1 / 52

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK. Oleh: Santi Martini Departemen Epidemiologi FKM Unair. Besaran Masalah. Kelainan otot dan tulang: penyebab utama nyeri dalam waktu yang lama (jangka panjang) dan kecacatan fisik.

verlee
Download Presentation

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK Oleh: Santi Martini Departemen Epidemiologi FKM Unair

  2. Besaran Masalah • Kelainan otot dan tulang: penyebab utama nyeri dalam waktu yang lama (jangka panjang) dan kecacatan fisik. • Prevalensi meningkat seiring dengan usia, dan banyak dipengaruhi faktor gaya hidup (obesitas, kurang olahraga) • Terdapat > 150 macam kelainan ini • Biaya medis > 6000 US$/tahun/pasien

  3. Gambaranradiologikosteoartritislutut

  4. OSTEOARTRITIS (OA) • Definisi: kehilangan tulang rawan dalam persendian karena hipertrofi tulang (osteofit dan sklerosis tulang subkondral) dan penebalan kapsul.OSTEOARTRITIS.JPG • Dapat mengenai semua sendi, paling sering sendi panggul, lutut, tangan, kaki dan tulang belakang. • Gejala klinis: nyeri persendian, kekakuan sendi, pembengkakan, radang (inflamasi), pergerakan terbatas, deformitas.

  5. The Warning Signs of Osteoarthritis: • stiffness in a joint after getting out of bed or sitting for a long time • swelling in one or more joints • a crunching feeling or the sound of bone rubbing on bone

  6. OSTEOARTRITIS (cont’d) • Untuk studi epidemiologi, definisi OA: nyeri persendian (seringkali) & gambaran rontgen positif. • Klasifikasi OA: • OA Primer - penyebab belum diketahui pasti - sendi tangan (pdu), sendi lutut, panggul, tulang belakang, pergelangan kaki - gejala muncul pada umur >50 tahun • OA Sekunder - semua sendi - akibat fraktur, postur tubuh jelek - muncul gejala <50 tahun

  7. OSTEOARTRITIS (cont’d) • Insidens & Prevalensi Di Australia: • Insidens OA wanita = 2,95 per 1000 pop pria = 1,71 per 1000 pop (semuakelompokumur) • Insidens paling tinggi: wanita = 65 -74 thn pria = ≥ 75 thn • Prevalensimeningkat ≈ peningkatanusia • Pria > wanita (usia <45 tahun) • Wanita > pria (usia >55 tahun) Di dunia: • OA: 9,6% priadan 18% wanita (usia ≥60 thn) • OA lebihseringterjadi di Eropadan AS dibandingkannegara lain. • WanitaAfrikaAmerikacenderungterkena OA lututdibandingkanwanitakulitputih. • Orang kulitputihEropalebihseringterjadi OA pangguldaripada orang kulithitamJamaika, Afrika, atau orang Cina. Di Indonesia: - Prevalensi OA adalah 8,1% dari total penduduk 29% berobatkedokterdan 71% berobatsendiri

  8. Kriteria diagnosis OA lutut menggunakan kriteria klasifikasi American College of Rheumatology

  9. OSTEOARTRITIS (cont’d) • Faktor risiko: • Usia (prediktor paling kuat untuk terjadi dan progresi OA) • Jenis kelamin: wanita • Obesitas (OR=8) untuk OA panggul, lutut tangan BMI dan OA ---- hubungannya dose response

  10. OSTEOARTRITIS (cont’d) • Hormon seks: - Spector, dkk. (1988): OA > pd orang dengan histerektomi - Hanan, dkk. (1990): Gagal mengkonfirmasi hubungan kausal atau efek protektif antara penggunaan HRT dengan OA • Ras: Orang Cina di Hongkong < orang kulit putih (OA paha) Suku asli Amerika > orang kulit putih Orang kulit hitam < orang kulit putih (Afsel) (OA sendi interfalang) • Trauma mayor

