1 / 36

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL. Teori Kualifikasi Lex Fori Teori Kualifikasi Lex Cause Teori Kualifikasi Bertahap. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI. Inti Teori :

xenos
Download Presentation

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM PERDATA INTERNASIONAL Teori Kualifikasi Lex Fori Teori Kualifikasi Lex Cause Teori Kualifikasi Bertahap

  2. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI IntiTeori : “Kualifikasiharusdilakukanberdasarkanhukumdaripengadilan yang mengadiliperkara (lexfori) karenasistemkualifikasiadalahbagiandarihukum intern lexforitersebut.” TokohKualifikasiLexFori: • Franz Kahn (Jerman) • Bartin (Perancis)

  3. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI FRANZ KAHN mengatakanbahwakualifikasiharusdilakukanberdasakanlexforikarena : A. Kesederhanaan (simplicity) Pengertian, batasandankonsep-konsephukum yang digunakandalampenyelesaiansengketaadalah yang paling dikenaloleh hakim. B. Kepastian (certainty) Pihak-pihak yang berperkaramengetahuiterlebihdahulukualifikasi yang akandilakukanoleh hakim bersertadengankonsekuensiyuridiknya.

  4. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI BARTIN mengatakanbahwakualifikasiharusdilakukandenganLexForikarena : • Seorang hakim telahdisumpahuntukmenegakkanhukumnyasendiridanbukansistemhukumasingmana pun. • Pemberlakuanhukumasinghanyasebagaiwujudkesukarelaan forum untukmembatasikedaulatanhukumnya. • Jika hakim menghadapilembagahukumasing yang tidakdikenaldalamlexfori, iaharusmenerapkankonsephukumnyasendiri yang dianggap paling setaradengankonsephukumasingitu.

  5. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI PengecualianpenerapankualifikasiLexFori: a. Jikaperkara yang dihadapimenyangkutpenentuanhakikatsuatubendasebagaibendatetapataubendabergerak LexSitus(hukumdaritempatbendaterletak). b. Jikaperkaramenyangkutkontrak-kontrak yang dibuatmelaluikorespondensi, penentuansaatdansahtidaknyapembentukankontrak Lex Loci Contractus (hukumdaritempatpembuatankontrak).

  6. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI Keunggulan: Perkaralebihmudahdiselesaikan, mengingatdigunakannyakonsep-konsephukumLexFori yang paling dikenaloleh hakim. Kelemahan: Kemungkinanterjadinyaketidakadilankarenakualifikasiadakalanyadijalankandenganmenggunakanukuran-ukuran yang tidakselalusesuaidenganhukumasing yang seharusnyadiberlakukan, ataubahkandenganukuran-ukuran yang tidakdikenalsamasekaliolehsistemhukumtersebut.

  7. LangkahKualifikasiLexFori • Kualifikasikanperistiwa X dengankaidah intern lexfori; • Tentukantitik taut sekunderdenganmelihatpadakaidah HPI lexfori; • Tentukanlex cause; • Selesaikanperkaradenganmenggunakankaidah intern lex cause.  cat: langkah 2,3 dan 4 haruskonsistendenganapa yang dikulifikasikanolehlangkah 1.

  8. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI KASUS OGDEN Vs. OGDEN (1908) • Philip, priawarganegaraPerancis, berdomisilidiPerancis, danberusia 19 tahun. • Philip menikahdengan Sarah (wanita) yang berkewarganegaraanInggris. • Pernikahan Philip dan Sarah dilangsungkandandiresmikandiInggristahun 1898. • Philip menikahdengan Sarah tanpaizinorangtua Philip. IzininidiwajibkanolehhukumPerancis (Pasal 148 Code Civil).

  9. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI • Tahun 1901, Philip pulangkePerancisdanmengajukanpermohonandipengadilanPerancisuntukpembatalanperkawinandengan Sarah denganalasanbahwaperkawinanitudilangsungkantanpaizinorangtua. • PermohonandikabulkanolehpengadilanPerancisdan Philip kemudianmenikahdneganseorangwanitaPrancisdiPerancis. • Sarah kemudianmenggugat Philip diInggriskarenadianggapmelakuanperzinahandanmeninggalkanistrinyaterlantar. Gugatanditolakkarenaalasanyurisdiksi.

