 3 tahun setelah lahir GAKY adalah penyebab kerusakan otak yang dapat dicegah

  4. Potensi penurunan IQ karena GAKY : Kretin = 50, Gondok = 10, tinggal di daerah GAKY = 5 Mrpknsalahsatumasalahkesmasygseriusdampakthdkelangsunganhidupdankualitas SDM  meliputi 3 aspek : - aspek perkembangan kecerdasan - aspek perkembangan sosial - aspek perkembangan ekonomi

  5. Dampak Sosial-Ekonomi Masalah GAKY

  6. Analisis Situasi GAKY • Hasil survei prevalensi dan pemetaan GAKY tahun 1980 TGR mencapai 27,7%, dan tahun 1998 turun menjadi 9,8% serta proporsi rumah tangga yg mengkonsumsi garam beryodium dgn kadar cukup hanya 62,1% • Tahun 2000, 18,8% penduduk hidup di daerah endemik ringan, 4,2% penduduk di daerah endemik sedang, dan 4,5% penduduk di daerah endemik berat. Menurut jumlah kabupaten di Indonesia, 40,2% kabupaten trmsk endemik ringan, 13,5% kabupaten endemik sedang, 5,1% kabupaten endemik berat. • Tahun 2003 prevalensi TGR 11,1% dan konsumsi garam beryodium 73,26%. Sebesar 35,8% kabupaten endemik ringan, 13,1% kabupaten endemik sedang, dan 8,2% kabupaten endemik berat.

  7. Di pulauJawaPrevalensi TGR tertinggidicapaiolehProvinsiJawaTimurditahun 2003 yaitusebesar 24,8% • Hasil Riskesdas 2007, angka nasional mencapai 62,3%, terendah NTB 27,9%, tertinggi Bangka Belitung 98,7%. Di Jatim hanya 45,1% rumah tangga mempunyai garam yodium cukup (Target 90%). Hanya Kab.Sidoarjo yang mencapai target garam beryodium • MeskipunsecaranasionalterjadipenurunanprevalensiGAKY,namunmshada 10 propinsiterjadipeningkatan TGR (DI Aceh, Sumut, Jambi, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Sulteng, Maluku)

  8. Hasil Riskesdas 2010 GAKY masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5% dan bervariasi antar wilayah, dimana masih dijumpai kecamatan dengan prevalensi GAKY di atas 30%.  Diperkirakan sekitar 18,16 juta penduduk hidup di wilayah endemik sedang dan berat; dan 39,24 juta penduduk hidup di wilayah endemis ringan

  9. IDD Elimination

  10. Spektrum Masalah GAKY

  11. Importance of the problem

  12. Akibat GAKY

  13. Daerah Endemik GAKY • Tingkat endemisitas GAKY di suatu daerah berdasarkan prevalensi TGR

  14. Daerah yg penduduknya berisiko mengalami masalah GAKY ditandai dengan : 1. Kadar Yodium dalam urin : Jika median ekskresi yodium dalam urin (EYU) penduduk kurang dari 100 µg/l 2. Cakupan konsumsi garam beryodiumnya masih kurang dari 90%

  15. PENENTUAN TINGKAT ENDEMISITAS • TGR =Grade ( IA+IB+II+III) Grade (O+IA+IB+II+III) • VGR =Grade (IB+II+III) Grade (O+IA+IB+II+III) (Standar lama) • Klasifikasi PAHO,Depkes,WHO Grade O : Normal Grade IA : Teraba, tdk terlihat Grade IB : Teraba dan terlihat Grade II : Terlihat posisi normal Grade III : Terlihat jarak ± 5-6 m

  16. Klasifikasi gondok yang disederhanakan

  17. Tujuan utama program penanggulangan GAKY : • Menurunkanangkagondok total/TGR • Mencegahmunculnyakasuskretin pd bayibarulahirdidaerahendemiksedangdanberat Dengancara : • Peningkatankonsumsigaramberyodium • Distribusikapsulyodiumpadakelompoksasaranygberisiko • Peningkatanpengadaangaramberyodium • Pemantauan status yodiumdimasyarakat • Pemantapankoordinasilintassektordanpenguatankelembagaanpenanggulangan GAKY

  18. 3 Komponen Utama Program untuk penanggulangan GAKY Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  19. Social process model for a national IDD control program Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  20. Social process model for a national IDD control program Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA Analisis Situasi Perlu data dasar prevalensi GAKY, meliputi pengukuran kandungan yodium urin & analisis ketersediaan garam beryodium Diseminasi hasil tentang masalah GAKY Pengembangan PoA Komitmen politik (edukasi, lobbying kepada politisi dan pemimpin)

  21. Social process model for a national IDD control program Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA 5. Implementasi membutuhkan keterlibatan penuh dari industri garam (monitoring dan quality control , kerjasama dengan produsen garam skala kecil, teknologi pergaraman dll) 6. Monitoring &evaluasi membutuhkan sistem yang efisien untuk pengumpulan data ttg kandungan yodium pada garam dan kadar yodium dalam urin

  22. Komponen Monitoring Rutin USI

  23. Program Monitoring dan Feedback

  24. StrategiUntukMeningkatkanRumahTanggaMengkonsumsiGaramBeryodiumStrategiUntukMeningkatkanRumahTanggaMengkonsumsiGaramBeryodium