  11. OSTEOARTRITIS (cont’d) • Aktivitasfisik: pekerjaan: RR=4,5 (bertaniselama 1-9 thn) RR=9,3 (bertaniselama≥10 thn) Petanidengan OA panggul Pekerjatambangdengan OA lutut, tulang belakanglumbal. Pekerjatekstildengan OA tangan. olahraga: penaribalet, pitcher (baseball), tinju. • Merokok: Anderson & Felson (1988): melindungiterhadap OA Felson, dkk. (1989): risikoberkurang 25% untukterjadi OA lututpadaperokok • Genetik

  12. OSTEOARTRITIS (cont’d) • Dampak: - gangguan mobilitas terutama pada wanita - OA penyebab ke-8 beban penyakit yang non-fatal di dunia tahun 1990, kemudian menjadi penyebab ke-6. • Kecenderungan: - Insidens & prevalens meningkat seiring peningkatan usia. - UHH meningkat akan menghasilkan jumlah orang yang terkena OA lebih banyak. - Beban akan meningkat pada negara sedang berkembang karena UHH meningkat dan akses terhadap operasi (artroplasty & koreksi persendian) belum tersedia.

  13. Artritis Rematoid (AR) • Definisi: kondisi inflamasi yang mengenai banyak persendian terutama sendi perifer (poliartritis kronis) yang terjadi simetris dan merupakan penyakit sistemik dengan manifestasi sistemik berupa: kelainan hematologi, paru, syaraf dan kardiovaskular. • Etiologi: infeksi, enzym lisosom, autoimun, kelainan metabolisme, endokrin, psikosomatik, herediter

  14. Artritis Rematoid (cont’d) • Gejala Klinis: - Gejala prodromal: malaise, penurunan BB, kaku sendi pagi hari (makin siang makin berkurang), gangguan vasomotorik. - Stadium dini: nyeri pembengkakan, panas, merah kebiruan, efusi sendi (sendi membesar) - Stadium lanjut: atrofi otot & kulit sekitar sendi, deformitas, kontraktur. - Artritis pada 3 persendian atau lebih. - Faktor rematoid positif. - Erosi pada radiografi

  15. Artritis Rematoid (cont’d) • Insidens & Prevalensi - meningkat seiring peningkatan usia sd usia 70 tahun setelah itu mulai turun. - Wanita: Pria = 3: 1 - Eropa Utara: insidens AR: 20-300 per 100.000 /tahun insidens AR juvenil: 20-50 per 100.000/thn - Prevalensi AR: di negara maju: 0,3%-1% di negara sedang berkembang: 0,3%

  16. Artritis Rematoid (cont’d) • Studi di Soweto: - prevalensi AR pada orang kulit hitam di perkotaan = orang kulit putih Eropa - prevalensi AR pada orang kulit hitam yang tinggal di pedesaan rendah Kehidupan di kota berhubungan dengan kejadian AR

  17. Factors associated with increased risk of RA: - genetic (the contribution is 60%) - female sex - smoking - obesity - older age - Silicate exposure - Consumption of more than three cups of coffee daily—particularly - decaffeinated coffee—also may contribute Factors associated with decreased risk of RA: - high vitamin D intake, - tea consumption and - oral contraceptive use are Artritis Rematoid (cont’d)

  18. Artritis Rematoid (cont’d) • Dampak: - lebih menyebabkan kecacatan dibandingkan OA ekstremitas bawah - 2/3 pasien AR: kecacatan ringan-sedang - 10% pasien AR: kecacatan berat - penyakit yang dimulai usia <45 thn kemungkinan menjadi cacat lebih parah dibandingkan onset penyakit mulai usia tua (≥70 thn). - terapi & oprasi: bisa mengurangi kecacatan sampai 25% di negara berkembang. - AR dihubungkan dengan harapan hidup berkurang. - Angka kematian AR di negara sedang berkembang sangat tinggi.

