1 / 22

PENANGANAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

PENANGANAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY). Disampaikan Dalam Forum Mitra Praja Utama Bidang Kesehatan Semarang, 25 Agustus 2005. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Tengah. PENDAHULUAN.

pabla
Download Presentation

PENANGANAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENANGANAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) Disampaikan Dalam Forum Mitra Praja Utama Bidang Kesehatan Semarang, 25 Agustus 2005 Pemerintah Propinsi Jawa Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Tengah

  2. PENDAHULUAN Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan masalah gizi yg sangat serius krn berdampak thd kelangsungan hidup & kualitas SDM (3 aspek: kecerdasan, perkembang an sosial, dan ekonomi) Banyak faktor yg mempengaruhi GAKY, salah satunya adalah rendahnya konsumsi garam yodium. Bappeda Prop Jateng

  3. BAPPEDA PROP. JATENG Kab. Rembang 44,34 % KECUKUPAN GARAM BERYODIUM TH 2003 Kab. Jepara 39,04 JAVA SEA Kota Pekalongan 82,55 Kota Tegal 54,18 Kab. Pati 54,45 Kab. Kudus 42,92 Kab. Jepara Kab. Demak 36,48 Kota Semarang 88,32 WEST JAVA Kab. Brebes 47,01 Kab. Kendal 42,48 Kab. Tegal 40,34 Kab. Batang 59,85 Kab. Pekalongan 51,36 Kab. Pemalang 52,11 Kab. Blora 42,33 Kab. Grobogan 33,67 Kab. Semarang 86,23 Kab. Temanggung 61,53 Kab. Purbalingga 56,,05 Kab Boyolali 80,30 Kota Salatiga 89,23 Kab. Banjarnegara 44,97 Kab. Wonosobo 228 Kab. Cilacap 47,27 Kab. Sragen 46,06 Kota Magelang 84,59 Kab. Banyumas 64,58 EAST JAVA Kota Surakarta 81,99 Kab. Magelang 77,08 Kab. Karanganyar 78,15 Kab. Sukoharjo 77,66 Kab. Kebumen 47,42 Kab. Klaten 69,76 Kab. Purworejo 52,97 Note : YOGYAKARTA Kab. Wonogiri 86,71 HINDIAN OCEAN > 80 50 - 80 < 50 DIY Data dari Kab/Kota

  4. A. PERMASALAHAN KONSUMEN • Rendahnya pengetahuan konsumen tentang arti pentingnya garam yodium bagi kesehatan. • Terbatasmya ketersediaan garam beryodium di pasar • Banyaknya merk garam beryodium palsu. • 4. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran konsumen dalam • memilih, membeli dan menyimpan serta mengkonsumsi • secara baik. • 5. Rendahnya kemampuan konsumen dalam membedakan, menguji garam beryodium dan tidak beyodium, serta belum sepenuhnya masyarakat mengetahui alat uji garam beryodium secara medik.

  5. A. PERMASALAHAN PETANI GARAM • Kurangnya pengetahuan dan kemampuan petani utk memproduksi garam yang berkualitas. • Proses pembuatan garam kurang matang, shg kualitas garam yg dihasilkan relatif rendah. • Keterbatasan sarana tehnologi produksi. • Harga jual produk garam antara yg memenuhi syarat dgn yg tdk, haganya tidak jauh berbeda.

  6. A. PERMASALAHAN PERUSAHAAN 1. Rendahnya kesadaran para pengusaha akan arti pentingnya garam beryodium. 2 Moral hazard pengusaha. 3. Bahan baku berkualitas rendah, shg proses yodisasi memerlukan biaya yg lebih tinggi 4. Ketidaktahuan pengusaha terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku. 5. Keterbatasan sarana produksi. 6. Belum dikuasainya tehnologi yodisasi garam oleh para pengusaha. 7. Tidak adanya reward dan punishment thd tertib niaga garam yodium. 8. Terdapat produsen yg tempat usahanya tdk menetap shg sulit dipantau.

  7. A. PERMASALAHAN REGULATOR • 1. Belum mantapnya pengaturan tata niaga garam • 2. Tidak adanya “keberanian” menegakkan aturan perundang-undangan yg berlaku. • 3. Konflik kepentingan pada pihak regulator. • 4. Rendahnya kapabilitas aparat pelaksana. • Belum optimalnya koordinasi lintas sektoral. • Belum terbangunnya kerjasama antar daerah.

  8. PROFIL PERGARAMAN YANG TERJADI DI MASYARAKAT PENGUNGKIT ??? PRODUSEN/ INDUSTRI/ DISTRIBUTOR PENGUMPUL KE DAERAH LAIN KON SUMEN PETANI Garam Daerah sendiri DR DAERAH LAIN Bappeda Prop Jateng

  9. POLA DISTRIBUSI PERGARAMAN (YANG DIHARAPKAN) KONSUMEN PETANI GARAM PENGUMPUL/ AGEN PENGUSAHA/ PRODUSEN DISTRIBUTOR/ PEDAGANG/ PENGECER Bappeda Prop Jateng

  10. TUJUAN PENANGGULANGAN GAKY khusus umum Mempercepat penurunan prevalensi GAKY melalui peningkatan produksi, distribusi dan konsumsi garam beryodium. • Meningkatkan ketrampilan para petani garam rakyat agar mampu memproduksi garam yang berkualitas. • Meningkatkan kualitas kandungan Yodium dlm Garam sehingga mencapai syarat SNI ( 30 –80 ppm ) sebanyak 80 % dari total produksi. • Meningkatkan konsumsi Garam Beryodium di tingkat Rumah tangga. • Meningkatkan penerapan hukum terhadap produksi dan distribusi garam beryodium. Bappeda Prop Jateng