  10. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI • Tahun 1904, Sarah yang sudahmerasatidakterikatdalamperkawinandengan Philip, kemudianmenikahkembalidengan Ogden (WN Inggris), dandilangsungkandiInggris. • Tahun 1906, Ogden menganggapbahwa Sarah masihterikatdenganperkawinandengan Philip karenaberdasarkanhukumInggrisperkawinan Philip dan Sarah belumdianggapbatalkarenakeputusanpengadilanPrancistidakdiakuidiInggris.

  11. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI • Ogden kemudianmengajukanpermohonanpembatalanperkawinandengan Sarah, dengandasarhukumbahwaistrinyatelahberpoligami. • PermohonandiajukandipengadilanInggris.

  12. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI ProsesPenyelesaianSengketa: • Untukmenerimaataumenolakpermohonan Ogden, hakim harusmenentukanterlebihdahuluapakahperkawinan Philip dan Sarah sahatautidak. • Pokokpermasalahandalamperkawinan Philip dan Sarah berkisarpadapersoalanizinorangtuasebagaipersyaratanperkawinan, terutamadalammenetapkanapakah Philip memangmemilikikemampuanhukumuntukmenikah.

  13. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI Kaidah HPI Inggris : 1. Persyaratanessensialuntuksahnyaperkawinan, termasuktentangkemampuanhukumserorangpriauntukmenikah (legal capacity to marry) harusdiaturolehlexdomicili(dalamhalinimenunjukkankearahhukumPerancis). 2. Persyaratan formaluntuksahnyaperkawinanharustundukpadahukumdaritempatperesmianperkawinan (Lex Loci Celebrationis), dalamhalinimenunjukkearahhukumInggris.

  14. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI Kualifikasi : PrancismengkualifikasikanizinorangtuasebagaipersyaratanessensialberdasarkanPasal 148 Code Civil. Inggrismengkualifikasikanizinorangtuasebagaipersyaratan formal.

  15. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI Kaidah Intern Inggris : Tidakterpenuhinyapersyaratanessensialakanmenyebabkanpembatalanperkawinan. Tidakterpenuhinyapersyaratan formal tidakmenyebabkanpembatalanperkawinan.

  16. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI Kesimpulan : • Hakim InggrismengkualifikasikanperkaraberdasarkanLexFori. • BerdasarkanhukumInggris, izinorangtuadianggapsebagaipersyaratanformil. • HPI InggrismenunjukhukumInggrissebagaiLex Cause. • MenuruthukumInggris, perkawinan Philip dan Sarah tetapdianggapsah. • Konsekuensinya, perkawinan Sarah dan Ogden dianggaptidaksahkarenasalahsatupihakmasihterikatdenganperkawinandengansuamipertamanya. • Permohonan Ogden dikabulkan.

  17. TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSE TeoriKualifikasiLex Cause sering pula disebutKualifikasiLexFori yang Diperluas. IntiTeori : Teoriiniberanggapanbahwaproseskualifikasidalamperkara HPI dijalankansesuaidengansistemsertaukuran-ukurandarikeseluruhansistemhukum yang berkaitandenganperkara. Tokoh : Martin Wolff.

  18. TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSE • Tindakankualifikasidimaksudkanuntukmenentukankaidah HPI manadariLexFori yang paling eratkaitannyadengankaidahhukumasing yang mungkindiberlakukan. • Penentuaniniharusdilakukandenganmendasarkandiripadahasilkualifikasi yang dilakukandenganmemperhatikansistemhukumasing yang bersangkutan.

