1 / 39

KEPERAWATAN

KEPERAWATAN. KESEHATAN REPRODUKSI. REMAJA. Pendahuluan. Masa remaja  masa topan badai & stress (storm & stress) Fisik (12 – 24 tahun)  remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18 – 24 th) Keinginan untuk menentukan nasib sendiri Masa transisi  terarah menjadi orang yang bertanggungjawab

Download Presentation

KEPERAWATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

  2. Pendahuluan • Masa remaja  masa topan badai & stress (storm & stress) • Fisik (12 – 24 tahun)  remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18 – 24 th) • Keinginan untuk menentukan nasib sendiri • Masa transisi  terarah menjadi orang yang bertanggungjawab • Karakteristik masa remaja?

  3. Karakteristik masa remaja • Periode penting • Masa peralihan • Periode perubahan • Usia bermasalah • Pencarian identitas • Usia yang ditakutkan • Tidak realistik • Ambang dari masa dewasa

  4. Tugas perkembangan masa remaja • Mencari relasi yang lebih matang dengan teman seusia (laki-perempuan) • Mencapai peran sosial feminim atau maskulin • Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif • Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggungjawab secara sosial • Mencapai kemandirian secara emosional • Mempersiapkan untuk karir ekonomi • Mempersiapkan untuk menikah dan berkeluarga • Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku

  5. Permasalahan Remaja • Jumlahnya penduduk usia 10 – 24 th besar (sekitar 60 juta) • Masa transisi kehidupan (youth five life transitions): • Melanjutkan sekolah (continue learning) • Mencapai pekerjaan (start working) • Memulai berkeluarga (form families) • Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship) • Mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life) • Globalisasi liberalisasi norma sikap dan perilaku remaja • Resiko triad (seksulaitas, narkoba, HIV / AIDS) • KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA?????

  6. Permasalahan Remaja cont’d Masalah kaesehatan reproduksi remaja: • Seksual pranikah • Dr. Boyke  th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta, Surabaya, Banjarmasin); Palu (29.9%) • YKB (1993)  10 – 31% (n=300 / kota dari 12 kota besar di Indonesia) pernah melakukan hubungan seksual pranikah • Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 – 24 th) di Medan pernah melakukan hubungan seksual pranikah • Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung pernah melakukan hubungan seksual pranikah • Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA kelas II (22% laki2; 18% wanita) pernah melakukan hubungan seksual pranikah

  7. Permasalahan Remaja cont’d • 90% remaja melakukan light petting • 80% remaja melakukan heavy petting • Perilaku onani – masturbasi di Surabaya berkisar 62% (2 kali / hari) • Nonton video porno (…..%) • Aborsi: • 20% dari 2.3 juta kasus aborsi per tahun dilakukan remaja

  8. Kesehatan Reproduksi Remaja • Reproduksi  proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup • Kesehatan reproduksi  keadaan sejahtera fisik, mental sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan system reproduksi (Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan, 1994) • Kesehatan reproduksi  kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO) • Kesehatan reproduksi remaja  … pada remaja

  9. Mengapa remaja perlu tahu? • Agar remaja memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya  remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggungjawab tentang proses reproduksi

  10. Prasyarat Reproduksi Sehat • Supaya tidak terjadi kelainan anatomis – fisiologis  perempuan harus memiliki ronggga pinggul yang cukup besar untuk mempermudah persalinan; memiliki kelenjar penghasil hormon reproduksi yang sehat  DIPERLUKAN GIZI YANG ADEKUAT • Diperlukan landasan psikis yang kuat dan memadai  dimulai sejak bayi • Terbebas dari penyakit organ reproduksi • Dapat melewati masa hamil dengan aman

  11. Ruang lingkup masalah kespro • Ditinjau dari siklus kehidupan keluarga (Program kerja WHO IX th 1996 – 2001): • Praktik tradisional yang berakibat buruk semasa anak-anak (mutilasi, genital, diskriminasi nilai anak) • Masalah kespro remaja • Tidak terpenuhinya kebutuhan KB • Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak • Infeksi saluran reproduksi • Kemandulan • Sindroma pre dan post menopause • Kekurangan hormon  osteoporosis

  12. Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah reproduksi: • Kesehatan, kesakitan dan kematian perempuan yang terkait dengan kehamilan • Peranan / kendali sosial budaya terhadap masalah reproduksi • Intervensi pemerintah terhadap masalah reproduksi • Tersedianya yan reproduksi dan KB • Kesehatan bayi dan anak • Dampak pembangunan ekonomi, industri dan perubahan lingkungan terhadap kesehatan reproduksi

