1 / 18

Paskalis Lukimon (Ners)

askep anak. MALNUTRISI. Paskalis Lukimon (Ners). Definisi. Malnutrisi energi – protein (MEP) adl tidak adekuatnya intake protein dan kalori yg dibutuhkan oleh tubuh. Kwashiorkor adl suatu penyakit yg disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas dan kuantitasnya

varen
Download Presentation

Paskalis Lukimon (Ners)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. askep anak MALNUTRISI Paskalis Lukimon (Ners)

  2. Definisi • Malnutrisi energi – protein (MEP) adl tidak adekuatnya intake protein dan kalori yg dibutuhkan oleh tubuh. • Kwashiorkoradl suatu penyakit yg disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas dan kuantitasnya • Marasmusadl suatu penyakit yg disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein.

  3. E T I O L O G I • Kekurangan kalori • Kekurangan protein

  4. PATOFISIOLOGI Kwashiorkor Kekurangan protein dalam makanan  asam amino essensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel  makin berkurangnya asam amino dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumin hati. • Kulit akan tampak bersisik dan kering  depigmentasi. • Anak mengalami ggn pd mata  kekurangan vitamin A. • Kekurangan mineral : besi, kalsium dan seng. • Edema  hipoproteinemia yg mana cairan akan berpindah dari intra vaskuler kompartemen ke rongga interstitial  ascites. Ggn gastrointestinal seperti adanya perlemakan pd hati dan atropi pd sel acini pankreas.

  5. PATOFISIOLOGI Marasmus Pada marasmus ditandai dgn atropi jaringan, terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti orang tua. Pada metabolisme lemak kurang terganggu dari pd kwashiorkor, kekurangan vitamin biasanya minimal atau tidak ada. Pada marasmus tdk ditemukan edema akibat dari hipoalbuminemia dan atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dlm tbh masih dpt dipenuhi dgn adanya cadangan protein sebagai sumber energi.

  6. KOMPLIKASI • Kwashiokor : diare, infeksi, anemia, ggn tumbuh kembang, hipokalemi dan hipernatremi • Marasmus : infeksi, tuberkulosis, parasitosis, desentri, malnutrisi kronik, ggn tumbuh kembang.

  7. MANIFESTASI KLINIS Kwashiorkor • Muka sembab • Letargi • Edema • Jaringan otot mengecil • Jaringan subkutan tipis dan lembut • Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung • Kulit kering dan besisik • Alopecia • Anoreksia • Gagal dalam tumbuh kembang • Tampak anemia

  8. MANIFESTASI KLINIS Marasmus • Badan kurus kering • Tampak seperti orang tua • Lethargi • Iritabel • Kulit berkeriput • Ubun – ubun cekung pada bayi • Jaringan subkutan hilang • Turgor kulit jelek • Malaise ,Apatis • Kelaparan

  9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan laboratorium : albumin, creatinine, dan netrogen. Elektrolit, Hb, Ht, transferin.

  10. Penatalaksanaan Terapeutik • Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin • Pemberian terapi cairan dan elektrolit • Penanganan diare bila ada; cairan, antidiare dan antibiotik.

  11. Pengkajian Keperawatan • Riwayat status sosial - ekonomi • Kaji riwayat pola makan • Pengkajian antropometri • Kaji manifestasi klinis • Monitor hasil laboratorium • Timbang berat badan • Kaji tanda – tanda vital

  12. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak adekuatnya intake nutrisi. • Kurangnya volume cairan dan konstipasi b.d kurangnya intake cairan. • Ggn integritas kulit b.d tidak adanya kandungan makanan yang cukup. • Resiko infeksi b.d ggn respon imun sekunder dari malnutrisi • Kurangnya pengetahuan b.d tidak tahu memberikan intake nutrisi yg adekuat pada anak

  13. Intervensi Keperawatan NDX 1. • Kaji antropometri • Kaji pola makan • Berikan intake makanan tinggi; kalori, protein, mineral dan vitamin • Frekwensi makan dapat ditingkatkan setiap 3 – 4 jam dan selingi dgn malanan kecil yg tinggi kallori dan protein • Timbang berat badan setiap hari • Tingkatkan pemberian ASI dgn pemasukan intake nutrisi yg adekuat pd orang tua.

  14. NDX 2. • Berikan cairan yg adekuat sesuai dgn kondisi • Berikan cairan per oral • Berikan cairan atau nutrisi perparenteral, pantau kepatenan infus • Ukur intake dan output; 2 – 3 ml/kg/jam • Auskultasi bising usus • Kaji tanda – tanda dehidrasi • Pantau adanya overload cairan

  15. NDX 3. • Kaji keutuhan kulit setiap pergantian dinas • Berikan suplemen vitamin • Berikan alas matras yang lembut • Berikan cream kulit • Ganti segera pakaian yang lembab dan basah • Lakukan kebersihan kulit • Hindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit

  16. NDX 4. • Kaji tanda – tanda infeksi, ukur suhu tubuh setiap 4 jam • Gunakan standart pencegahan universal; kebersihan, mencuci tangan yang benar bila akan kontak dengan anak, menghindari dari anak yang infeksi • Berikan imunisasi bagi anak yang belum imunisasi

  17. NDX 5. • Ajarkan orang tua dlm pemenuhan kebutuhan nutrisi • Jelaskan pentingnya intake nutrisi yg adekuat • Jelaskan kondisi yg terkait dgn malutrisi • Anjurkan ibu utk mengkomsumsi nutrisi yg adekuat utk meningkatkan produksi ASI • Libatkan keluarga dlm perawatan anak utk pemenuhan kebutuhan sehari - hari

  18. terima kasih dan semoga bermanfaat

More Related