  19. ArtritisPirai (Gout Artritis) • Definisi: artritis yang disertai gejala: 1. Kadar asam urat serum meningkat (7 mg/dl) 2. serangan artritis akut berkali-kali yang disertai kristal urat (monosodium) dalam lekosit dan cairan sinovial 3. Ada tophi (tu sekitar sendi ekstremitas) TOPHI_1.JPG TOPHI_2.JPG 4. Ada kelainan ginjal 5. Ada neprolitiasis (batu asam urat) • Etiologi: belum jelas—gangguan metabolisme purin

  20. ArtritisPirai (Gout Artritis) – cont’d • Asamuratberasaldari : • • Endogen : perombakan protein / nucleoprotein jaringanterutamapurin • • Eksogen : Makanan yang mengandung sintesis nucleoprotein

  21. Sumber: Zuljasri Akbar,Gout: Diagnosis and Management

  22. Artritis Pirai (cont’d) • Angka kejadian: - 90% pada laki-laki (umur >30 tahun) - pada wanita setelah menopause (jarang sebelumnya) - Pria : wanita = 20 : 1 - Ada faktor genetik

  23. Artritis Pirai (cont’d) • Faktor Risiko 1. Hiperurisemia (≥ 7mg/dl) --- dose response • Faktor Risiko 1. Hiperurisemia (≥ 7mg/dl) --- dose response 2. Berat badan - Campion, dkk. (1987); Roubenof, dkk. (1991): peningkatan BMI ~ peningkatan serum asam urat

  24. 3. Hipertensi - Campion, dkk. (1987): hipertensi ~ peningkatan risiko gout 3x lipat

  25. Artritis Pirai (cont’d) 4. Asupan alkohol 5. Paparan timbal - Poor & Mituszova (1989) di Hungaria: studi pada 105 pekerja tempat penyimpanan baterai ---- peningkatan serum asam urat yang signifikan 6. Faktor genetik

  26. Artritis Pirai (cont’d) • Gejala Klinis: - artritis akut dan hebat, sering pada sendi metarsofalang 1 (podagra) - tanpa terapi keluhan menurun dalam 4 – 10 hari - tophi sekitar sendi, tulang rawan telinga - kondisi serangan akut berlangsung kronis – artritis kronis, gangguan fungsi, progresif, destruksi sendi, cacat (invalid)

  27. Pencegahan primer - Diet yang seimbang, rendahpurin - menurunkan BB - olahraga - menghindariinfeksi - menginformasikantanda/gejalapenyakitrematikspt: 1. linu/nyeripadapersendianatausekitarsendi 2. bengkakpadapersendian 3. sakitpadaotot 4. gangguangerakekstremitas 5. panasbadan PencegahanPenyakitRematik

  28. PencegahanPenyakitRematik (cont’d) • Pencegahansekunder - Deteksidini & Ketersedianterapi yang tepat • Pencegahantersier - Rehabilitasi

  29. OSTEOPOROSIS • Definisi: ditandai rendahnya massa tulang dan penyusutan mikroarsitektur dari jaringan tulang. • Konsekuensi: fragilitas tulang meningkat dan rentan terhadap fraktur (patah tulang). • Diagnosis: pengukuran densitas (kepadatan) mineral tulang dan menghubungkannya terhadap rata-rata densitas mineral tulang dari wanita dewasa muda (T-score): • Osteoporosis: T-score densitas mineral tulang <-2,5 • Osteoponia (massa tulang rendah): -2,5< T-score densitas mineral tulang <-1

  30. OSTEOPOROSIS (cont’d) • Secara klinis ditandai: patah tulang ok trauma ringan pada paha, tulang belakang, dan lengan bawah • Insidens & Prevalensi: - Di AS (bagian utara): 54% wanita kulit putih pasca menopause. - Di UK: 23% wanita usia ≥50 tahun • Prevalensi diukur melalui frekuensi orang dengan densitas mineral tulang berkurang atau jumlah orang dengan deformitas tulang belakang • Insidensi diukur secara tidak langsung melalui insidensi patah tulang ok trauma ringan.

  31. OSTEOPOROSIS (cont’d) • Faktor risiko - usia - wanita - massa tulang sedikit - patah tulang sebelumnya • Dampak - nyeri, tidak bisa bergerak, mortalitas meningkat - harus dirawat inap dan operasi - dalam 1 tahun pertama: fraktur paha berkaitan dengan 20% kematian dan 50% kehilangan fungsi, 30% yang fungsinya kembali. - banyak pasien menjadi tergantung dan membutuhkan perawatan jangka panjang - mempengaruhi kualitas hidup - fraktur tulang belakang; mortalitas meningkat sekitar 5% setelah 5 tahun fraktur - Fraktur lengan bawah: 50% pasien mempunyai outcome baik dalam 6 bulan.

More Related