  13. Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah gender dan seksualitas: • Pengaturan negara terhadap seksualitas • Pengendalian sosio-budaya terhadap masalah seksualitas • Seksualitas di kalangan remaja • Status dan peran perempuan • Perlindungan terhadap perempuan bekerja

  14. Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah kekerasan dan perkosaan terhadap perempuan: • Kecenderungan penggunaan kekerasan secara sengaja kepada perempuan • Norma sosial mengenai kekerasan dalam rumah tangga • Sikap masyarakat mengenai kekerasan perkosaan terhadap pelacur • Berbagai langkah untuk mengatasi masalah2 tersebut

  15. Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual: • Masalah penyakit menular seksual yang lama (sifilis, Gonorhea) • Masalah penyakit menular seksual yang baru (chlamydia, herpes) • Masalah HIV / AIDS • Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit menular seksual • Kebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi masalah penyakit menular seksual • Sikap masyarakat terhadap penyakit menular seksual

  16. Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah pelacuran: • Demografi pekerja seksual komersial • Faktor2 yang mendorong pelacuran • Dampaknya terhadap kesehatan reproduksi

  17. Ruang lingkup masalah kespro cont’d • Masalah sekitar teknologi: • Teknologi reproduksi dengan bantuan • Pemilihan bayi berdasarkan kelamin • Penapisan genetik • Keterjangkauan dan kesamaan kesempatan • Etika dan hukum yang terkait dengan teknologi reproduksi

  18. Faktor yang mempengaruhi kespro • Faktor sosio-ekonomi dan demografi • Faktor budaya dan lingkungan • Faktor psikologis • Faktor biologis

  19. Tujuan kespro • Utama  meningkatkan kesadaran kemandirian wanita remaja dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi  peningkatan kualitas hidup • Khusus: • Meningkatnya kemandirian remaja dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya • Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial remaja (wanita) dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan • Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dean anak2nya • Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksinya

  20. Pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja? • Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat reproduksi • Mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan • Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro • Bahaya narkoba dan miras pada kespro • Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual • Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2 negatif • Hak2 reproduksi

  21. 1 • Community • Core: • Sejarah • Demografi • Nilai • kepercayaan 2 8 3 ASSESSMENT 7 4 6 • Physical environment • Health & social services • Economics • Safety & transportation • Politics & government • Communication • Education • Recreation 5 ANALYSIS NURSING DIAGNOSIS PLAN INTERVENTION EVALUATION

  22. ANALISA DATA • Analisis = mempelajari & menguji data • Tujuan  untuk menentukan kebutuhan kesehatan komunitas, kekuatan komunitas, pola respon kesehatan, tren pemanfaatan yankes • Dilakukan berdasarkan hasil pengkajian melalui 4 langkah • Langkah 1: mengkatogorikan data (categorize the data) • Contoh…

  23. ANALISA DATA cont’d Contoh kategori data: • Data demografik (family size, age, sex, ethnic, racial groupings) • Data geografik (area boundaries, number & size of neighborhoods, public spaces, roads) • Data sosioekonomik (occupation & income categories, educational attainment, rental or home-ownership patters) • Data pelayanan kesehatan (hospitals, clinics, mental health centers, dll.)

  24. ANALISA DATA cont’d • Analisa data (sebaiknya) mengikuti model pengkajian yang digunakan  menentukan kerangka kerja koleksi data dan membantu dalam analisa data • Langkah 2: meringkas data (summarize the data) per kategori • Langkah 3: mengidentifikasi perbedaan data (data gaps, incongruence), penghapusan data (omission) • Langkah 4: membuat simpulan (inference)

  25. DIAGNOSA KEPERAWATAN • A diagnosis is a statement that synthesizes assessment data • A diagnosis is a label that both describes a situation (or state) and implies an etiology • A nursing diagnosis limits the diagnostic process to those diagnoses that represent human responses to actual or potential health problems that nurses are licensed to treat (American Nurses’ Association) • A community nursing diagnosis…?

  26. DIAGNOSA KEPERAWATANcont’d • A community nursing diagnosis focuses the diagnosis on a community – usually defined as a group, population, or cluster of people with at least one common characteristic (e.g. geographic location, occupation, ethnicity, housing condition) • Nursing diagnosis has three parts: a description of the problem (P); identification of factors etiologically related to the problem (E); signs and symptoms that are characteristic of the problem (S)

  27. DIAGNOSA KEPERAWATANcont’d • Tidak adekuatnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja • Tingginya angka prevalensi PSM di kalangan remaja • Resiko terjadinya induksi haid di kalangan remaja putri • Resiko HIV / AIDS di kalangan remaja