  19. TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSE Prof. Sunaryati Hartono : • Kesulitanmungkinakantimbuljikasistemhukumasingtertentuternyatatidakmemilikisistemkualifikasi yang cukuplengkap, ataubahkantidakmengenalklasifikasilembagahukum yang sedangdihadapidalamperkara. • Hakim biasanyamenjalankankonstruksihukum (analogi) denganmemperhatikancara-carapenyelesaiansengketahukum yang serupaatausejenisdidalamsistem-sistemhukum yang dianggapmemilikidasar yang sama. • Jikacaraitubelumjugadapatmembantupenyelesaianperkara, barulahkualifikasidilakukanberdasarkanLexFori.

  20. TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSE Chesiremenyarankan agar konsep-konsepseperti “kontrak”, “perbuatanmelawanhukum” dansebagainyadalam HPI diberipengertian yang lebihluassehinggadapatmencakupperistiwa / hubunganhukum yang sejenisdarisuatusistemhukumasing.

  21. LangkahKualifikasiLex Cause • Kualifikasikanperistiwa x dengankaidah intern hukumasing; • Tentukantitik taut sekunderdenganmelihatpadakaidah HPI LexFori; • TentukanLex Cause; • Putusandengankaidah intern Lex Cause.

  22. KasusNicols v. Nicols (1900) • KasusmenyangkutsepasangsuamiistriberkewarganegaraanPerancis. • PernikahanmerekadiresmikandiPerancis. • Ketikapernikahandilangsungkanpadatahun 1854, keduapihaktidakmembuatperjanjian / kontraktentanghartaperkawinan. • Setelahpernikahan, merekapindahkeInggris. SuamimeninggalduniadiInggrisdenganmeninggalkantestamen yang dibuatsecarasahdiInggris.

  23. Isitestamenternyatamengabaikansemuahakistriatashartaperkawinan.Isitestamenternyatamengabaikansemuahakistriatashartaperkawinan. • Istrikemudianmengajukangugatanterhadaptestamendanmenuntuthaknyaatashartabersama. • GugatandiajukandiPengadilanInggris.

  24. ProsesPenyelesaianPerkara • Perkarainidapatdikualifikasikansebagaipewarisantestamentairataukontraktentanghartaperkawinan. • Hakim Inggriskemudianmengkualifikasikanpekarainisebagaipewarisantestamentair. • Kaidah Intern Inggrismengatakanbahwa : “status kepemilikanatasbenda-bendabergerakdarisepasangsuamiistriharusdiaturdengansebuahkontrak (tegasataudiam-diam). • Kaidah HPI Inggrismengatakanbahwa “jikakontraktentang status kepemilikanatasbenda-bendabergerakdarisepasangsuamiistritidakada, maka status kepemilikanatasbenda-bendaituharusdiaturberdasarkanLex Loci Celebrationis(hukumtempatperesmianperkawinan).

  25. Kaidah Intern Perancismengatakanbahwa “Apabilaparapihakdalamsuatuperkawinantidakmembuatsuatukontraksecarategas, harta yang adadalamsuatuperkawinanakanmenjadihartabersama (communaute des biens)”. • Hakim kemudianmengkualifikasikankembaliperkaraberdasarkanKaidah Intern Perancissebagaiperjanjiandiam-diamuntukbercampurharta. • Konsekuensinya, kewenanganmewaris sang suamimelaluitestamenhanyalahmencakupsetengahdariseluruhhartabersama.

  26. TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSE Hakim padaakhirnyamemutuskan : testamendianggapbataldangugatanjandadikabulkan.

  27. TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSE • Kualifikasikanperistiwa x dengankaidah intern hukumasing (dalamkasussebagaicommunaute de Biens); • Tentukantitik taut sekunderdenganmelihatpadakaidah HPI LexFori(dalamkasussebagiaLex Loci Celebrationis); • TentukanLex Cause (dalamkasusadalahhukumPerancis); • Putusandengankaidah intern Lex Cause (dalamkasussebagaicommunaute de biens).