  11. Alternatif solusi Menggalakkan kegiatan social enforcement Bantuan pendanaan melalui APBD Prop./APBN Advokasi dan konsultasi ke lembaga eksekutif dan legislatif Menyusun kesepakatan kerjasama lintas batas daerah khusus garam Bappeda Prop Jateng

  12. KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN GAKY 1. Peningkatan Status gizi masyarakat ; 2. Peningkatan cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam ; 3. Peningkatan kualitas produksi garam beryodium; 4. Penataan sistem produksi, distribusi dan pemasaran garam beryodium ; 5. Peningkatan pemantauan/pengawasan produksi dan peredaran garam ; 6. Peningkatan keterpaduan lintas sektor dan kepedulian stakeholders.

  13. PROGRAM & KEGIATAN PENANGGULANGAN GAKY A. Pemberdayaan Masyarakat Konsumen • 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat luas (konsumen) akan manfaat garam beryodium bagi kesehatan : • a. Kampanye (leaflet, spot radio, billboard, iklan surat • kabar harian, iklan TV ) b. Penyuluhan c. Seminar/diskusi d. Pengembangan kurikulum pendidikan dasar-menengah Bappeda Prop Jateng

  14. 2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat luas (konsumen) dalam membedakan garam beryodium : a. Pelatihan cara melakukan pengujian menggunakan test kit; b. Promosi penjualan dan cara penggunaan yodium test kit; c. Penyuluhan dan demontrasi. 3. Meningkatkan kesadaran dan keberdayaan masyarakat luas (konsumen) : • Melakukan kaji-tindak (action research) tentang kemungkinan pola distribusi; • Uji coba pola distribusi dengan melibatkan organisasi masyarakat. Bappeda Prop Jateng

  15. B. Peningkatan Kesadaran Pengusaha/ Produsen Garam 1. Meningkatkan pengatahuan pengusaha garam beryodium : a. Kampanye (leaflet, spot radio, billboard, iklan surat kabar harian, iklan TV b. Penyuluhan c. Seminar/diskusi 2. Meningkatkan kesadaran para pengusaha untuk dapat memproduksi garam beryodium sesuai dengan standar kualitas atau Standar Nasional Indonesia (SNI) : a.Pelatihan dan Demonstrasi b. Pendampingan c. Bantuan teknik untuk pendaftaran merk dan hak patent d. Bantuan peralatan e. Bantuan modal bergulir Bappeda Prop Jateng

  16. 3. Meningkatkan kesadaran hukum para pengusaha untuk dapat memenuhi ketentuan hukum yang berlaku : a. Pengembangan komite pengusaha tntang pelaksanaan produksi garam sesuai standar dan komitment penerangan sanksi. b. Penerapan sanksi hukum secara gradatif (peringatan, peringatan keras dan pencabutan ijin). 4. Meningkatkan kesadaran pedagang untuk menjual garam beryodium yg memenuhi syarat : a. Penyuluhan dan demonstrasi. b. Bantuan Iodinatest. Bappeda Prop Jateng

  17. C. Peningkatan Peran Fasilitasi dan Regulasi Pemerintah 1. Meningkatkan penegakkan hukum (law enforcement) & upaya kontrol sosial : a. Sosialisasi dan desiminasi ; b. Pelatihan penyidikan dan penyelidikan pelanggaran thd ketentuan GAKY ; c. Penyelenggaraan bulan pengaduan. d. Penegakkan hukum 2. Meningkatkan kapabilitas Pemerintah : a. Pengkajian peraturan perundang-undagan terkait dengan GAKY ; b. Studi banding kepada daerah yang telah memiliki peraturan perundang-undangan lebih lengkap; c. Penyusunan draft akademik Perda/SK Gubernur/Bupati/Walikota ; d. Public hearing ; e. Penetapan Perda/SK ; f. Koordinasi antar lembaga penelitian ; g. Pengembangan kegiatan penelitian dlm rangka mencapai USI ; h. Penggalakan upaya kuratif penanganan GAKY ; I. Monev midterm program GAKY (setengah tahun sekali); j. Penelitian ttg hasil program penanggulangan GAKY.

  18. UPAYA YANG TELAH DAN SEDANG DILAKUKAN OLEH TIM GAKY PROPINSI Sidak setiap 4 bulan di tk. Prod Pembinaan ke tk. Industri Evaluasi & expose hasil sidak Fasilitasi pembentukan Perda di Kab/Kota Keputusan bersama Gub Jateng dan Jatim ttg kerjasama Forum Mitra Praja Utama Bidang Ekonomi tentang Perdagangan Lintas Batas Bappeda Prop Jateng

  19. REKOMENDASI • Sosialisasi dan fasilitasi • Political will pemerintah (keberanian menegakan peraturan yang berlaku) • Dukungan seluruh stakeholder. • Kerjasama dan koordinasi • Monitoring dan evaluasi Baooeda prop jateng

  20. TEGAKAH KITA IKUT ANDIL ATAU MEWARISKAN GENERASI YG DEMIKIAN ? Bappeda Prop Jateng

  21. KESINAMBUNGAN > > PUSAT K O N S I S T E N K O M I T M E N SINKRONISASI PROGRAM PROPINSI KAB/KOTA MASYARAKAT > > KONSEKUEN Bappeda Prop Jateng

  22. TERIMA KASIH

More Related