  28. PERENCANAAN • Disebut juga sebagai community-focused plan (CFP) • Dibuat untuk meningkatkan kesehatan komunitas • CFP didasarkan pada diagnosa / masalah keperawatan komunitas berisi tentang tujuan khusus dan rencana tindakan untuk mencapai keluaran yang ditetapkan (desired outcome) • Merupakan proses yang sistematik dalam melakukan kerjasama (partnership) dengan komunitas

  29. PERENCANAAN cont’d Langkah perencanaan: • Langkah 1: memvalidasi diagnosa keperawatan komunitas • Langkah 2: membuat prioritas • Langkah 3: menyusun tujuan • Langkah 4: membuat rencana tindakan

  30. Langkah 1: memvalidasi diagnosa • Validasi sangat penting untuk menetapkan diagnosa secara tepat • Perhatikan hak para pemimpin / tokoh di komunitas, organisasi, dan penduduk untuk dijaga kerahasiaannya • Perhatikan juga hak untuk tidak ikut serta dalam menyusun perencanaan (walaupun NCP sebaiknya disusun bersama masyrakat) • Masyarakat punya hak untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan mereka sendiri & negosiasi dengan perawat untuk membuat intervensi • Sebaliknya perawat memiliki tanggungjawab untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan selama proses intervensi • contoh

  31. Langkah 1: memvalidasi diagnosa cont’d • Dalam membentuk kerjasama dengan masyarakat  harus memperhatikan aspek sosial, ekonomi, ekologi, isu politik • Perlu juga diperhatikan kebutuhan kesehatan pada kelompok beresiko (ibu hamil, infan, anak, lansia) • Perhatikan juga tentang aplikasi perubahan yang direncanakan (planned change)

  32. Langkah 2: prioritas • Goeppinger & Shuster III dalam Stanhope & Lancaster (1992)  prioritas masalah didasarkan pada 6 hal: • Kesadaran masyarakat akan masalah (community awareness of the problem) • Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah (community motivation to resolve or better manage the problem) • Kemampuan perawat untuk membantu memacahkan masalah (nurses’ ability to influence problem solution) • Adanya ahli / pakar yang relevan untuk memecahkan masalah (availability of expertise relevant to problem solution) • Beratnya konsekuensi yang muncul ketika masalah tidak dapat dipecahkan (severity of consequences if the problem is unsolved) • Kecepatan pencapaian resolusi masalah (speed with which resolution can be achieved) • Pembobotan (criteria weights) = 1 - 10

  33. Berdasarkan 11 kriteria: Kesesuaian dengan peran CHN Resiko terjadi Resiko parah Potensi untuk pendidikan kesehatan Minat masyarakat Kemungkinan diatasi Tersedianya sumber: Tempat Waktu Dana Fasilitas kesehatan Sumberdaya manusia (petugas / masyarakat) Pembobotan (1 – 5): Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi Langkah 2: prioritas cont’d

  34. Langkah 3: menetapkan tujuan • Terdiri atas GOAL & OBJECTIVE (s) • Goal is generally a broad statement of desired outcome (keluaran yang ditetapkan) • Objective (s) are the precise statements of the desired outcome • Objective merupakan pernyataan perilaku dan dapat diukur (lebih rinci)

  35. TUJUAN • Meningkatnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja • Penurunan PSM di kalangan remaja • Tidak terjadinya induksi haid di kalangan remaja putri • Tidak terjadi HIV / AIDS di kalangan remaja

  36. Langkah 4: membuat rencana tindakan • Didasarkan atas goal / objectives yang telah dibuat: • Apa yg akan dilakukan • Kapan akan dilakukan • Bgm akan dilakukan • Siapa yg melakukan • Berapa banyak akan dilakukan • Menetapkan aktifitas untuk setiap tujuan berupa tindakan mandiri, H.E / promkes, observasi, kolaborasi • Memperhatikan : program, situasi, sumber daya, program yg lalu

  37. Tindakan • Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat reproduksi • Pemberian informasi tentang mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan • Pemberian informasi tentang penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro • Informasi tentang bahaya narkoba dan miras pada kespro • Informasi tentang pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual • Informasi tentang kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2 negatif yang tertkait dengan kespro • Informasi tentang hak2 reproduksi

  38. Evaluasi • Difokuskan pada: • Tingkat pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi remaja • Kejadian / prevalensi PSM di kalangan remaja • Perilaku induksi haid di kalangan remaja putri • HIV / AIDS di kalangan remaja

  39. Suggested readings • Anderson, E.T., & McFarlane, J.M. (1988). Community as client: Application of the nursing process. Philadelphia: J.B. Lippincott Company. • Stanhope, M., & Lancaster, J. (1992). Community health nursing: Process and practice for promoting health. St. Louis: Mosby Year Book.

More Related