  28. TEORI KUALIFIKASI BERTAHAP IntiTeori : PenentuanLex Cause dalamperkara HPI hanyadapatdilakukanmelaluiproseskualifikasi, danpadatahappenentuanLex Cause kualifikasimautidakmauharusdilakukanberdasarkanLexForiterlebihdahulu. Kualifikasiharusdilakukanmelalui 2 tahap. TokohKualifikasiBertahap : Adolph Schnizer (Swiss), didukungoleh Prof. G.C. Cheshire, Prof. Ehrenzweig, dan Prof. Sunaryati Hartono.

  29. A. KualifikasiTahapPertama • Dijalankanpadasaat hakim harusmenemukankaidah HPI yang akandigunakanuntukmenentukantitik taut penentu. • KualifikasiinidilakukandalamrangkamenetapkanLex Cause. • Proseskualifikasidilakukandenganmendasarkandiripadasistemkualifikasi intern LexFori.

  30. B. KualifikasiTahapKedua • KualifikasiinidijalankansetelahLex Cause ditetapkandandalamrangkamenetapkankategorikaidahatauaturanhukum intern apadariLex Cause yang akandigunakanuntukmenyelesaikanperkara. • Kualifikasipadatahapiniharusdijalankanberdasarkansistemkualifikasi intern yang dikenalpadaLex Cause. • PadatahapinisemuafaktadalamperkaraharusdikualifikasikankembaliberdasarkankategoriLex Cause.

  31. Langkah-langkahTeoriKualifikasiBertahap Tahap I 1. Kualifikasikanperkaradenganmenggunakankaidah intern LexFori; 2. LihatKaidah HPI LexForidantentukanTitik Taut Sekunder 3. TentukanLex Cause. Tahap II 1. Kualifikasikankembaliperkaradengankaidah intern Lex Cause. 2. Selesaikanperkaradenganmenggunakankaidah intern Lex Cause.

  32. ContohKasus : A adalahseorangwarganegara Swiss, yang berdomisiliterakhirdanmeninggalduniadiInggris. PewarismeninggalkansejumlahhargapeninggalanberupabendatetapdiPerancisdansejumlahbendabergerakdi Swiss danInggris. Para ahliwarissemuanyaadalahwarganegara Swiss yang berdomisilidi Swiss danperkarapembagianwarisaninidiajukandiPengadilan Swiss. Hukummanakah yang dipergunakan hakim Swiss untukmenyelesaikanpersoalanini?

  33. FaktaHukum : Hukum Intern Swiss : Hukum Swiss mengkualifikasikanperkarainisebagaimasalahPewarisan. Hukum Intern Inggris : HukumInggrismengkualifikasikanperkarainimenjadi: Masalahpembagianhartatetapdikualifikasikansebagaimasalahpewarisanbendatetap. Masalahpembagianhargabergerakdikualifikasikansebagaimasalahpewarisanbendabergerak.

  34. Kaidah HPI Swiss : Hukum yang dipergunakanuntukmenyelesaikanmasalahpewarisanadalahhukumdaridomisiliterakhirdaripewaris. Kaidah HPI Inggris : • UntukbendatetapLexReiSitae • Untukbendabergerakdomisiliterakhirpewaris

  35. PenyelesaianPerkara : Tahap I: • Kasusdikualifikasikanberdasarkanhukum intern Swiss sebagaimasalahPewarisan. • HPI Swiss menunjukhukumdaridomisiliterakhirdaripewarissebagaiLex Cause. • Lex Cause adalahHukumInggris. Tahap II : • Kualifikasikankembaliperkaradengankaidah intern Inggris. • Inggrismengkualifikasiperkarainikedalam 2 kualifikasi : a. Masalahpembagianhartatetapdikategorikansebagaipewarisanbendatetap. b. Masalahpembagianhartabergerakdikategorikansebagaimasalahpewarisanbendabergerak.

  36. PutusanPerkara : • Terhadapbendatetap, diterapkankaidah intern Inggris yang mengaturpewarisanbendatetap. • Terhadapbendabergerak, diterapkankaidah intern Inggris yang mengaturpewarisanbendabergerak.

More Related