  25. 10 Indikator untuk menilai pencapaian program : Pengembangan kelembagaan ditandai dengan adanya Tim GAKY Adanya komitmen politik tentang USI Adanya organisasi pelaksana yang kuat di setiap tingkatan Legislasi dan regulasi tentang USI di semua tingkatan Komitmen dalam monitoring dan evaluasi, dengan adanya data yg akurat

  26. 6. KIE dan mobilisasi sosial untuk mengkonsumsi garam beryodium 7. Adanya data garam beryodium secara reguler pada tingkat produsen, pasar dan konsumen 8. Adanya data EYU anak sekolah secara reguler pada daerah endemik berat 9. Adanya kerjasama dengan produsen garam untuk pengawasan mutu garam beryodium 10. Adanya data hasil monitoring dan penyebarluasannya termasuk data garam dan EYU

  27. Kapsul Yodium UpayapenanggulanganGAKY: • Jangkapendek: Program distribusikapsulyodium(200 mg/kapsul) bagimasyarakat didaerahendemiksedangdanberat. (duludiberikandlmbentuksuntikan) • JangkaPanjang: • Yodisasigaramutkseluruhmasyarakat (Universal Salt Iodization)pelaksanaannyadiaturdalam SKB 3 menteri (Kesehatan, Perindustrian & Perdagangan, DalamNegeri) • Peningkatankonsumsianekaragambahanpanganygbersumberdarilaut • Penurunan konsumsi pangan goitrogenik • Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) • Fortifikasi

  28. Salt is widely used food vehicle Consumed by everyone Consumption is fairly stable throughout the year Iodization technology availablr at reasonable cost (1 US cent per person/year) Addition of iodine to salt does not affect its colour, taste or odours Quality of iodized salt can be monitored at the production, retail and house hold levels

  29. SuplementasiKapsulYodium

  30. Masalah Penyediaan Garam Beryodium • Kondisi alam/iklim wilayah Indonesia mempengaruhi produksi garam • Adanya sejumlah produsen yg memproduksi garam tidak beryodium atau tdk cukup mengandung yodium (<30 ppm) • Adanya garam impor yg masuk, dipasarkan sebelum diyodisasi • Rendahnya kualitas garam rakyat • Kurangnya pengawasan perdagangan antar pulau dan perbatasan • Harga garam beryodium relatif mahal • Kurangnya kesadaran masyarakat utk mengkonsumsi garam beryodium

  31. Ketersediaan Garam di Indonesia • 1,1 juta ton produksigarampertahun • 19.700 petani/penggarapgaram • 366 produsengaram (236 produsentelahmenerapkan SNI) • Distribusijenisgaramberyodium : • Garamhalus 65% • Garamberiket 8% • Garamcurah 11% • Garamkrasak 16%

  32. Beberapa Kendala dalam Penanggulangan GAKY : • Rumahtanggaygmengkonsumsigaramberyodiummasihsebesar 73,26% dari target 90% • Pelaksanaansanksithdpelanggaran SNI garamberyodiumblmterlaksanakrndukunganpolitisdariPemdablmmemadaisehubungandgnprioritas target pembangunanygmshtertuju pd pembangunansarana & prasaranafisik. • Dari aspekproduksi, mshadaprodusenygengganmemasokgaramberyodiumkedaerahsulit, sedangkandariaspekdistribusidanperdaganganmshbanyakberedargaram non yodiumatauberyodiumtdkmemenuhi SNI

  33. Con`t... • Cakupan distribusi kapsul yodium pada WUS di daerah endemik sedang dan berat hanya sebesar 33% karena pasokan kapsul yg sangat terbatas, aspek monitoring dan evaluasi masih lemah.

  34. Monitoring dan Evaluasi Program Penanggulangan GAKY GARAM BERYODIUM 3 Indikator Monev: Indikator Proses: kandungan yodium pada saat produksi, pengemasan, penjualan dan rumah tangga Indikator Dampak: kandungan yodium dalam urin, TGR, TSH Indikator Keberlanjutan (Sustainability): Kombinasi dari kandungan yodium urine pada populasi target, ketersediaan garam beryodium di tingkat RT, program indikator sebagai bukti dari sustainability

  35. Kebijakan dan Strategi • Kebijakan • Meningkatkan komitmen politik di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten • Meningkatkan produksi garam rakyat • Mempercepat pemenuhan pasokan garam beryodium yg memenuhi syarat • Meningkatkan pemantauan kualitas garam beryodium • Pemenuhan kebutuhan kapsul yodium • Menegakkan norma sosial dan hukum • Meningkatkan kelembagaan penanggulangan GAKY • Meningkatkan monev program

  36. StrategiPemerintah • Advokasi • Pemberdayaanpegaram • Pengamananpasargaramrakyat • Pengawasanditingkatproduksi, distribusidankonsumsigaram • Penegakannormasosialdanpenegakanhukum • Kemitraan

  37. References Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA WHO. 2001. Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring their Elimination A guide for programme managers West, CE., Jooste, PL., Pandav, CS. 2004. Iodine and Iodine-defieciency Disoreder. In Public Health Nutrition. Edited by Gibney et all. Blackwell Publishing Allen et all. 2006 Gudelines on food fortification with micronutriens WHO-UNICEF 2007 Reaching Optimal Iodine Nutrition in Pregnant and lactating.

  38. Terima Kasih

More Related